Anda di halaman 1dari 169

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mendeskripsikan hukum bejana berhubungan, hukum


Archimedes, hukum Pascal, hukum Boyle
2. Melakukan percobaan sederhana transpirasi pada tumbuhan
3. Menyebutkan manfaat tekanan pada zat cair dalam
kehidupan sehari-hari
4. Menyebutkan pengaruh aliran zat cair dalam darah
TUJUAN PEMBELAJARAN
TEKANAN

GAYA HIDROSTATIS

LUAS BIDANG P=h x  x g

BERAT JENIS KEDALAMAN


P=F/A
HUKUM

PASCAL ARCHIMEDES BEJANA BERHUBUNGAN BOYLE

F1/A1 = F2/A2 F= x V x g PIPA U PxV=C

TERAPUNG MELAYANG TERAPUNG

 benda   cair  benda =  cair  benda   cair


TEKANAN
Pengertian Tekanan
Tekanan atau Pressure dapat diartikan sebagai besaran
gaya yang bekerja pada permukaan suatu benda.
Tekanan dapat dilambangkan dengan huruf P dengan
satuan Pascal (Pa) atau N/m².
Tekanan dapat dibedakan menjadi 3

Tekanan

Tekanan pada Tekanan pada Tekanan pada


Zat Padat Zat Cair zat Gas
1. Tekanan Zat Padat

Tekanan zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya persatuan luas


penampang. Secara matematis dapat ditulis :
Menghitung tekanan Menghitung besar gaya Menghitung luas permukaan
.

P = A = F = PxA

Keterangan :
P = Tekanan ( N/m² atau Pa )
F = Gaya ( N )
A = Luas Permukaan benda ( m )
m = Massa benda ( Kg )
P = g = Percepatan gravitasi bumi ( m/s² )
p = Panjang benda ( m )
l = Lebar benda ( m )
Asyiknya berpikir
Mana yang tekanannya lebih besar ?

1 kg

1 kg
3 kg
1 kg 1 kg 1 kg 1 kg

• Garis gaya lebih tersebar lebih rapat pada balok B

• Tekanan B lebih besar


Asyiknya berpikir
Mana yang tekanannya lebih besar ?

2 kg 62kg
kg 2 kg 1 kg 1 kg 1 kg

• Garis gaya lebih tersebar lebih rapat pada balok A

• Tekanan A lebih besar 6


Asyiknya berpikir
Mana yang tekanannya lebih besar ?

1 kg 1 kg 1 kg 1 kg
9 kg
1 kg 1 kg 1 kg 1 kg

1 kg 1 kg 1 kg 1 kg

• Garis gaya tersebar sama rapat pada kedua balok

• Tekanan A dan B sama besar 7


Dari rumus tersebut kita dapat melihat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan sutu zat padat

1. Gaya ( F )
2. Luas permukaan benda ( A )
3. Massa benda ( Kg )
4. Percepatan gravitasi ( g )
5. Panjang benda ( m )
6. Lebar benda ( m )
Hubungan tekanan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhinya :
• Hubungan antara tekanan dengan luas permukaan bidang (A) adalah
berbanding terbalik. Artinya, pada gaya (F) diterapkan yang sama, bila luas
permukaan bidang semakin besar, maka tekanan zat padat akan menjadi kecil.
Demikian pula sebaliknya, bila luas permukaan bidang semakin kecil, maka
tekanan akan menjadi besar.

• Hubungan antara tekanan dengan gaya yang bekerja (F) adalah berbanding
lurus. Artinya, pada semakin besargaya (F) diterapkan, maka semakin besar
tekanan yang terjadi.

• Gaya yang bekerja pada benda padat biasanya sama dengan berat (w) benda itu.
Sementara berat benda adalah perkalian massa (m) dan percepatan gravitasi (g).
•F=w
• w = m. g
• Sehingga besar tekanan dengan massa benda berbanding lurus, semakin besar
massa benda padat maka semakin besar pula tekanannya.
Contoh soal
1. Sebuah peti kayu berbentuk balok berukuran panjang 2
m, lebar 1 m, dan tebal 50 cm memiliki gaya sebesar 400 N.
Tentukan besar tekanan yang dihasilkannya adalah ….

Diketahui :p=2m l=1m t = 50 cm = 0,5 m


F = 400 N

Ditanya P .... ?

Penyelesaian P = = = = 200 N/m²


2. Budi mendorong gerobak dengan kedua tangganya dan
membutuhkan gaya sebesar 90 Newton. Apabila luas sebuah
telapak tangan adalah 150 cm2, maka tekanan yang
diberikan Budi pada gerobak adalah sebesar ….

Diketahui : F = 90 N
A = 2 X 150 cm2 = 300 cm2 = 0,03 m2

( angka 2 jadi pengali karena tangan orang yg mendorong ada 2 sehingga luas
permukaannya di kalikan 2 )

Ditanya : P = …. ?

Penyelesaian P = = = 3000 N/m²


2. Tekanan Zat Cair
a. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang
disebabkan oleh air (Hidro) dalam kondisi diam (statis).
Namun sebenarnya tekanan hidrostatis ini tidak hanya
terbatas pada air tetapi maknanya luas yaitu seluruh zat
cair.
Tekanan Hidrostatis (Ph) dapat dirumusan sebagai berikut

Ph = ρ x g x h Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis ( Pa atau N/m² )
ρ = massa jenis zat cair ( Kg/m³ )
g = Percepatan gravitasi ( m/s² )
h = kedalaman air atau ketinggian air daatas benda yang
mengalami tekanan ( m )
Menghitung tekanan hidrostatis

Ph = ρ x g x h

Menghitung percepatan Menghitung ketinggian


Menghitung massa jenis
gravitasi zat cair

ρ= g = =

Menghitung tekanan hidrostatis


Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis ( Pa atau N/m² )
S = berat jenis ( N/m³ )
Ph = S x h h = Kedalaman air atau ketinggian air daatas benda
yang mengalami tekanan ( m )
Contoh soal
1. Seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m,
massa jenis air 1.000 kg/m3, percepatan gravitasi pada tempat
tersebut yakni 10 N/kg. Maka besar tekanan hidrostatisnya
Diketahui: h = 3 m
ρ = 1.000 kg/m3
g = 10 N/kg

Ditanyakan: ph = …?

Penyelesaian
ph = ρ . g . H

ph = 1.000 kg/m3 . 10 N/kg . 3 m = 30.000 N/m2


2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Jika percepatan gravitasi bumi ialah 10 m/s2, maka


tentukan tekanan hidrostatis yang dialami ikan?
Diketahui: h = 14cm–4cm=10cm=0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2

Ditanyakan: ph = …?
Penyelesaian
ph =ρ x g x h
ph = 1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 0,1 m
ph = 1000 N/m2
b. Tekanan zat cair pada bejana berhubungan
Bejana berhubungan adalah istilah yang digunakan untuk suatu benda yang
dapat diisi zat cair yang mempunyai lubang permukaan lebih dari satu.

Contoh mudah bejana berhubungan kendi, teko, menara air dan cerek.

Pada bejana berhubungan selalu berlaku:

• Permukaan zat cair yang sejenis selalu mendatar dan sama tinggi.

