PRAKTEK LAPANGAN
ACARA LILIN
Disusun Oleh :
Dika Erlangga
19/21423/THP/STPK
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
ACARA PENGOLAHAN LILIN
Disusun oleh :
Dika Erlangga
19/21423/THP/STPK
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN...............................................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................................
B. Tujuan..............................................................................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................
A. LILIN..............................................................................................................................................
B. AROMA TERAPI...........................................................................................................................
III. ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA...................................................................................
A. Alat dan Bahan................................................................................................................................
B. Prosedur Kerja.................................................................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Hasil Pengamatan............................................................................................................................
Tabel 1. Pembuatan Lilin.....................................................................................................................
V. KESIMPULAN...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lilin adalah padatan parafin yang ditengahnya diberi sumbu tali yang
berfungsi sebagai alat penerang. Bahan baku untuk pembuatan lilin berupa parafin
padat merupakan suatu campuran hidrokarbon padat yang diperoleh dari minyak
mineral (bumi). Parafin merupakan suatu hidrokarbon dengan rumus empiris
CnH2n+2, yang bentuknya dapat berupa padat dengan titik cair rendah. Bahan ini
berbentuk serbuk yang lembut. ( Hussein,2016)
1
\
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. LILIN
Lilin aromaterapi dalam pembuatannya menggunakan beberapa bahan dan
salah satunya menggunakan minyak atsiri yang memiliki wangi aromaterapi.
Aromaterapi sendiri memiliki khasiat yang menenangkan dan juga memiliki
aroma yang menyegarkan (Anggraeni Et Al., 2021). Lilin aromaterapi dalam
pembuatannya menggunakan dapat menggunakan minyak atsiri daun mint dan
sereh wangi. Aroma lilin yang dihasilkan dari minyak atsiri daun mint ,
jasmine dan sereh wangi tergolong ke dalam jenis aroma yang mampu
memberikan efek terapi menenangkan. Penggunaan sediaan lilin sebagai
aromaterapi saat ini seringkali digunakan selain karena hemat energi karena tidak
membutuhkan listrik, hal itu juga memiliki efek samping yang minimal karena
tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Lilin aromaterapi dalam
pembuatannya menggunakan beberapa bahan dan salah satunya menggunakan
minyak essential yang memiliki wangi aromaterapi.(Prabandari & Febriyanti,
2017)
B. AROMA TERAPI
Aromaterapi adalah terapi yang didasarkan pada penggunaan sistematis
minyak nabati esensial (pekat) yang disuling. Bunga, akar jejak, tumbuhan, buah-
buahan, resin atau kulit kayu dan senyawa aromatik lainnya dari tanaman untuk
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan fisik, fisiologis dan spiritual. Minyak
tidak terkonsentrasi dari seluruh bagian tanaman tidak seperti obat-obatan herbal
tetapi diekstraksi umumnya dengan distilasi uap. Berdasarkan kepercayaan orang-
orang yang ada sejak beberapa tahun kebelakang, diketahui mulanya hanya
terdapat dalam bentuk cairan essensial.
Berbagai bentuk aromaterapi bermunculan seiring perkembangan zaman
seperti minyak esensial, lilin, dupa, sabun dan minyak pijat. Sebagaimana
bentuknya aromaterapi dapat difungsikan sebagai pengharum ruangan, aroma
minyak saat dipijat, hingga untuk aroma badan setelah mandi. Sampai saat ini
banyak sekali jenis wewangian aromaterapi, misalnya yang paling dikenal adalah
lavender, basil, jasmine, sandalwood, papermint, lemon, ginger, orange, dan
geranium. Masing-masing wewangian tersebut memiliki kelebihan yang berbeda-
2
beda, seperti halnya aroma lavender yang dipercaya mampu mengurangi stress
dan kesulitan tidur.(Nastiti, 2021).
3
C. Diagram Alir
Proses pembuatan lilin
Dimasukkan ke dalam
I. cetakan yang
sudah dipasangkan sumbu lilin pada
J.
bagian tengahnya
4
Diagram Alir 1. Proses Pembuatan Lilin
5
Analisis 2 Uji kenampakan lilin Warna : Kuning
Retak : Tidak
Patah : Tidak
Cacat : Ya
Uji keadaan waktu menyala Asap : Hitam
Tipis
Lilin terbakar
habis Bersama
Sumbu : tidak
Meleleh : iya
Percikan : Tidak
Analisis 1. Analisis ekonomi (harga pokok Rp 29.520/batang
Ekonomi penjualan) lilin
2. TFC
a. Biaya Penyusutan
No Alat Q Harga Total Masa Pakai Penyusutan/
Cost Bulan
1 Gelas ukur 1 125000 125000 5 2.083
kaca
2 Gelas beker 1 32.000 32.000 5 533
kecil
3 Gelas beker 1 45.000 45.000 5 750
besar
6
4 Thermometer 1 30000 30000 5 500
5 Corong 1 11900 11900 5 198
6 Pipet tetes 10 1000 10.000 Sekali 10.000
pakai
7 Holder lilin 20 200 4000 0,5 22,222
8 Hot plate 1 6.400,0 6400000 15 35.555
00
TOTAL PENYUSUTAN 249.641 / hari
b. Biaya Produksi
Jumlah Bahan Pokok : 160 gr (Stearin dan Beeswax)
Lilin Batang : 2 batang (80 gram)
c. Biaya Tenaga Kerja
1 Orang x Rp. 7950 x 4 jam x : 31.800/hari
d. Listrik
90000/bulan : 3000/hari
e. Maintenance alat
60.000/bulan : 2000/hari
f. Biaya sewa Gedung
2250000/bulan : 75000/hari
Total TFC : 111.800/hari
3. TC
TVC : 39. 358/hari
TFC : 111.800/hari
Total TC : 151.158/hari
4. HPP
1259/g
5. Margin
= 0,37 atau 37%
6. Harga jual
= 1.724/gram
= 103.440/ batang lilin
Pada praktik lapangan kali ini kami membuat lilin sebanyak 2 batang dengan
komposisi yang berbeda, untuk lilin pertama dibuat dengan perbandingan 30 gram
stearin dan 30 gram PRAFFIN. Sedangkan lilin yang kedua memiliki perbandingan
stearin 20 gram dan beeswax 40 gram. Untuk essential oil yang kami gunakan pada
lilin pertama 7% memiliki komposisi yang sama yaitu 4,2 gram.
7
Setelah ditimbang masukkan kedua bahan kedalam gelas beaker dan
dilelehkan diatas hotplate atau waterbath pada suhu 80°C. aduk hingga homogen.
Untuk pengamatan titik leleh lilin pertama didapatkan suhu 80°C dan lilin kedua
didapatkan titik leleh sebesar 87°C. