Anda di halaman 1dari 24

KD. 8. 3.

8
TEKANAN ZAT

NOMOR KOMPETENSI INTI PENGETAHUAN NOMOR KOMPETENSI INTI


KETRAMPILAN
3 Memahami pengetahuan 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji
(faktual, konseptual, dan dalam ranah konkret
prosedural) (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya memodifikasi, dan membuat) dan
tentang ilmu pengetahuan, ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait menghitung, menggambar, dan
fenomena dan kejadian tampak mengarang) sesuai dengan yang
mata dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

NOMOR KOMPETENSI DASAR NOMOR KOMPETENSI DASAR


KD PENGETAHUAN KD KETRAMPILAN
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan 4.8 Menyajikan data hasil percobaan
penerapannya dalam kehidupan untuk menyelidiki tekanan zat cair
sehari-hari, termasuk tekanan pada kedalaman tertentu, gaya
darah, osmosis, dan kapilaritas apung, dan kapilaritas, misalnya
jaringan angkut pada tumbuhan dalam batang tumbuhan

Tujuan Pembelajaran:

3.8.1.1 Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan


3.8.2.1 Melalui diskusi – informasi, siswa dapat menganalisis hubungan antara gaya dan luas
permukaan terhadap besarnya tekanan
3.8.8.1 Siswa dapat menganalisis tekanan zat cair pada kedalaman tertentu
3.8.3.1 Siswa dapat menjelaskan hukum Archimedes
3.8.7.1 Melalui diskusi – informasi, siswa dapat menganalisis penerapan hukum Archimedes pada
benda yang terapung, melayang, dan tenggelam di dalam air
3.8.4.1 Siswa dapat menerapkan hukum Pascal pada benda dalam kehidupan sehari-hari
4.8.2.1 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan penerapan prinsip tekanan pada proses
kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan
3.8.9.1 Melalui diskusi – informasi, siswa dapat menganalisis prinsip tekanan pada proses
kapilaritas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan
3.8.5.1 Melalui diskusi – informasi, siswa dapat mengaitkan teori tekanan zat dengan proses
pengangkutan zat pada tumbuhan dan tekanan darah
3.8.6.1 Siswa dapat menerapkan prinsip tekanan zat gas pada benda dalam kehidupan sehari-hari
4.8.3.1 Dengan melaksanakan Tugas Projek, siswa dapat menyajikan data hasil percobaan
penerapan tekanan dalam pembuatan roket air
3.8.10.1 Melalui diskusi – informasi, siswa dapat menganalisis penerapan tekanan zat dalam
pembuatan roket air
A. Pengertian Tekanan
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja setiap satuan luas bidang di mana gaya tersebut
bekerja. Untuk memahami pengertian tekanan lakukan kegiatan berikut ini!

Tujuan : Memahami bahwa besar tekanan sebanding dengan besar gaya dan
berban-ding terbalik dengan luas bidang.
Metode : Eksperimen/Demonstrasi
Alat dan bahan : Pensil

Apakah yang Anda lakukan :


a. Peganglah sebuah pensil! (bagian pensil yang runcing disebut ujung dan bagian pensil yang
tumpul disebut pangkal).
b. Tekankan pangkal pensil pada telapak tanganmu dengan tenaga sekuat-kuatnya sehingga telapak
tangan terasa sakit!
c. Ulangi kegiatan b dengan membalik ujung pensil yang ditekankan pada telapak tangan!

Pertanyaan
d. Dari kegiatan b dan c, kegiatan manakah yang anda rasakan tekanannya lebih besar?
Jawab : ................................................................................................................................................
e. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan di atas tentang besar tekanan?
Jawab : ................................................................................................................................................
Berdasarkan kegiatan di atas disimpulkan bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besar gaya
dan luas bidang yang ditekan. Semakin besar gaya bekerja pada bidang maka tekanan semakin besar,
tetapi semakin besar luas bidang yang ditekan oleh gaya yang bekerja tekanan yang diterima semakin
kecil. Dengan kata lain besar tekanan sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik
dengan luas bidang dimana gaya bekerja.
Apabila besar tekanan (p), besar gaya yang bekerja (F), dan luas bidang tekan (A), secara
matematis tekanan dapat dirumuskan:
F

F
P=
A
A

Keterangan :
F : Gaya yang bekerja (N)
A : Luas bidang dimana gaya bekerja (m2)
P : Tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
Satuan tekanan dalam SI adalah N/m 2, sedangkan satuan dalam cgs adalah dyne/cm 2. Satuan
tekanan yang lain: Pascal (Pa), kgf/m2, dan gf/cm2.
Hubungan antara satuan-satuan di atas adalah sebagai berikut :
1 N/m2 = 1 Pa
1 kgf/m = 9,8 N/m2
2

1 gf/cm2 = 980 dyne/cm2


B. Tekanan Fluida
Apakah yang dimaksud fluida? Fluida adalah zat yang bentuknya mudah berubah. Pada saat
membahas wujud zat (semester 1) telah disebutkan bahwa zat cair dan gas memiliki bentuk yang
mudah berubah, maka zat cair dan gas adalah termasuk fluida. Bagaimana fluida dapat
menghasilkan tekanan? Di dalam zat cair dan gas partikel-partikelnya tidak tersusun secara rapat,
sehingga lebih bebas bergerak. Partikel-partikel penyusun fluida tersebut secara terus-menerus
bergerak ke segala arah dan terjadi tumbukan antara partikel lainnya dan dinding wadahnya.
Tumbukan partikel-partikel fluida dengan dinding wadahnya mengakibatkan fluida itu memiliki
tekanan. Tekanan fluida bekerja ke segala arah sama besar.
Sifat penting yang dimiliki fluida adalah fluida akan bergerak dari daerah bertekanan lebih
tinggi menuju daerah bertekanan lebih rendah. Sifat ini dapat kamu amati melalui kegiatan disaat
kamu minum melalui sebuah sedotan. Pada saat kamu minum menggunakan sedotan sebenarnya
kamu menyedot sebagian udara dalam sedotan yang mengakibatkan tekanan udara dalam
sedotan tersebut berkurang. Tekanan udara luar menjadi lebih besar daripada tekanan udara
dalam sedotan sehingga mendorong permukaan minuman ke bawah. Dorongan itu diteruskan
sehingga minuman naik ke atas melalui sedotan hingga sampai di mulutmu.

