Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRATIKUM FISIKA

Mata Kuliah : PRATIKUM FISIKA UMUM

JUDUL PERCOBAAN

FLUIDA (DEBIT ZAT CAIR)

NAMA : ULVA IDARYANI DAULAY

NIM : 4181121009

Jurusan : FISIKA

Program : (S1) PENDIDIKAN FISIKA

Kelompok : VI(ENAM)

Tgl. Pelaksanaan : 13 November 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
I. JUDUL PERCOBAAN : FLUIDA (DEBIT ZAT CAIR)
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui massa jenis fluida yang digunakan dalam percobaan bejana.
2. Mengetahui debit aliran fluida pada pratikum.
3. Mengetahui laju air dalam gelas ukur pada pratikum.
4. Mengukur volume benda yang tidak beraturan dengan hukum Archimedes pada
pratikum.
5. Mengetahui pengaruh ketinggian terhadap waktu pada pratikum.
III. TINJAUAN TEORITIS : FLUIDA
A. Fluida Statis
Fluida dalam keadaan diam akan memiliki karakteristik (sifat tertentu).
1. Massa Jenis (Kecepatan)
Kecepatan partikel suatu zat disebut massa jenis atau desintas. Massa jenis
adalah massa yang zat persatuan volume.

𝑚
𝜌=
𝑣

2. Tekanan
Jika gaya yang bekerja pada bidang yang luas maka tekanannya kecil dan
sebaliknya. Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan
luas bidang.

p= F/ A

dengan: F = gaya (N),


A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).

B. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan
yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume),
tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
1. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan
energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p),
energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai
yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan
menjadi :

Dimana : p = tekanan air (Pa)


v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air

2. Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

(Pauliza, 2006).

Sifat menarik yang dimiliki zat cair statis adalah adanya tekanan yang dilakukan
pada benda yang dicelupkan ke dalam zat cair tersebut. Tekanan tersebut muncul karena
benda menahan berat zat cair di atasnya. Makin dalam posisi benda maka makin tebal zat
cair di atas benda tersebut yang harus ditahan sehingga makin besar tekanan yang
dirasakan benda. Tekan jenis ini dinamakan tekanan hidrostatis (tekanan oleh zat cair yang
diam). Sifat pentinglainnyadari fluida yang beradadalam keadaan diam adalah bahwa
gayayang disebabkan selalu bekerja secara tegak lurus terhadap permukaan yang
bersentuhan dengannya. Jikaada komponen yang sejajar dengan permukaan, maka menurut
hukum Newton ketiga, permukaan akan memberikan gaya kembali pada fluida yang akan
memiliki komponen sejajar dengan permukaan. Komponen seperti ini akan menyebabkan
fluida mengalir, berlawanan dengan asumsi kita bahwa fluida itu diam. Dengan demikian
gaya yang disebabkan tekanan selalu tegak lurus terhadap permukaan. Prinsip Pascal
mengatakan ” tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu tempat akan menambah
tekanan keseluruhan dengan besar yang sama (Giancoli,2001).
Pada saat fluida melewati pipa mengecil mendadak horisontal, maka akan terjadi
perbedaan kecepatan aliran pada lapis sumbu bagian dalam dengan kecepatan aliran pada
lapis batas bagian luar, sehingga akan terjadi perbedaan tekanan aliran pada pengecilan
tersebut. Adanya perbedaan tekanan aliran tersebut, maka lapis batas bagian luar akan
mengalami tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan bagian dalam pengecilan
pipa.Dengan banyaknya penggunaan pengecilan pipa pipa, menimbulkan berbagai
kerugian aliran fluida baik gesekan, bentuk, kecepatan dan energi serta terbentuknya
sedimentasi, serta turbulensi aliran, sehingga sedapat mungkin dihindari.( Muhajir, 2009 )
IV. ALAT DAN BAHAN

IV. I Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1. Wadah air berlubang (dengan - 1 buah
keran)
2. Gelas ukur 1000 mL 1 buah
3. Penggaris 30 cm 1 buah
4. Stopwatch - 1 buah
5. Jangka Sorong 0,05 mm 1 buah

IV. II Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1. Air - Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA

No Prosedur Gambar
1 Pastikan ketiga lubang keran dalam
keadaan tertutup, isi wadah air berlubang
sampai penuh.

