Anda di halaman 1dari 22

TEKANAN HIDROSTATIK

Firdayanti, Nurlaila, Randaz Rustanto, Rismawati*), Yuliana Pratama Diets

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar 2015

Abstrak. Telah di lakukan percobaan dengan judul “tekanan hidrostatik”. Dimana percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, untuk mengetahui
pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik, dan untuk memahami prinsip percobaan
tekanan hidrostatik. Pada percobaan terdapat dua kegiatan yaitu, pengaruh kedalaman zat cair dengan
tekanan hidrostatik dimana jenis zat cair yang digunakan adalah air dan pengaruh massa jenis zat cair
dengan tekanan hidrostatik. Hal pertama yang dilakukan adalah menetukan massa jenis zat cair dengan
mengukur massa dan volume zat cair, setelah itu menekan zat cair dengan corong sehingga tekanan
akan berpindah pada pipa U yang menyebabkan zat cair yang ada dalam pipa U naik. Dari hasil
percobaan yang didapatkan bahwa semakin besar kedalaman dan massa jenis zat cair maka tekanan
hidrostatik juga akan semakin besar. Karena kedalaman dan massa jenis zat cair berbanding lurus
dengan tekanan sehingga di rumuskan P = ρ g h.

Kata kunci: Fluida (zat cair), kedalaman, massa jenis dan tekanan

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik ?


2. Bagaimana pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik ?
3. Bagaimana prinsip percobaan tekanan hidrostatik ?

TUJUAN

1. Dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik


2. Dapat mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik
3. Dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik

METODOLOGI EKSPERIMEN
TEORI SINGKAT
Tekanan ialah gaya yang bekerja pada tiap satuan luas. Dapat dituliskan dalam
pernyataan rumus yaitu :

........................................... (1)

dimana  P = tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)


F = gaya (N)

A = luas (m2)

catatan : 1 Atmosfer (1 atm) = 76 Hg = 1,013. 105 N/m2.

1 cm Hg = 1.333, 2 N/m2

1 torr = 1 mmHg = 133,32 N/m2 = 1 torricelli

Teori tentang tekanan hidrostatika juga dapat dijelaskan dengan mengamati bejana
atau gelas yang berisi air sebagai contohnya. Perhatikanlah gambar berikut ini:

Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah:


F
P=
A
w
=
A
m. g
=
A
( ρV ) . g
=
A
( ρ hA ) . g
=
A
P = ρ gh..............................................................................(2)
Benda yang berada dalam zat cair akan mengalami tekanan. Besarnya tekanan yang dialami
tekanan diberikan dalam persamaan:

Ph = Po + (3)
.....................................
Persamaan di atas di kenal juga sebagai Hukum Utama Hidrostatika. Berdasarkan Hukum
utama hidrostatika dapat di rumuskan :
PA = PB = PC
PO = Pg
Hukum utama hidrostatika diterapkan untuk menentukam massa jenis zat cair dengan
mengguanakan pipa U. Pipa U mula-mula di isi dengan zat cair yang sudah diketahui massa
jenisnya (misalnya =) kemudian salah satukaki di tuangi zat cair yang dicari massa jenisnya
( x ) setingggi h. Di tarikgaris mendatar AB tepat melalui pebatasan kedua zat cair dan ukur
tinggi zatcair mula mula di atas garis AB (Halliday: 1999).
PA = PB
 x = h 1 . g =  h2 g
h2
x =  ............................................................(4)
h1
Keterangan :
= massa jenis zat cair x (kg/m
h = tinggi zat cair x (m)
h = tinggi zat cair standar (m)
 = massa jenis zat cair standar (kg/m)
Tegangan Permukaan
Apabila pisau silet dan jarum diletakan mendatar pada permukaan air dengan hati-hati,
ternyata dapat terapung, meskipun massa jenis pisau sillet dan jarum lebih besar daripada
massa jenis zat cair. Demikian juga nyamuk dapat hinggap pada permukaan air, tidak
tenggelam.
Dari contoh tersebut jika kita amati secara seksma, akan terlihat bahwa permuakaan air
tertekan ke bawah karena berat pisau, silet, jarum dan nyamuk (Tipler: 2001).
Tegangan permukaan zat cair dapat dijelaskn dengan meninjau gaya yang di alami oleh
partikel zat cair berdekatan maka gaya tarik-menariknya besar. Sebaliknya apabila dua
pertikel itu berjauhan maka gaya Tarik menariknya kecil dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tip-tiap partikel hanya ditarik oleh prtikel-partikeldi sekelilingnya. Pada dasarnya,
tegangan permukaan zat cair didefinisikan sebagai besarnya gaya yang di alami oleh tiap
satuan panjang pada permukaan zat cair.
Secara matematis, hal itu dapat di rumuskan :
F
= ...................................................................(5)
2l
Pada umumnya permukaan zat cair tergantung terhadap suhunya seperti
table di bawah ini menunjukan nilai tegangan permukaan zat cair, pada
umumnya tegangan berkurang jika suhu naik (Asnal Effendi: 2000).
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipa berbentuk U 1 buah
b. Gelas kimia 4 buah
c. Selang plastik 1 buah
d. Corong 1 buah
e. Mistar biasa 1 buah
f. Neraca ohauss 2610 g 1 buah
2. Bahan
a. Aquades
b. Gliserin
c. minyak
d. tissue
Identifikasi Variabel

Kegiatan 1: Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik


1. Variabel kontrol : Massa jenis
2. Variabel manipulasi : Kedalaman
3. Variabel respon : Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U
Kegiatan 2: Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
1. Variabel kontrol : Kedalaman
2. Variabel manipulasi : Massa jenis
3. Variabe respon : Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U

Definisi Operasional Variabel


Kegiatan 1: Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
1. Variabel kontrol
Massa jenis (ρ) adalah massa per volume yang di miliki oleh zat cair yang di gunakan
untuk menentukan besarnya tekanan hidrostatik dimana untuk mencari massa diukur
dengan menggunakan neraca dan untuk mencari volume diukur menggunakan
mistar dinyatakan dalam g/cm3
2. Variabel manipulasi
Kedalaman adalah jarak antara permukaan zat cair dalam gelas kimiakepermukaan zat
cair dalam corong yang diukur menggunakan mistar dan dinyatakan dalam cm
3. Variabel respon
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U adalah selisih jarak ketinggian antara lengan
satu dengan lainnya pada lengan pipa U yang di ukur dengan menggunakan mistar dan
dinyatakan dalam cm
Kegiatan 2: Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
1. Variabel kontrol
Kedalaman adalah jarak antara permukaan zat cair dalam gelas kimiakepermukaan zat
cair dalam corong yang diukur menggunakan mistar dan dinyatakan dalam cm
2. Variabel manipulasi
Massa jenis (ρ) adalah massa per volume yang di miliki oleh zat cair yang di gunakan
untuk menentukan besarnya tekanan hidrostatik dimana untuk mencari massa diukur
dengan menggunakan neraca dan untuk mencari volume diukur menggunakan
mistar dinyatakan dalam g/cm3
3. Variabe respon
perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U adalah selisih jarak ketinggian antara lengan
satu dengan lainnya pada lengan pipa U yang di ukur dengan menggunakan mistar dan
dinyatakan dalam cm
Prosedur Kerja
Kegiatan pertama pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik. Menentukan massa
jenis zat cair yang akan digunakan, dengan mengukur massa dan volumenya. Kemudian
dihubungkan pipa U yang berisi dengan zat cair dengan sebuah corong gelas oleh selang
plastik. Setelah itu dimasukkan corong kedalam air, kemudian menekan dengan kedalaman
tertentu, dan mengukur kedalaman dengan mistar biasa (diukur dari permukaan air ke
permukaan air dalam corong). Kemudian diamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada
kedua pipa U. Mengukur selisih ketinggan zat cair pada pipa U. Kemudian mencatat hasil
pengukuran dalam tabel pengamatan. Setelah it ulangi percobaan dengan kedalaman yang
berbeda-beda.
Kegiatan kedua pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik. Menentukan
massa jenis aquades, gliserin, dan minyak dengan mengukur masa dan volumenya. Di
tentukan kedalaman masing-masing massa jenis zat cair dengan kedalaman yang sama.
Setelah itu dimasukkan corong kedalam air, kemudian menekan dengan kedalaman yang
telah di tentukan.Kemudian diamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U.
Mengukur selisih ketinggan zat cair pada pipa U. Kemudian mencatat hasil pengukuran
dalam tabel pengamatan. Melakukan percobaan ini dengan jenis zat cair yang berbeda
(gliserin dan minyak). Kemudian ditentukan besar tekanan hidrostatik yang terjadi jika tan 
yang di peroleh sama dengan ρ g, dengan menggunakan rumus P = ρ g h.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
NST Neraca Ohauss = 0,1 g ∆m = 0,2 g
1
NST Alat Ukur = 1 mm = 0,1 cm= ×0,1=0.05 ∆v = 1 cm3
2
Tabel 1. Massa jenis zat cair
No Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml) Massa jenis zat (kg/m3)