• Permukaan zat cair tak sejenis dalam bejana berhubungan tetap mendatar
tetapi tidak sama tinggi.
ketinggiannya tergantung pada besar massa jenis zat cair,
semakin besar massa jenis zat cair maka permukaan zat
cair pada bejana lebih redah dan sebaliknya semakin kecil
massa jenis zat cair maka permukaan zat cair pada bejana
Lebih tinggi
Bejana berhubungan yang diisi satu jenis Bejana berhubungan yang diisi 2 jenis
zat cair zat cair
Rumus Tekanan bejana berhubungan

P air = P minyak

ρair g hair = ρminyak g hminyak

ρair hair = ρminyak hminyak

Keterangan :
P = Tekanan ( Pa atau N/m² )
ρ = massa jenis ( N/m² )
h = ketinggian zat cair ( m )
Tekanan pada minyak = tekanan pada zat
cair
P1 = P2
ρ1 x g x h1 = ρ2 x g x h2
• jadi,
• ρ1 x h1 = ρ2 x h2
• keterangan:
• ρ1 = massa jenis zat cair 1 (minyak)
• ρ2 = massa jenis zat cair 2 (air)
• h1 = tinggi permukaan zat cair 1
• h2 = tinggi permukaan zat cair 2
Contoh soal bejana berhubungan
1. Sebuah pipa U diisi dengan dua cairan yang berbeda , Jika massa jenis ρ1 =
0,8 g.cm-3, ρ2 = 1 g.cm-3, dan h1 = 10 cm, maka tinggi h2 adalah….
Diketahui : ρ1 = 0,8 g.cm-3
ρ2 = 1 g.cm-3
h1 = 10 cm
Ditanya : h2.......?
Penyelesaian
2. Sebuah bejana berhubungan mempunyai luas penampang
yang sama di semua bagiannya. Di pipa kiri ada air setinggi 16
cm, sedangkan di pipa kanan ada alkohol dengan tinggi 20 cm.
Jika massa jenis air 1 g/cm3, berapa massa jenis alkohol?
Diketahui : h1 = 16 cm
h2 = 20 cm
ρ1 = 1 g/cm3

Ditanyakan: ρ2 .....?

Penyelesaian: ρ2 = ρ1
= 1 . 16/20
= 1 . 0,8
= 0,8 g/cm3
3. Hukum Pascal
Zat cair mempunyai tekanan yang salah satunya dipengaruhi oleh tekanan
udara disekitarnya. Sifat zat cair yang tertekan ini yaitu meneruskannya kesegala
arah dengan sama besar.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Blaise Pascal yang
dikenal dengan hukum nya yaitu Hukum Pascal yang berbunyi “ Tekanan yang
diberikan pada suatu zat cair pada ruang tertutup akan diteruskan ke tiap titik
dalam fluida dan dinding bejana “
Prinsip Kerja Hukum pascal

Keterangan :
F1 = Gaya yang diberikan pada penghisap kecil (N)
F2 = Gaya yang dihasilakn pada penghisap besar (N)
A1 = Luas penampang pada penghisap kecil (m2)
A2 = luas penampang pada penghisap besar (m2)
Contoh Soal
1.Perhatikan gambar dibawah ini, tentukan gaya pada
penampang besar!
Diketahui A1 = 2 m
F1 = 100 N
A2 = 4 m
Ditanya F2....?

Penyelesaian

F2 = F1 . A2 = 100 N . 4 m = 200 N
A1 2m
2. Luas penampang dongkrak hidrolik masing-masing 0,04 m 2 dan
0,10 m2. Jika gaya keluaran adalah 15 Newton, berapa gaya
masukkannya ?
Diketahui : A1 = 0,04 m2
A2 = 0,10 m2
F2 = 15 N

Ditanya : F1 .................. ?

Penyelesaian

F1 = F2 . A1 = 15 N . 0,04 m = 60 N
A2 0,01 m
Penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan
sehari - hari

1.Dongkrak Hidrolik

2.Mesin hodrolik pengangkat


mobil

3. Rem hidrolik
Hukum Archimedes
Gaya ke atas yang dialami oleh benda
di sebut gaya apung. Gaya apung sama
dengan berat benda di udara dikurangi
dengan berat benda di dalam air.

FA = W u - W A
Atau
Wu = FA + WA Keterangan
FA = Gaya ke atas ( gaya apung ) ( N )
Wu = Berat benda di udara ( N )
Atau
WA = Berat benda di air ( N )
WA = Wu - FA
Suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke
dalam zat cair akan
mendapat gaya tekan ke atas.

Besar gaya tersebut sama dengan berat zat


cair yang dipindahkan.(tumpah)
Besar gaya ke atas ini sangat bergantung pada
volume benda yang tercelup. Semakin besar
volume yang tercelup semakin besar gaya tekan
ke atas

FA = V . ρcairan . g

Keterangan :
V = volume benda tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρcairan = massa jenis zat cair (kg/m3)
Mengapung Melayang Tenggelam

FA > WB FA = W B F A < WB
ρA > ρ B ρB = ρ A ρA < ρ B
Penerapan hukukm Archimedes pada
kehidupan sehari - hari
• Jembatan poton
• Hidrometer
• Kapal laut
• Kapal selam
• Balon udara
Contoh Soal
1. Sebuah batu dengan volume 1 m3 tercelup seluruhnya kedalam air dengan
massa jenis 1000 kg/m3. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2, maka batu
akan mengalami gaya ke atas sebesar …. N

Diketahui : V = 1 m3
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2

Ditanya : Fa = …. ?

Penyelesaian Fa = ρ . V . g
Fa = 1000 kg/m3 . 1 m3 . 10 m/s2
= 10.000 N

Jadi batu akan mengalami gaya ke atas sebesar 10.000 N


2. Tentukan massa jenis gabus jika 75 % voume gabus
tercelup ke dalam air dan massa jenis air 1 gram/cm³ !
Diketahui : ρa = 1 gr/cm³
Va = 0.75 vg
Ditanya : ρg . . . ?
Penyelesaian ρg. Vg = ρa. Va
ρg. Vg = 1 gr/cm³(0.75Vg)
ρg = 0.75 gr/cm³

jadi massa jenis gabus adalah 0.75 gr/cm³


3. Tekanan Oleh Zat Gas
Percobaan Torricelli

Dilakukan oleh Evangelista Torricelli (Italia), yang bertujuan


untuk mengukur besar tekanan udara luar.

Dengan membawa berbagai tabung yang ukurannya


berbeda dan diisi dengan air raksa, Torricelli berlayar ke
tengah lautan, dengan meletakkan tabung-tabungnya
dalam beberapa posisi.

Hasil Percobaannya sebagai berikut :

1 Atsmosfer = 1 Bar = 76 cmHg


1 Atsmosfer = 1 Bar = 1,013.105 N/m2  105 Pa
Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besar tekanan udara luar atau diruang terbuka.
Pemamfaatan yang lain, dari Barometer adalah digunakan
untuk menentukan ketinggian suatu tempat dari permukaan
air laut, karena setiap kenaikan permukaan tempat setinggi
100 meter, maka berakibat penurunan skala Barometer
sebesar 1 cm.
Persamaan :
h = ( Bar – SB ) x 100 meter
SB = [Bar – h ] cmHg
Keterangan :

h = tinggi tempat dari permukaan air laut (m)

SB = sikap barometer atau skala yang ditunjukkan


oleh Barometer saat itu (cmHg)

Bar = tekanan udara luar (cmHg)


1 Bar = 1 Atm = 76 cmHg = 760 mmHg
Contoh soal
1. Tekanan udara suatu kota yang ditunjukkan oleh sebuah alat
ukur adalah 56 cmHg. Ketinggian kota tersebut di atas
permukaan laut adalah ….
Diketahui : SB = 56 cmHg
Bar = 76 cmHg

Ditanya : h..........?

Penyelesaian : h = ( Bar – SB ) x 100 meter


h = (76 cmHg – Pbar) × 100 m
h = (76 cmHg – 56cmHg) × 100 m
h = 20 × 100 m
h = 2.000 m

Jadi, ketinggian kota tersebut di atas permukaan laut adalah 2 km


Tekanan pada
Tekanan pada manometer
manometer terbuka
terbuka
Jika tekanan luar lebih besar dari pada tekanan gas

Atau
Atau
ppgasgas == ppluar
luar ++ hh

Jika tekanan gas lebih besar dari pada tekanan luar

Atau
Atau
ppgasgas == ppluar
luar - - hh
Tekanan pada manometer terbuka
Pgas = h

Pgas =

Dengan keterangan:
h = perbedaaan ketinggian raksa sesudah gas masuk
Pgas = tekanan udara yang diukur (mm Hg)
= tinggi kolam udara sebelum keran terbuka
= tinggi kolam udara sesudah keran terbuka
= tekanan udara
Contoh Soal

1. Perhatikan gambar manometer raksa terbuka di bawah ini!


Tentukan besar tekanan gas ?
Diketahui : Pluar = 75 cmHg
h = 6 cm

Ditanya : pgas.........?

Penyelesaian : pgas = po + h
pgas = 75 + 6
pgas = 81 cmHg

Jadi, besar tekanan gas adalah 81 cmHg.


2. Untuk mengukur tekanan gas dalam tabung
digunakan air raksa seperti gambar berikut

Jika tekanan udara luar


adalah 76 cm Hg, dan h = 3 cm,
tentukan tekanan gas di dalam tabung!

Diketahui : Pluar = 76 cmHg


h = 3 cm

Ditanya : Pgas....... ?

Penyelesaian Pgas = Pluar − h


Pgas = 76 cmHg − 3 cm
= 73 cm Hg
Hukum Boyle
Menurut Robert Boyle : “ Hasil perkalian tekanan dan volume suatu
gas dalam ruang tertutup pada temperatur tetap adalah konstan.”
Persamaan :

P.V = C
P1.V1 = P2.V2
Keterangan :
P1 = Tekanan mula-mula gaAAs (Atm atau cmHg)
P2 = Tekanan akhir gas (Atm atau cmHg)
V1 = volume mula-mula gas ( liter atau m3 )
V2 = volume akhir gas ( liter atau m3 )
Contoh Soal

1. Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 200 ml. Jika
tekanan ruangan tersebut adalah 60 cmHg, hitunglah tekanan gas pada
ruangan yang volumenya 150 ml?

Diketahui : V1 = 200 mL ;
P1 = 60 cmHg ;
V2 = 150 ml

Ditanya : P2 ?

Penyelesaian :

Jadi, tekanan gas pada ruangan yang volumenya 150 ml berdasarkan


hukum boyle adalah 80 cmHg.
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari.


2. Mengukur perioda dan frekuensi suatu getaran.
3. Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.
4. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang,
frekuensi, dan panjang gelombang
5. Menyebutkan karakteristik gelombang bunyi
6. Membedakan infrasonik, ultrasonik, dan audiosonik
7. Meraancang percobaan untuk mengukur cepat rambat bunyi
8. Menyebutkan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam teknologi
Getaran
A. Getaran
Getaran adalah gerak bolak – balik satu kali penuh
secara berkala melalui suatu titik keseimbangan.
Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran.
Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak
bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan.

2 = titik setimbang ;

1 dan 3 = titik terjauh (Amplitudo)


Satu Getaran

A C
B
Getaran ayunan bandul
Satu getaran: gerak A-B-C-B-A

Perhatikan gambar bandul :


Yang namanya 1 getaran di mulai dari titik A adalah : A – B - C – B – A artinya
Bahwa bandul 1 kali bergerak dari A – B bernilai 0,25 atau ¼ .
A–B–C–B–A

¼+¼+¼+¼ =1
1,75 getaran dimulai dari C adalah : C – B – A – B – C – B – A – B
C–B–A–B–C–B–A–B

0,25 +0,25 +0,25 +0,25 +0,25 +0,25 +0,25 = 1,75


Frekuensi getaran

Frekuensi ialah banyaknya getaran yang terjadi dalam satu


sekon.
Dengan demikian dapat dirumuskan :

Keterangan :
 getaran atau n = jumlah getaran
f = frekuensi ( Hertz disingkat Hz )
t = waktu ( s )
Periode Getaran
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadi satu
getaran

t = n .T
Keterangan :
T = periode, satuannya sekon ( s )
f = frekuensi, satuannya Hertz ( Hz )
n = banyaknya getaran

Amlitudo Getaran
Amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari kedudukan
seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.
Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran

• Dari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh


hubungan :

• Keterangan :
• T = periode, satuannya detik atau sekon
• f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz
Contoh soal :

Dalam 0,5 menit terjadi 6000 getaran . Berapakah frekuensi getaran


tersebut ? Dan berapakah periodanya ?
Diketahui t = 0,5 menit = 0,5 x 60 sekon = 30 sekon n = 6000
Ditanya f = ...... ? T = ....?
Penyelesaian: f = n/t
= ( 6000 ) / 30
= 200 Hz

T = 1/f
= 1 / 200
= 0,005 sekon
GELOMBANG
Gelombang

• Gelombang adalah getaran yang merambat.

• Getaran ini sebetulnya adalah bentuk energi berupa usikan


atau gangguan.

• Gelombang adalah suatu cara untuk memindahkan energi


dari satu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan medium perantara, gelombang dibagi menjadi 2
yaitu : Gelombang elektromagnetik dan gelombang mekanik

• Gelombang elektromagnetik:
Gelombang yang tidak memerlukan zat perantara dalam rambatannya. Contoh:
gelombang radio

• Gelombang mekanik:
Gelombang yang memerlukan zat perantara dalam rambatannya. Contoh:
gelombang bunyi
Gelombang berdasarkan arah getaran dibedakan menjadi 2
yaitu : gelombang transversal dan gelombang longitudinal

• Gelombang transversal ialah gelombang yang arah getarannya tegak lurus


terhadap arah penjalaran

• Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah getarannya sejajar


atau berimpit dengan arah rambatannya.
Gelombang tranversal

a-b-c = bukit gelombang


c-d-e = lembah gelombang
b = punck gelombang
d = dasar gelombang
a, c, e, g = simpul-simpul gelombang
b-b’,d-d’ = amplitudo

1 gelombang pada gelombang transversal terdiri atas 1 bukit dan 1


lembah ( a – e )

