Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

(Mengukur Perubahan Tekanan Udara Akibat Perubahan Volume)

Oleh :
Nama : Shinta Atilia Diatara
NPM : 240110150028
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 21 Maret 2016
Asisten : 1. Dita Luthfiani C.D
2. Feby Febryani Santana
3. Nirmaya arti Utami
4. Riska Dwi W.T
5. Rizkiyanti Dwi H

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu fisika merupakan salah satu ilmu yang tidak lepas dalam kehidupan kita
sehari-hari. Salah satunya yaitu udara dimana udara adalah kebutuhan yang sangat
pokok untuk makhluk hidup karena udara digunakan untuk bernafas. Udara
adalah zat yang berwujud gas. Setiap gas mempunyai ketinggian suatu tempat
yang berbeda-beda menyebabkan terjadnya perbedaan tekanan udara. Gas ideal
merupakan gas yang biasanya ditinjau, karena gas ideal merupakan model gas
yang paling sederhana dimana gas ideal mengabaikan sifat-sifat makroskopis gas
sejati. Tak hanya sederhana gas ideal juga mempunyai keberlakuan yang terbatas,
yaitu gas sejati pada kerapatan yang rendah atau berjumlah dengan molekul yang
sedikit. Gas memiliki volume dan tekanan, oleh karena itu pada pratikum kali ini
akan membahas tentang mengukur perubahan tekanan udara akibat perubahan
volume. Menurut hukum boyle, tekanan gas dan volume akan bernilai konstan
apabila massa, suhu dan berat tetap. Kita dapat mengetahui apakah ada perubahan
volume udara akibat perubahan tekanan dan bagaimana volume udara jika tekanan
diperbesar atau diperkecil, maka untuk mengetahuinya dilakukanlah praktikum
ini.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum kali ini yaitu :
1. Mengetahui perubahan tekanan udara akibat perubahan volume.
2. Menghitung besarnya gaya dari tekanan udara dan perubahan volume.
3. Mengetahui hubungan antara tekanan udara dan perubahan volume.
4. Mengetahui penggunaan hukum Boyle.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan
Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas
bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan,
sedangkan gaya yang diberikan pada bidang tekanan disebut gaya tekan. Satuan
internasional (SI) tekanan adalah pascal (Pa). Satuan ini dinamai sesuai dengan
nama ilmuwan Prancis, Blaise Pascal. Secara matematis tekanan dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut.
P=F/A
Keterangan:
P : tekanan (Pa)
F : gaya tekan (N)
A : luas bidang tekan (m2)

2.2 Tekanan Udara


Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan
tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat
yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar.
Dan juga Tekanan  udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam
udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. kandungan uap air dalam udara
hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. kalau udara
banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak
dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. uap air berubah menjadi titik-titik air.
udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara
jenuh.
2.3 Volume
Volume adalah jumlah ruang yang ditempati oleh sampel materi. Volume
benda biasa dapat dihitung dengan mengalikan panjang dengan lebar oleh
tingginya. Karena masing-masing adalah pengukuran besaran panajng, kita
mengatakan bahwa satuan volume yang berasal dari satuan panjang. Satuan SI
untuk volume adalah meter kubik (m3), yang merupakan volume yang ditempati
oleh sebuah kubus yang berukuran 1 m di setiap sisi. Volume yang sangat besar
ini sangat tidak nyaman untuk digunakan secara umum di laboratorium kimia.
Satu liter (L) adalah volume kubus yang berukuran 10 cm (1 dm) di setiap sisi.
Satu liter dengan demikian sama dengan baik 1000 cm 3 (10 cm x 10 cm x 10 cm)
dan 1 dm3. Sebuah satuan yang lebih kecil dari volume yang umum digunakan
adalah mililiter yang (mL – perhatikan huruf kapital L yang merupakan standar
penulisan). Sebuah mililiter adalah volume kubus yang berukuran 1 cm di setiap
sisi. Oleh karena itu, mililiter adalah sama dengan satu sentimeter kubik (cm 3).
Ada 1000 mL dalam 1 L, yang merupakan sama dengan mengatakan bahwa ada
1.000 cm3 dalam 1 dm3.