C. Tekanan Dalam Zat Cair (Tekanan Hidrostatis)


Pernahkah kamu menyelam dalam kolam renang? Apakah yang kamu rasakan pada telingamu
ketika kamu menyelam di dalam air? Saat kamu menyelam semakin dalam telingamu akan
semakin sakit. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena semakin ke dalam tekan air tersebut
semakin besar. Tekanan yang diakibatkan oleh tekanan zat cair yang diam pada kedalaman
tertentu disebut tekanan hidrostatis.
Bagaimana tekanan pada titik-titik yang kedalamannya sama di dalam suatu zat cair? Titik-titik
dalam suatu zat cair yang memiliki kedalaman sama mempunyai tekanan yang sama pula.
Pernyataan tesebut disebut Hukum utama hidrostatis. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
tekanan hidrostatis adalah massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan kedalaman. Besar
tekanan hidrostatis dapat diamati menggunakan alat yang disebut pesawat Hartl. Dengan
pesawat Hartl dapat disimpulkan bahwa :
a. Semakin ke dalam tekanan hidrostatis semakin besar.
b. Pada kedalaman yang sama, besar tekanan hidrostatis ke segala arah besarnya sama.
c. Besar tekanan hidrostatis dipengaruhui oleh berat jenis zat cair.
Rumus untuk menghitung besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu dapat
diturunkan sebagai berikut
Gambar di samping adalah bak mandi dengan luas alas A berisi air
ketinggian h dan massa jenis air , maka volume dan berat air
dirumuskan :
V = A x h dan w = m x g,
Karena m =  x V dan V = A x h, maka m =  x A x h dan berat air dalam
A bak mandi menjadi :
w =  x A x h x g.
w
P=
Tekanan di dasar bak mandi dirumuskan A , maka diperoleh :
ρ xAx h x g
P=
A , pembilang dan penyebut dibagi A, sehingga
diperoleh:
P=xgxh

Jadi secara matematis tekanan hidrostatis dirumuskan:


Ph =  . g . h Karena S = ? x g maka Ph = S . h

Keterangan: Ph : Massa jenis zat cair (kg/m3)


g : Percepatan gravitasi (m/S2)
h : Kedalaman (m)
S : Berat jenis (N/m3)
Ph : Tekanan hidrostatis (N/m2) atau (Pa)
Salah satu penerapana tentang hukum utama hidrostatis adalah pada konstruksi bendungan,
yaitu semakin ke bawah bendungan dibuat semakin tebal karena untuk menahan tekanan yang
semakin besar, sehingga bendungan menjadi lebih kuat.

Tujuan : Memahami tekanan hidrostatis yang dipengaruhi kedalaman


Metode : Eksperimen
Alat dan bahan : - sebuah botol pendek - Penyumbat
- sebuah botol tinggi - Air/kran air

Apakah yang Anda lakukan :


a. Ambillah dua kaleng minum dengan ukuran
tinggi berbeda dan buatlah lubang seperti
A pada gambar! Kemudian berilah sumbat!
B b. Isilah air ke dalam kedua botol sampai
penuh!
c. Lepaskan sumbat, kemudian amatilah jarak
pancaran air dari botol!

Pertanyaan
a. Pada botol manakah yang pancaran airnya lebih jauh?
Jawab: ............................................................................................................................................
b.. Mengapa terjadi demikian?
Jawab: ............................................................................................................................................

D. Hukum Pascal
Salah satu sifat zat cair adalah molekul-molekulnya senantiasa bergerak bebas. Apabila zat
cair dalam ruang tertutup mendapat gaya, akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama
besar. Pernyataan tersebut di atas pertama kali kemukakan oleh Ilmuwan dari Prancis yang
bernama Blaise Pascal (1623-1662, yang disebut hukum Pascal.

F1

A1 A2
P1
P2
Perhatikan gambar bejana berhubungan di atas! Bejana 1 dengan luas penampang A 1 dan
bejana ke 2 luas penampangnya A2. Jika pada bejana 1 ditekan dengan gaya F 1 yang arahnya ke
dalam, tekanan diteruskan ke bejana 2 dan menimbulkan tekanan yang arahnya ke luar (ke atas).
Berdasarkan hukum Pascal, maka tekanan pada penghisap I sama dengan tekangan pada
penghisap II atau P1 = P2.