Nilai 1 bukit dari a – c adalah ½ gelombang


Nilai 1 lembah dari c – e adalah ½ gelombang
Nilai dari a – b adalah ¼ gelombang
Gelombang longitudinal
Pada gelombang longitudinal ada terdapat rapatan dan renggangan

Rapatan
Renggangan

A B C

1 gelombang pada gelombang longitudinal terdiri atas 1 rapatan


dan 1 renggangan ( A – C )

Nilai 1 rapatan dari A – B adalah ½ gelombang


Nilai 1 renggangan dari B – C adalah ½ gelombang
Nilai dari A – C adalah 1 gelombang
Periode gelombang

Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadi satu


gelombang

t= n. T

Keterangan :
T = periode, satuannya sekon ( s )
t = waktu, satuannya sekon ( s )
n = ∑ gelombang = banyaknya gelombang

Contoh:
Jika dalam 1 sekon terjadi 100 gelombang. Berarti untuk terjadi 1
gelombang diperlukan waktu 1/100 sekon ( = 0,01 s ). Berarti
perioda gelombang tersebut adalah 0,01 s.
Frekuensi gelombang

Fekuensi ( f ) gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi


dalam 1 sekon

Keterangan :
F = frekuensi, satuannya Hertz ( disingkat Hz )
n atau  gelombang = jumlah gelombang
t = waktu, satuannya sekon ( disingkat s )

Hubungan periode dan Frekuensi


Contoh soal


Panjang gelombang

• Panjang satu gelombang atau panjang gelombang ( ) adalah sama


dengan panjang jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu
satu periode.

• Misalnya perioda suatu gelombang adalah 0,1 s. Dalam 1 sekon


gelombang menempuh jarak 10 m. Dengan demikian panjang
gelombang tersebut adalah ( 10/1 ) x 0,1 = 1 m.
Cepat Rambat Gelombang

Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat
gelombang. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan satuannya
m/s atau m s-1. Hubungan antara v, f, λ, dan T adalah sebagai berikut :

Keterangan :
λ= panjang gelombang , satuannya meter ( m )
v = kecepatan rambatan gelombang, satuannya meter / sekon ( ms -1 )
T = periode gelombang , satuannya detik atau sekon ( s )
f = frekuensi gelombang, satuannya 1/detik atau 1/sekon ( s-1 )
Contoh Soal :
Sebuah pemancar memiliki frekuensi 110 HZ dengan panjang
gelombang 100 Centimeter. Tentukan cepat rambat
gelombangnya ?

Diketahui : f = 110 Hz
λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : V = ……..?

Penyelesaian V = f . λ
= 110 . 1
= 110 m/s

Jadi cepat rambat gelombang pemencar tersebut adalah 110 m/s


Hubungan antara frekuensi ( f ), panjang gelombang (  ), dan
kelajuan rambat gelombang ( v )

v
 = ----
f

Karena T = 1/f, maka:

=vT

Keterangan :
 = panjang gelombang ( m )
v = kelajuan rambat gelombang ( m/s )
f = frekuensi ( Hz )
T = perioda ( s )
Pemantulan gelombang

Pantulan Gelombang transversal


ujung tali bebas
ujung tali tetap

Gelombang memiliki sifat dapat memantul


BUNYI
Bunyi adalah gelombang yang merambat, yang berasal dari getaran
sumber bunyi
Sumber bunyi adalah benda yang mengalami getaran
Bunyi merupakan gelombang mekanik dan gelombang
longitudinal

Medium perambatan bunyi bisa berupa zat padat, cair dan


gas.
Semakin rapat medium zat yang dilewati bunyi maka makin
cepat bunyi merambat.
Dari ketiga jenis medium tersebut urutan dari yang paling
cepat merambatkan bunyi adalah zat padat, cair dan gas.

Bunyi tidak bisa merambat dalam ruang vakum (hampa


udara)
Frekuensi bunyi dibedakan menjadi 3, yaitu : Infrasonik,
Audiosonik, dan Ultrasonik

1. Frekuensi Ultrasonik (frekuensinya lebih dari 20.000


Hz),tidak dapat didengar telinga manusia.

2. Frekuensi Audiosonik (frekuensinya didaerah 20 Hz –


20.000 Hz), dapat didengar telinga manusia normal.

3. Frekuensi Infrasonik (frekuensinya kurang dari 20.000


Hz), tidak dapat didengar telinga manusia.
Beberapa hewan yang dapat menangkap infrasonik dan
ultrasonik

Yang dapat menangkap infrasonik


• Jangkrik
• Anjing

Yang dapat menghasilkan dan menangkap ultrasonik


• Kelelawar, dikenal memiliki radar alami
• Ikan paus
• Ikan lumba-lumba
Pemanfaatan ultrasonik
• Menghancurkan tumor atau batu ginjal
• USG(Ultrasonografi) digunakan untuk mempelajari
dalam bagian tubuh yang tidak boleh kena sinar X
yang berbahaya
• Untuk deteksi dan komunikasi (Sonar) di bidang
teknologi kelautan
• Memeriksa bagian dalam tubuh
• Kacamata orang buta
• Memeriksa kerusakan logam
• Membunuh nyamuk penyebab demam berdarah
Cepat rambat bunyi

Cepat rambat bunyi adalah besarnya jarak yang


ditempuh oleh bunyi tiap sekon.
s
v = -----
t
Keterangan :
v = kelajuan rambat bunyi (m/s )
s = jarak yang ditempuh ( m )
t = waktu tempuh ( s )
Selain jenis zat perantaranya, cepat rambat bunyi di
udara juga dapat di pengaruhi oleh suhu udara.
Tabel Cepat rambat bunyi pada beberapa suhu
00 C …………. 331,3 m/s
150 C ……….. 340 m/s
250 C ………. 347 m/s

Dari tabel di atas kita dapat mengetahui, bahwa semakin tinggi


suhu, maka cepat rambat bunyi juga makin besar.

Sebaliknya semakin rendah suhu, maka cepat rambat bunyi akan


makin kecil
Kuat bunyi
Kuat bunyi tergantung pada :
- besarnya amplitudo (Makin besar amplitudo, makin kuat
bunyi itu).
- Juga tergantung pada jarak antara sumber bunyi dengan
pendengar.

Layangan
Adalah dua sumber bunyi yang frekuensinya hampir
sama bergetar dalam waktu yang bersamaan
sehingga hasil getarannya akan saling mengganggu
Tinggi bunyi dan warna bunyi
Tinggi bunyi adalah tinggi rendahnya bunyi yang keluar
Tinggi rendah bunyi tergantung pada frekuensi getaran sumber bunyi.
(Makin besar frekuensi sumber bunyi, makin tinggi pula bunyi yang
dapat kita dengar)

Warna bunyi adalah bunyi yang sebenarnya memiliki frekuensi sama


namun terdengar berbeda(dapat terjadi pada manusia yang bersama
menyanyi dan alat musik)
Warna bunyi disebabkan karena alat/organ pita suara yang bergetar
berbeda. Pada manusia terbukti saat pria dan wanita menyanyi
bersama. Pada alat musik nada do pada piano berbeda dengan nada
do pada organ
Nada, desah, dan dentum

• Nada adalah bunyi yang teratur frekuensinya.

• Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut dengan desah.

• Dentum adalah desah yang bunyinya sangat keras seperti suara bom
Intensitas bunyi
Intensitas bunyi adalah besaran yang menyatakan berapa besar
daya bunyi tiap satuan luas
Satuan intensitas bunyi adalah watt/m2 atau W/m2
Intensitas bunyi tergantung pada amplitudo sumber bunyi dan jarak
antara pendengar dan sumber bunyi

Resonansi

Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh


getaran benda lain
Resonansi kolom udara

Sedikit demi sedikit dengan air dalam


tabung dikurangi denganmembuka kran.
Sambil mengurangi air tersebut sebuah
garpu tala yang frekuensinya misalnya 400
Hz, selalu digetarkan di mulut gelas.

Pada ketinggian kolom udara tertentu,


misalnya 20 cm, akan terdengar suara
dengung yang cukup nyaring. Jika sudah
terdengar dengung ini berarti sudah terjadi
Resonansi antara sumber getar, yaitu
garpu tala dengan kolom udara.
Resonansi Dapat dipergunakan untuk
menghitung cepat rambat bunyi di udara saat itu
1. Misalnya pada panjang kolom udara 20 cm terjadi resonansi, berarti
udara yang panjangnya 20 cm itu telah ikut bergetar karena getaran
garpu tala.
2. Panjang kolom udara ini merupakan ¼ panjang gelombang ( ¼  ) sumber
bunyi atau garpu tala. Jika ¼ panjang gelombang adalah 20 cm, maka
panjang gelombangnya ( ) adalah 20 cm x 4 = 80 cm = 0,8 m.
3. Karena panjang  = 0,8 m, dan frekuensi sumber bunyi adalah 400 Hz,
maka besarnya kelajuan rambat bunyi di udara pada saat itu dapat
dihitung :
v=f
= 0,8 m x 400 Hz
= 320 m/s
Jadi cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 320 m/s.
Resonansi selaput tipis

Selaput tipis merupakan benda yang mudah beresonansi


untuk tipa macam getaran. Contoh selaput tipis ini adalah
selaput gendang pendengaran pada telingan kita.
Jadi, resonansi dapat terjadi jika :
• frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber getar,
• panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼
panjang gelombang sumber bunyi, dan
• terdapat selaput tipis.
Manfaat dan kerugian resonansi

Manfaat resonansi:
• Resonansi dapat memperkuat bunyi asli. Contoh: suara
kita terdengar lebih nyaring karena sekitar selaput suara
kita ada udara, suara kentongan terdengar nyaring karena
ada rongga udara

Kerugian karena resonansi


• Karena resonansi bunyi bom yang keras dapat
meruntuhkan gedung atau kaca jendela pecah
Pemantulan Bunyi

Hukum Pemantulan Bunyi

Hukum Pemantulan Bunyi :

- Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal (n) terletak pada satu
bidang datar.

- Sudut datang sama dengan sudut pemantul ( i = r )


Macam-macam bunyi pantul
1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
jika jarak sumber pantu sangat dekat dengan bidang pantul

2. Gaung atau kerdam


• Jika jarak antara dinding pemantul dengan sumber bunyi agak dekat,
misalnya sekitar 25 m – 30 m, maka sebelum selesai mengucapkan sebuah
suku kata, bunyi pantul sudah datang. Karena itulah bunyi pantul ini akan
mengganggu bunyi asli. Dengan demikian bunyi asli akan terdengar tidak
jelas.
• Hal ini dapat di kurangi dengan cara meletakkan benda seperti karpet
dalam ruang tersebut

3. Gema
• Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli disebut gema (karena
jarak dinding pemantul dan sumber bunyi relatif jauh).
Memanfaatkan pantulan bunyi

Menghitung kedalaman laut


• Osilator yang digetarkan akan menghasilkan getaran ultrasonik. Getaran
ultrasonik ini diarahkan ke dasar laut. Sesampaui di dasar laut, getaran ini akan
dipantulkan oleh dasar laut. Pantulannya ini akan diterima oleh hidrofon. Sebuah
alat pencatat akan mencatan selang waktu antara getaran dikirim dan getaran
pantul yang diterima. Jika kelajuan rambat bunyi di air laut diketahui, maka
kedalaman laut akan bisa dihitung.

Survei Geofisika
• Dengan alat yang canggih ahli geologi dan ahli geokimia dapat mengenali daerah
yang berpotensi untuk pengeboran minyak. Pemantulan dan pembiasan
gelombang bunyi yang merambat melalui bumi secara terperinci mengungkapkan
struktur dan hubungan antar berbagai lapiasan di bawah permukaan bumi
Contoh soal
Pantulan dari getaran yang dipancarkan oleh osilator diterima
setelah menempuh waktu ¼ sekon. Berapakah kedalaman laut di
tempat itu jika kelajuan rambat bunyi di air laut 1 400 m/s ?
Jawab : Jarak kedalaman laut telah ditempuh
dua kali, maka :
v = 2d/t
2d = v x t
2d = 1 400 m/s x ¼ s
2d = 350 m
d = 175 m
Jadi, kedalaman laut di tempat tersebut adalah 175 m
Efek Doppler

Pendengar Pendengar
diam diam

Sumber Sumber bunyi bergerakmendekati


bunyi diam pendengar

Gambar 5.18 Sumber bunyi yang Gambar 5.19 Sumber bunyi yang

diam didengar oleh pendengar yang mendekati pendengar, sehingga

diam pendengar menerima frekuensi yang


1. Sumber bunyi yang mendekati pendengar akan memberikan
frekuensi yang lebih besar dari pada frekuensi aslinya. Makin
tinggi frekuensi sebuah sumber bunyi, maka bunyi akan semakin
tinggi kedengarannya.

2. Sebaliknya jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar,


bunyi akan terdengar semakin rendah. Hal ini disebabkan
frekuensi yang diterima oleh pendengar semakin berkurang.

3. Kuat bunyi akan semakin rendah, jika sumber bunyi dan


pendengar sama-sama bergerak saling menjauh.
CAHAYA DAN SIFAT-
SIFATNYA
Tujuan Pembelajaran / Target :

 Memperagakan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda


(bening, bewarna, dan gelap);
 Menggambarkan sifat-sifat cahaya yang menenai cermin datar
dan cermin cekung (cekung atau cembung);
 Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari;
 Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri atas berbagai
warna, misalnya dengan menggunakan cakaram warna;
 Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam
kehidupan sehari-hari;
 Membuat pelangi melalui percobaan sederhana;
 Menentukan model yang dibuat dengan menerapkan sifat-sifat
cahaya, misalnya periskop dan lensa sederhana;
 Memilih dan menentukan berbagai alat atau bahan yang
sesuai;
 Menggunakan bahan atau alat yang sesuai;
 Membuat karya atau model yang sesuai dengan rancangan;
 Menguji cara kerja model yang dibuat;
 Memodifikasikan hasil rancangan untuk menghasilkan karya
atau model yang terbaik;
 Menerapkan prinsip keselamatan.
CAHAYA DAN SIFAT-
SIFATNYA
o Cahaya merupakan salah satu bentuk energi.
o James Clerk Maxwell (1831-1879), cahaya merupakan
rambatan gelombang yang dihasilkan oleh medan listrik dan
medan magnet (gelombang elektromagnet).
o Sumber cahaya adalah benda-benda yang dapat menghasilkan
cahaya ( matahari, bintang, lampu, dll)
o Cahaya dibedakan :
- cahaya tampak : cahaya putih yang dapat ditangkap oleh
mata ( cahaya matahari, lampu, api, dll).
- cahaya tak tampak : cahaya yang tidak dapat ditangkap
oleh mata ( sinar X, sinar ultraviolet, sinar gamma dan sinar
inframerah).
SIFAT-SIFAT CAHAYA
1. Cahaya Merambat Lurus
Sifat cahaya yang merambat lurus ini dimanfaatkan manusia
pada lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.

Note :
Jika salah satu karton posisinya
digeser maka cahaya tidak
dapat diteruskan.
SIFAT-SIFAT CAHAYA
2. Cahaya Menembus Benda Bening
Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi :
o Benda tidak tembus cahaya (Benda Gelap) tidak dapat meneruskan
cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan
membentuk bayangan.
Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat
menembus suatu benda.
Contoh : kertas, karton, tripleks, kayu, dan tembok
o Benda tembus cahaya (Benda bening) dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. Contoh : kaca.

o Benda keruh adalah benda yang hanya dapat


meneruskan cahaya sebagian.
Contoh : kain, kertas, dll
SIFAT-SIFAT CAHAYA
3. Cahaya Dapat Dipantulkan
Jika cahaya mengenai benda gelap cahaya akan dipantulkan kembali oleh benda
itu.

Hukum pemantulan cahaya :


“ Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada sebuah bidang datar
”.

Note : Jika sinar datang membentuk sudut


45o maka sinar pantul membentuk sudut 45o .
SIFAT-SIFAT CAHAYA
3. Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan cahaya terbagi 2 :
a)Pemantulan teratur : terjadi jika cahaya mengenai permukaan
benda yang datar atau licin.
Contoh : pada cermin

b) Pemantulan baur / difus : terjadi jika cahaya mengenai


permukaan benda yang tuidak rata atau kasar.
SIFAT-SIFAT CAHAYA
4. Cahaya Dapat Dibiaskan
 Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya.
 Cahaya akan mengalami pembiasan jika merambat melalui dua media yang
kerapatannya berbeda. (Snellius)

 Jika cahaya datang dari suatu zat yang kerapatannya kurang (udara) menuju ke zat
yang kerapatannya lebih besar (air), cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.

Jika cahaya datang dari suatu zat yang kerapatannya lebih besar (air) menuju ke zat
yang kerapatannya kurang (udara), cahaya akan dibiaskan menjauhigaris normal.
SIFAT-SIFAT CAHAYA
5. Cahaya Dapat diuraikan
 Cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna.
 Pelangi memiliki warna me – ji – ku – hi – bi – ni – u.
 Pelangi merupakan proses penguraian cahaya matahari oleh titik-titik air hujan.
Warna putih dari cahaya matahari diuraikan menjadi warna me-ji-ku-hi-bi-ni-u.
 Penguraian cahaya putih menjadi cahaya mejikuhibiniu disebut Dispersi Cahaya.
 Spektrum cahaya merupakan penggabungan warna mejikuhibiniu akan
menghasilkan warna putih.
CERMIN
Cermin Datar

Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar


 Ketika becermin, bayanganmu tidak
pernah dapat dipegang atau ditangkap
dengan layar. Bayangan seperti itu
disebut bayangan maya (semu).
 Bayangan maya selalu terletak di
belakang cermin.
 Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar adalah sebagai berikut.
1. Bayangannya maya;
2. Bayangannya sama tegak dengan
bendanya;
3. Bayangannya sama besar dan sama
tinggi dengan bendanya
4. Jarak benda ke cermin sama dengan
jarak bayangan ke cermin.
Cermin datar ; sifat bayangannya adalah maya,tegak,
sama besar
Susunan dua buah cermin datar

• Susunan dua buah cermin datar akan menghasilkan jumlah bayangan yang
lebih dari satu, hal tersebut tergantung besar sudut antara dua cermin datar
tersebut.

• Bagaimanakah hubungan antara jumlah bayangan dan besarnya sudut ?


Bayangan yang terbentuk
• Jika sebuah benda diletakkan di antara dua buah cermin yang membentuk
sudut α, maka banyaknya bayangan (n) yang dibentuk adalah :

• Sebuah benda diletakkan di antara dua buah cermin datar yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk sudut sebesar 60º satu sama lain.
Berapakah jumlah bayangan benda yang terbentuk?

Penyelesaian:
Diketahui : α = 60º
Ditanya : n = ?
Jawab:
=6–1
= 5 buah bayangan
Jadi, banyaknya bayangan yang terbentuk adalah 5 buah bayangan.
Sudut dua cermin 90o

Hitung banyaknya bayangan yang terbentuk ?


Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

1. Buatlah dua berkas sinar datang


sembarang ke permukaan cermin
dari bagian atas benda dan dari
bagian bawah benda.
2. Buatlah sinar pantul dengan
menggunakan Hukum Pemantulan
Cahaya, yaitu sudut datang sama
dengan sudut pantul.
3. Perpanjang sinar pantul tersebut
hingga bertemu pada satu titik.
4. Pertemuan titik itu adalah bayangan
dari benda tersebut, terbentuk
bayangan A' B'.
5. Bayangan yang terbentuk adalah
hasil perpotongan perpanjangan
sinar-sinar pantul sehingga disebut
sinar maya.
Cermin Cekung
Sifat-sifat Cermin Cekung
1.Permukaan cermin melengkung ke dalam
2.Mengumpulkan berkas sinar
3.Digunakan pada lampu senter, lampu mobil dll.

Pemantulan cahaya pada cermin cekung


 Cermin cekung disebut juga cermin positif.
 Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (Konvergen)
 Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat
kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F.
Pembagian ruang pada cermin cekung

Menentukan sifat bayangan dengan aturan


Aturan pemakaian untuk penomoran ruang cermin cekung:
• Ruang benda dan ruang bayangan menggunakan nomor ruang yang
sama.
• Jumlah nomor ruang benda dan bayangan harus = 5.
• Bayangan yang berada di depan cermin selalu nyata dan terbalik dan
bayangan di belakang cermin selalu maya dan tegak.
• Jika nomor bayangan lebih besar daripada nomor benda, bayangan
diperbesar.
• Jika nomor bayangan lebih kecil daripada nomor benda, bayangan
diperkecil.
Menentukan sifat bayangan pada cermin cekung dengan
melukis , menggunakan sinar istimewa
• Sinar datang sejajar sumbu
utama akan dipantulkan
melalui titik fokus

 Sinar datang melalui titik


fokus, akan dipantulkan
sejajar sumbu utama

Sinar datang melalui pusat


kelengkungan (M) akan
dipantulkan kembali
melalui titik pusat
kelengkungan cermin.
Pembentukan Bayangan di Cermin Cekung dengan Benda di depan Pusat
Kelengkungan Cermin (M)