2.4 Hukum Boyle


Orang yang pertama kali melakukan penyelidikan secara teliti mengenai
perilaku gas dengan variasi suhu, tekanan dan perubahan volume adalah seorang
kimiawan Inggris bernama Robert Boyle (1627-1691). Pada tahun 1662, Boyle
menemukan suatu kenyataan bahwa tekanan gas selalu berbanding terbalik
terhadap volume gas ketika temperatur dijaga tetap konstan. Sementara volume
gas diubah ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian
hingga perkalian antara tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati konstan.
Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal).
Perilaku ini terpenuhi oleh setiap gas yang mendekati sifat gas ideal. Selanjutnya,
perilaku tersebut dinamakan Hukum Boyle.
P1 V1 = Konstan
Atau , jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume awal, sedangkan P2 dan
V2adalah tekanan dan volume akhir, maka :
P1 V1 = P2 V2 = Konstan
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan
ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan
dianggap identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut tersebut bergerak secara
acak, bebas dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang
dimaksud gas sempurna (ideal) dapat didefinisikan bahwa gas yang
perbangdingannya PV/nT nya dapat idefinisikan sama dengan R pada setiap besar
tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama
seperti gas sejati pada tekanan rendah.
Persamaan gas sempurna:
P.V = n.R.T
dimana:
P = Tekanan gas.
V = Volume gas.
N = Jumlah mol gas.
T = Temperatur mutlak (K).
R = Konstanta gas universal (0,082 L.atm.mol-1.K-1).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu :
1. Manometer U yang sudah berisi air raksa
2. Mistar plastik
3. Suntikan (pompa) udara

3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu :
1. Air raksa yang sudah diisi di dalam manometer U

3.3 Prosedur Pelaksanaan


Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat serta bahan seperti pipa U (manometer), suntikan plastik,
dan air serta air raksa.
2. Menggerakan tangkai suntikan keluar atau masuk dari tabungnya,
sehingga tinggi air raksa dalam manometer sama. Kemudian mencatat
volume udara awal.
3. Mengukur tinggi awal air dalam manometer tersebut.
4. Menggerakan tangkai suntikan masuk atau keluar, sehingga terjadi
perubahan volume udara dalam tabung suntikan tersebut.
5. Mengukur perubahan tinggi yang terjadi dalam manometer dan perubahan
volume udara dalam ruang suntikan.
6. mengulang percobaan butir 4, menggerakan tangkai suntikan keluar atau
masuk dari tabungnya, sebanyak 5 kali percobaan.
7. Mengukur kembali perubahan tinggi yang terjadi dalam manometer dan
perubahan volume udara dalam ruang suntikan setiap kali percobaan
tersebut dilakukan sebanyak 5 kali.
8. Menghitung gaya awal, tekanan akhir, perubahan tekanan dan selisih
tinggi air raksa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Air
Awal Akhir
V1 h1 h2 ∆h
No P1 F1 P2 V2 F2
(x 10-6 (m) (m) (m)
(Pa) (N) (Pa) (x 10-6 m3) (N)
m3)
3,8134x1
1. 1,013x105 25x10-6 3,5086x101 1,010x105 23 x10-6 0,03 0,004 0,026
01
5,6127x1
2. 1,013x105 20x10-6 3,5086x101 1,6205x105 12,5 x 10-6 0,04 0,006 0,034
01
7,5184x1
3. 1,013x105 15x10-6 3,5086x101 2,1707x105 7 x 10-6 0,039 0,007 0,032
01
4,9415x1
4. 1,013x105 10x10-6 3,5086x101 1,426x106 7,1 x 10-6 0,037 0,009 0,028
01
9,7458x1
5. 1,013x105 5x10-6 3,5086x101 2,8138x105 1,8 x 10-6 0,033 0,012 0,021
01
Sumber : Data hasil pengamatan dan pengukuran