1. Aquades |38,3 ± 0,2| |40 ± 1| |957,5 ± 28,7|


2. Minyak |34,5 ± 0,2| |40 ± 1| |862,5 ± 22,4∨¿
3. Gliserin |47,5 ± 0,2| |40 ± 1| |1187,5 ±30,8 |

Kegiatan 1:pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik


Jenis zat cair = Air
Tabel 2. Hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatik
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U
No Kedalaman (cm)
(cm)
1 |1,50 ± 0,05| |1,20 ± 0,05|
|1,10 ± 0,05|
|1,20 ± 0,05|
|2,20 ± 0,05|
2 ¿ 3,00 ± 0,05∨¿ |2,20 ± 0,05|
|2,20 ± 0,05|
|3,80 ± 0,05|
3 ¿ 4,50 ± 0,05∨¿ |3,80 ± 0,05|
|3,80 ± 0,05|
|4,60± 0,05|
4 ¿ 6,00 ± 0,05∨¿ |4 , 60 ±0,05|
|4,60± 0,05|
|5,80 ± 0,05|
5 ¿ 7,50 ± 0,05∨¿ |5,80 ± 0,05|
|5,80 ± 0,05|
Kegiatan 2 : pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik
Kedalaman =¿ 3,00 ± 0,05∨¿ cm
Tabel 3. Hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatis
No Massa Jenis zat cair Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
¿ 3,20 ± 0,05∨¿
1 ¿ 3,20 ± 0,05∨¿
|957,5 ± 28,7|
¿ 3,20 ± 0,05∨¿
¿ 4,10 ± 0,05∨¿
2 ¿ 4,10 ± 0,05∨¿
|1187,5 ±30,8 |
¿ 4,20 ± 0,05∨¿
¿ 2,80 ± 0,05∨¿
¿ 2,80 ± 0,05∨¿
3
|862,5 ± 22,4∨¿ ¿ 2,90 ± 0,05∨¿

ANALISIS DATA

1. Data tabel 1. Menghitung besar massa jenis zat cair yang digunakan diserta
kandengan ketidakpastiannya.

m −1
ρ= =mV
V
∆ ρ=
∂ρ
∂m| | | |
∆ m+
∂ρ
ρV
∆V ∆ ρ=|(V −1)| ∆ m+|−1V −2| ∆ V
ρ | || |
∆ ρ ∆m ∆V
=
m
+
V

∆ ρ=(|
m | | V |)
∆ m ∆V
+ ρ

a. Air
m
ρ=
v
38,3 g
¿
40 ml
3 3
¿ 0.9575 g/cm =957,5 kg /m
∆ ρ=| ∆m ∆ v
m
+
v
ρ |
|38,3
¿ + |957,5 kg /m
0,2 1
40
3

¿|0,005+ 0,025| 957,5 kg/m3


¿|0,03| 957,5 kg/m
3

3
¿ 28,7 kg /m
∆ρ 28,7
KR= ×100 %= ×100 %=0,029 × 100 %=2,9 % →3 AB
ρ 957,5
DK =100 %−KR=100 %−2,9 %=97,1%
PF=|ρ ± ∆ ρ|=|957,5 ±28,7|kg/m3
b. Minyak

m
ρ=
v
34,5 g
¿ 3
40 cm
¿ 0,8625 g/cm3=862,5 kg /m3
∆ ρ=
∆m ∆ v
m
+
v |ρ |
|0,05
¿
34,5 40|
+
1
862,5
kg
m
3

¿|0,001+0,025|862,5 kg /m3
¿|0,026| 862,5 kg/m 3
3
¿ 22,4 kg /m
∆ρ 22,4
KR= ×100 %= ×100 %=0,026 × 100 %=2,6 % → 3 AB
ρ 862,5
DK =100 %−KR=100 %−2,6 %=97,4 %

PF=|ρ ± ∆ ρ|=|862,5 ±22,4|kg /m


3

c. Gliserin

m
ρ=
v
47,5 g
¿ 3
40 cm
¿ 1,1875 g / cm3=1187,5 kg /m3
∆ ρ=|∆m ∆ v
m
+
v
ρ |
|0,05
¿ + |1187,5 kg/m
1
47,5 40
3

¿|0,001+0,025|1187,5 kg /m
3

¿|0,026|1187,5 kg / m 3
3
¿ 30,8 kg /m
∆ρ 30,8
KR= ×100 %= ×100 %=0,025 ×100 %=2,5 % → 3 AB
ρ 1187,5
DK =100 %−KR=100 %−2,5 %=97,5%
PF=|ρ ± ∆ ρ|=|1187,5± 30,8|kg /m
3

2. Data tabel. 2 Hitung besar tekanan hidrostatis pada pipa U untuk setiap kegiatan.
Kegiatan 1.Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis.
-1
ρ=m× V
dρ =
∂ρ
∂m| | | |
dm +
∂ρ
∂V
dV

| | | |
-1 -1
∂(m × V ) ∂(m × V )
dρ = dm + dV
∂m ∂V
∆ρ =|V -1 × ∆m|+|-V-2 × m × ∆V|

| || |
-1 -2
∆ρ V × ∆m -V × m × ∆V
= +
ρ m× V
-1
m× V
-1

ρ | || |
∆ρ ∆m ∆V
=
m
+
V

∆ρ =|
V |
∆m ∆V
+ ρ
m
1. Air
m air
ρair =
V air
-3
38,30 × 10 3 3 3 3
ρair = -6
kg/ m =0,9575 × 10 kg/ m =957,5 kg/ m
40 × 10
∆ρair =
|
∆m ∆V
+ ρ
m air Vair air|
∆ρair = |
0,05 × 10-3
38,30 × 10
-3
+
1 × 10-6
40 × 10
-6|ρair

∆ρair = |1,305 × 10 + 0,025 | ρair


-3

-3 3
∆ρair = |1,33 × 10 | 957,5 kg/ m
∆ρair =25,187 kg/ m 3
Sehingga,
∆ρair 25,187
KR = ×100 % = ×100 % = 2,63% = 3 AB
ρ air 957,5
DK = 100% - KR = 100% - 2,63% = 97,37%
PF = |ρair ± ∆ρair| kg/ m 3
= |957,5 ± 25,187|kg/m3
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
P = P0 + ρgh
P = ρh
dP=| | | |
∂P
∂ρ
dρ+
∂P
∂h
dh

dP=| |dρ+| |dh


∂(ρ × g × h) ∂(ρ × g × h)
∂ρ ∂h
∆P=|g × h × ∆ρ|+|ρ × g × ∆h|

P
= |
P ||
∆P g × h × ∆ρ ρ × g × ∆h
+
P |
=| |+|ρgh |
∆P g × h × ∆ρ ρ × g × ∆h
P ρgh

=| |+| |
∆P ∆ρ ∆h
P ρ h

∆P= | +
h |
∆ρ ∆h
P
ρ
1. Untuk kedalaman |1,50 ± 0,05| cm
( 1,20+1,20+1,20 ) cm 3,60 cm
h= = = 1,20 cm = 0,012 m
3 3
δh 1= |h - h1 | = |1,20 - 1,20 | cm = 0,00 cm
δh 2 = |h - h2 | = |1,20 - 1,20 | cm = 0,00 cm
δh 3 = |h - h3 | = |1,20 - 1,20 | cm = 0,00 cm
δ maks = Δh = 0,00 cm
Karena δ maks = 0,00 cm, maka ∆ h=∆ x mistar
Jadi,
Δh = 0,05 cm = 0,0005 m
∆h
KR = x 100%
h
0,0005 m
= x 100% = 4,16% → 3 AB
0,012 m
DK = 100% - 4,16% = 95,84%
PF = ¿ h ± Δh∨¿ = |1,20 ± 0,05| cm = |1,20 ± 0,05| × 10-2 m
P = P0 + ρg h1
P = 1×105 N/ m 2 + ( 957,5 × 10 × 0,012) N/ m 2
P = 1 × 105 N/ m 2 + 114,9 N/ m 2
5 2 5 2
P = 1 × 10 N/ m + 0,001149 × 10 N/ m
5 2
P=1,001149 × 10 N/ m
∆P= |
∆ρ
ρ
+
∆h
h |
P

∆P= |
0,012 |
25,187 0,00 05
+ P
957,5
∆P= |0,02 63 + 0,0416 | 1,001149 × 105 N/ m 2
5 2
∆P= | 0,0679| 1,001149 × 10 N/ m
5 2
¿ 0, 068 × 10 N/ m
Sehingga,
5
∆P 0,068 × 10
KR = ×100 % = 5
×100 % = 6,79 % → 2 AB
P 1,001149 × 10
DK = 100% - KR = 100% - 6,79 % = 93,21 %
PF = |P ± ∆P|N/ m
2

= |1,001149 ± 0,068| × 105 N/m2


2. Untuk kedalaman |3,00 ± 0,05| cm
( 2,20+2,20+2,20 ) cm 6,60 cm
h= = = 2,20 cm = 0,022 m
3 3
δh 1= |h - h1 | = |2,20 - 2,20 | cm = 0,00 cm
δh 2 = |h - h2 | = |2,20 - 2,20 | cm = 0,00 cm
δh 3 = |h - h3 | = |2,20 - 2,20 | cm = 0,00 cm
δ maks = Δh = 0,00 cm
Karena δ maks = 0,00 cm, maka ∆ h=∆ x mistar
Jadi,
Δh = 0,05 cm = 0,0005 m
∆h
KR = x 100%
h
0,0005 m
= x 100% = 2,27% → 3 AB
0,022 m
DK = 100% - 2,27% = 97,73%
PF = ¿ h ± Δh∨¿ = |2,20 ± 0,05| cm = |0,022 ± 0,0005| m
P = P0 + ρg h1
P = 1×105 N/ m 2 + ( 957,5 × 10 × 0,02 2 ) N/ m 2
5 2 2
P = 1 × 10 N/ m + 210,65 N/ m
5 2 5 2
P = 1 × 10 N/ m + 0,00 21065 × 10 N/ m
5 2
P=1,00 21065 × 10 N/ m
∆P= |
∆ρ
ρ
+
∆h
h
P|
∆P= |
0,022 |
25,187 0,00 05
+ P
957,5
∆P= |0,02 63 + 0,0 227|1,00 21065 × 10 N/ m
5 2

5 2
∆P= | 0,049| 1,0021065 × 10 N/ m
5 2
¿ 0, 049 × 10 N/ m
Sehingga,
∆P 0,049 × 105
KR = ×100 % = ×100 % = 4,89 % = 3 AB
P 1,0021065 × 105
DK = 100% - KR = 100% - 4,89 % = 95,11 %
PF = |P ± ∆P|N/ m 2
= |1,0021065 ± 0,049| × 105 N/m2
3. Untuk kedalaman |4,50 ± 0,05| cm
( 3,80+3,80+3,80 ) cm 11,40 cm
h= = =¿ 3,80 cm = 0,038 m
3 3
δh 1= |h - h1 | = |3,80 - 3,80 | cm = 0,00 cm
δh 2 = |h - h2 | = |3,80 - 3,80 | cm = 0,00 cm
δh 3 = |h - h3 | = |3,80 - 3,80 | cm = 0,00 cm
δ maks = Δh = 0,00 cm
Karena δ maks = 0,00 cm, maka ∆ h=∆ x mistar
Jadi,
Δh = 0,05 cm = 0,0005 m
∆h
KR = x 100%
h
0,0005 m
= x 100% = 1,32% → 3 AB
0,038 m
DK = 100% - 1,32% = 98,68%
PF = ¿ h ± Δh∨¿ = |3,80 ± 0,05| cm = |0,038 ± 0,0005| m
P = P0 + ρg h1
5 2 2
P = 1×10 N/ m + ( 957,5 × 10 × 0,038 ) N/ m
5 2 2
P = 1 × 10 N/ m + 363,85 N/ m
5 2 5 2
P = 1 × 10 N/ m + 0,00 36385× 10 N/ m
5 2
P=1,00 36385× 10 N/ m
∆P= |
∆ρ
ρ
+
∆h
h |
P

∆P= |
0,038 |
25,187 0,00 05
+ P
957,5
∆P= |0,02 63 + 0,0 227|1,00 36385 × 105 N/ m 2
5 2
∆P= | 0,0393| 1,00 36385 × 10 N/ m
5 2
¿ 0, 039 × 10 N/ m
Sehingga,
∆P 0,039 × 10 5
KR = ×100 % = ×100 % = 3,89 % = 3 AB
P 1,00 36385 × 105
DK = 100% - KR = 100% - 3, 89 % = 96,11 %
PF = |P ± ∆P|N/ m
2

= |1,0036385 ± 0,039| × 105 N/m2


4. Untuk kedalaman |6,00 ± 0,05| cm
( 4,60+ 4,60+4,60 ) cm 13,80 cm
h= = =¿ 4,60 cm = 0,046 m
3 3
δh 1= |h - h1 | = |4,60 - 4,60| cm = 0,00 cm
δh 2 = |h - h2 | = |4,60 - 4,60| cm = 0,00 cm
δh 3 = |h - h3 | = |4,60 - 4,60| cm = 0,00 cm
δ maks = Δh = 0,00 cm
Karena δ maks = 0,00 cm, maka ∆ h=∆ x mistar
Jadi,
Δh = 0,05 cm = 0,0005 m
∆h
KR = x 100%
h
0,0005 m
= x 100% = 1,08 % → 3 AB
0,046 m
DK = 100% - 1,08% = 98,92%
PF = ¿ h ± Δh∨¿ = |4,60 ± 0,05| cm = |0,046 ± 0,0005| m
P = P0 + ρg h1
P = 1×105 N/ m 2 + ( 957,5 × 10 × 0,0 46 ) N/ m 2
5 2 2
P = 1 × 10 N/ m + 440,45 N/ m
5 2 5 2
P = 1 × 10 N/ m + 0,00 44045 × 10 N/ m
5 2
P=1,00 44045 × 10 N/ m
∆P= |
∆ρ
ρ
+
∆h
h |
P

∆P= |
0,046 |
25,187 0,00 05
+ P
957,5
∆P= |0,02 63 + 0,010| 1,00 44045 × 10 N/ m
5 2

5 2
∆P= | 0,0363| 1,00 44045 × 10 N/ m
5 2
¿ 0, 036 × 10 N/ m
Sehingga,
∆P 0,036 × 105
KR = ×100 % = ×100 % = 3,58 % = 3 AB
P 1,00 44045 × 10
5

DK = 100% - KR = 100% - 3,58% = 96,42 %


PF = |P ± ∆P|N/ m
2

= |1,0044045 ± 0,036| × 105 N/m2


5. Untuk kedalaman |7,50 ± 0,05| cm
( 5,80+5,80+5,80 ) cm 17,40 cm
h= = = 5,80 cm = 0,058 m
3 3
δh 1= |h - h1 | = |5,80 - 5,80| cm = 0,00 cm
δh 2 = |h - h2 | = |5,80 - 5,80| cm = 0,00 cm
δh 3 = |h - h3 | = |5,80 - 5,80| cm = 0,00 cm
δ maks = Δh = 0,00 cm
Karena δ maks = 0,00 cm, maka ∆ h=∆ x mistar
Jadi,
Δh = 0,05 cm = 0,0005 m
∆h
KR = x 100%
h
0,0005 m
= x 100% = 0,86% → 4 AB
0,058 m
DK = 100% - 0,86% = 99,14%
PF = ¿ h ± Δh∨¿ = |5,800 ± 0,050| cm = |0,058 ± 0,0005| m
P = P0 + ρg h1
P = 1×105 N/ m 2 + ( 957,5 × 10 × 0,058 ) N/ m 2
P = 1 × 105 N/ m 2 + 555,35 N/ m 2
5 2 5 2
P = 1 × 10 N/ m + 0,00 55535× 10 N/ m
5 2
P=1,00 55535× 10 N/ m
∆P= |
∆ρ
ρ
+
∆h
h |
P

∆P= |
0,058 |
25,187 0,00 05
+ P
957,5
∆P= |0,02 63 + 0,010 |1,00 55535 × 105 N/ m 2
5 2
∆P= | 0,0353| 1,00 55535 × 10 N/ m
5 2
¿ 0, 035 × 10 N/ m
Sehingga,
5
∆P 0,035 × 10
KR = ×100 % = 5
×100 % = 3,48 % = 3 AB
P 1,00 55535 × 10
DK = 100% - KR = 100% - 3,58% = 96,42 %
PF = |P ± ∆P|N/ m
2

= |1,0055535 ± 0,035| × 105 N/m2


Kegiatan 2.Pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik
a. Aquades
ρ air = |957,5 ± 28,7|kg /m3
h1+ h2 +h3
h=
3
3,20+ 3,10+3,20
¿
3
¿ 3,167 cm=0,03167 m
δ 1=|h 1−h|=|0,03200−0,03167|m=0,00033 m
δ 2=|h 2−h|=|0,03100−0,03167|m=0,00067 m
δ 3=|h3−h|=|0,03200−0,03167|m=0,00033m
∆ h=δ maks =0,00067 m
P=P 0+ ρ. g . h
¿ 1,013 ×10 N /m + ( 957,5 kg/m ) ( 10 m/s ) ( 0,03167 m )
5 2 3 2

5 2 2
¿ 1,013 ×10 N /m +303,2 kg . m/ s
2 2
¿ 101300 N /m +303,2 N /m
2
¿ 101603 N / m
∆ P=
ρ
+|
∆ ρ ∆h
h
P |
¿ | 28,7 kg /m3 0,00067 m
+
957,5 kg /m3 0,03167 m |
101603 N /m
2

¿|0,029+ 0,021|101603 N /m
2

¿|0,05|101603 N / m 2
2
¿ 5080,2 N /m
∆P 5080,2
KR= × 100 %= ×100 %=0,05 ×100 %=5 % → 3 AB
P 101603
DK =100 %−KR=100 %−5 %=95 %
PF=|P ± ∆ P|=¿ 10 1603 ± 50 8 0,2∨N /m2
b. Gliserin
ρ gliserin=¿ |1187,5 ±30,8 | k g/m3
h1+ h2 +h3
h=
3
4,10+ 4,10+4,20
¿
3
¿ 4,13 cm =0,0413 m
δ 1=|h 1−h|=|0,0410−0,0413|m=0,0003 m
δ 2=|h 2−h|=|0,0410−0,0413|m=0,0003 m
δ 3=|h3−h|=|0,0420−0,0413|m=0,0007 m
∆ h=δ maks=0,0007 m
P=P 0+ ρ. g . h
¿ 1,013 ×105 N /m2+ ( 1187,5 kg /m3 )( 10 m/ s2 ) ( 0,0413 m )
¿ 1,013 ×105 N /m2+ 490,43 kg . m/s 2
2 2
¿ 101300 N /m + 490,43 N /m
¿ 101790 N /m 2
∆ P=
ρ
+|
∆ ρ ∆h
h
P |
¿
| 30,8 k g/m 3 0,0007 m
1187,5 kg/m 3
+
0,0413 m |
101790 N /m
2

¿|0,025+ 0,016|101790 N /m2


¿|0,041|101730 N /m 2
2
¿ 4170,93 N /m
∆P 4170,93
KR= × 100 %= ×100 %=0,04 ×100 %=4 % → 3 AB
P 101790
DK =100 %−KR=100 %−4 %=96 %
PF=|P ± ∆ P|=¿ 10 1790 ± 41 7 0,93∨N /m
2

c. Minyak
ρminyak =|862,5 ± 22,4|kg /m
3

h1+ h2 +h3
h=
3
2,80+2,80+2,90
¿
3
¿ 2,83=0,0283 m
δ 1=|h 1−h|=|0,028−0,0283|m=0,0003 m
δ 2=|h 2−h|=|0,028−0,0283|m=0,0003 m
δ 3=|h3−h|=|0,029−0,0283|m=0,0007 m
∆ h=δ maks=0,0007 m
P=P 0+ ρ. g . h
¿ 1,013 ×105 N /m2+ ( 862,5 kg/m3 ) ( 10 m/s2 ) ( 0,0283 m )
5 2 2
¿ 1,013 ×10 N /m +244,087 kg . m/ s
2 2
¿ 101300 N /m +244,087 N /m
2
¿ 101544 N /m
∆ P=
ρ|
∆ ρ ∆h
+
h
P |
| |
3
22,4 k g/m 0,0007 m
¿ + 101544 N /m2
862,5 kg /m
3
0,0283 m
¿|0,025+ 0,024|101544 N /m 2
¿|0,049|101544 N /m
2

2
¿ 4975,6 N /m
∆P 4975,6
KR= × 100 %= ×100 %=0,048 ×100 %=4,8 % → 3 AB
P 101544
DK =100 %−KR=100 %−4,8 %=95,2 %
PF=|P ± ∆ P|=|101544 ± 4975,6|N / m
2

3. Memberikan tabel yang membandingkan antara kedalaman dengan tekanan


hidrostatik.
No Kedalaman Tekananhidrostatik
1. │1,50 ± 0.05│ |100114 ± 6800|N/m2
2. │3,00 ± 0.05│ |100210 ± 4900|N/m2
3. │4,50 ± 0.05│ |100363 ± 3900|N/m2
4. │6,00 ± 0.05│ |100440 ± 3600|N/m2
5. │7,50 ± 0.05│ |100555 ± 3500|N/m2

4. Grafik perbandingan antara kedalaman dengan tekanan hidrostatik

PERBANDINGAN ANTARA KEDALAMAN


DAN TEKANAN HIDROSTATIK
TEKANAN HIDROSTATIK

100600
100500 f(x) = 9585.49528301887 x + 99998.9905660377
100400 R² = 0.999999337849137
100300
100200
100100
100000
99900
99800
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
KEDALAMAN ZAT CAIR

5. Memberikan tabel yang membandingkan antara massa jenis dengan tekanan


hidrostatik.

No JenisZatCair Massa Jenis TekananHidrostatik

1. Aquades |957,5 ± 28,7|kg/m 3


¿ 10 1603,0 ± 50 8 0,2∨N /m
2

2. Gliserin |1187,5 ±30,8 | kg/m3 ¿ 10 1790,00 ± 41 7 0,93∨N /m


2

3. Minyak |862,5 ± 22,4∨¿ kg/m3 |101544,0 ± 4975,6| N /m 2

6. Memberikan penjelasan pengaruh kedalaman dan massa jenis terhadap tekanan


hidrostatik berdasarkan data yang diperoleh.
Berdasarkan data yang diperoleh semakin besar kedalamannya maka semakin besar pula
tekanan hidrostatiknya dan untuk massa jenis semakin besar massa jenisnya maka
semakin besar pula tekanan hidrostatiknya.
7. Analisis Dimensi
P ρ
P h
P ρh
P = K ρh
N kg
=K 3 m
A m
2
kg m/s kg
2 =K 3 m
m m
−1 −2
ML T = K M L−2
M L−1 T −2
K= −2
ML
K = L T −2
−2 2
LT m/s
2
m/s adalah satuan untuk percepatan, dan percepatan yang konstan untuk
mengisisi konstanta pada rumus tekanan hidrostatika adalah percepatan gravitasi
bumi ( g ). Maka terbuktilah rumus tekanan, yaitu:
P= ρ. g . h
PEMBAHASAN
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang
bekerja pada zat cair dalam keadaan diam. Ada dua kegiatan dalam percobaan ini yaitu,
kegiatan pertama pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik dan kegiatan kedua
pengaruh massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatis.

Pada percobaan ini yang dilakukan pertama adalah menentukan massa


jenis zat cair yaitu dengan mengukur massa zat cair dan mengukur volume zat
cair. Hasil massa zat cair yang didapatkan adalah massa air 38,3 gram, massa
minyak 34,5 gram dan massa gliserin 47,5 gram. Adapun volume zat cair yang
digunakan adalah konstan yaitu 40 ml. Sehingga didapatkan massa jenis air yaitu
0.9575 , massa jenis minyak yaitu 0,8625 dan massa jenis gliserin yaitu 1,1875.
Pada kegiatan pertama zat cair yang digunakan adalah air. Adapun hasil
yang didapatkan adalah, untuk kedalaman 1,5 cm perbedaan rata-rata ketinggian
zat cair pada pipa U adalah 1,20 cm; untuk untuk kedalaman 3,0 cm perbedaan
rata-rata ketinggian zat cair pada pipa U adalah 2,20 cm; untuk kedalaman 4,5 cm
perbedaan rata-rata ketinggian zat cair pada pipa U adalah 3,80 cm; untuk
kedalaman 6,0 cm perbedaan rata-rata ketinggian zat cair pada pipa U adalah
4,60 cm; untuk kedalaman 7,5 cm perbedaan rata-rata ketinggian zat cair pada
pipa U adalah 5,80 cm. Hasil analisis massa jenis yang didapatkan bahwa tekanan
hidrostatik di pengaruhi oleh kedalaman.Pada hasil percobaan yang didapatkan
bahwasemakin dalam corong di tekan ke dalam zat cair maka semakin tinggi
selisih jarak zat cair pada pipa U. Hal ini membuktikanbahwa ternyata semakin
besar kedalaman zat cair maka tekanan hidrostatiknya juga semakin besar.
Dengan kata lain, kedalaman berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik.
Pada kegiatan kedua, ada 3 massa jenis zat cair yang di gunakan yaitu massa
jenis air, minyak, dan gliserin dengan kedalaman zat cair ditentukan atau konstan yaitu
dengan kedalaman 3,00 cm. Adapun hasil yang didapatkan adalah, untuk massa jenis air
0,9575 cm perbedaan rata-rata ketinggian zat cair pada pipa U adalah 2,87 cm; untuk
massa jenis minyak 0,8625 cm perbedaan rata-rata ketinggian zat cair pada pipa U adalah
2,24 cm; dan untuk massa jenis gliserin 1,1875 cm perbedaan rata-rata ketinggian zat cair
pada pipa U adalah 3,08 cm. Di mana berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa
massa jenis zat cair yang paling besar adalah gliserin kemudian air, dan minyak dengan
kedalaman yang sama. Sehingga gliserin memiliki tekanan hidrostatik yang tinggi. hal ini
membuktikan bahwa semakin besar massa jenis zat cair maka tekanan hidrostatiknya juga
akan semakin besar.
Hasil kegiatan yang di peroleh menujukkan bahwa hal ini sesuai dengan teori
tentang hukum tekanan hidrostatik di mana,
P = ρ gh
Sehingga dapat kita ketahui bahwa ternyata massa jenis dan kedalaman zat cair sangat
berpengaruh terhadap tekanan. Di mana jika massa jenis dan kedalaman zat cair besar
maka tekanan hidrostatik juga besar. Karena massa jenis dan kedalaman berbanding lurus
dengan tekanan. Dan perlu kita ketahui bahwa didalam percobaan ini percepatan gravitasi
bersifat konstan.
Hasil keseluruhan dari eksperimen ini hampir mendekati ketepatan, namun masih
ada hasil yang kurang bagus yang disebabkan ketidaktelitian saat  mengukur kedalaman
zat, measukkan zat cair kedalam gelas kimia padahal gelas kimia belum terlalu bersih
ataukah masih ada zat-zat cair lain yang masih tersisa, serta pembulatan nilai data juga
membuat data mengalami perubahan dari nilai sebenarnya, sehingga kesalahan dalam
melakukan eksperimen ini masih ditemukan.
SIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa,
Kedalaman zat cair sangat berpengaruh terhadap nilai tekanan hidrostatik, dimana
semakin besar kedalaman yang di berikan pada zat cair maka semakin besar pula tekanan
hidrostatiknya.
Massa jenis zat cair juga sangat berpengaruh terhadap nilai tekanan
hidrostatik, dimana Semakin besar massa jenis zat cair maka semakin besar pula
tekanan hidrostatiknya.
Prinsip kerja dari percobaan ini adalah dengan menekan corong kedalam zat
cair, maka tekanan yang diperoleh akan berpindah ke pipa U melalui selang yang
menghubungkan antara pipa U dengan corong, sehingga zat cair yang ada dalam
pipa U akan naik.

DAFTAR RUJUKAN
Halliday, dkk. 1999. Fisika Jilid Edisi Ketiga (Terjemaha). Erlangga: Jakarta.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains Teknik Edisi Ketiga Jilid 1(Terjemahan).
Erlangga:Jakarta.
Asnal Effendi, M.T.2000.Fisika 1. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai