RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik ?
2. Bagaimana pengaruh massa jenis terhadap tekanan hidrostatik ?
3. Bagaimana prinsip percobaan tekanan hidrostatik ?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh massa jenis terhadap tekanan
hidrostatik.
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Tekanan ialah gaya yang bekerja pada tiap satuan luas atau dapat dituliskan dalam
persamaan :
𝐹
𝑃=
𝐴
Dimana : P = tekanan (N/m 2) atau Pascal (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas (m2)
Catatan : 1 atmosphere (1 atm) = 76 Hg = 1.013. 10 5 N / m 2 .
1 cm Hg = 1,333, 2 N / m 2
1 torr = 1 mmHg = 133.32 N / m 2 = 1 Torricelli
Benda yang berada dalam zat cair akan mengalami tekanan.[1] Besarnya tekanan
yang dialami oleh benda di dalam zat cair diberikan oleh persamaan :
Ph = P0 + ρ.g.h
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat
cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipa berbentuk U 1 buah
b. Gelas kimia 3 buah
c. Selang plastik 1 buah
d. Corong 1 buah
e. Mistar biasa 1 buah
2. Bahan
a. Berbagai macam zat cair 3 jenis
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel bebas : kedalaman zat cair (cm)
2. Variabel kontrol : jenis zat cair (gr/cm3)
3. Variabel terikat : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
Kegiatan 2
1. Variabel bebas : massa jenis zat cair (gr/cm3)
2. Variabel kontrol : kedalaman zat cair (cm)
3. Variabel terikat : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel bebas : kedalaman zat cair (cm)
Kedalaman zat cair merupakan variabel bebas, karena kedalaman
selalu diubah-ubah, satuannya cm. Kedalaman zat cair yang dimaksud
adalah kedalaman pemberian tekanan (kedalaman corong di dalam zat
cair) di ukur dari permukaan zat cair dalam gelas ukur. Kedalaman
diubah-ubah untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatik.
2. Variabel kontrol : jenis zat cair (gr/cm3)
Jenis zat cair merupakan variabel kontrol. Zat cair yang digunakan
adalah air. Zat cair merupakan variabel kontrol karena zat cair yang
digunakan sama setiap pengukuran.
3. Variabel terikat : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U merupakan variabel terikat
karena dipengeruhi oleh kedalaman tekan corong pada zat cair.
Kegiatan 2
1. Variabel bebas : massa jenis zat cair (gr/cm3)
Massa jenis merupakan variabel bebas karena jenis zat cair yang
digunakan di setiap pengukuran berbeda-beda. Pertama air, kemudian
gliserin, dan minyak.
2. Variabel kontrol : kedalaman zat cair (cm)
Kedalaman zat cair merupakan variabel kontrol karena kedalaman
dalam kegiatan ini keadaannya selalu sama. Dalam pengukuran ini
kedalaman yang digunakan 5 cm.
3. Variabel terikat : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U merupakan variabel terikat
karena dipengeruhi oleh kedalaman tekan corong pada zat cair.
ProsedurKerja
Kegiatan 1
1. Menentukan massa jenis zat cair yang akan anda gunakan, dengan
mengukur massa dan volumenya.
2. Menghubungkan pipa U yaang berisi dengan zat cair dengan sebuah
corong gelas oleh selang plastik.
3. Memasukkan corong ke dalam air, tekan dengan kedalaman tertentu,
ukur kedalaman dengan mistar biasa (diukur dari permukaan air ke
permukaan air dalam corong).
4. Mengamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U.
Kemudian mengamati ketinggian zat cair pada pipa U. Mencatat hasil
pengukuran dalam tabel pengamatan.
5. Mengulangi percobaan dengan kedalaman yang berbeda-beda.
Kegiatan 2
1. Menyiapkan tiga jenis zat cair yang berbeda, yaitu : air, gliserin, dan
minyak.
2. Memasukkan corong ke dalam masing-masing fluida, dengan kedalaman
5 cm dari permukaan zat cair.
3. Mengamati perbedaan ketinggian air di dalam pipa U setelah corong
dimasukkan ke dalam fluida.
4. Mencatat perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U ke dalam tabel hasil
pengamatan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Spesifikasi data
Neraca Ohauss 311 gr
NST neraca = 0,01 ∆X = 0,01 gr
NST gelas ukur = 2 cm ∆X = 1ml
Massa gelas kosong = 44,75 gram
Massa air = 103,04 – 44,75 = 58,29 gram
Massa minyak = 78,85 – 44,75 = 34,10 gr
Massa air = 93,78 – 44,75 = 49,03 gram
Volume air = 60 ml
Volume minyak = 40 ml
Volume gliserin = 40 ml
TABEL HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Massa jenis zat cair
NO Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml)
1 Air |58,29 ± 0,02| |60 ± 1|
2 Gliserin |49,03 ± 0,02| |40 ± 1|
3 Minyak |34,10 ± 0,02| |40 ± 1|
ANALISIS DATA
A. Massa Jenis Zat Cair
ρ = m.v-1
∂ρ ∂ρ
dρ= | | dm+ | | dV
∂m ∂V
∂(m.v-1 ) ∂(m.v-1 )
dρ= | | dm+ | | dV
∂m ∂V
dρ=|v-1 .dm|+|-v-2 .m.dV|
dρ v-1 .dm -v-2 .m.dV
=| | + | |
ρ m.v-1 m.v-1
dρ dm dV
=| |+| |
ρ m V
∆ρ ∆m ∆V
=| |+| |
ρ m V
∆m ∆V
∆ρ= [| | + | |] ρ
m V
1. Air
m
ρ= v
58,29
ρ= gr/cm3
60
ρ= 0,9715 gr/cm3
ρ= 971,5 kg/m3
∆m ∆V
∆ρ= [| | + | |] ρ
m V
0,02 x 10-3 1 x 10-6
∆ρ= [| -3 | + | | ] 971,5
58,29 x 10 60 x 10-6
∆ρ=[|3.43 x 10-4 |+|1,6 x 10-2 | ]971,5
∆ρ= (0,000343+0,016 ) 971,5
∆ρ= (0,016343)971,5
∆ρ= 15,88 kg/m3
∆ρ
KR = x 100%
ρ
15,88
= 971,5 x 100%
= 1,63% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 1,6%
= 98,37%
PF = |9,72 x102 ± 15,88 | kg/m3
2. Gliserin
m
ρ= v
49,03
ρ= gr/cm3
40
ρ= 1,22575 gr/cm3
ρ= 1225,75 kg/m3
∆m ∆V
∆ρ= [| | + | |] ρ
m V
0,02 x 10-3 1 x 10-6
∆ρ= [| -3
|+| | ]1225,75
49,03x 10 40 x 10-6
= 2,54% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 2,54%
= 97,46%
PF = |12,3 x 102 ± 31,1 | kg/m3
3. Minyak
m
ρ= v
34,10
ρ= gr/cm3
40
ρ= 0,8525 gr/cm3
ρ= 852,5 kg/m3
∆m ∆V
∆ρ= [| | + | |] ρ
m V
0,02 x 10-3 1 x 10-6
∆ρ= [| -3
|+| | ]852,5
34,10x 10 40 x 10-6
= 2,64% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 2,64%
= 97,47 %
PF = |8,53 x 102 ± 21,81 | kg/m3
B. Tabel Perbandingan antara Kedalaman dengan Tekanan Hidrostatik
Berdasarkan tabel 2 dapat ditentukan tekanaan hidrostatik pada setiap
kedalaman :
Kedalaman 1
1,3+1,3+1,0
h̅ = =1,2 cm = 0,012 m
3
P1 = ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,012 m
= 114,24 N/m2
1 = |1,3 – 1,2 |cm
= 0,1 cm
2 = |1,3– 1,2|cm
= 0,1 cm
3 = |1,0 – 1,2|cm
= 0,2 cm
maks = 0,2 cm
maks = ∆h = 0,2 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,2
= . 100%
1,2
= 16,67% (2AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|1,2 ± 0,2| cm
Nilai ∆P kedalaman 1
P = ρgh
∂P ∂P
dP= | | dρ+ | | dh
∂ρ ∂h
∂(ρ.g.h) ∂(ρ.g.h)
dP= | | dρ+ | | dh
∂ρ ∂h
dP=|gh.dρ|+|ρg.dh|
dP gh.dρ ρg.dh
=| |+| |
P P P
dP gh.dρ ρg.dh
=| |+| |
P ρgh ρgh
∆P ∆ρ ∆h
=| |+| |
P ρ h
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,002
∆P = [|971,5| + |0,012|]114,24
∆P = (0,0163+0,167) 114,24
∆P =20,94 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
20,94
= 114,2484 x 100%
= 0,183 x 100%
= 18,3 %
DK= 100% - KR
= 100% - 18,3%
= 81,7%
P = |114,24 ± 20,94| N/m2
Kedalaman 2
2,8+2,7+2,9
h̅ = =2,8 cm = 0,028 m
3
Ph =ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,028 m
= 266,57 N/m2
1 = |2,8 – 2,8 |cm
= 0 cm
2 = |2,7–2,8|cm
= 0,1 cm
3 = |2,9 – 2,8|cm
= 0,1 cm
maks = 0,1 cm
maks = ∆h = 0,1 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,1
= . 100%
2,8
= 3,57 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|2,80 ± 0,10| cm
Nilai ∆P kedalaman 2
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,001
∆P = [|971,5| + |0,028|]266,57
∆P = (0,0163+0,0357) 266,57
∆P = 13,86 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
13,86
= 266,57 x 100%
= 5,19 % (3AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 5,19%
= 94,81%
P = |266,6 ± 13,8| N/m2
Kedalaman 3
4,1+4,2+3,8
h̅ = =4,03 cm =0,0403 m
3
Ph =ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,0403 m
= 383,68 N/m2
1 = |4,1 – 4,03 |cm