2 Siapkan wadah air di depan lubang keran


I, kemudian putar keran 1, diwaktu yang
bersamaan hidupkan stopwatch.
3 Catatlah waktu yang diperlukan setiap
penambahan volume dalam gelas ukur
sebanyak 300 mL.

4 Tutup keran dan matikan stopwatch saat


gelas ukur terisi sebanyak 900mL.
Kemudian ulangi percobaan yang sama
pada keran berikutnya.
VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

1. Percobaan di Wadah Air Berlubang

Lubang d (cm) h (m) A (m2) V (mL) t (s)


300 12
1. 1,33 17 1,4 x 10-4 600 25
900 38
300 4
2. 1,15 6 1,05 x 10-4 600 9
900 14
300 5,2
3. 1,23 7 1,2 x 10- 4 600 10,5
900 15,6
2. Percobaan di Botol

No h (m) x (m)
1. 0,03 0,02
2. 0,05 0,04
3. 0,07 0,05
4. 0,09 0,08
5. 0,1 0,09

B. Pembahasan

1. Percobaan di Wadah Air Berlubang

➢ Lubang 1
1. Diameter
d = 1,33 cm HP = {d- ∆d}cm
1
∆d = nst alat HP = { 1,33 – 0,025} cm
2
1
∆d = 2 (0,05) HP = 1,3275 cm

∆d = 0,025 cm
2. Luas Penampang
(A = 1,4 x 10-4m2)
3. Ketinggian
h = 17 cm HP = {h- ∆h}cm
1
∆h = 2 nst alat HP = { 17 – 0,05} cm
1
∆h = (0,1) HP = 16,95 cm
2

∆h = 0,05 cm
4. Waktu
1
∆t = 2 nst alat
1
∆t = 2 (1)

∆t = 0,5 s
t = 12 s t = 25 s t=38 s
HP = {t- ∆t}s HP = {t- ∆t} s HP = {t- ∆t} s
HP = { 12 – 0,5} s HP= {25- 0,5}s HP = {38- 0,5}s
HP = 11,5 s HP = 24,5 s HP = 37,5 s
5.Volume
1
∆V = 2 nst alat
1
∆V = 2(5)

∆V = 2,5 mL
V = 300 mL V = 600 mL V= 900 mL
HP = {V- ∆V}mL HP = {V- ∆V} ml HP = {V- ∆v} ml
HP = { 300 – 2,5} mL HP = {600- 2,5}mL HP = {900- 2,5}V
HP = 297,5 mL HP = 597,5 mL HP = 897,5 ml
6.Debit
Q1 = 𝑉/𝑡 Q2 = 𝑉/𝑡 Q3 = 𝑉/𝑡
Q1 = 300/ 12 Q2 = 600/ 25 Q3 = 900/ 38
Q1 = 25 cm3/ s Q2 = 24 cm3/ s Q3= 23,6 cm3/ s
7.Kecepatan
v1 = Q / A v2 = Q/ A
v1 = 25 x 10-5/ 1,4 x 10-4 v2 = 24 x 10-5/ 1,4 x 10-4
v1 = 1, 78 m/s v2 = 1, 71 m/s
➢ Lubang 2
1. Diameter
d = 1,15cm HP = {d- ∆d}cm
1
∆d = 2 nst alat HP = { 1,15 – 0,025} cm
1
∆d = 2 (0,05) HP = 1,125 cm

∆d = 0,025 cm
2. Luas Penampang
(A = 1,05 x 10-4 m2)
3. Ketinggian
h = 6 cm HP = {h- ∆h}cm
1
∆h = 2 nst alat HP = { 6 – 0,05} cm
1
∆h = 2 (0,1) HP = 5,95 cm

∆h = 0,05 cm
4. Waktu
1
∆t = 2 nst alat
1
∆t = 2 (1)

∆t = 0,5 s
t=4s t=9s t=14 s
HP = {t- ∆t}s HP = {t- ∆t} s HP = {t- ∆t} s
HP = { 4 – 0,5} s HP = {9- 0,5}s HP = {38- 0,5}s
HP = 3,5 s HP = 8,5 s HP = 13,5 s
5.Volume
1
∆V = 2 nst alat
1
∆V = 2 (5)

∆V = 2,5 mL
V = 300 mL V = 600 mL V=900 ml
HP = {V- ∆V}mL HP = {V- ∆V} mL HP = {V- ∆v} V
HP = { 300 – 2,5} mL HP = {600- 2,5}mL HP = {900- 2,5}V
HP = 297,5 mL HP = 597,5 mL HP = 897,5 Ml
5. Debit
Q1 = 𝑉/𝑡 Q2 = 𝑉/𝑡 Q3 = 𝑉/𝑡
Q1 = 300/ 4 Q2 = 600/ 9 Q3 = 900/ 14
Q1 = 75 cm3/ s Q2 = 66,6 cm3/ s Q3= 64,2 cm3/ s
6. Kecepatan
v1 = Q / A v2 = Q/ A
v1 = 75 x 10-5/ 1,4 x 10-4 v2 = 66,6 x 10-5/ 1,4 x 10-4
v1 = 5, 35 m/s v2 = 4,75 m/s

v3 = Q / A
v3 = 64,2 x 10-5/ 1,4 x 10-4
v3 = 4,5 m/s
➢ Lubang 3
1. Diameter
d = 1,23 cm HP = {d- ∆d}cm
1
∆d = 2 nst alat HP = { 1,23 – 0,025} cm
1
∆d = 2 (0,05) HP = 1,205 cm

∆d = 0,025 cm
2. Luas Penampang
(A = 1,2 x 10- 4 m2)
3. Ketinggian
h = 7 cm HP = {h- ∆h}cm
1
∆h = 2 nst alat HP = { 7 – 0,05} cm
1
∆h = 2 (0,1) HP = 6,95 cm

∆h = 0,05 cm
4. Waktu
1
∆t = 2 nst alat HP = 10 s
1
∆t = 2 (1)

∆t = 0,5 s
t = 5,2 s t = 10,5 s t=15,6s
HP = {t- ∆t}s HP = {t- ∆t} s HP = {t- ∆t} s
HP = { 5,2 – 0,5} s HP = { 10,5 – 0,5} s HP = {15,6- 0,5}s
HP = 4,7 s HP = {10} s HP = 15,1 s
5.Volume
1
∆V = 2 nst alat HP = { 300 – 2,5} mL HP = 597,5 mL
1
∆V = 2 (5) HP = 297,5 mL v = 900 mL

∆V = 2,5 mL V = 600 mL HP = {V- ∆v} V


V = 300 mL HP = {V- ∆V} mL HP = {900- 2,5}V
HP = {V- ∆V}mL HP = {600- 2,5}mL HP = 897,5 mL
5. Debit
Q1 = 𝑉/𝑡 Q2 = 𝑉/𝑡 Q3 = 𝑉/𝑡
Q1 = 300/ 5,2 Q2 = 600/ 10,5 Q3 = 900/ 15,6
Q1 = 57,6 cm3/ s Q2 = 57,14 cm3/ s Q3= 57,6 cm3/ s

6. Kecepatan
v1 = Q / A v2 = Q/ A
v1 = 57,6 x 10-5/ 1,4 x 10-4 v2 = 57,14 x 10-5/ 1,4 x 10-4
v1 = 4,11 m/s v2 = 4,08 m/s

v3 = Q / A
v3 = 57,6 x 10-5/ 1,4 x 10-4
v3 = 4,11 m/s
➢ Grafik
1. Percobaan 1

V/t Lubang 1
40
35 y = 0.0433x - 1
R² = 1
30
25
20 t (s)

15 Linear (t (s))

10
5
0
0 200 400 600 800 1000

V/t Lubang 3
18
16 y = 0.0173x + 0.0333
R² = 0.9999
14
12
10
t (s)
8
Linear (t (s))
6
4
2
0
0 200 400 600 800 1000
2.Percobaan di Botol

x (m)
0.1
0.09 y = 0.9939x - 0.0116
0.08 R² = 0.9759
0.07
0.06
0.05 x (m)
0.04 Linear (x (m))
0.03
0.02
0.01
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

Aplikasi

1. Dongkrak Hidrolik

Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil
diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang penampangnya
besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang mampu menggangkat beban.