F1 F
P1= dan P2 = 2
Karena A1 A2 maka secara umum berlaku hubungan :

Keterangan F1 : Gaya yang bekerja pada pipa I (N)


F1 F2
= F2 : Gaya yang bekerja pada pipa II (N)
A1 A2
A1 : Luas penampang pipa I (cm2) atau (m2)
A2 : Luas penampang pipa II (cm2) atau (m2)

Pemindahan tekanan kesegala arah sama besar dalam suatu cairan merupakan prinsip yang
mendasari mesin hidrolik. Apakah mesin hidrolik? Mesin hidrolik adalah suatu alat dapat melipat
gandakan gaya. Sehingga dengan memberikan gaya yang kecil dapat menghasilkan gaya yang
sangat besar. Contoh mesin hidrolik antara lain:
a. Pesawat pengangkat mobil.
b. Kempa hidrolik
c. Rem hidrolik
d. Dongkrak hidrolik

E. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah bejana yang terdiri dari bejana dengan bagian bawah bejana
saling berhubungan. Apabila bejana berhubungan diisi zat cair sejenis dan dalam keadaan tenang,
permukaan zat cair dalam bejana merupakan bidang datar. Pernyataan tersebut di atas disebut
hukum bejana berhubungan. Penerapan bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari:

a. Waterpas (selang plastik bening yang disi air) untuk mengukur tinggi bangunan supaya datar.
b. Air dalam cerek, teko, kendi dan sejenisnya.
c. Pipa air ledeng, agar air dapat mengalir melewati kran dengan baik, penampung air
kedudukannya dibuat lebih tinggi dari kran.
d. Terjadinya mata air karena dalam tanah terdapat penampungan air yang kedudukannya lebih
tinggi dari kedudukan mata air.
e. Untuk menentukan massa jenis zat cair, misalnya menggunakan pipa U.
Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan tidak mendatar atau pada bejana tidak berlaku
hukum bejana berhubungan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Salah satu bejana tertutup.
b. Salah satu bejana terdapat pipa kapiler.
c. Diisi zat cair yang tidak sejenis.

Tujuan : Memahami hukum bejana berhubungan


Metode : Eksperimen/demonstrasi
Alat dan bahan : Bejana berhubungan, air secukupnya

Langkah-langkah kegiatan :
a. Siapkan sebuah bejana berhubungan di atas meja seperti gambar (a) dibawah ini, kemudian
isilah dengan air secukupnya, dan amatilah tinggi permukannya!

(a)
(b)

b. Bagaimaan tinggi permukaan air di dalam bejana berhubungan tersebut?


Jawab: ............................................................................................................................................
c. Miringkan dengan memasangkan alas pada salah satu sisi bejana seperti pada gambar b,
kemudian amatilah tinggi permukaan air pada masing-masing tabung bejana berhubungan!
d. Bagaimana tinggi permukaan air di dalam bejana berhubungan tersebut?
Jawab: ............................................................................................................................................
e. Dari kegiatan di atas kesimpulan apakah mengenai permukaan zat cair dalam suatu bejana
berhubungan?
Jawab: ............................................................................................................................................
f. Disebut hukum apakah kesimpulan di atas?
Jawab: ............................................................................................................................................
Bejana berhubungan yang berbentuk U disebut pipa U. Sebuah pipa U jika masing-masing
kaki diisi zat cair yang tidak sejenis, maka tinggi permukaan zat cair tersebut tidak sama. Misalnya
kaki I diisi air sedangakan kaki II diisi minyak seperti pada gambar akan berlaku:

h2
h1
A B
Perhatikan gambar di atas! Titik A dan titik B berada dalam bidang datar, maka berlaku bahwa
tekanan di titik A sama dengan tekanan di titik B (Pa = Pb). Tekanan di titik A dirumuskan Pa = S 1 .
h1 sedangkan tekanan di titik B dirumuskan P 2 = S2 . h2 , maka berlaku :

S1 . h1 = S2 . h2 1 . h 1 = 2 . h 2
atau

Keterangan : S1 : Berat jenis zat cair 1 (air)


S2 : Berat jenis zat cair 2 (minyak)
1 : Massa jenis zat cair 1 (air)
2 : Massa jenis zat cair 2 (minyak)
h1 : Tinggi zat cair 1 dari bidang batas (cm) atau (m)
h2 : Tinggi zat cair 2 dari bidang batas (cm) atau (m)

Tujuan : Menentukan massa jenis minyak tanah


Metode : Eksperimen/demonstrasi
Alat dan bahan : pipa U, penggaris, air warna, dan minyak tanah.

Apakah yang Anda lakukan :


a. Ambillah sebuah pipa U kemudian isilah dengan air kira-kira setengahnya!
b. Isilah pada salah satu pipa dengan minyak tanah secukupnya!
c. Buatlah garis datar dari bidang batas antara minyak tanah dengan air!
d. Ukurlah tinggi permukaan air pada pipa yang lain! (diukur dari garis datar yang dibuat dari
bidang batas antara minyak dengan air) (h1)
e. Ukurlah tinggi permukaan minyak tanah dari bidang batas antara minyak tanah dengan air!
(h2)

minyak
h2
h1

air

Pipa U hanya di isi air Pipa U hanya di isi air dan minyak tanah

f. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini! Kemudian lengkapilah tabel
perbandingan antara tinggi minyak dengan tinggi air!
g. Tambahkan minyak tanah sedikit lagi pada pipa yang telah berisi minyak tanah! Kemudian
ukurlah seperti kegiatan c, d, dan e!
No Tinggi air (h1) Tinggi minyak (h2) h2
(air = 1 g/cm3) ρmin yak =
h1
1 …………….. cm …………….. cm …………

2 …………….. cm …………….. cm …………

h. Dari tabel hasil pengamatan di atas, berapakah massa jenis minyak tanah?
Jawab : ...........................................................................................................................................

F. Hukum Archimedes
Pernahkah kalian mengangangkat batu di dalam air ? Coba bandingkan berat batu yang
kalian angkat di daratan dengan berat batu yang kalian angkat di dalam air ! Manakah yang kamu
rasakah lebih ringan? Mengapa demikian ? Pada saat batu diangkat dalam air, batu mendapat
gaya apung. Apakah gaya apung? Gaya apung adalah kemampuan suatu pluida zat cair atau gas
untuk mengerahkan suatu gaya ke atas pada suatu benda yang dibenamkan ke dalam fluida
tersebut.
Seorang ilmuwan Yunani Kuno yang hidup pada tahun (287 – 212 SM) yang bernama
Archimedes menyelidiki tentang besar gaya ke atas dalam zat cair. Dari hasil penelitaiannya Beliau
menyimpulkan teorinya yang disebut hukum Archimedes yaitu : “Suatu benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”.
Apabila berat benda di udara wu dan berat benda saat tercelup dalam zat cair wa , maka
besar gaya ke atas yang dilami benda dirumuskan :
Fa = wu - wa

Berat benda yang didesak benda dirumuskan w = ?a . Va . g atau w = Sa . Va . Karena gaya ke


atas besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak benda maka besar gaya ke atas juga
berlaku rumus sebagai berikut :
Fa = a . Va . g atau Fa = Sa . Va

Keterangan : a : Massa jenis zat cair (kg/m3)


Va : Volume zat cair yang didesak (m3)
g : Percepatan gravitasi (m/S2)
Sa : Berat jenis zat cair (N/m3)
Fa : Gaya ke atas yang dialami benda (N)

Besar gaya apung menentukan apakah benda akan terapung, melayang atau tenggelam :
a. Tenggelam,
- Benda dikatakan tenggelam apabila benda berada di dasar zat
cair. (seperti pada gambar di samping)
- Benda tenggelam dalam zat cair apabila berat benda lebih besar
dari pada gaya ke atas yang dialami benda tersebut.
w > Fa
Fa
w

b . Vb . g > a . Va . g atau Sb . Vb > Sa . Va

- Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume zat cair
yang didesak (Vb = Va), maka benda tenggelam dalam zat cair
apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair
(benda > zat cair) atau berat jenis benda lebih besar dari berat jenis
zat cair (Sbenda > Szat cair).

b. Melayang,
- Benda dikatakan melayang dalam zat cair apabila seluruh volume benda tercelup dalam zat
cair dan benda berada di sembarang tempat. (seperti pada gambar di
samping)
Fa
- Benda melayang dalam zat cair apabila berat benda sama dangan
besar gaya ke atas yang dialami benda tersebut.
w = Fa
b . Vb . g = a . Va . g atau Sb . Vb = Sa . Va
w
- Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume zat cair yang
didesak (Vb = Va), maka benda melayang dalam zat cair apabila massa jenis benda sama
dengan massa jenis zat cair (benda = zat cair) atau berat jenis benda lebih besar dari berat
jenis zat cair (Sbenda = Szat cair).
c. Terapung,
- Benda dikatakan terapung di permukaan zat cair apabila sebagian Fa
volume benda menonjol di atas permukaan zat cair. (seperti pada
gambar di samping) V1
V2
- Benda terapung dipermukaan zat cair apabila berat benda sama
dengan dari pada besar gaya ke atas yang dialami benda tersebut. w
w = Fa
b . Vb . g = a . V2 . g atau Sb . Vb = Sa . V2
- Karena volume benda lebih besar dari volume benda yang tercelup (V b
> V2), maka benda terapung di permukaan zat cair apabila massa jenis
benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (benda < zat cair) atau
berat jenis benda lebih lebih kecil dari pada berat jenis zat cair (S benda <
Szat cair).

- Volume benda yang tercelup dalam zat cair (V 2) dan volume benda yang menonjol di atas
permukaan zat cair (V1) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
V1 : Volume benda di atas permukaan (m 3)
Sb Sb

V2 =
Sa x V atau V1 =
( )
1-
Sa
x
V2
V
: Volume benda tercelup (m3)
: Volume benda (V1 + V2) . (m3)
Sa : Berat jenis zat cair (N/m 3)
V
Sb : Berat jenis benda (N/m3)

Dengan memahami hukum Archimedes, maka dapat diciptakan alat-alat yang bekerja
berdasarkan hukum Archimedes yaitu :
a. Jembatan ponton d. Kapal selam
b. Galangan kapal e. Rakit
c. Hidrometer

Tujuan : Memahami Hukum Archimedes


Metode : Eksperimen/demonstrasi
Alat dan bahan : - neraca pegas, panci, gelas berpancuran, gelas berpengait, balok logam
berpengait, dan air secukupnya.

Langkah-langkah kegiatan :
a. Isi gelas berpancuran dengan air hingga penuh, sehingga air memancar lewat gelas
berpancuran.
b. Ambilah gelas ukur dan ukurlah berat gelas kosong! Kemudian letakkan di bawah pancuran
gelas berpancuran yang berisi penuh air!
c. Ukurlah berat sebuah benda yang dapat tenggelam dalam air dengan neraca pegas!
d. Dengan tetap tergantung di neraca, celupkan benda itu ke dalam air di gela berpancuran
tersebut. Benda tersebut harus tercelup seluruhnya di dalam air, namun jangan sampai
menyentuh dasar gelas.
e. Ukurlah berat benda itu saat berada di dalam air.!
f. Ukurlah berat air yang tertampung pada gelas ukur kemudian kurangi beratnya dengan berat
gelas ukur kosong pada nomor dua!

Tabel hasil pengamatan


BEBAN AIR
Selisih berat
Berat beban beban di Berat air dan Berat
Berat beban
di dalam air udara wadahnya wadahnya Berat air (N)
di udara (N)
(N) dengan di (N) (N)
air (N)

……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

g. Berapa Newton berkurangnya berat benda yang dicelupkan dalam air tersebut?
Jawab: ............................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
h. Berapa newton berat air yang tertampung dalam gelas ukur?
Jawab : ...........................................................................................................................................
i. Bagaimanakah hubungan antara berat air yang didesak dengan berkurangnya berat benda
yang dicelupkan dalam air?
Jawab : ...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
j. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas tentang besar gaya ke atas yang dialami benda jika
tercelup dalam zat cair!
Jawab : ...........................................................................................................................................

G. Tekanan Udara
Bumi yang kita diami ini dilapisi oleh lapisan udara yang disebut lapisan atmosfer. Lapisan
atmosfer terentang dari permukaan laut hingga sekitar 800 km. Udara juga memberikan tekanan
ke segala arah seperti zat cair.
Bukti bahwa udara memberikan tekanan ke segala arah antara lain :
a. Sebuah gelas yang berisi penuh air ditutup dengan kertas dan dibalik ternyata kertas tidak
jatuh.
b. Air dalam tempat minuman ayam tidak tumpah permukaan air dalam botol lebih tinggi dari
permukaan air di luar botol.
Berdasarkan fenomena di atas mengilhami seorang ahli fisik berkebangsaan Italia bernama
Evangelista Torricelli. Beliau melakukan percobaan untuk mengukur tekanan udara menggunakan
air raksa, bejana, dan pipa kaca seperti pada gambar berikut ini :
Pu Pu Dari hasil percobaan tenyata raksa dalam pipa turun dan berhenti pada saat
h ketinggian permukaan h = 76 cm. Karena telah ditetapkan tekanan udara di
permukaan laut 1 atm, maka Torricelli menyimpulkan bahwa:

a. Tekanan udara di permukaan laut 1 atmosfer (1 atm)


b. 1 atm = 1 Bar = 76 cmHg = 105 Pa.
Semakin ke atas lapisan udara semakin tipis. Hal ini terjadi karena semakin ke atas gaya
graviatsi bumi semakin berkurang. Dari hasil penelitian disimpulkan setiap naik 100 meter dari
permukaan laut, tekanan udara berkurang 1 cm Hg. Untuk mengukur tekanan udara tempat
terbuka menggunakan barometer. Ada dua jenis barometer yaitu: barometer raksa dan
barometer aneroid.
Barometer raksa adalah barometer yang menggunakan raksa, sedangkan barometer aneroid
adalah barometer yang menggunakan pegas. Selain untuk mengukur tekanan udara, barometer
juga dapat untuk mengukur tinggi suatu tempat yaitu dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

h
h = (76 cmHg – Pbar) x 100 m/cmHg
Pbar = 76 cmHg - 100 m cmHg atau

h : Tinggi tempat dari permukaan laut (m)


Pbar : Sikap barometer (cmHg)
h h = (76 cmHg – Pbar) x 100 m/cmHg
Pbar = 76 cmHg - 100 m cmHg atau

h : Tinggi tempat dari permukaan laut (m)


Pbar : Sikap barometer (cmHg)

Tujuan : Memahami bahwa udara memberi tekanan


Metode : Demonstrasi/Eksperimen
Alat dan bahan : Labu erlemeyer, kasa, kaki tiga, bunzen, balon, air

Langkah-langkah kegiatan :
a. Isilah erlemeyer sedikit air!
b. Panasilah labu erlemeyer hingga air mendidih beberapa lama!
c. Tutuplah labu erlemeyer dengan sepotong balon karet sehingga kedap udara!
d. Matikanlah api dan tunggu sampai air dingin! (agar cepat dingin dapat disiram dengan air
dingin)
e. Amatilah balon karet!
f. Apakah yang terjadi?
g. Mengapa demikian?.......................................................................................................................
h. Apakah kesimpulan yang kamu dapatkan?

H. Tekanan Udara Dalam Ruang Tertutup


Pernahkah kalian memompa ban sepeda? Setelah ban sepeda dipompa, ban sepeda menjadi
keras. Mengapa demikian? Ban sepeda mengeras karena udara dalam ban sepeda atau dalam
ruang tertutup memberikan tekanan pada dindingnya. Tekanan udara dalam ruang tertutup
diukur dengan menggunakan manometer.
Macam-macam manometer
a. Manometer raksa tebuka, berlaku rumus:

Pu
Pgas - Jika Pgas > Pu, Pgos = (Pu + h) cmHg
gas - Jika Pgas < Pu, Pgos = (Pu - h) cmHg
Gambar di samping menunjukkan tekanan gas lebih
besar dari tekanan udara luar.

b. Manometer raksa tertutup, berlaku:


h1
- Jika Pgas > Pu, Pgos = ( h2
Pgas . Pu + h) cmHg
gas
h1
- Jika Pgas < Pu, Pgos = ( h2 . Pu - h) cmHg
Gambar di samping menunjukkan tekanan gas lebih
besar dari tekanan udara luar.
Pgos : Tekanan gos dalam ruang tertutup
Pu : Tekanan udara luar
h : Selisih tinggi permukaan raksa
h1 : Tinggi kolom udara tertutup sebelum dipakai
h2 : Tinggi kolom udara tertutup saat dipakai
c. Manometer logam, misalnya manometer Shafer dan Budenberg, dan manometer Bourdon

I. Hukum Boyle
Tekanan suatu gas bergantung seberapa sering partikel-partikel gas menumbuk dinding
wadahnya. Jika volume ruangan diperkecil, partikel-partikelnya akan lebih sering menumbuk
dinding ruangan tersebut. Akibatnya tekanan gas tersebut semakin bertambah. sebaliknya jika
volume ruangan diperbesar, partikel-partikelnya akan lebih jarang menumbuk dinding ruangan
tersebut. Akibatnya tekanan gas tersebut semakin berkurang.
Robert Boyle ahli fisika berkebangsaan Inggris (1627 – 1691) menyelediki hubungan antara
tekanan udara dengan volume ruangannya. Beliau menyimbpulkan hasil pengamatannya yang
terkenal dengan hukum Boyle, yaitu “hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup
adalah tetap jika suhunya tetap”.
Agar lebih jelas tentang hukum boyle perhatikan gambar tangki yang berisi gas !

