Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gas adalah fluida. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas
dengan udara. Setiap hari kita diselubungi dengan udara. Oleh karena itu, fluida
dapat diartikan zat yang dapat menempati ruang dan dapat mengalir. Pada ruangan
yang tertutup, gas mempunyai tekanan yang semakin besar bergantung pada
volume ruangan yang ditempati. Apabila suatu gas ditempatkan pada dua ruangan
yang berbeda namun volumenya sama, maka tekanan yang terjadi akan berbeda
bergantung massa gas yang ditambahkan ke dalam ruangan tersebut.
Gas merupakan zat yang dapat dimampatkan. Semakin mampat kemampatan
suatu gas, maka semakin besar tekanan yang terjadi. Jika kedua wadah ini
dihubungkan dengan sutau pipa atau selang maka akan terjadi tekanan campuran.
Tekanan campuran gas merupakan penjumlahan total dari tekanan parsial masing-
masing komponen campuran gas. Untuk mengukur tekanan campuran dapat
dilakukan secara teoritis dengan hukum Dalton menggunakan data-data yang
diperoleh pada saat praktikum.

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum kali ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami penerapan hukum Dalton.
2. Mengukur tekanan campuran gas.
3. Mengukur tekanan campuran gas dengan menggunakan persamaan teoritis.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gas
Gas merupakan fluida yang memiliki jarak setiap molekulnya besar dan gaya
kohesi yang dimiliki antar molekulnya kecil, hal ini sesuai dengan kemampuan
gas yang sesuai dengan ruang yang ditempatinya (Sholikhin, 2016). Selain itu, gas
adalah suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat bergerak
sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Kondisi gas
ditentukan oleh tekanan, suhu dan volume. Pengertian gas ideal adalah keadaan
gas yang dianggap sempurna, memiliki sifat tertentu sehingga dapat diterapkan
pada teori kinetic gas. Anggapan gas ideal harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Gas terdiri atas partikel-partikel yang disebut molekul.
2. Partikel-partikel gas tersebut berbentuk bola.
3. Partikel-partikel gas bergerak secara acak.
4. Antara partikel-partikel gas tidak ada gaya tarik menarik.
5. Tumbukan antara partikel dengan dinding tempatnya merupakan
tumbukan elastis (lenting) sempurna.
6. Jarak antarpartikel sangat kecil bila disbanding dengan ukuran partikel itu
sendiri, sehingga ukuran partikel dapat diabaikan
7. Hukum-hukum newton tentang gerak, tetap berlaku.
Gas memiliki sifat – sifat yang khas antara lain sebagai berikut :
a. Gas bersifat transparan.
b. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
c. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.  
d. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak
diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya
akan menjadi tak hingga kecilnya.
e. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
f. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.  

2
g. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
h. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya, dan yang
akan berubah adalah tekanannya.

2.2 Hukum Dalton


Hukum yang menyatakan tekanan total suatu campuran gas adalah sama
dengan jumlah tekanan parsial dari masing-masing bagian gas. Tekanan parsial
adalah tekanan yang akan dimiliki masing-masing gas bila berada sendiri dalam
volume seluruh campuran gas pada suhu yang sama (Sholikhin, 2016). Hukum ini
ditemukan oleh ahli kimia Inggris John Dalton, 1801. Hukum Dalton juga
berbunyi “tekanan campuran suatu gas pada suhu tetap dalam suatu ruangan sama
dengan jumlah tekanan tiap gas itu masing-masing dalam ruangan tersebut.”
Dengan kata lain “tekanan campuran gas dalam suatu ruangan sama dengan
jumlah perkalian tekanan dan volume tiap gas itu masing-masing bagi dengan
volume ruangan tersebut.”
Hukum ini diterangkan menggunakan teori kinetik gas dengan anggapan
bahwa gas bersifat ideal, yaitu memenuhi hukum Boyle-Gay Lusaac, dan tidak
ada reaksi kimia antara bagian-bagian gas. Tekanan campuran gas dalam suatu
ruangan sama dengan jumlah perkalian tekanan dan volume tiap gas itu masing –
masing bagi dengan volume ruangan tersebut. Tekanan Total suatu gas campuran
adalah jumlah dari tekanan parsial gas-gas di dalam campuran tersebut. Tekanan
total bagi satu campuran gas-gas unggul adalah jumlah tekanan separa komponen-
komponennya (dengan syarat tiada interaksi sesama gas).
Ada lima teori Atomik Dalton antara lain: .
a. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak
dapat dibagi kembali(disebut atom).
b. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama
c. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang
berbeda pula.
d. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.

3
e. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis
senyawa.
2.3 Gas Ideal
Dari sifat makroskopis suatu gas, kita dapat mendefinisikan gas ideal dengan
suatu anggapan tetapi tetap sesuai dengan kondisi makroskopis. Suatu gas ideal
dapat diasumsikan memiliki ciri-ciri antara lain jumlah partikel gas banyak sekali
dan tidak ada interaksi tarik menarik antar partikel, setiap gas bergerak dengan
arah dan kelajuan yang acak, ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap wadah,
setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna dan partikel gas memenuhi
hukum Newton tentang gerak.
Gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai  berikut ;

1. Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik antar
partikel.
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang
3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah
4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna
5. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah
6. Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak

2.4 Teori kinetik


Suhu suatu gas monatomik ideal adalah suatu ukuran yang berhubungan
dengan rata-rata energi kinetik atom-atomnya ketika mereka bergerak. Teori
Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroskopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menytakan bahwa
tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis di antara molekul-molekul,
seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan
antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda. Teori Kinetik
dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan atau Teori
Kinetik pada Gas.

4
Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran – besaran yang
menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang  diamati berada didalam ruangan
tertutup, besaran – besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah Volume
(V),  Tekanan (P), dan Suhu gas (T). Menurut Proses dan perlakuan yang
diberikan pada gas, terdapat 3 jenis proses, yaitu : isotermal, isobarik, dan
Ishokorik.

5
BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Kompresor berfungsi untuk mengisikan udara.
2. Tabung gas (2 buah) berfungsi untuk tempat penyimpanan gas.

3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Udara atau gas berfungsi untuk mengisi tabung.

3.3 Prosedur Pelaksanaan


1. Tutup kran yang terdapat pada pipa penghubung.
2. Dengan pompa, isi tabung (1) sampai tekanan tertentu, catat.
3. Tutup kran pembuangan pada tabung (2), kemudian isi tabung (2) dengan
pompa pada tekanan tertentu, catat, bedkan tekanannya dengan tekanan pada
tabung (1).
4. Buka kran penghubung, baca dan catat tekanan udara campuran yang
ditunjukkan oleh kedua alat pengukur tekanan.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.3 Hasil pengukuran table
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut :

Tabung 1 Tabung 2 Campuran


Nomor
Pc.
Pengukuran P1 V1 P2 V2 Pc. Peng Vc
Teoritis
(kg.cm-2) (cm3) (kg.cm-2) (cm3) (kg.cm-2) (cm3)
(kg.cm-2)
1. 2,0 V 0 V 1 2V 1

2. 1,85 V 0,3 V 1,075 2V 1


3. 1,7 V 0,5 V 1,1 2V 1
4. 1,5 V 0,7 V 1,1 2V 1
5. 1,38 V 0,9 V 1,14 2V 1
6. 1,3 V 1,0 V 1,15 2V 1
Tabel 1. Data hasil pengukuran tekanan campuran gas.
(Sumber: Data hasil pengamatan dan pengukuran, 2016)

4.1.2 Perhitungan
P 1+ P 2 −2
Pc . Pengukuran= dalam kg . c m
2
Percobaan 1
2+ 0
Pc. Pengukuran = =1 kg . c m −2
2
Percobaan 2
1,85+0,3
Pc. Pengukuran = =1,075 kg . c m−2
2
Percobaan 3
1,7+0,5
Pc. Pengukuran = =1,1 kg . c m−2
2
Percobaan 4

7
1,5+0,7
Pc. Pengukuran = =1,1 kg . c m−2
2
Percobaan 5
1,38+0,9
Pc. Pengukuran = =1,14 kg .c m−2
2
Percobaan 6
1,3+1,0
Pc. Pengukuran = =1,15 kg . c m −2
2

2.5

2
R² = 0.99
P1 (kg/cm2)

1.5

0.5

0
0 0.3 0.5 0.7 0.9 1

P2 (kg/cm2)

4.1.3 Grafik

Gambar 1. Grafik P1 terhadap P2

4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk memperoleh data-data atau besaran-besaran
yang dibutuhkan untuk melakukan penghitungan tekanan gas campuran. Data-data
atau besaran-besaran ini diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan dalam
praktikum. Alat yang digunakan adalah 2 buah tabung yang diisi dengan gas, dan
terdapat slang yang berfungsi untuk menghubungkan kedua tabung tersebut, di
salah satu tabung yang berisi gas terdapat kran yang berfungsi untuk membuka

8
dan menutup saluran antara tabung 1 dan tabung 2 dan juga fluida gas unutk
mengisi tabung, terdapat juga katup yang bisa dibuka pada tiap tabung yang
berfungsi sebagai saluran untuk pengisian gas kedalam tabung. Masing masing
gas memiliki tekanan dan volume tersendiri. Pada pratikum kali ini gas
dimasukkan kedalam tabung 1 melalui kompresor yang telah disediakan. Gas
yang ada pada tabung 1 dan tabung 2 memiliki tekanan yang berbeda sedangkan
volumenya sama. Saat volume gas pada tabung 2 di kurangi maka tekanan pada
tabung 2 berubah begitu pula dengan tekanan pada tabung 1 juga berubah. Fluida
gas memiliki sifat berdifusi kesegala arah, gas akan terdistribusi merata dalam
ruangan apapun dan juga apabila ada dua atau lebih gas bercampur maka gas gas
itu akan terdistribusi merata. Ketika kran pada tabung dibuka maka saluran
penghubung antara tabung 1 dan tabung 2 terbuka menyebabkan gas yang ada
pada tabung 1 dan gas pada tabung 2 bercampur, karena sifat gas akan mengisi
kesegala arah ruang yang kosong dan terdistribusi merata dalam ruang apapun.
Dilihat dari data hasil pratikum dan grafik dapat disimpulkan bahwa ketika
tekanan pada tabung 1 atau tabung 2 dinaikkan maka tekanan campuran akan
meningkat pula atau apabila tekanan pada tabung 1 atau tabung 2 semakin besar
maka tekanan campurannya juga akan semakin besar. Karena tekanan campuran
berbanding lurus dengan tekanan pada tabung 1 ataupun tabung 2. Hal ini sesuai
dengan Hukum Dalton “tekanan campuran gas sama dengan perkalian volume dan
tekanan masing masing gas”.
Pengukuran tekanan dilakukan menggunakan dua buah tabung yang masing-
masing dilengkapi dengan alat pengukur tekanan (pressure gauge), pentil dan
katup yang dihubungkan dengan sebuah slang. Untuk tekanan pertama, kedua
tabung diisi udara dengan memompakannya dari kompresor melalui pentil pada
tabung. Pengisian tabung tekanannya tidak melebihi 2 kg/cm2. Hal ini agar
tekanan tidak terlalu besar yang nantinya akan membuat hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti meledaknya tabung. Pastikan katup di salah satu tabung
tertutup rapat. Setelah kedua tabung diisi dengan udara, catat nilai P 1 dan nilai P2
pada tabel. Dimana nilai P1 adalah tekanan pada tabung 1 dan nilai P 2 adalah nilai
tekanan pada tabung 2.

9
Percobaan dilakukan sebanyak enam kali. Untuk menentukan tekanan yang
kedua dan seterusnya dilakukan sama, akan tetapi disarankan pengisian gas cukup
dilakukan pada saat penentuan tekanan yang pertama saja. Bentuk grafik yang
kurang sempurna dikarenakan pengamatan pada alat ukur yang kurang baik.
Pengamatan terhadap skala pengukur tekanan kurang begitu teliti karena skala
pada alat ukur ketelitiannya juga kurang. Estimasi besar tekanan yang sedikit
kurang tepat juga mempengaruhi nilai tekanan campuran begitu juga dengan
bentuk grafiknya.

10
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasi praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Tekanan total suatu gas campuran adalah jumlah dari tekanan parsial gas-gas
di dalam campuran. Semakin besar tekanan total suatu gas maka semakin
besar tekanan campuran gasnya.
2. Semakin besar volume campuran gas, maka semakin kecil tekanan gas
campuran.
3. Pada suhu dan volume yang sama, untuk menentukan besar tekanan yang
terjadi pada gas campuran, maka digunakan persamaan : Pcampuran

P 1+ P 2
¿ .
2

11
DAFTAR PUSTAKA

Kanginen, Marthen 2006. Fisika SMA Kelas XI, Erlangga: Jakarta.

Ir.,Dipl.IE,MP. Aris Bambang. 2003 Mekanika Fluida.

Sholikhin. 2016. Definisi Gas. Terdapat pada:


https:/sh0likhin.wordpress.com/definisi-gas (diakses pada tanggal 3 April
2016 pukul 18.33)

Hasan. 2016. Pengertian Gas Ideal. Terdapat pada: https://adib-


hasan.com/index.php/fisika-sma/35-pengertian-gas-ideal (diakses pada
tanggal 3 April 2016 pukul 19.45)

12
LAMPIRAN

Gambar 2. Tabung 1 dan tabung 2


(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

Gambar 3. Pelaksanaan praktikum


(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

Gambar 4. Kran tabung


(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

13
Gambar 5. Pengukuran percobaan 1
(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

Gambar 6. Selang tabung


(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

Gambar 7. Tabung 1
(Sumber: Dokumen pribadi, 2016)

14

Anda mungkin juga menyukai