Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

TEKANAN
“ Hukum Archimedes”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA SMP dan MTs Kelas VIII

Oleh
Kelompok 6
1. YURI YANTI (15033051)
2. OKTRIYENI (15033009)
3. FADLI ANDRIAS (15033136)
4. SAPRI JULI H. (15033126)

PENDIDIKAN FISIKA (A)

Dosen Pembimbing :
Dra. Yurnetti, M. Pd.

Aristo Hardinata, S. Pd, M. Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2017

HUKUM ARCHIMEDES
A. Tujuan
1
1.
2.
3.
B. Dasar Teori
1. Tekanan pada Zat Padat
Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas permukaan.
Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka
tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya. Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

2. Tekanan pada Zat Cair


a. Tekanan Hidrostatis
Keadalaman zat cair dan massa jenis zat cair mempengaruhi tekanan yang
dihasilkan oleh zat cair. Fenomena ini disebut dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan merupakan besarnya gaya persatuan luas permukaan tempat gaya itu
bekerja.
pada zat cair, gaya disebabkan oleh gaya berat zat cait (w) yang berada di
atas benda, sehingga ;

Prinsip tekanan hidrostatis ini diterapkan pada pembuatan bendungan.


b. Hukum Archimedes
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, berat benda seolah-olah
berkurang. Peristiwa ini bukan berarti ada massa benda yang hilang. Berat
benda berkurang ketika dimasukkan ke dalam air, disebabkan oleh adanya gaya

2
apung Fa yang mendorong benda ke atas atau berlawanan arah dengan arah berat
benda. Secara matematis dapat ditulis :

Fenomena ini dipelajari oleh Archimedes yang kemudian dinyatakan


sebagai hukum arcihemedes.

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur di dalam air
dari pada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di
udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat
cair yang didesak atau dipindahkan benda adalah

Salah satu penerapan dari hukum archimedes ini adalah kapal selam.
c. Hukum Pascal

3
Pompa hidrolik adalah salah satu contoh penerapan hukum pascal.

3. Tekanan pada Gas

4
Prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk mengembangkan balon udara. Balon
udara dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah dari pada
massa jenis udara di sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh
perubahan temperatur pada udara dan balon.
Ketika bara api dari pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon
menjadi lebih kecil dari gaya ke atas, sehingga balon akan bergerak ke atas. Jika
ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau dihentikan sehingga
suhu udara dalam balon akan turun. Gaya ke atas balon adalah sama dengan berat
udara dingin yang dipindahkan oleh balon tersebut.

C. Alat dan Bahan


NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH

1 Gelas Kimia 1 buah

2 Neraca Pegas 1 buah

3 Benda dari logam atau batu 5 buah

4 Air secukupnya

D. Prosedur Kerja
a. Isilah gelas kimia dengan air hingga ¾ bagian.

5
b. Kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat beban ketika di udara dengan
membaca skala pada neraca pegas.
c. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam air, catatlah berat beban
ketika berada di dalam air.
d. Hitunglah besar gaya apung dari beban tersebut. Catatlah hasil percobaan pada
table.
e. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti agar mendapatkan data yang benar.
f. Ulangi langkah kegiatan 1-4 sebanyak 5 kali dengan menggunakan beban yang
beratnya berbeda.

E. Tabel Data
Tabel 1. hasil pengamatan berbagai macam berat beban

No Berat beban di udara Berat beban di Gaya apung Berat air yang
air pindah
(𝑊𝑏𝑢) (�𝑎 = 𝑊𝑏𝑢−𝑊𝑏𝑎)
(𝑊𝑏𝑎) (𝑊𝑎�)

1 0,5 0,4 0,095

2 1,0 0,86 0,1

3 1,5 1,3 0,18

4 2,0 1,87 0,15

5 3,0 2,82 0,13

F. Pengolahan Data
Menghitung berat benda di udara

1) Wbu = mbu x g

=0,05 kg x 10 m/s2
6
=0,5 N

2) Wbu = mbu x g

=0,1 kg x 10 m/s2

=1,0 N

3) Wbu = mbu x g

=0,15 kg x 10 m/s2

=1,5 N

4) Wbu = mbu x g

=0,2 kg x 10 m/s2

=2,0 N

5) Wbu = mbu x g

=0,3 kg x 10 m/s2

=3,0 N

Menghitung berat benda di air

1) Wba = mba x g

=0,04 kg x 10 m/s2

=0,4N

2) Wba = mba x g

=0,086 kg x 10 m/s2

=0,86N

3) Wba= mba x g

=0,13 kg x 10 m/s2

=1,3 N

4) Wba= mba x g

=0,187 kg x 10 m/s2

=1,87 N

5) Wbu= mbu x g

=0,282 kg x 10 m/s2

7
=2,82 N

Menghitung berat air yang pindah

1) Wap= map x g

=0,0095 kg x 10 m/s2

=0,095N

2) Wap= map x g

=0,01 kg x 10 m/s2

=0,1N

3) Wap= map x g

=0,018 kg x 10 m/s2

=0,18 N

4) Wap= map x g

=0,015 kg x 10 m/s2

=0,15 N

5) Wap= map x g

=0,013 kg x 10 m/s2

=0,13N

Menghitung besar gaya apung

1) Fap= Wbu - Wba

=0,5 N - 0,4 N

=0,1N

2) Fap= Wbu - Wba

=1,0 N -0,86

=0,14N

3) Fap= Wbu - Wba

=1,5 N - 1,3 N

=0,2N

8
4) Fap= Wbu - Wba

=2,0 N - 1,87 N

=0,13N

5) Fap= Wbu - Wba

=3,0 N - 2,82 N

=0,18N

G. Pembahasan

H. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

9
_______2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 2. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

_______2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

10

Anda mungkin juga menyukai