Anda di halaman 1dari 6

Nama = Rismawati

NIM = 1513140004

Kelas = Kimia Sains

Menurut Dwiari et al (2008), fermentor adalah peralatan untuk


mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dalam medium cair. Parameter-
parameter seperti pH, komposisi medium, suhu, pengadukan, konsentrasi
metabolit dan gas dapat dimonitor serta dikendalikan.
Menurut Andheklawang (2008), bioreaktor (fermentor) merupakan bejana
fermentasi aseptis untuk produksi senyawa oleh mikrobia melalui fermentasi.
Bioreaktor dirancang untuk proses fermentasi secara anaerob dan aerob.

Pengertian Sistem Bioreaktor

Suatu unit alat yang digunakan untuk melangsungkan proses


biokimia (fermentasi) dari suatu bahan mentah menjadi produk yang
diinginkan, dimana prosesnya dikatalisis oleh enzim-enzim pada
mikroorganisme.

Fungsi Fermentor
 Untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni atau
campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam
mengatur faktor lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya.
 Sebagai tempat terjadinya prosesfermentas
 Memberikan lingkungan yg terkontrol bagipertumbuhan suatu m.o
untukmenghasilkan suatu produk yg diinginkan.
 Menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya
untuk:
 Menghasilkan biomassa
 Menghasilkan enzim
 Menghasilkan metabolit dsb.
 Memberikan lingkungan terkontrol bagi pertumbuhan mikroorganisme atau
campuran tertentu mikroorganisme untuk memperoleh produk yang
diinginkan.
 Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr lingkungan pd
kultur sambil mencegah pelepasan kultur ke lingkungan.
 Bioreaktor sebaiknya memiliki instrumentasi untuk pemeriksaan agar terjadi
pengawasan proses optimum.
Komponen Bioreaktor

A. Kabel Power
Kabel power berfungsi untuk menghubungkan shaker dengan sumber listrik.
Kabel power harus dihubungkan dengan sumber listrik dengan tegangan 220
volt 50 Hz.

B. M otor Pengaduk
Motor pengaduk berfungsi sebagai penggerak pengaduk media dalam
bioreaktor. Motor pengaduk adalah berupa motor 3 phase 0,5 HP.

C. Tutup Reaktor
Tutup reaktor berfungsi sebagai penutup badan reaktor agar terhindar dari
kontaminasi lingkungan luar dan juga sebagai pendukung kedudukan motor
pengaduk. Penutup dikuatkan ke badan reaktor dengan pengencang baut,
sehingga sekali-kali dapat dibuka/dipisahkan dari badan reaktor.

D. Box/Panel Kontrol
Box/panel control adalah tempat unit pengontrol ditempatkan. Ada beberapa
unit pengontrol yaitu;
Saklar Power
Saklar power berfungsi untuk menghidupkan/mematikan operasi. Ada tiga
saklar power, 1) saklar power untuk menghidupkan/mematikan motor pengaduk,
2) saklar power untuk menghidupkan/mematikan pemanas dan 3) saklar power
untuk menghidupkan/mematikan pendingin.

Pengontrol Suhu
Pengontrol suhu berfungsi untuk megatur suhu operasi dalam reaktor agar
sesuai dengan kebutuhan. Setting suhu dilakukan secara analog dengan cara
menset suhu operasi. Suhu operasi aktual akan terlihat pada display secara digital.
Speed Controler
Speed controller berfungsi untuk mengatur jumlah putaran pengaduk yang
dilakukan saat operasi.Pengaturan ini delakukan dengan memutar tombol lalau
atur sesuai kebutuhan. Perhatikan pada bagian indikator putaran akan
menunjukkan jumlah putaran sesuai dengan arah putaran pada saklar speed
controller. Putaran saklar ke searah jarum jam akan mengubah jumlah putaran
semakin besar dan sebaliknya.

E. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengembunkan cairan yang menguap selama
operasi berlangsung dalam reaktor dan mengembalikan lagi ke tangki reaktor.
Dengan cara ini maka konsentrasi media dalam reaktor diharapkan tidak
banyak terjadi perubahan akibat kehilangan cairan selama operasi
berlangsung. Agar kondensor dapat berfungsi dengan baik, maka perlu
pendinginan dengan media pendingin.

F. Flowrate Aerator
Flowrate aerator berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang dimasukkan ke
dalam reaktor selama operasi berlangsung. Jumlah volume udara yang
dialirkan dapat terlihat pada display aliran.

G. Corong Input
Corong input berpungsi untuk memuat bahan/media yang akan diproses
dalam reaktor secara perlahan-lahan. Corong input dapat juga disambungkan
dengan menggunakan selang untuk input menggunakan pompa.

H. Manhole Input
Manhole input berfungsi untuk pemuatan bahan/media ke dalam reaktor
secara cepat. Manhole input dikuatkan pada tutup reaktor dengan
menggunakan pengencang baut yang mudah dibuka/dikencangkan.

I. Badan Reaktor
Badan reaktor adalah tangki reaktor tempat media diproses. Badan reaktor
berupa tangki berjaket untuk operasi pendinginan jika diperlukan. Di bagian
bawah ditempatkan filament pemanas untuk sterilisasi dan pemanasan saat
proses jika diperlukan.

J. Jendela Pengintip
Jendela pengintip berfungsi untuk melihat atau memperhatikan secara visual
kondisi opersi dalam reaktor selama proses berlangsung.

K. Sambungan Sensor Kontrol


Sambungan sensor control berupa cadangan, disiapkan jika dikemudian hari
bioreaktor akan dilengkapi dengan alat pengontrol tambahan, sehingga proses
dapat berlangsung lebih terkontrol sesuai dengan kedinginan.
L. Pipa Input Media Pendingin
Pipa input media pendingin berfungsi untuk mengalirkan media pendingin
berupa air dingin untuk mendinginkan media selama berlangsungnya proses
jika diperlukan. Operasi pendinginan akan berjalan otomatis, sehingga suhu
dalam reaktor sesuai dengan yang diharapkan (kondisi preset).

M. Valve Output
Valve output berfungsi untuk memanen hasil proses dalam reaktor.
Pemanenan dilakukan dengan cara membuka valve lalu menampungnya di
bagian bawah valve

Penggandaan skala (Scale Up)


Penggandaan skala umunya digunakan untuk perancangan dan
penyusunan sistem yang lebih besar.
Teknologi Penggandaan Skala
 Skala laboratorium

› Kelebihan : dapat mengukur komposisi larutan nutrisi, suhu dan


suplementasi substrat
› Kelemahan : tidak dapat mengukur pH dan konsentrasi oksigen.

 Skala pilot
 Skala industri.

Dalam penggandaan skala dibutuhkan kondisi lingkungan yang


optimal.

Bioreaktor memiliki Prinsip umum sebagai berikut :

1. Bejana fermentor harus dapat dioperasikan secara aseptic dalam jangka waktu
operasiyang panjang.

2. Tingkat aerasi dan pengadukan harus dilakukan memadai sesuai


kebutuhanmetabolisme tanpa merusak pertumbuhan mikroorganisme.

3. Konsumsi tenaga atau daya listrik sedapatnya sekecil mungkin.

4. Fermentor harus dilengkapi system pengontrol suhu, pH dan pengambilan


sample.

5. Evaporator yang mengakibatkan hilangnya sebagian cairan diusahakan tidak


berlebihan.

6. Bejana fermentor harus dirancang sedemikian rupa sehingga operasi


fermentasi, pemanenan, pembersihan dan pemeliharaan alat memerlukan
tenaga kerja sekecilmungkin.

7. Bejana fermentor harus dirancang sedemikian rupa sehingga permukaan


bagian dalam licin.

8. Agar penerapan penggandaan skala lebih mudah, bejana fermentor skala lab,
pilot plantdan skala industri mempunyai kesaamaan bentuk geometris.

9. Bahan yang digunakan untuk membuat fermentor hendaknya yang


murah,tatapimemerkan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai