PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gas
Gas merupakan fluida yang memiliki jarak setiap molekulnya besar dan gaya
kohesi yang dimiliki antar molekulnya kecil, hal ini sesuai dengan kemampuan
gas yang sesuai dengan ruang yang ditempatinya (Sholikhin, 2016). Selain itu, gas
adalah suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat bergerak
sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Kondisi gas
ditentukan oleh tekanan, suhu dan volume. Pengertian gas ideal adalah keadaan
gas yang dianggap sempurna, memiliki sifat tertentu sehingga dapat diterapkan
pada teori kinetic gas. Anggapan gas ideal harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Gas terdiri atas partikel-partikel yang disebut molekul.
2. Partikel-partikel gas tersebut berbentuk bola.
3. Partikel-partikel gas bergerak secara acak.
4. Antara partikel-partikel gas tidak ada gaya tarik menarik.
5. Tumbukan antara partikel dengan dinding tempatnya merupakan
tumbukan elastis (lenting) sempurna.
6. Jarak antarpartikel sangat kecil bila disbanding dengan ukuran partikel itu
sendiri, sehingga ukuran partikel dapat diabaikan
7. Hukum-hukum newton tentang gerak, tetap berlaku.
Gas memiliki sifat – sifat yang khas antara lain sebagai berikut :
a. Gas bersifat transparan.
b. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
c. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
d. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak
diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya
akan menjadi tak hingga kecilnya.
e. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
f. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
2
g. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
h. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya, dan yang
akan berubah adalah tekanannya.
3
e. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis
senyawa.
2.3 Gas Ideal
Dari sifat makroskopis suatu gas, kita dapat mendefinisikan gas ideal dengan
suatu anggapan tetapi tetap sesuai dengan kondisi makroskopis. Suatu gas ideal
dapat diasumsikan memiliki ciri-ciri antara lain jumlah partikel gas banyak sekali
dan tidak ada interaksi tarik menarik antar partikel, setiap gas bergerak dengan
arah dan kelajuan yang acak, ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap wadah,
setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna dan partikel gas memenuhi
hukum Newton tentang gerak.
Gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut ;
1. Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik antar
partikel.
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang
3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah
4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna
5. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah
6. Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak
4
Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran – besaran yang
menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang diamati berada didalam ruangan
tertutup, besaran – besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah Volume
(V), Tekanan (P), dan Suhu gas (T). Menurut Proses dan perlakuan yang
diberikan pada gas, terdapat 3 jenis proses, yaitu : isotermal, isobarik, dan
Ishokorik.
5
BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Kompresor berfungsi untuk mengisikan udara.
2. Tabung gas (2 buah) berfungsi untuk tempat penyimpanan gas.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Udara atau gas berfungsi untuk mengisi tabung.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.3 Hasil pengukuran table
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut :
4.1.2 Perhitungan
P 1+ P 2 −2
Pc . Pengukuran= dalam kg . c m
2
Percobaan 1
2+ 0
Pc. Pengukuran = =1 kg . c m −2
2
Percobaan 2
1,85+0,3
Pc. Pengukuran = =1,075 kg . c m−2
2
Percobaan 3
1,7+0,5
Pc. Pengukuran = =1,1 kg . c m−2
2
Percobaan 4
7
1,5+0,7
Pc. Pengukuran = =1,1 kg . c m−2
2
Percobaan 5
1,38+0,9
Pc. Pengukuran = =1,14 kg .c m−2
2
Percobaan 6
1,3+1,0
Pc. Pengukuran = =1,15 kg . c m −2
2
2.5
2
R² = 0.99
P1 (kg/cm2)
1.5
0.5
0
0 0.3 0.5 0.7 0.9 1
P2 (kg/cm2)
4.1.3 Grafik
4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk memperoleh data-data atau besaran-besaran
yang dibutuhkan untuk melakukan penghitungan tekanan gas campuran. Data-data
atau besaran-besaran ini diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan dalam
praktikum. Alat yang digunakan adalah 2 buah tabung yang diisi dengan gas, dan
terdapat slang yang berfungsi untuk menghubungkan kedua tabung tersebut, di
salah satu tabung yang berisi gas terdapat kran yang berfungsi untuk membuka
8
dan menutup saluran antara tabung 1 dan tabung 2 dan juga fluida gas unutk
mengisi tabung, terdapat juga katup yang bisa dibuka pada tiap tabung yang
berfungsi sebagai saluran untuk pengisian gas kedalam tabung. Masing masing
gas memiliki tekanan dan volume tersendiri. Pada pratikum kali ini gas
dimasukkan kedalam tabung 1 melalui kompresor yang telah disediakan. Gas
yang ada pada tabung 1 dan tabung 2 memiliki tekanan yang berbeda sedangkan
volumenya sama. Saat volume gas pada tabung 2 di kurangi maka tekanan pada
tabung 2 berubah begitu pula dengan tekanan pada tabung 1 juga berubah. Fluida
gas memiliki sifat berdifusi kesegala arah, gas akan terdistribusi merata dalam
ruangan apapun dan juga apabila ada dua atau lebih gas bercampur maka gas gas
itu akan terdistribusi merata. Ketika kran pada tabung dibuka maka saluran
penghubung antara tabung 1 dan tabung 2 terbuka menyebabkan gas yang ada
pada tabung 1 dan gas pada tabung 2 bercampur, karena sifat gas akan mengisi
kesegala arah ruang yang kosong dan terdistribusi merata dalam ruang apapun.
Dilihat dari data hasil pratikum dan grafik dapat disimpulkan bahwa ketika
tekanan pada tabung 1 atau tabung 2 dinaikkan maka tekanan campuran akan
meningkat pula atau apabila tekanan pada tabung 1 atau tabung 2 semakin besar
maka tekanan campurannya juga akan semakin besar. Karena tekanan campuran
berbanding lurus dengan tekanan pada tabung 1 ataupun tabung 2. Hal ini sesuai
dengan Hukum Dalton “tekanan campuran gas sama dengan perkalian volume dan
tekanan masing masing gas”.
Pengukuran tekanan dilakukan menggunakan dua buah tabung yang masing-
masing dilengkapi dengan alat pengukur tekanan (pressure gauge), pentil dan
katup yang dihubungkan dengan sebuah slang. Untuk tekanan pertama, kedua
tabung diisi udara dengan memompakannya dari kompresor melalui pentil pada
tabung. Pengisian tabung tekanannya tidak melebihi 2 kg/cm2. Hal ini agar
tekanan tidak terlalu besar yang nantinya akan membuat hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti meledaknya tabung. Pastikan katup di salah satu tabung
tertutup rapat. Setelah kedua tabung diisi dengan udara, catat nilai P 1 dan nilai P2
pada tabel. Dimana nilai P1 adalah tekanan pada tabung 1 dan nilai P 2 adalah nilai
tekanan pada tabung 2.
9
Percobaan dilakukan sebanyak enam kali. Untuk menentukan tekanan yang
kedua dan seterusnya dilakukan sama, akan tetapi disarankan pengisian gas cukup
dilakukan pada saat penentuan tekanan yang pertama saja. Bentuk grafik yang
kurang sempurna dikarenakan pengamatan pada alat ukur yang kurang baik.
Pengamatan terhadap skala pengukur tekanan kurang begitu teliti karena skala
pada alat ukur ketelitiannya juga kurang. Estimasi besar tekanan yang sedikit
kurang tepat juga mempengaruhi nilai tekanan campuran begitu juga dengan
bentuk grafiknya.
10
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasi praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Tekanan total suatu gas campuran adalah jumlah dari tekanan parsial gas-gas
di dalam campuran. Semakin besar tekanan total suatu gas maka semakin
besar tekanan campuran gasnya.
2. Semakin besar volume campuran gas, maka semakin kecil tekanan gas
campuran.
3. Pada suhu dan volume yang sama, untuk menentukan besar tekanan yang
terjadi pada gas campuran, maka digunakan persamaan : Pcampuran
P 1+ P 2
¿ .
2
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
Gambar 5. Pengukuran percobaan 1
(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)
Gambar 7. Tabung 1
(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)
14