• Pakai sinar istimewa ke-1 dan ke-2 (bisa


juga digunakan sinar istimewa ke-3). Sifat
bayangan?
• Sifat bayangan: Nyata, terbalik, diperkecil
• Diskusikan dan gambarkan pembentukan
bayangan jika benda ada di antara M dan
Fokus (kamu bisa menggunakan sinar
istimewa ke-1, ke-2, ke-3), jika benda
tepat di titik F (gunakan sinar istimewa ke-
1 dan ke-3), jika benda di antara F dan
cermin (gunakan sinar istimewa ke-1, ke-
2, ke-3)! Bayangan berada di titik potong
minimal 2 sinar istimewa.
Pembentukan Bayangan di Cermin Cekung dengan Benda di Antara F
(Titik Fokus) dan O (Pusat Optik Cermin)

• Sinar istimewa ke-1


• Sinar istimewa ke-3
• Untuk membuat bayangan minimal
menggunakan 2 sinar istimewa
Bayangan terbentuk tepat berada di
perpotongan sinar minimal 2 sinar
pantul
Ruang Ruang Sifat bayangan
benda bayangan

I IV Maya, tegak, diperbesar


II III Nyata, terbalik, diperbesar
III II Nyata, terbalik, diperkecil
IV I Maya, tegak, diperkecil
F Tak berhingga Maya, tegak, diperbesar

R atau M R atau M Nyata, terbalik, sama besar


Menentukan sifat bayangan Dengan menghitung

Keterangan :
Untuk cermin cembung f selalu bernilai positif karena letak f berada di
belakang cermin

ƒ = Jarak fokus terhadap cermin ( m )


S = Jarak benda terhadap cermin ( m )
S’ = jarak bayangan terhadap cermin ( m )
Cermin Cembung
Sifat-sifat Cermin cembung
1.Permukaan cermin melengkung ke luar
2. Menyebarkan berkas sinar
3. Digunakan pada spion kendaraan

Pemantulan cahaya pada cermin cembung


• Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama mengenai cermin cembung,
sinar pantul akan menyebar.
• Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen).
• Cermin cembung disebut juga cermin negatif.
Menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dengan
melukis , menggunakan sinar istimewa
• Sinar datang sejajar sumbu
utama akan dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik fokus.

 Sinar datang seolah-olah menuju


titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama

 Sinar datang yang menuju pusat


kelengkungan cermin (M) akan
dipantulkan seolah-olah berasal dari
pusat kelengkungan yang sama (M).
Pembentukan Bayangan Jika Benda Diletakkan Dekat dari
Cermin Cembung

• Pakai sinar istimewa ke-1, ke-2, atau


ke-3 (pilih dua sinar istimewa). Sifat
bayangan?
• Sifat bayangan: maya, tegak,
diperkecil.
• Diskusikan dan gambarkan
bayangan yang terbentuk jika benda
jauh dari cermin cembung?
KESIMPULAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN
CEMBUNG

• Bayangan yang terbentuk selalu maya, tegak, diperkecil (h’ < h).

• Jadi, apakah cermin yang dipakai untuk kaca spion?


Menentukan sifat bayangan pada cermin cekung dengan menghitung

Keterangan :
Untuk cermin cembung f selalu bernilai negatif karena letak f berada di
belakang cermin

ƒ = Jarak fokus terhadap cermin ( m )


S = Jarak benda terhadap cermin ( m )
S’ = jarak bayangan terhadap cermin ( m )
• Sedang perbesaran benda dapat ditentukan dengan rumus

Keterangan Keterangan
M > 1 berarti bayangan di prebesar
M = Perbesaran Bayangan
S = Jarak benda dari cermin M < 1 berarti bayangan di perkecil
S’ = Jarak bayangan dari cermin M = berarti bayangan sama besar
H = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
Kesimpulan Penentuan sifat bayangan

Bayangan dikatakan maya jika bayangan berada di belakang cermin


dan nilai s’ negatif
Bayangan dikatakan nyata jika bayangan berada di depan cermin
dan nilai s’ positif

Bayangan dikatakan diperbesar jika bayangan lebih tinggi dari pada


benda atau nilai perbesarannya lebih dari 1 ( M > 1 )
Bayangan dikatakan diperkecil jika bayangan lebih rendah dari pada
benda atau nilai perbesarannya kurang dari 1 ( M < 1 )

Bayangan dikatakan tegak jika bayangan berada arahnya sama


terhadap benda dan berada di belakang cermin
Bayangan dikatakan terbalik jika bayangan berada arahnya
terbalik/berlawanan terhadap benda dan berada didepan cermin
Diketahui : s = 10 cm f = 6 cm
Ditanya s’ = ........ ?
Penyelesaian

Jadi jarak bayangan terhadap cermin 15 cm


3. Pembiasan Cahaya
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara
cn = kecepatan cahaya dlm medium

b. Hukum Pembiasan Cahaya


i = sudut datang
r’ = sudut bias
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
ALAT OPTIK
• Alat optik adalah alat yang menggunakan prinsip pemantulan dan
pembiasan cahaya dalam kerjanya, biasanya menggunakan cermin dan
lensa.
• Jenis-jenis alat optik :
Mata
Kamera
Lup
Mikroskop
Teleskop
Proyektor
Bagian – Bagian Mata
MATA

Bagian-bagian mata :

No. Bagian Mata Fungsi


1. Kornea Menerima dan meneruskan cahaya

2. Iris -Memberi warna pada mata


-Mengatur intensitas cahaya
3. Pupil Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke mata
4. Lensa Membentuk bayangan benda

5. Retina Menangkap bayangan yang dibentuk lensa

6. Saraf Melanjutkan sinyal yang diterima retina


menuju otak
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MATA NORMAL :
Cacat mata:

Miopi (rabun jauh)


Ketidakmampuan melihat benda yang letaknya jauh.

Bayangan jatuh di depan retina. Penderita miopi dapat dibantu kacamata


berlensa cekung (negatif).
Hipermetropi (rabun dekat)

Ketidakmampuan melihat benda yang letaknya dekat.

Bayangan jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi dapat dibantu


kacamata berlensa cembung (positif)
PRESBIOPI (MATA TUA)
Ketidakmampuan melihat benda yang terlalu dekat maupun terlalu jauh.