= 0,07 cm
2 = |4,2–4,03|cm
= 0,17 cm
3 = |3,8 – 4,03|cm
= 0,23 cm
maks = 0,23 cm
maks = ∆h = 0,23 cm =0,0023 m
∆h
KR = . 100%
h
0,23
= . 100%
4,03
= 5,70 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|4,03 ± 0,23| cm
Nilai ∆P kedalaman 3
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,0023
∆P = [|971,5| + |0,0403|]383,68
∆P = (0,0163+0,0570) 383,68
∆P = 28,12 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
28,12
= 383,68 x 100%
= 7,32 % (2AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 7,32%
= 92,68%
P = |38,3 ± 2,8| x101N/m2
Kedalaman 4
4,7+4,8+4,7
h̅ = = 4,73 cm = 0,0473
3
Ph =ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,0473 m
= 450,3 N/m2
1 = |4,7 – 4,73 |cm
= 0,03 cm
2 = |4,8–4,73|cm
= 0,07 cm
3 = |4,7 – 4,73|cm
= 0,03 cm
maks = 0,07 cm
maks = ∆h = 0,07 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,07
= . 100%
4,73
= 1,48 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|4,73 ± 0,07| cm
Nilai ∆P kedalaman 4
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,0007
∆P = [|971,5| + |0,0473|]450,3
∆P = (0,0163+0,0148) 450,3
∆P = 14 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
14
= 450,3 x 100%
= 3,1 % (3AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 3,1%
= 96,9 %
P = |450,3 ± 14,0| N/m2
Kedalaman 5
5,7+5,9+5,9
h̅ = = 5,83 cm = 0,0583 m
3
P = ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,0583 m
= 555,05 N/m2
1 = |5,7 – 5,83|cm
= 0,13 cm
2 = |5,9 – 5,83|cm
= 0,07 cm
3 = |5,9 – 5,83|cm
= 0,07 cm
maks = 0,13 cm
maks = ∆h = 0,13 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,13
= . 100%
5,83
= 2,22 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|5,83 ± 0,13| cm
Nilai ∆P kedalaman 5
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,0013
∆P = [| 971,5 | + |0,0583|]555,05
∆P = (0,0163+0,0222) 555,05
∆P = 21,37 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
21,37
= 555,05 x 100%
= 3,85 % (3AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 3,85%
= 96,15 %
P = |555,0 ± 21,4| N/m2
Kedalaman 6
7,3+7,2+7,0
h̅ = =7,16 cm = 0,0716 m
3
Ph = ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,0716 m
= 681,68 N/m2
1 = |7,3 – 7,16 |cm
= 0,14 cm
2 = |7,2–7,16|cm
= 0,04 cm
3 = |7,0 – 7,16|cm
= 0,16 cm
maks = 0,16 cm
maks = ∆h = 0,16 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,16
= . 100%
7,16
= 2,23 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|7,16 ± 0,16| cm
Nilai ∆P kedalaman 6
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,0016
∆P = [|971,5| + |0,0716|]681,68
∆P = (0,0163+0,0223) 681,68
∆P = 26,31 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
26,31
= x 100%
681,68
= 3,85 % (3AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 3,85%
= 96,15 %
P = |681,7 ± 26,3| N/m2
Kedalaman 7
9,0+9,1+8,9
h̅ = = 9,0 cm = 0,090 m
3
Ph = ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,090 m
= 856,86 N/m2
1 = |9,0 – 9,0 |cm
= 0 cm
2 = |9,1–9,0|cm
= 0,1 cm
3 = |8,9 – 9,0|cm
= 0,1 cm
maks = 0,1 cm
maks = ∆h = 0,1 cm
∆h
KR = . 100%
h
0,1
= . 100%
9,0
= 1,11 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|9,00 ± 0,10| cm
Nilai ∆P kedalaman 7
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,001
∆P = [|971,5| + | 0,09 |]856,86
∆P = (0,0163+0,0111) 856,86
∆P = 23,47 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
23,47
= 856,86 x 100%
= 2,73 % (3AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 2,73%
= 97,27 %
P = |856,8 ± 23,4| N/m2
Tebel 4. Hubungan kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Kedalaman (cm) Tekanan hidrostatik (N/m2)
|1,9 ± 0,05| |114,24 ± 20,94|
|3,6 ± 0,05| |266,6 ± 13,8|
|5,0 ± 0,05| |383,68 ± 28,12 |
|5,3 ± 0,05| |450,3 ± 14,0|
|7,7 ± 0,05| |555,0 ± 21,4|
|9,1 ± 0,05| |681,7 ± 26,3|
|10,5 ± 0,05| |856,8 ± 23,4|
Grafik 1
400 P
300 Linear (P)
200
100
0
0 2 4 6 8 10 12
H
Dari tabel di dapat nilai m = 80,96.