4.1.2 Perhitungan
Perhitungan Luas :
A  = πr2
    = π(1,05.10-2)2
     = 3,4636.10-4 m2

Perhitungan gaya awal (F1) :


 F1 = P1 x A
= 101,325.103 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 35,0949N
= 0,035086 kN
Perhitungan tekanan akhir (P2) :
P1 x V 1
P2 =
V2
P1 x V 1
1. P2.1 = 
V2
1,013 x 105 x 25 x 10−6
=
23 x 10−6
= 1,010x105 Pa
P1 x V 1
2. P2.2 = 
V2
= ¿¿
= 1,6205x105 Pa
P1 x V 1
3. P2.3 = 
V2
= ¿¿¿
= 2,1707x105 Pa
P1 x V 1
4. P2.4 = 
V2
(1,013 x 10¿¿ 5) x (10 x 10−6 )
= ¿
7,1 x 10−6
= 1,426x105 Pa
P1 x V 1
5. P2.5 = 
V2
= ¿¿¿
= 2,8138x105 Pa

Perhitungan gaya akhir (F2) :


F2 = P2 x A

1. F2.1 = P2.1 x A
= 1,010x105 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 3,8134x101 N
2. F2.2 = P2.2 x A
= 1,6205x105 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 5,6127x101 N
3. F2.3 = P2.3 x A
= 2,1707.105 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 7,5184x101 N
4. F2.4 = P2.4 x A
= 0,1426x106 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 4,9415x101 N
5. F2.5 = P2.5 x A
= 2,8138x105 Pa x 3,4636.10-4 m2
= 9,7458x101 N

Perhitungan ∆h :
∆h = h2– h1

1. h1 = 3 cm h2 = 0,4 cm

 ∆h = 0,4 -3

= -2,6 cm

= 2,6.10-2 m

2. h1 = 4 cm h2 = 0,6 cm

 ∆h = 0,6 - 4

= -3,4 cm

= 3,4.10-2 m

3. h1 = 3,9 cm h2 = 0,7 cm

 ∆h = 0,7 – 3,9

= -3,2 cm

= 3,2 .10-2 m

4. h1 = 3,7 cm h2 = 0,9 cm

 ∆h = 0,9 – 3,7
= -2,8 cm

= 2,8.10-2 m

5. h1 = 3,3 cm h2 = 1,2 cm

 ∆h = 1,2 – 3,3

= -2,1 cm

= 2,1.10-2 m

Perhitungan P Teoritis

1. Pteo = Phg . g . ∆h

= 13.600 x 9,81 x 2,6.10-2

= 3468,816 Pa

2. Pteo = Phg . g . ∆h

= 13.600 x 9,81 x 3,4.10-2

= 4536,144 Pa

3. Pteo = Phg . g . ∆h

= 13.600 x 9,81 x 3,2.10-2

= 4269,312 Pa

4. Pteo = Phg . g . ∆h

= 13.600 x 9,81 x 2,8.10-2

= 3735,648 Pa

5. Pteo = Phg . g . ∆h

= 13.600 x 9,81 x 2,1.10-2

= 2801,736 Pa
4.1.3 Grafik
250
230
225
200
175
150
V2 (10-7m3)

125
125
100
75
7170

50
25 18
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
F2 (N)

Gambar 1. Grafik hubungan antara V dengan F.


Sumber : Hasil Praktikum, 2016

30 28.14

21.71
20
16.21
P2(104) Pa

14.27
11.01
10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
F2 (N)

Gambar 2. Grafik hubungan antara P dengan F.


