Anda di halaman 1dari 9

HUKUM BOYLE

Risky Bima Purnawan

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER Yogyakarta

ABSTRAK

Hukum Boyle dirumuskan oleh seorang kimiawan dan fisikawan asal Inggris yaitu Robert Boyle. Hukum Boyle ini
berhubungan dengan besaran-besaran seperti volume,suhu dan tekanan. Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas
bahwa apabila massa gas(jumlah mol) dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah
ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian sehingga perkalian antaratekanan (P) dan volume
(V) selalu mendekati konstan. Dengan demikian adalah suatu kondisi bahwa gas tersebut gas sempurna (ideal)Syarat
berlakunya hukum Boyle adalah gas harus dalam keadaan ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri
dari satu atom atau lebih dan dianggap identik satu samalain. Setiap molekul tersebut bergerak secara acak, bebas
dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas ideal dapat didefinisikan bahwa gas yang
perbandingannya PV/nT nya dapat didefinisikan sama dengan pada setiap besar tekanan. Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada pratikum ini ialah dudukan komponen ukuran 370 x 100 x 50mm, lapisan pelindung
ukuran 300 x 100 x 100mm, pompa bertekanan, piston bertekanan, manometer, katup serta penutup karet.

Kata Kunci :Massa, Volume, Newton, Manometer.

1. PENDAHULUAN
Hukum Boyle dirumuskan oleh seorang kimiawan dan fisikawan asal Inggris yaitu Robert Boyle.
Hukum Boyle ini berhubungan dengan besaran-besaran seperti volume,suhu dan tekanan. Robert Boyle
menyatakan tentang sifat gas bahwa apabila massa gas(jumlah mol) dan temperatur suatu gas dijaga
konstan, sementara volume gas diubahternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian
sehingga perkalian antaratekanan (P) dan volume (V) selalu mendekati konstan. Dengan demikian adalah
suatukondisi bahwa gas tersebut gas sempurna (ideal)[1]
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah gas harus dalam keadaan ideal (gassempurna),
yaitu gas yang terdiri dari satu atom atau lebih dan dianggap identik satu samalain. Setiap molekul
tersebut bergerak secara acak, bebas dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang
dimaksud gas ideal dapat didefinisikan bahwa gas yang perbandingannya PV/nT nya dapat
didefinisikan sama dengan pada setiap besar tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar
tekanan bertabiat sama sepertigas sejati pada tekanan rendah.[1]
Kekuatan volume dari kuantitas tetap udara naik, menetapkan udara dari suhu yangtelah diukur
tekanan (P) harus turun secara proposional. Jika dikonversikan, menurukanvolume udara sama dengan
meninggikan tekanan. Untuk menunjukkan hukum Boyle, digunakan manometer yang berfungsi
mengukur tekanan tolak (dengan catatan tabungdikondisikan dalam keadaan rapat, tidak terjadi
celah/kebocoran udara).[2]
Dalam Suatu Gas terdiri atas molekul molekul yang bergerak menurut jalan jalan lurus ke segala arah
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul molekul gasini selalu bertumbukan dengan molekul yang
lain dengan dinding bejana. Dalam Tumbukan terhadap dinding bejana ini menyebabkan adanya tekanan.
Volume dari molekul molekul sangatlah kecil bila dibandingkan dengan volume yang teramati oleh gas
tersebut sehingga sebenarnya banyak ruang kosong antar molekul yang menyebabkan gas mempunyai
rapat yang kecil dari pada zat cair maupun zat padat yang berada di dalamnya.[3]
2. MATERIAL DAN METODE
2.1 Material
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah dudukan komponen ukuran 370 x
100 x 50mm, lapisan pelindung ukuran 300 x 100 x 100mm, pompa bertekanan, piston bertekanan,
manometer, katup serta penutup karet.
2.2 Alat/Instrumen
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah dudukan komponen ukuran 370 x 100
x 50mm, lapisan pelindung ukuran 300 x 100 x 100mm, pompa bertekanan, piston bertekanan,
manometer, katup serta penutup karet.
2.3 Prosedur Kerja
Pertama-tama buka katup serta buka penutup karet. Kemudian, putar gagang agar piston bergerak
sejauh 24 cm kearah kanan. Setelah mencapai langkah 24 cm. Kemudian, tutup katup dan pasang
penutup karet. Selanjutnya, catat posisi piston pada saat itu, dan posisi awal pada manometer. Lalu,
putar gagang searah jarum jam secara perlahan untuk menekan kolom udara sepanjang 6 cm. Lalu,
catat nilai dari tekanan manometer pada tabel data 1. Selanjutnya, putar gagang kekiri secara perlahan
untuk menekan kolom udara sepanjang 1 cm. Kemudian catat nilai tekanan manometer pada data
tabel 1.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 1. Hukum Boyle

Panjang kolom udara Pembacaan Nilai P (kPa) Tekanan atmosfer p0


(cm) barometer P (kPa) Presentase eror %
(cmHg)

18 8 10.666 31.998 33
17 5 6.666 112.613 5
16 4 5.3329 84,659 6
15 3 3.9997 59,3705 6
14 2 2.6664 36,746 7
13 0 0 0 0
12 1 1.3332 15,498 8
11 2,5 3.333 36,204 9
10 5 6.6661 66,244 10
Adapun pembahasan yang dapat di ambil pada pratikum ini adalah dalam Syarat berlakunya hukum
Boyle adalah gas harus dalam keadaan ideal (gassempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atom
atau lebih dan dianggap identik satu samalain. Setiap molekul tersebut bergerak secara acak, bebas dan
merata serta memenuhipersamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas ideal dapat didefinisikan bahwa gas
yang perbandingannya PV/nT nya dapat didefinisikan sama dengan pada setiap besar tekanan. Dengan
kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama sepertigas sejati pada tekanan rendah[1]
Hukum Boyle dan Gay-Lussac menyatakan bahwa untuk kuantitas dari suatu gas ideal (beratnya) hasil
kali dari volume dan tekanannya dibagi dengan temperatur mutlaknya adalah konstan. Jika Hukum
Boyle,dan Gay-Lussac digabungkan dengan hukum Avogadro (bahwa volume yang sama gas memiliki
jumlah molekul yang sama), untuk menghasilkan hukum gas ideal. Sesuai persamaan.
PV=nRT........(1)
Persamaan (1) dijelaskan bahwa konstanta C dalam Hukum Boyle adalah sebanding dengan n. Hukum
Boyle ini terjadi pada proses isotermis, yaitu proses yang terjadi pada suhu gas selalu tetap (T =
tetap).Dinyatakan dengan persamaan :3
P1V1 = P2V2........(2)
Pada Hukum Boyle, apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas
bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang,
volume gas semakin bertambah.
Pengukuran adalah proses untuk memperoleh informasi suatu besaran fisis tertentu, misalnya
seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus listrik (I), dan lain sebagainya
Selain itu di dapatkan hasil akhir berupa tabel perhitungan yang di mana di dapat pada tekanan
atmosfer yaitu 31.998, 112.613, 84,659, 59,3705, 36,746, 0, 15,498, 36,204, 66,244 dan memiliki jumlah
prsentase erornya dengan jumlah 33, 5, 6, 6, 7, 0, 8, 9, 10,yang dapat diketahui setelah melakukan
pengamatan di dalam peroses pembacaan jumlah dari panjang kolom udara(cm), pembacaan barometer
p(cmHg) dan nilai p(kPa) yang di dapat dalam peroses perhitungan tersebut.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang di dapat ialah pada Kekuatan volume dari kuantitas tetap udara naik, menetapkan
udara dari suhu yangtelah diukur tekanan (P) harus turun secara proposional. Jika dikonversikan,
menurukan volume udara sama dengan meninggikan tekanan. Untuk menunjukkan hukum Boyle,
digunakan manometer yang berfungsi mengukur tekanan tolak (dengan catatan tabungdikondisikan dalam
keadaan rapat, tidak terjadi celah/kebocoran udara.. Tumbukan terhadap dinding bejana ini menyebabkan
adanya tekanan. Volume dari molekul molekul sangatlah kecil bila dibandingkan dengan volume yang
teramati oleh gas tersebut sehingga sebenarnya banyak ruang kosong antar molekul yang menyebabkan
gas mempunyai rapat yang kecil dari pada zat cair maupun zat padat.Dan di dapat juga hasil akhir berupa
tabel perhitungan yang di mana di dapat pada tekanan atmosfer yaitu 31.998, 112.613, 84,659, 59,3705,
36,746, 0, 15,498, 36,204, 66,244 dan memiliki jumlah prsentase erornya dengan jumlah 33, 5, 6, 6, 7, 0,
8, 9, 10,yang dapat diketahui setelah melakukan pengamatan di dalam peroses pembacaan jumlah dari
panjng kolom udara(cm), pembacaan barometer p(cmHg) dan nilai p(kPa) yang di dapat dalam peroses
perhitungan tersebut
REFERENSI
[1] Riduwan. 2010. Pengertian Hokum Boyle dalam fisika. Bandung : Alfabeta
[2] Tipler, Paul A. (2005). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta, Indonesia: Erlangga.
[3] Maryanto, Al, dkk. 2013. Pengertian volume suatu gas dalam Fisika dasar . Yogyakarta : UNY
LAMPIRAN

1. Perhitungan
A. Tekanan atmosfer p0

18
1. Po= x 10.666 = 31,998 kPa
24−18
17
2. Po= x 6.666 = 113,322 kPa
18−17
16
3. Po= x 6.3329 = 85, 3264 kPa
17−16
15
4. Po= x 3.9997 = 59,9955 kPa
16−15
14
5. Po= x 2.6664 = 37,3296 kPa
15−14
13
6. Po= x0 = 0 kPa
14−13
12
7. Po= x 1.3332 = 15,9984 kPa
13−12
11
8. Po= x 3.333 = 36,663 kPa
12−11
10
9. Po= x 6.6661 = 66,661 kPa
11−10

B. Presentase Error
10.666
1) %= x 100 = 33,3%
31,998
6.666
2) %= x 100 = 5,88%
113,322
5.3329
3) %= x 100 = 6,25 %
85,3264
3.9997
4) %= x 100 = 6,67 %
59,9955
2.6664
5) %= x 100 = 7,14 %
37,3296
0
6) %= x 100 = 0%
0
1.3332
7) %= x 100 = 8,33%
15 ,9984
3.333
8) %= x 100 = 9,09%
36,663
6.6661
9) %= x 100 = 10%
66,661
Bukti Jurnal 1
Bukti Jurnal 2
Bukti Jurnal 3

Anda mungkin juga menyukai