Anda di halaman 1dari 5

Densitas Liquid dan Solid

Ahmad Farid A.*, Ayyub Choirul A., Ronal Marada P., Yukh Ihsana
Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Pendahuluan
Benda dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas.
Setiap wujud benda memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik ini dibedakan melalui beberapa
bagian yang dikenal dengan istilah properti fisik benda. Properti fisik benda dapat ditentukan tanpa
merubah properti kimia nya. Properti benda meliputi dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), massa, dan
massa jenis. (Halliday et al., 2014)
Sebuah benda sejenis dengan volume berbeda maka akan memiliki massa yang berbeda. Akan tetapi,
rasio antara massa dan volume dari beberapa benda tersebut adalah sama. Rasio ini merupakan
karakteristik suatu zat yang dikenal sebagai massa jenis atau densitas. (Yavorsky et al., 1975)
Densitas didefinisikan sebagai jumlah massa dalam satu satuan volume. Persamaan densitas yaitu
Density (𝜌)= Massa (m) / Volume (V) (1)
Dalam Satuan Internasional (SI), densitas memiliki satuan yaitu gram/ℓ sedangkan dalam Satuan
British, densitas memiliki satuan lb m/ft3. Namun, satuan densitas yang seringkali digunakan adalah
gram/cm3 untuk padatan, gram/mℓ untuk cairan, dan gram/ℓ untuk gas. (Halliday et al., 2014)
Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas suatu benda yaitu
1. Temperatur
Densitas suatu benda akan mengecil seiring kenaikan temperatur. Kenaikan temperatur menyebabkan
naiknya energi kinetik partikel benda sehingga partikel semakin aktif bergerak. Keaktifan partikel
dalam bergerak dan tidak adanya pembatas ruang bagi partikel sehingga menyebabkan semakin
jauhnya jarak antar partikel. Semakin jauh partikel maka semakin besar volumenya sedangkan massa
total partake adalah sama.
2. Tekanan
Densitas suatu benda akan naik seiring kenaikan tekanan pada benda. Kenaikan tekanan
menyebabkan semakin rapatnya jarak antar partikel sehingga volume mengecil sedangkan massa
total partikel adalah tetap.
3. Komposisi Benda
Densitas suatu benda dapat naik atau turun seiring berubahnya komposisi benda. (Yavorsky et al.,
1975)
Densitas aquades pada suhu 30oC adalah 0,995948 gram/m𝓵. Densitas Asam asetat dalam berbagai
konsentrasi pada 30oC disajikan dalam table sebagai berikut
Tabel 1. Densitas Asam asetat dalam berbagai konsentrasi
Densitas Densitas Densitas
% Berat %Berat %Berat
(gram/m𝓵) (gram/m𝓵) (gram/m𝓵)

* Representative author. Tel.: +62811234567890


E-mail address: author@mhs.chem-eng.its.ac.id
2 Ahmad Farid A. / Densitas Liquids dan Solids, Laporan Praktikum Kimia Fisika, 2017

0 0,9959 40 1,0416 80 1,0596


10 1,0089 50 1,0492 90 1,0549
20 1,0210 60 1,0552 100 1,0380
30 1,0320 70 1,0590 - -
(Poling, B. et al., 2008)
Dalam kehidupan sehari-hari, densitas digunakan dalam berbagai hal salah satunya dalam bidang
transportasi. Pesawat terbang umumnya menggunakan bahan aluminium dan titanium sebagai bahan
pembuat bodi sedangkan kendaraan bermotor tidak. Hal ini terjadi karena bahan-bahan tersebut memiliki
massa jenis yang kecil tetapi kuat. Dengan massa jenis yang kecil maka dengan volume yang besar bahan
tersebut memiliki massa yang relatif ringan. Oleh karena itu, pesawat terbang dapat terbang dengan
efisien sedangkan kendaraan bermotor tidak memerlukannya.(Halliday et al., 2014)
Densitas suatu benda dapat ditentukan dengan melakukan serangkaian percobaan yang akan dilakukan
di percobaan ini.

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Menentukan densitas pasir menggunakan piknometer.
2. Menentukan densitas larutan Asam asetat menggunakan piknometer.

Metode Percobaan
Alat yang digunakan dalam percobaan antara lain, piknometer sebagai media ukur, pipet ukur untuk
memindahkan cairan ke dalam piknometer, dan neraca analitik untuk mengukur massa objek secara
analitik. Kemudian, bahan yang digunakan adalah aquades sebagai referensi, pasir dan Asam asetat
sebagai objek pengukuran.
Pada percobaan ini, variabel bebasnya adalah pasir dan Asam asetat. Variabel terikatnya adalah
densitas pasir dan Asam asetat. Variabel kontrolnya adalah piknometer dan temperatur.
Langkah pertama yaitu piknometer kosong ditimbang dengan neraca analitik sehingga diperoleh
massa. Kemudian, piknometer diisi dengan aquades lalu ditimbang sehingga diperoleh massa piknometer
dan aquades. Selanjutnya, isi piknometer diganti dengan pasir hingga setengah dari volume piknometer
dan ditimbang sehingga diperoleh massa piknometer dan pasir. Setelah itu, piknometer berisi pasir
tersebut ditambahkan aquades hingga penuh dan ditimbang sehingga diperoleh massa piknometer, pasir,
dan aquades.

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh data yang disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 2. Hasil Percobaan Menentukan Densitas Pasir

Hasil
Pengamatan
m1 (gram) m2 (gram) m3 (gram)
3 Ahmad Farid A. / Densitas Liquids dan Solids, Laporan Praktikum Kimia Fisika, 2017

mpiknometer 12,1407 12,1409 12,1413


mpiknometer + mair 22,6183 22,6184 22,6180
mpiknometer + mpasir 21,9253 21,9255 21,9250
mpiknometer + mpasir + maquadest 28,0332 28,0320 28,0267
mpiknometer + mAsetat 22,7657 22,7659 22,7655
Berdasarkan percobaan diperoleh massa pasir 9,7843 gram dan volumenya 4,3719 mℓ sehingga
densitas pasir 2,1465 gram/mℓ. Massa larutan Asam asetat 10,6247 gram dan volumenya 10,5198 mℓ
sehingga densitasnya adalah 1,0100 gram/mℓ.
Apabila dibandingkan densitas aquades lebih kecil dibandingkan densitas larutan Asam asetat. Hal ini
disebabkan karena densitas Asam asetat jenuh lebih besar dari densitas aquades. Densitas aquades pada
30oC adalah 0,99568 gram/mℓ sedangkan densitas Asam asetat jenuh adalah 1,0380 gram/mℓ. Apabila
keduanya dicampurkan dengan perbandingan berapapun maka akan diperoleh larutan dengan densitas
diatas densitas aquades dan dibawah densitas Asam asetat jenuh. Namun, densitas larutan Asam asetat
lebih besar daripada densitas jenuhnya. Penyimpangan ini terjadi karena kerapatan molekul Asam astetat
jenuh lebih lengang dibandingkan larutan Asam asetat. Kelengangan terjadi karena sesama molekul Asam
asetat tidak dapat membentuk ikatan hidrogen terhadap sesamanya sedangkan terhadap pelarutnya dapat.
Kelengangan menyebabkan volume lebih besar dengan massa yang sama sehingga densitasnya lebih kecil
dari yang lain. (Yavorsky et al., 1975)
Kemudian, densitas pasir lebih besar dari densitas aquades dan larutan Asam asetat. Hal ini terjadi
karena pasir berwujud padat sehingga memiliki kerapatan molekul yang lebih dibandingkan aquades dan
larutan Asam asetat yang berwujud cair. Kerapatan molekul dapat menyebabkan densitas suatu zat
berbeda. (Yavorsky et al., 1975)
Selanjutnya, berdasarkan data teoritis dapat diketahui bahwa kandungan Asam asetat (%berat) dalam
larutannya yaitu antara 10-20%. Akan tetapi, menurut perhitungan diperoleh kandungan Asam asetat
yaitu 33,3777% Hal ini disebabkan karena adanya suatu anomaly pada senyawa Asam asetat dimana
ketika konsentrasinya diatas 30% maka terjadi penyimpangan dimana densitas Asam asetat jenuh lebih
kecil dibandingkan densitas Asam asetat 30%. Hal demikian menyebabkan perhitungan tidak akurat.
(Yavorsky et al., 1975)

Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah
1. Densitas pasir adalah 2,1465 gram/mℓ.
2. Densitas Asam asetat adalah 1,0100 gram/mℓ

Pustaka
Halliday, D., Resnick, R., 2014. Fundamentals of Physics Ten Editions. S. Johnson, Editor. John Wiley & Sons, New York, p.
471.
Poling, B., Thomson, G., Friend, D., Rowley, R., Wilding, W., 2008. Perry’s Chemical Engineers’Handbook 8th Edition.
McGraw Hill, New York, p.115.
Yavorsky, B. M., Pinsky, A. A., 1975. Fundamentals of Physics Volume I. Hayka, Editor. Mir Publishers, Moscow, p. 59.
4 Ahmad Farid A. / Densitas Liquids dan Solids, Laporan Praktikum Kimia Fisika, 2017

Appendix A.
A.1. Perhitungan Densitas
- Data
Hasil
Pengamatan
m1 (gram) m2 (gram) m3 (gram)
mpiknometer 12,1407 12,1409 12,1413
mpiknometer + maquades 22,6183 22,6184 22,6180
mpiknometer + mpasir 21,9253 21,9255 21,9250
mpiknometer + mpasir + maquadest 28,0332 28,0320 28,0267
mpiknometer + mAsetat 22,7657 22,7659 22,7655

- Persamaan, Perhitungan, dan hasil


mpiknometer kosong (rata-rata) = (12,1407 + 12,1409 + 12,141)/3
= 12,1410 gram
mpiknometer + aquades (rata-rata) = (22,6183 + 22,6184 + 22,6180)/3
= 22,6182 gram
mair = massapiknometer + aquades – mpiknometer kosong
= 22,6182 – 12,1410
= 10,4772 gram
Vpiknometer = Vaquades
= m / 𝜌air
= 10,4772 / 0,995948
= 10,5198 mℓ
mpiknometer + pasir (rata-rata) = (m1 + m2 + m3)/3
= (21,9253 + 21,9255 + 21,9250) / 3
= 21,9253 gram
mpasir = mpiknometer + pasir – mpiknometer kosong
= 21,9253 – 12,1410
= 9,7843 gram
mpiknometer + pasir + aquades (rata-rata) = (m1 + m2 + m3) / 3
= (28,0332 + 28,0320 + 28,0267) / 3
= 28,0306 gram
maquades = mpiknometer + pasir + aquades – mpiknometer + aquades
= 28,0306 – 21,9253
= 6,1053 gram
Vaquades = maquades / ρaquades
= 6,1053 / 0,995948
= 6,1301 mℓ
Vpasir = Vpiknometer – Vaquades
5 Ahmad Farid A. / Densitas Liquids dan Solids, Laporan Praktikum Kimia Fisika, 2017

= 10,5198 – 6,1301
= 4,3897 mℓ
𝜌pasir = mpasir / Vpasir
= 9,7843 / 4,3897
= 2,2289 gr/mℓ
mAsetat = mpiknometer + Asetat – mpiknometer kosong
= 22,7657 - 12,1410
= 10,6247 gram
VAsetat = Vpiknometer = 10,5198 mℓ (sesuai data kutipan)
𝜌Asetat = mAsetat/VAsetat
= 10,6247 / 10,5198
= 1,0100 gram/mℓ
𝜌Asetat = (𝜌Asetat murni / 𝜘) + (𝜌aquades / (1- 𝜘))
1,0100 = (1,0380 x 𝜘) + (0,995948 x (1- 𝜘))
𝜘 = 0,333777
𝜘 = 33,3777%

Anda mungkin juga menyukai