Penderita presbiopi dapat dibantu kacamata berlensa rangkap, yaitu kacamata


berlensa cekung di bagian atas dan lensa cembung di bagian bawah.
Astigmatisma

Astigmatisma adalah kelainan pada mata yang disebabkan tidak


fokusnya bayangan jatuh pada retina melihat benda jauh
ataupun melihat sekat. Penderita ini harus menggunakan
kacamata berlensa silindris.
KAMERA

Alat optik yang cara kerjanya mirip dengan mata. Bayangan dibentuk oleh
lensa cembung pada kamera. Bayangan yang terjadi pada kamera sama
dengan mata. Pada mata, bayangan ditangkap retina, sedangkan pada kamera
bayangan ditangkap pelat film.
Cara kerja Kamera

Ketika tombol kamera ditekan, shutter di belakang lensa akan membuka dan
menutup dengan cepat. Cahaya ini diterima oleh pelat film dan terjdadilah
proses kimia sehingga dapat diproses menjadi foto.
Sifat bayangan: Nyata, terbalik, diperkecil
LUP
Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil supaya tampak lebih
besar dan jelas. Untuk menghasilkan bayangan yang paling besar, benda
harus diletakkan di antara titik fokus (F) dan titik kelengkungan (P). Sifat
bayangannya maya, tegak, diperbesar.
PEMBENTUKAN BAYANGAN
MIKROSKOP

Alat optik yang digunakan untuk melihat benda atau


makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil, seperti
virus, bakteri, dan sel.
PEMBENTUKAN BAYANGAN

Mata berakomodasi minimum


Mata berakomodasi maksimum
TELESKOP

Untuk melihat benda yang letaknya jauh sehingga


benda terlihat lebih dekat dan jelas. Terdapat dua
jenis teleskop,yaitu..
Teropong bias (menggunakan lensa dan cahaya yang
diterima hanya mengalami pembiasan)
Teropong pantul (menggunakan lensa dan cermin
dan cahaya yang diterimamengalami pemantulan dan
pembiasan)
TEROPONG BINTANG
Teropong bintang
Digunakan untuk mengamati benda langit . Terdiri atas dua buah lensa
cembung yang berfungsi sebagai lensa objektif dan okuler dengan (fob > fok)
PEMBENTUKAN BAYANGAN
TEROPONG BUMI

• Digunakan untuk mengamati benda di bumi yang


letaknya sangat jauh dari pengamat sehingga
terlihat lebih jelas dan dekat

• Terdiri atas tiga lensa cembung, yaitu sebagai


lensa objektif,okuler dan pembalik
PEMBENTUKAN BAYANGAN
Teropong galileo

• Sama dengan teropong bumi.

• Ia menemukan cara untuk memperpendek


ukuran teropong bumi dengan meniadakan
lensa pembalik dan mengganti lensa okuler
dari lensa cembung menjadi ensa cekung
PEMBENTUKAN BAYANGAN
TEROPONG PRISMA

• Agar bayangan benda tidak terbalik, digunakan


sepasang prisma siku-siku. Di sepasang prisma
terjadi pemantulan sempurna sebanyak 4 kali.
Terdiri dari lensa cembung sebagai lensa
objektif, sepasang prisma siku-siku sebagai
pembalik bayangan, dan lensa cembung sebagai
lensa okuler
PEMBENTUKAN BAYANGAN
PERISKOP

• Periskop adalah teropong yang terdapat pada


kapal selam. Digunakan untuk melihat benda
di permukaan laut. Mempunyai dua lensa
cembung dan sepasang prisma, tetap cahaya
hanya mengalami 2 pemantulan sempurna
PEMBENTUKAN BAYANGAN
TEROPONG PANTUL

• Digunakan untuk mengamati benda langit.


Terdiri atas cermin cekung, cermin datar, dan
lensa cembung.

• Cermin cekung digunakan sebagai pengganti


lensa objektif karena mudah dibuat, murah,
cahaya tidak mengalami penguraian warna,
dan dalam ukuran yang sama cermin lebih
ringan daripada lensa.
OVERHEAD PROJECTOR (OHP)

• Biasa digunakan untuk


presentasi. Pada prinsipnya,
OHP adalah sebuah alat yang
menayangkan benda tembus
cahaya (diapositif) dengan
bantuan cermin cekung dan
lensa cembung yang sama-sama
berfungsi sebagai pengumpul
cahaya.
SLIDE PROJECTOR

• Digunakan alat presentasi. Benda yang


ditayangkan adalah benda tembus cahaya hasil
sebuah pemotretan setelah diolah menjadi benda
diapositif.

• Prinsipnya sama dengan OHP, hanya berbeda pada


jenis benda yang ditayangkan
Lensa
Lensa Cembung

Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada
bagian tepi. Lensa cembung disebut juga lensa positif.

Lensa cembung memiliki sifat mengumpulkan cahaya atau konvergen.

f f

Apabila seberkas sinar sejajar sumbu utama dilewatkan pada lensa


cembung maka sinar-sinar tersebut akan dikumpulkan pada satu titik
yang disebut dengan titik api atau titik fokus.
Bagian-bagian dari lensa cembung

SU
P1 f1 O f2 P2

f1 = titik fokus bagian depan


f2 = titik fokus bagian belakang
P1 = titik pusat jari-jari kelengkungan lensa bagian depan
P2 = titik pusat jari-jari kelengkungan lensa bagian belakang
O = titik pusat lensa
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (f2)
2. Sinar datang melalui titik fokus (f1) akan dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju titik pusat lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan

P1 f1 f2 P2
Melukiskan Bayangan Pada Lensa Cembung

Benda terletak di Ruang 2

benda
SU
P1 f1 f2 P2
bayangan

Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar bias.

Sifat bayangan yang terjadi :


a. nyata (di belakang lensa)
b. terbalik
c. diperbesar
Benda terletak di Ruang 1

bayangan
benda
SU
P1 f1 f2 P2

Bayangan dihasilkan setelah terjadi perpanjangan sinar bias.

Sifat bayangan yang terjadi :


a. maya (di depan lensa)
b. tegak
c. diperbesar

Cobalah oleh kamu melukiskan pembentukan bayangan untuk posisi di


ruang 3, titik f1, titik P1 dan sebutkan sifat-sifat bayangannya.
Lensa Cekung
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada
bagian tepi. Lensa cekung disebut juga lensa negatif.
Lensa cekung memiliki sifat yang mirip dengan cermin cembung yaitu
menyebarkan cahaya (divergen) dan membentuk bayangan maya.
Apabila berkas sinar sejajar sumbu utama dilewatkan pada lensa cekung maka
sinar-sinar tersebut akan dibiaskan menyebar seolah-olah disebarkan dari sebuah
titik yang terdapat di depan lensa. Titik inilah yang disebut titik fokus lensa cekung.
Titik fokus lensa cekung dihasilkan dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias
dan bukan dari perpotongan langsung sinar-sinar biasnya.

f f
Bagian-bagian dari lensa cekung

SU
P1 f1 O f2 P2

f1 = titik fokus bagian depan


f2 = titik fokus bagian belakang
P1 = titik pusat jari-jari kelengkungan lensa bagian depan
P2 = titik pusat jari-jari kelengkungan lensa bagian belakang
O = titik pusat lensa
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-
olah dari titik fokus (f1)
2. Sinar datang menuju ke titik fokus (f2) akan dibiaskan
sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju titik pusat lensa (O) akan diteruskan
tanpa dibiaskan

P1 f1 f2

P2
Melukiskan Bayangan Pada Lensa Cekung

benda
bayangan

P1 f1 f2 P2

Bayangan dihasilkan setelah terjadi perpanjangan sinar bias.


Sifat bayangan yang terjadi :
a. maya (di depan lensa)
b. tegak
c. diperkecil

Cobalah oleh kamu melukiskan pembentukan bayangan untuk berbagai


posisi di depan lensa cekung dan sebutkan sifat-sifat bayangannya.
PR tertentu PP < 25 cm

Jangkauan Penglihatan

Persamaan untuk menghitung


kuat lensa yang diperlukan 1
P =
f

S’ = - titik jauh penderita


1 1 1
+ = f = jarak fokus (m)
S S’ f P = kuat lensa (dioptri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai