8
TEKANAN ZAT
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan : Memahami bahwa besar tekanan sebanding dengan besar gaya dan
berban-ding terbalik dengan luas bidang.
Metode : Eksperimen/Demonstrasi
Alat dan bahan : Pensil
Pertanyaan
d. Dari kegiatan b dan c, kegiatan manakah yang anda rasakan tekanannya lebih besar?
Jawab : ................................................................................................................................................
e. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan di atas tentang besar tekanan?
Jawab : ................................................................................................................................................
Berdasarkan kegiatan di atas disimpulkan bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besar gaya
dan luas bidang yang ditekan. Semakin besar gaya bekerja pada bidang maka tekanan semakin besar,
tetapi semakin besar luas bidang yang ditekan oleh gaya yang bekerja tekanan yang diterima semakin
kecil. Dengan kata lain besar tekanan sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik
dengan luas bidang dimana gaya bekerja.
Apabila besar tekanan (p), besar gaya yang bekerja (F), dan luas bidang tekan (A), secara
matematis tekanan dapat dirumuskan:
F
F
P=
A
A
Keterangan :
F : Gaya yang bekerja (N)
A : Luas bidang dimana gaya bekerja (m2)
P : Tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
Satuan tekanan dalam SI adalah N/m 2, sedangkan satuan dalam cgs adalah dyne/cm 2. Satuan
tekanan yang lain: Pascal (Pa), kgf/m2, dan gf/cm2.
Hubungan antara satuan-satuan di atas adalah sebagai berikut :
1 N/m2 = 1 Pa
1 kgf/m = 9,8 N/m2
2
Pertanyaan
a. Pada botol manakah yang pancaran airnya lebih jauh?
Jawab: ............................................................................................................................................
b.. Mengapa terjadi demikian?
Jawab: ............................................................................................................................................
D. Hukum Pascal
Salah satu sifat zat cair adalah molekul-molekulnya senantiasa bergerak bebas. Apabila zat
cair dalam ruang tertutup mendapat gaya, akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar. Pernyataan tersebut di atas pertama kali kemukakan oleh Ilmuwan dari Prancis yang
bernama Blaise Pascal (1623-1662, yang disebut hukum Pascal.
F1
A1 A2
P1
P2
Perhatikan gambar bejana berhubungan di atas! Bejana 1 dengan luas penampang A 1 dan
bejana ke 2 luas penampangnya A2. Jika pada bejana 1 ditekan dengan gaya F 1 yang arahnya ke
dalam, tekanan diteruskan ke bejana 2 dan menimbulkan tekanan yang arahnya ke luar (ke atas).
Berdasarkan hukum Pascal, maka tekanan pada penghisap I sama dengan tekangan pada
penghisap II atau P1 = P2.
F1 F
P1= dan P2 = 2
Karena A1 A2 maka secara umum berlaku hubungan :
Pemindahan tekanan kesegala arah sama besar dalam suatu cairan merupakan prinsip yang
mendasari mesin hidrolik. Apakah mesin hidrolik? Mesin hidrolik adalah suatu alat dapat melipat
gandakan gaya. Sehingga dengan memberikan gaya yang kecil dapat menghasilkan gaya yang
sangat besar. Contoh mesin hidrolik antara lain:
a. Pesawat pengangkat mobil.
b. Kempa hidrolik
c. Rem hidrolik
d. Dongkrak hidrolik
E. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah bejana yang terdiri dari bejana dengan bagian bawah bejana
saling berhubungan. Apabila bejana berhubungan diisi zat cair sejenis dan dalam keadaan tenang,
permukaan zat cair dalam bejana merupakan bidang datar. Pernyataan tersebut di atas disebut
hukum bejana berhubungan. Penerapan bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari:
a. Waterpas (selang plastik bening yang disi air) untuk mengukur tinggi bangunan supaya datar.
b. Air dalam cerek, teko, kendi dan sejenisnya.
c. Pipa air ledeng, agar air dapat mengalir melewati kran dengan baik, penampung air
kedudukannya dibuat lebih tinggi dari kran.
d. Terjadinya mata air karena dalam tanah terdapat penampungan air yang kedudukannya lebih
tinggi dari kedudukan mata air.
e. Untuk menentukan massa jenis zat cair, misalnya menggunakan pipa U.
Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan tidak mendatar atau pada bejana tidak berlaku
hukum bejana berhubungan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Salah satu bejana tertutup.
b. Salah satu bejana terdapat pipa kapiler.
c. Diisi zat cair yang tidak sejenis.
Langkah-langkah kegiatan :
a. Siapkan sebuah bejana berhubungan di atas meja seperti gambar (a) dibawah ini, kemudian
isilah dengan air secukupnya, dan amatilah tinggi permukannya!
(a)
(b)
h2
h1
A B
Perhatikan gambar di atas! Titik A dan titik B berada dalam bidang datar, maka berlaku bahwa
tekanan di titik A sama dengan tekanan di titik B (Pa = Pb). Tekanan di titik A dirumuskan Pa = S 1 .
h1 sedangkan tekanan di titik B dirumuskan P 2 = S2 . h2 , maka berlaku :
S1 . h1 = S2 . h2 1 . h 1 = 2 . h 2
atau
minyak
h2
h1
air
Pipa U hanya di isi air Pipa U hanya di isi air dan minyak tanah
f. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini! Kemudian lengkapilah tabel
perbandingan antara tinggi minyak dengan tinggi air!
g. Tambahkan minyak tanah sedikit lagi pada pipa yang telah berisi minyak tanah! Kemudian
ukurlah seperti kegiatan c, d, dan e!
No Tinggi air (h1) Tinggi minyak (h2) h2
(air = 1 g/cm3) ρmin yak =
h1
1 …………….. cm …………….. cm …………
h. Dari tabel hasil pengamatan di atas, berapakah massa jenis minyak tanah?
Jawab : ...........................................................................................................................................
F. Hukum Archimedes
Pernahkah kalian mengangangkat batu di dalam air ? Coba bandingkan berat batu yang
kalian angkat di daratan dengan berat batu yang kalian angkat di dalam air ! Manakah yang kamu
rasakah lebih ringan? Mengapa demikian ? Pada saat batu diangkat dalam air, batu mendapat
gaya apung. Apakah gaya apung? Gaya apung adalah kemampuan suatu pluida zat cair atau gas
untuk mengerahkan suatu gaya ke atas pada suatu benda yang dibenamkan ke dalam fluida
tersebut.
Seorang ilmuwan Yunani Kuno yang hidup pada tahun (287 – 212 SM) yang bernama
Archimedes menyelidiki tentang besar gaya ke atas dalam zat cair. Dari hasil penelitaiannya Beliau
menyimpulkan teorinya yang disebut hukum Archimedes yaitu : “Suatu benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”.
Apabila berat benda di udara wu dan berat benda saat tercelup dalam zat cair wa , maka
besar gaya ke atas yang dilami benda dirumuskan :
Fa = wu - wa
Besar gaya apung menentukan apakah benda akan terapung, melayang atau tenggelam :
a. Tenggelam,
- Benda dikatakan tenggelam apabila benda berada di dasar zat
cair. (seperti pada gambar di samping)
- Benda tenggelam dalam zat cair apabila berat benda lebih besar
dari pada gaya ke atas yang dialami benda tersebut.
w > Fa
Fa
w
- Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume zat cair
yang didesak (Vb = Va), maka benda tenggelam dalam zat cair
apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair
(benda > zat cair) atau berat jenis benda lebih besar dari berat jenis
zat cair (Sbenda > Szat cair).
b. Melayang,
- Benda dikatakan melayang dalam zat cair apabila seluruh volume benda tercelup dalam zat
cair dan benda berada di sembarang tempat. (seperti pada gambar di
samping)
Fa
- Benda melayang dalam zat cair apabila berat benda sama dangan
besar gaya ke atas yang dialami benda tersebut.
w = Fa
b . Vb . g = a . Va . g atau Sb . Vb = Sa . Va
w
- Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume zat cair yang
didesak (Vb = Va), maka benda melayang dalam zat cair apabila massa jenis benda sama
dengan massa jenis zat cair (benda = zat cair) atau berat jenis benda lebih besar dari berat
jenis zat cair (Sbenda = Szat cair).
c. Terapung,
- Benda dikatakan terapung di permukaan zat cair apabila sebagian Fa
volume benda menonjol di atas permukaan zat cair. (seperti pada
gambar di samping) V1
V2
- Benda terapung dipermukaan zat cair apabila berat benda sama
dengan dari pada besar gaya ke atas yang dialami benda tersebut. w
w = Fa
b . Vb . g = a . V2 . g atau Sb . Vb = Sa . V2
- Karena volume benda lebih besar dari volume benda yang tercelup (V b
> V2), maka benda terapung di permukaan zat cair apabila massa jenis
benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (benda < zat cair) atau
berat jenis benda lebih lebih kecil dari pada berat jenis zat cair (S benda <
Szat cair).
- Volume benda yang tercelup dalam zat cair (V 2) dan volume benda yang menonjol di atas
permukaan zat cair (V1) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
V1 : Volume benda di atas permukaan (m 3)
Sb Sb
V2 =
Sa x V atau V1 =
( )
1-
Sa
x
V2
V
: Volume benda tercelup (m3)
: Volume benda (V1 + V2) . (m3)
Sa : Berat jenis zat cair (N/m 3)
V
Sb : Berat jenis benda (N/m3)
Dengan memahami hukum Archimedes, maka dapat diciptakan alat-alat yang bekerja
berdasarkan hukum Archimedes yaitu :
a. Jembatan ponton d. Kapal selam
b. Galangan kapal e. Rakit
c. Hidrometer
Langkah-langkah kegiatan :
a. Isi gelas berpancuran dengan air hingga penuh, sehingga air memancar lewat gelas
berpancuran.
b. Ambilah gelas ukur dan ukurlah berat gelas kosong! Kemudian letakkan di bawah pancuran
gelas berpancuran yang berisi penuh air!
c. Ukurlah berat sebuah benda yang dapat tenggelam dalam air dengan neraca pegas!
d. Dengan tetap tergantung di neraca, celupkan benda itu ke dalam air di gela berpancuran
tersebut. Benda tersebut harus tercelup seluruhnya di dalam air, namun jangan sampai
menyentuh dasar gelas.
e. Ukurlah berat benda itu saat berada di dalam air.!
f. Ukurlah berat air yang tertampung pada gelas ukur kemudian kurangi beratnya dengan berat
gelas ukur kosong pada nomor dua!
g. Berapa Newton berkurangnya berat benda yang dicelupkan dalam air tersebut?
Jawab: ............................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
h. Berapa newton berat air yang tertampung dalam gelas ukur?
Jawab : ...........................................................................................................................................
i. Bagaimanakah hubungan antara berat air yang didesak dengan berkurangnya berat benda
yang dicelupkan dalam air?
Jawab : ...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
j. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas tentang besar gaya ke atas yang dialami benda jika
tercelup dalam zat cair!
Jawab : ...........................................................................................................................................
G. Tekanan Udara
Bumi yang kita diami ini dilapisi oleh lapisan udara yang disebut lapisan atmosfer. Lapisan
atmosfer terentang dari permukaan laut hingga sekitar 800 km. Udara juga memberikan tekanan
ke segala arah seperti zat cair.
Bukti bahwa udara memberikan tekanan ke segala arah antara lain :
a. Sebuah gelas yang berisi penuh air ditutup dengan kertas dan dibalik ternyata kertas tidak
jatuh.
b. Air dalam tempat minuman ayam tidak tumpah permukaan air dalam botol lebih tinggi dari
permukaan air di luar botol.
Berdasarkan fenomena di atas mengilhami seorang ahli fisik berkebangsaan Italia bernama
Evangelista Torricelli. Beliau melakukan percobaan untuk mengukur tekanan udara menggunakan
air raksa, bejana, dan pipa kaca seperti pada gambar berikut ini :
Pu Pu Dari hasil percobaan tenyata raksa dalam pipa turun dan berhenti pada saat
h ketinggian permukaan h = 76 cm. Karena telah ditetapkan tekanan udara di
permukaan laut 1 atm, maka Torricelli menyimpulkan bahwa:
h
h = (76 cmHg – Pbar) x 100 m/cmHg
Pbar = 76 cmHg - 100 m cmHg atau
Langkah-langkah kegiatan :
a. Isilah erlemeyer sedikit air!
b. Panasilah labu erlemeyer hingga air mendidih beberapa lama!
c. Tutuplah labu erlemeyer dengan sepotong balon karet sehingga kedap udara!
d. Matikanlah api dan tunggu sampai air dingin! (agar cepat dingin dapat disiram dengan air
dingin)
e. Amatilah balon karet!
f. Apakah yang terjadi?
g. Mengapa demikian?.......................................................................................................................
h. Apakah kesimpulan yang kamu dapatkan?
Pu
Pgas - Jika Pgas > Pu, Pgos = (Pu + h) cmHg
gas - Jika Pgas < Pu, Pgos = (Pu - h) cmHg
Gambar di samping menunjukkan tekanan gas lebih
besar dari tekanan udara luar.
I. Hukum Boyle
Tekanan suatu gas bergantung seberapa sering partikel-partikel gas menumbuk dinding
wadahnya. Jika volume ruangan diperkecil, partikel-partikelnya akan lebih sering menumbuk
dinding ruangan tersebut. Akibatnya tekanan gas tersebut semakin bertambah. sebaliknya jika
volume ruangan diperbesar, partikel-partikelnya akan lebih jarang menumbuk dinding ruangan
tersebut. Akibatnya tekanan gas tersebut semakin berkurang.
Robert Boyle ahli fisika berkebangsaan Inggris (1627 – 1691) menyelediki hubungan antara
tekanan udara dengan volume ruangannya. Beliau menyimbpulkan hasil pengamatannya yang
terkenal dengan hukum Boyle, yaitu “hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup
adalah tetap jika suhunya tetap”.
Agar lebih jelas tentang hukum boyle perhatikan gambar tangki yang berisi gas !
P1 P2
V1 V2
Gas dari tangki satu yang tekanannya P1 dan volumenya v1 di pindahkan ke tangki 2 yang
volumenya v2 maka tekanannya menjadi P2. Secara matematis dirumuskan:
P1 x V1 = P2 x V2
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel
epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari
korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan
xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan
ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah gambar berikut.
Pergerakan Air dan Nutrisi pada Tanaman
Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung
manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi?
Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian
tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya
daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler.
Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya
sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang
berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa
kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi
merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang
sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan
molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang
lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu
molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik
antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh
penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan
oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan.
Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan
menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air
yang ada pada akar dapat naik ke daun.
b. Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan
nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan
suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke
seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang
memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki
konsentrasi gula rendah). Agar dapat memahami penjelasan ini perhatikanlah berikut.
Praktikum pengangkutan air pada tumbuhan
Tujuan : Mengetahui proses pengangkutan air pada tumbuhan
Alat dan Bahan :
- Gelas piala diganti dengan botol
- Pisau silet/kater
- Penggaris
- Tanaman pacar air
- Air ledeng
- Larutan eosin (air sumba)
Prosedur Kerja
1. Sediakan larutan eosin 0,1 % dalam botol ± penuh (tidak terlalu merah) aduk hingga rata.
2. Masukan tanaman pacar air beserta akarnya yang sudah dicuci terlebih dahulu. Biarkan tanaman
selama ± 1 jam
3. Perhatikan perubahan warna pada bagian tertentu dari tanaman tersebut.
4. Gambarlah hasil pengamatanmu
Pembahasan/bahan diskusi
1. Apa yang terjadi pada pohon pacar air setelah di rendam didalam larutan air berwarna tadi ?
2. Pada bagian manakah yang mengalami perubahan warna pada kegiatan tadi ?
3. Jika terjadi perubahan, apa yang menyebabkan perubahan itu terjadi ?
4. Apakah pada daun mengalami perubahan ?
5. Apa kesimpulan yang dapat kamu ambil ?
Kesimpulan
1. Tekanan dan daya isap daun mengakibatkan naiknya air kedalam batang
2. Hubungan antara tekanan akar dan daya hisap daun adalah sangat erat karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat berdiri sendiri dalam memindahkan zat hara atau air dari dalam tanah
menuju ke daun untuk proses fotosintesis
3. Kecepatan tekanan akar lebih besar daripada daya hisap daun, karena bagian bawah tanaman
pada menit ke-30 sudah mencapai maksimal sedangkan bagian atas tanaman mencapai maksimal
pada menit ke-45
4. Daya hisap daun dapat terjadi karena adanya tranpirasi
5. Tekanan akar terjadi karena perbedaan potensial air dalam tumbuhan dan air yaitu potensial air
yang tinggi di dalam tanah
6. Tekanan pada akar terjadi jika transpirasi rendah, artinya kelembaban pada tanah cukup tinggi
7. Untuk menaikkan air dari permukaan tanah diperlukan suatu tekanan pada akar
8. Kenaikan air dari tanah juga dipengaruhi oleh transpirasi karena transpirasisebagian besar terjadi
di daun melalui stomata, transpirasi bermanfaat bagi tumbuhan karena dapat menyebabkan
terbentuknya daya isap daun, mempercepat pengangkutan unsur hara melalui xilem dan
membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar
9. Tekanan akar tidak dapat diamati jika kondisi lingkungannyakekurangan air atau pada saat
transpirasi rendah. Pada saat ini yang berperanadalah daya isap daun, jadi air bergerak karena
terjadinya transpirasi
10.Kecepatan ekstraksi air dari suatu tanah merupakan fungsi darikonsentrasi akar, karena
berkurangnya menurut kedalaman daerah akar
Alat pengukur konvensional tekanan darah Alat pengukur digital tekanan darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan
sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan,
dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu
dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya
mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler bersamaan dengan
pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan metode yaitu :
1. Metode Langsung: Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan kedalam
pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang
paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian
khusus
2. Metode Tak Langsung:
Metode yang menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan 2
cara yaitu :
o Palpasi yang mengukur tekanan sistolik tanpa menggunakan stetoskop dan
o Auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan
stetoskop
1. A
2. D
3. C
4. D
5. C
6. B
7. C
8. C
9. D
10. B
11. B
12. D
13. B