P1 P2
V1 V2

Gas dari tangki satu yang tekanannya P1 dan volumenya v1 di pindahkan ke tangki 2 yang
volumenya v2 maka tekanannya menjadi P2. Secara matematis dirumuskan:
P1 x V1 = P2 x V2

Keterangan : P1 : Tekanan udara mula-mula (cmHg)


P2 : Tekanan udara setelah volume berubah (cmHg)
V1 : Volume mula-mula (cm3)
V2 : Volume setelah berubah (cm3)
Berdasarkan hukum boyle tersebut diciptakan alat alat yang bekerja berdasar hukum Boyle antara
lain:
a. Pompa isap air
b. Pompa tekan air
c. Pompa tekan udara
d. Pompa isap udara
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …
a. tekanan sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas bidang
b. tekanan sebanding dengan luas bidang dan berbanding terbalik dengan gaya
c. tekanan berbanding terbalik dengan gaya dan luas bidang
d. tekanan sebanding dengan gaya dan luas bidang
2. Besar tekanan yang ditimbulkan oleh gaya pada suatu bidang berbanding terbalik dengan …
a. jenis benda
b. jenis gaya
c. massa benda
d. luas permukaan bidang tekan
3. Sebuah balok terletakkan di atas lantai, Jika massa balok 50 kg, percepatan gravitasi 10 N/kg
dan balok memberikan tekanan pada lantai 2500 N/m 2, maka luas bidang yang ditekan balok
adalah …
a. 0,2 m2 c. 2 m2
b. 0,5 m2 d. 5 m2
4. Besar tekanan zat cair pada dasar tabung tergantung pada …
a. tinggi zat cair dan luas penampang tabung
b. berat zat cair dan luas penampang tabung
c. berat jenis zat cair dan luas penampang tabung
d. berat jenis zat cair dan tinggi zat cair
5. Perhatikan tabel berikut!
No Gaya Luas bidang tekan
1 20 N 2 cm2
2 30 N 4 cm2
3 40 N 2 cm2
4 50 N 4 cm2
Dari tabel di atas, tekanan terbesar dihasilkan oleh nomor …
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
6. Kota Bandung terletak 600 m di atas permukaan laut. Jika tekanan di atas permukaan laut 76
cmHg, maka tekanan udara di Kota Bandung adalah …
a. 69 cmHg
b. 70 cmHg
c. 80 cmHg
d. 82 cmHg
7. Salah satu alat yang kerjanya berdasarkan hukum Boyle adalah …
a. dongkrak hidrolik c. alat suntik
b. galangan kapal d. kapal laut
8. Telapak tangan seorang anak yang luasnya 5 cm 2 menekan dinding tembok. Bila tekanan yang
timbul adalah 50.000 Pa, maka gaya yang diberikan oleh seorang anak tersebut adalah …
a. 0,25 N
b. 2,5 N
c. 25 N
d. 250 N
9. Manometer adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan hukum …
a. Bejana berhubungan
b. Archimedes
c. Pascal
d. Boyle
10. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup adalah …
a. barometer
b. manometer
c. higrometer
d. mikrometer
11. Kerapatan udara pada lapisan atmosfer bumi semakin ke atas adalah …
a. tetap c. bertambah
b. berkurang d. tidak tentu
12. Barometer aneroid adalah barometer yang …
a. menggunakan zat cair
b. menggunakan raksa
c. menggunakan alkohol
d. tidak menggunakan zat cair
13. Sebuah gaya bekerja pada suatu bidang yang luasnya A. agar gaya tersebut menimbulkan
tekanan 2 kalinya, maka luas bidang yang ditekan adalah …
a. ¼ A
b. ½ A
c. 2 A
d. 4 A

B. Isilah titik-titik di bawah ini!


1. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah sama
besar adalah bunyi hukum …
2. Besar tekanan pada bidang sebanding dengan …
3. Besar tekanan dalam zat cair berbanding lurus dengan … dan …
4. Peristiwa meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit disebut ….
5. Satuan tekanan dalam S1 adalah …sedangkang dalam cgs adalah … .
6. Benda yang tercelup dalam zat cair sebagian atau seluruhnya akan mendapatkan gaya ke atas
sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Pernyataan tersebut terkenal dengan bunyi hukum …
7. Bunyi hukum bejana berhubungan adalah …
8. Kapal dapat mengapung dipermukaan laut karena berat jenis kapal ….. berat jenis air laut.
(lebih kecil)
9. Hasil kali volume gas dengan tekanannya pada suhu tetap adalah konstan, bunyi hukum …
10. Seorang tukang batu mengukur tinggi pasangan mata menggunakan selang yang diisi air. Alat
yang digunakan seorang tukang batu tersebut merupakan penerapan dari . …
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebuah benda berat jenisnya 7500 N/m3 dicelupkan ke dalam zat cair yang berat jenisnya
10.000 N/m3. Jika volume benda tersebut 100 cm 3, berapakah volume benda yang tercelup
dalam zat cair?
Jawab: ............................................................................................................................................
2. Sebuah mobil yang beratnya 20.000 N hendak diangkat dengan pesawat hidrolik dan mobil
diletakkan di atas penampang besar. Jika luas penampang besar 100 cm 2 dan luas penampang
kecil 0,5 cm2, berapakah gaya yang diperlukan?
3. Seorang penyelam menyelam di laut sedalam 20 m. Jika berat jenis air laut 10.200 N/m 3,
berapakah besar tekanan yang dialami penyelam tersebut?
Jawab: ............................................................................................................................................
4. Bidang seluas 5 cm2 mendapat tekanan 4.500 N/m2 dari sebuah gaya. Jika gaya tersebut
bekerja pada bidang seluas 15 cm2, berapakah besar tekanannya?
Jawab: ............................................................................................................................................
5. Barometer menunjukkan angka 67 cmHg di suatu tempat. Apabila tekanan udara dii
permukaan laur 76 cmHg, berapakah ketinggian tepat itu?
Jawab: ............................................................................................................................................

Aplikasi Tekanan Zat dalam Makhluk Hidup


A. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan
1. Jaringan Transportasi pada Tumbuhan
Berkas pengangkut pada tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem adalah
jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari
dalam tanah akan diserap oleh akar? Kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan
daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain
tumbuhan yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di
akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan
ke semua bagian tubuh tumbuhan.
2. Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
Sebelumnya, kamu telah mempelajari jaringan tumbuhan yang berperan dalam proses
pengangkutan. Pada bab ini, kita akan mempelajari proses pengangkutan air dan mineral dari
tanah serta proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
a. Transportasi Air
Air adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang
termasuk ke dalam kelompok zat cair. Masih ingatkah kamu karakteristik zat cair yang
telah kalian pelajari di kelas 7? Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap
air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan.
Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di
lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di
daun. Proses ini disebut transpirasi.
Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena adanya perbedaan
konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam
volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi
perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis.
Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu,
tetapi tidak dapat dilalui oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran
semipermeabel adalah air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan
masuknya) zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah
membran sel.
Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain. Pada materi ini, yang berperan sebagai
zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat lain. Pada proses
ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral tanah dan zat gula hasil fotosintesis.
Masih ingatkah kamu susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga
terdalam? Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam
tumbuhan. Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar.

Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem

Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel
epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari
korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan
xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan
ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah gambar berikut.
Pergerakan Air dan Nutrisi pada Tanaman
Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung
manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi?
Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian
tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya
daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler.
Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya
sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang
berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa
kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi
merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang
sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan
molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang
lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu
molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik
antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh
penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan
oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan.
Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan
menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air
yang ada pada akar dapat naik ke daun.

b. Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan
nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan
suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke
seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang
memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki
konsentrasi gula rendah). Agar dapat memahami penjelasan ini perhatikanlah berikut.
Praktikum pengangkutan air pada tumbuhan
Tujuan : Mengetahui proses pengangkutan air pada tumbuhan
Alat dan Bahan :
- Gelas piala diganti dengan botol
- Pisau silet/kater
- Penggaris
- Tanaman pacar air
- Air ledeng
- Larutan eosin (air sumba)

Prosedur Kerja
1. Sediakan larutan eosin 0,1 % dalam botol ± penuh (tidak terlalu merah) aduk hingga rata.
2. Masukan tanaman pacar air beserta akarnya yang sudah dicuci terlebih dahulu. Biarkan tanaman
selama ± 1 jam
3. Perhatikan perubahan warna pada bagian tertentu dari tanaman tersebut.
4. Gambarlah hasil pengamatanmu
Pembahasan/bahan diskusi
1. Apa yang terjadi pada pohon pacar air setelah di rendam didalam larutan air berwarna tadi ?
2. Pada bagian manakah yang mengalami perubahan warna pada kegiatan tadi ?
3. Jika terjadi perubahan, apa yang menyebabkan perubahan itu terjadi ?
4. Apakah pada daun mengalami perubahan ?
5. Apa kesimpulan yang dapat kamu ambil ?
Kesimpulan
1. Tekanan dan daya isap daun mengakibatkan naiknya air kedalam batang
2. Hubungan antara tekanan akar dan daya hisap daun adalah sangat erat karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat berdiri sendiri dalam memindahkan zat hara atau air dari dalam tanah
menuju ke daun untuk proses fotosintesis
3. Kecepatan tekanan akar lebih besar daripada daya hisap daun, karena bagian bawah tanaman
pada menit ke-30 sudah mencapai maksimal sedangkan bagian atas tanaman mencapai maksimal
pada menit ke-45
4. Daya hisap daun dapat terjadi karena adanya tranpirasi
5. Tekanan akar terjadi karena perbedaan potensial air dalam tumbuhan dan air yaitu potensial air
yang tinggi di dalam tanah
6. Tekanan pada akar terjadi jika transpirasi rendah, artinya kelembaban pada tanah cukup tinggi
7. Untuk menaikkan air dari permukaan tanah diperlukan suatu tekanan pada akar
8. Kenaikan air dari tanah juga dipengaruhi oleh transpirasi karena transpirasisebagian besar terjadi
di daun melalui stomata, transpirasi bermanfaat bagi tumbuhan karena dapat menyebabkan
terbentuknya daya isap daun, mempercepat pengangkutan unsur hara melalui xilem dan
membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar
9. Tekanan akar tidak dapat diamati jika kondisi lingkungannyakekurangan air atau pada saat
transpirasi rendah. Pada saat ini yang berperanadalah daya isap daun, jadi air bergerak karena
terjadinya transpirasi
10.Kecepatan ekstraksi air dari suatu tanah merupakan fungsi darikonsentrasi akar, karena
berkurangnya menurut kedalaman daerah akar

B. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia


Tahukah kamu, dalam aliran darah kita tersimpan fenomena fisika, yaitu hukum pascal. Hukum
Pascal berbunyi " Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup, akan diteruskan ke
segala arah dan sama besar"
Aliran darah pada tubuh kita berada dalam suatu ruang tertutup yakni di dalam ruang
tertutup. Darah mengalir melalui suatu pembuluh darah. Tekanan yang terdapat pada pembuluh
darah memiliki prinsip kerja seperti hukum pascal. Hal ini lah yang menjadi alasan, kenapa saat
kita terluka, darah akan mengalir keluar dari tubuh. Jantung adalah organ yang memberikan
tekanan pada darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Jadi Dorongan darah pada dinding pembuluh ketika darah mengalir melewatinya disebut tekanan
darah.
Agar tekanan darah tetap terjaga maka, pembuluh darah harus terus terisi penuh oleh darah,
bila kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan dapat hilang. Akibatnya darah
tidak dapat bergerak ke tempat yang dituju sehingga sel-sel tubuh mati karena tidak mendapat
pasokan oksigen dan nutrisi. Para tenaga medis biasanya memberikan plasma kepada pasien yang
kekurangan darah.
Jika orang yang misalnya terkena penyakit tekanan darah tinggi karena kelebihan kolesterol
makan pembuluh darahnya akan lebih menyempit. Sehingga jantung akan bekerja lebih keras
dalam memompa lebih keras yang bahkan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Penyebab lain tekanan darah tinggi yang dapat menyempitkan pembuluh darah adalah faktor
keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman beralkohol.
Sfigmomanometer (pengucapan bahasa Inggris: [ˌsfɪɡmoʊməˈnɒmɨtər] sfig-moh-mə-nom-i-tər)
adalah alat ukur tekanan darah. Nama ini berasal dari kata Yunani sphygmós (pulsa), dan kata
manometer (pengukur tekanan). Alat ukur ini dibuat pertama kali oleh Samuel Siegfried Karl Ritter
von Basch pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Scipione Riva-Rocci (1896), dan
Harvey Cushing (1901). Alat ini memiliki 2 versi, yaitu digital dan analog.Sfigmomanometer digital
menggunakan layar untuk menunjukkan tekanan darah seseorang, sedangkan versi analognya
menggunakan air raksa atau jarum untuk menunjukkan tekanan darah.

Alat pengukur konvensional tekanan darah Alat pengukur digital tekanan darah

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan
sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan,
dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu
dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya
mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler bersamaan dengan
pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan metode yaitu :
1. Metode Langsung: Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan kedalam
pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang
paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian
khusus
2. Metode Tak Langsung:
Metode yang menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan 2
cara yaitu :
o Palpasi yang mengukur tekanan sistolik tanpa menggunakan stetoskop dan
o Auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan
stetoskop

Praktikum Penggunaan Alat Pengukur Tekanan Darah


Tujuan:
Mengetahui nilai tekanan darah
Alat dan bahan :
1. Sfigmomanometer (Tensimeter) yang terdiri dari :
· Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
· Manset udara
· Slang karet
· Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
2. Stetoskop
3. Buku catatan tanda vital
4. Pena
Prosedur:
Cara Palpasi
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang
5. Lengan baju dibuka
6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (Siku lengan
bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra dengan jari
tangan kita
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
10.Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup
pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
11.Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba. Nilai ini menunjukkan tekanan
sistolik secara palpasi dan tak mungkin dengan cara ini menemukan tekanan diastolik
12.Catat hasil
13.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Cara Auskultasi
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang
5. Lengan baju dibuka
6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (Siku lengan
bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra dengan jari
tangan kita
8. Pompa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialis tidak teraba
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
10.Letakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan
11.Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup
pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
12.Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai ini menunjukkan tekanan
sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir terdengar, niali ini menunjukkan tekanan
dastolik.
· Suara Korotkoff I : Menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi
· Suara Korotkoff IV/V: Menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi
13.Catat hasilnya pada catatan pasien
14.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

C. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia


Pada saat proses inspirasi, rongga dada membesar, paru-paru mengembang, volume
bertambah dan tekanan udara kecil, sedangkan pada saat proses ekspirasi, rongga dada mengecil,
paru-paru mengempis, volume berkurang, dan tekanan udara besar. Volume bertambah saat
tekanan kecil dan volume berkurang saat tekanan besar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Robert Boyle yang kemudian disebut Hukum Boyle (1691).
Secara umum, udara mengalir karena ada perbedaan tekanan. Udara mengalir dari tekanan
yang lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Perbedaan tekanan udara di paru
terjadi akibat adanya daya kekuatan yang bekerja pada sistem pernapasan sehingga dapat
mengatasi kekuatan-kekuatan yang melawan gerak udara ketika masuk ke paru.
Udara dari lingkungan luar dapat masuk kedalam paru-paru karena terdapat perbedaan
tekanan antara lingkungan luar dengan tekanan dalam paru-paru. Secara umum, inspirasi terjadi
karena rongga paru-paru yang berkontraksi dan mengembang sehingga terjadi peningkatan
ukuran rongga. Peningkatan ukuran rongga dada ini menyebabkan tekanan didalam paru-paru
menurun sehingga lebih kecil dari pada tekanan dilingkungan luar. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan udara terhisap masuk kedalam paru-paru. Ketika otot-otot rongga dada mengalami
relaksasi, maka ukuran rongga dada pun mengalami penurunan sehingga menyebabkan tekanan
didalam paru-paru meningkat dan menjadi lebih tinggi daripada tekanan dilingkungan luar. Hal ini
mendorong udara keluar dari dalam paru-paru sehingga terjadilah apa yang disebut dengan
ekspirasi.
Kunci Jawaban Uji Kompetensi 1

1. A
2. D
3. C
4. D
5. C
6. B
7. C
8. C
9. D
10. B
11. B
12. D
13. B

Anda mungkin juga menyukai