Sumber : Hasil Praktikum, 2016
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan kali ini, akan membahas tentang ‘Mengukur Perubahan
Tekanan Udara Akibat Perubahan Volume’. Dengan menggunakan hukum boyle
sebagai teori dasar. diharapkan dapat menemukan hubungan antara volume dan
tekanan bernilai konstan apabila massa, suhu dan berat tetap dengan menerapkan
Hukum Boyle.
Pada pratikum kali ini dilakukan lima kali percobaan untuk mengetahui
perubahan tekanan udara akibat perubahan volume dengan menggunakan suntikan
sebagai pompa udara kedalam manometer yang berisi air raksa.
Dari lima kali percobaan didapatkan hasil yang sesuai dengan hukum boyle
dimana tekanan dan volume bernilai konstan dapat dibuktikan ketika volume
pada suntikan (pompa udara) kita rubah maka tekanan juga akan berubah.
Pada percobaan kali ini kita juga mencari besar nilai P 2 untuk mencari
tekanan akhir maka digunakan hukum bole dengan Rumus sebagai berikut :
P1 .V 1=P2 . V 2
P1 . V 1
P 2=
V2
Setelah dilakukan perhitungan dapat disimpulakna bahwa nilai P2 (tekanan
akhir) berbanding lurus dengan nilai P1 (tekanan awal). Namun berbeda dengan
nilai V2 (volume akhir). Dimana semakin besar V2 (volume akhir) makan nilai P2
(tekanan akhir) akan semakin kecil, begitu juga dengan sebaliknya.
Pada praktikum ini diperoleh dua jenis grafik, yaitu Grafik hubungan antara V
dengan F dan Grafik hubungan antara P dengan F. menunjukkan bahwa
percobaan yang dilakukan sedikit berhasil terbukti dengan garis yang dihasilkan
linier. Namun dalam praktikum kali ini juga terdapat kesalahan atau kurang teliti
baik dalam segi pengukuran maupun perhitungannya. Dalam pengukuran
Kesalahan terjadi karena kesalahan pada saat mengukur volume pada suntikan dan
juga terjadi karena pada saat menekan suntikan terlalu keras serta kurang telitinya
pada saat meniskus cembung pada air raksa. Sedangkan Kesalahan perhitungan
terjadi karena kurang teliti pada saat perhitungan.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perubahan volume mempengaruhi perubahan tekanan
2. Semakin besar nilai volume udara, maka nilai tekanan yang dihasilkan
semakin kecil. Begitupun sebaliknya, jika nilai volume udara semakin kecil,
maka nilai tekanan yang dihasilkan semakin besar.
3. Tekanan dan volume bernilai konstan ketika massa, suhu dan berat tetap
4. Nilai P1 berbanding lurus dengan nilai P2 semakin besar nilai P1 maka P2
juga akan semakin besar. Nilai V2 berbanding terbalik dengan nilai P2.
DAFTAR PUSTAKA
Tatang 2015. Pengertian Tekanan dan Rumusnya. Terdapat pada :
http://tatangsma.com/2015/03/pengertian-tekanan-dan-rumusnya.html
(Diakses pada 26 Maret 2016 pukul 13:21 WIB)
Kelilauw, S. (2011, April 24). Makalah Tekanan Udara. Terdapat pada:
http://syahkelilauw.blogspot.com/2011/04/makalah-tekanan-udara.html
(Diakses pada 26 Maret 2016, pukul 13:25 WIB)
Anonim. (2016, Maret 01). Satuan SI untuk Panjan Dan Volume. Terdapat pada:
http://ilmualam.net/satuan-si-untuk-panjang-dan-volume.html(Diakses
pada 26 maret 2016 pukul 13:29 WIB)
Susilo, Dwi. 2011. Hukum Boyle. Terdapat pada:
http://dwisusilo.com/index.php/archived-article/63-tokoh/85-robert-boyle-
hukum-boyle. (diakses pada tanggal 26 Maret 2016, pukul 13.34 WIB)
LAMPIRAN

Gambar 3. Manometer Pipa-U


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2016)

Gambar 4. Suntikan
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2016)

Anda mungkin juga menyukai