y = mx +c
m = tan α
∆y
tan α =
∆x
100
tan α = 1,24 = 80,64
Antara nilai m dengan tan α terdapat selisih sedikit, mungkin ini di sebabkan oleh
kesalahan dalam penentuan nilai ∆x sehingga hasilnya tidak sama antara tan α dengan
m.
C. Tabel Perbandingan antara Massa Jenis dengan Tekanan Hidrostatik
Air
4,1+4,2+3,8
h̅ = =4,03 cm =0,0403 m
3
Ph = ρgh
= 971,5 kg/m3x 9,8 m/s2 x 0,0403 m
= 383,68 N/m2
1 = |4,1 – 4,03 |cm
= 0,07 cm
2 = |4,2–4,03|cm
= 0,17 cm
3 = |3,8 – 4,03|cm
= 0,23 cm
maks = 0,23 cm
maks = ∆h = 0,23 cm =0,0023 m
∆h
KR = . 100%
h
0,23
= . 100%
4,03
= 5,70 % (3AB)
Pelaporan Fisika;
H =|h̅ ± ∆h|
=|4,03 ± 0,23| cm
Nilai ∆P kedalaman 3
∆ρ ∆h
∆P= [| | + | |] P
ρ h
15,88 0,0023
∆P = [|971,5| + |0,0403|]383,68
∆P = (0,0163+0,0570) 383,68
∆P = 28,12 N/m3
∆P
KR= x 100%
P
28,12
= 383,68 x 100%
= 7,32 % (2AB)
DK= 100% - KR
= 100% - 7,32%
= 92,68%
P = |38,3 ± 2,8| x101N/m2
Gliserin
h1 + h2 + h3 5,3 + 5,2 + 5,3
h̅ = = = 5,26 cm = 0,0526 m
3 3
Ph = ρgh
= 1225,75 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,0526 m
= 631,84 N/m2
∆Ph ∆ρ ∆h
= | |+| |
Ph ρ h
∆h = δmax
̅ | = |5,3 – 5,26 | = 0,04 cm
δ1 = |h1 - ℎ
̅ | = |5,2 – 5,26 | = 0,06 cm
δ2 = |h2 - ℎ
̅ | = |5,3 – 5,26 | = 0,04 cm
δ3 = |h3 - ℎ
∆h = δ max = 0,06 cm
∆ρ ∆h
∆Ph = | | + | | Ph
ρ h
31,14 0,0006
=| | + |0,0526| 631,84
1225,75
= | 0,0254+0,0114 | 631,84
= 0,0368 x 631,84
= 23,25 N/m2
∆Ph
KR= x 100%
Ph
23,25
= x 100%
631,84
= 3,67 %
DK= 100% - KR
= 100% - 3,67 %
= 96.33%
P = | 631,8 ± 23,2| N/m2
Minyak
h1 + h2 + h3 3,7 + 3,7 + 3,8
h̅ = = = 3,73 cm = 0,0373 m
3 3
Ph = ρgh
= 852,5 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,0373 m
= 311,62 N/m2
∆Ph ∆ρ ∆h
=| |+| |
Ph ρ h
∆h = δmax
̅ | = |3,7 – 3,73 | = 0,03 cm
δ1 = |h1 - ℎ
̅ | = |3,7 – 3,73 | = 0,03 cm
δ2 = |h2 - ℎ
̅ | = 3,8 – 3,73 | = 0,07 cm
δ3 = |h3 - ℎ
∆h = δ max = 0,0007 m
∆ρ ∆h
∆Ph = | | + | | Ph
ρ h
21,81 0,0007
=| | + |0,0373| 311,62
852,5
= 4,41 %
DK= 100% - KR
= 100% - 4,41%
= 95,59%
PR = | 311,6 ± 13,8 | N/m2
Tabel 5. Hubungan massa jenis terhadap tekanan hidrostatik
Massa jenis Tekanan hidrostatik (N/m2)
Air | 383,68 ± 28,12 |
Gliserin | 631,8 ± 23,2|
Minyak | 311,6 ± 13,8 |
DAFTAR RUJUKAN
Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika Dasar Jilid 1. Ciracas: Erlangga
Herman, asisten LFD. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar: Unit
Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM
Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jagakarsa, Jakarta : Salemba
Teknika