2. Pompa Hidrolik Ban Sepeda

Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa hidrolik ini
kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada pengisap besar akan
dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian pekerjaan memompa akan menjadi
lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh seorang anak kecil sekalipun.

3. Mesin Hidrolik

Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya fluida
untuk melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis mesin, cairan tekanan
tinggi – disebut hidrolik fluida – ditransmisikan seluruh mesin ke berbagai hidrolik motor
dan silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung atau secara otomatis oleh katup
kontrol dan didistribusikan melalui slang dan tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah
karena jumlah yang sangat besar kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan
selang fleksibel, dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat
memanfaatkan kekuatan ini.

4. Rem Piringan Hidrolik

Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk
sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke master
silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan minyak rem. Ketika
kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya diteruskan oleh minyak rem
ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem menekan sepasang sepatu rem
sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang
melawan arah gerak piringan hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.

5. Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair. Nilai
massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan
mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki tiga
bagian. Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.

6. Kapal Laut

Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan volum
air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya keatas sebanding
dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas menjadi sangat besar. Gaya
keatas ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut. Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum
tertentu sedemikian rupa sehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air
masih jauh dari bagian geladak.
7. Karburator

Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan


udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran. Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada
bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan
atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar
bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.

➢ Manfaat

Mekanika fluida sangat penting dalam bidang ilmu pengetahuan teknik dan sains,
dalam aplikasinya dikehidupan antara lain manfaat dari mempelajari ilmu mekanika fluida
adalah sebagai berikut ini:

1. Biomechanics

• Aliran darah melalui arteri

• Aliran darah melelui otak

2. Meteorology dan teknik cuaca

• mempelajari pergerakan arah mata angin dan air

3. Teknik kimia

• mempelajari desain peralatan proses kimia

4. Teknik Mesin

• mempelajari cara desain pompa, kompresor, turbin, dan peralatan air


conditioning.

• mempelajari perencanaan sistem aerodinamis kendaraan

• perencanaan sistem pelumasan


5. Teknik sipil

• desain sungai dan saluran air

• desain sistem perpipaan

• sistem kontrol banjir

VII. JAWABAN PERTANYAAN

1. Luas permukaan lubang terhadap debit fluida berpengaruh terhadap tekanan air,
karena semakin besar luas penampang maka akan semakin kecil tekanannya, maka
semakin sedikit debit air yang keluar.
2. Pada lubang 1,2,3 terdapat perbedaan kelajuan debit dikarenakan adanya perbedaan
tinggi dan luas penampang pada keran.
VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah di lakukan dapat disimpulkan


1. Untuk mencari massa jenis fluida, di percobaan fluida statis mencari massa
jenis fluida yaitu dengan persamaan ( Tekanan
2. Debit aliran fluida dapat di tentukan dengan cara membagi volume yang
keluar perwaktu yang dibutuhkan dalam second.
3. Kecepatan dipengaruhi pula oleh luas keran dan dapat ditentukan dengan
cara debit air dibagi dengan luas pipa.
4. Volume benda yang tidak berarturan tidak diketahui
5. Semakin tinggi lubang maka waktu yang dibutuhkan air untuk sampai
wadah juga semakin lama.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C.2001.Fisika Edisi 5 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Muhajir, Khairul . (2009). Karakterisasi Aliran Fluida Gas-Cair Melalui Pipa Sudden
Cotraction. Jurnal Teknik . Vol 1 (1) : 176-184.

Pauliza, Osa. 2006. Fisika. Jakarta : PT Grafindo Media Pratama.

Medan, 25 November 2018

Asisten Laboratorium Praktikan

Maulana Tri Agung Ulva idaryani daulay


NIM : 4161121015 NIM : 4181121009

Anda mungkin juga menyukai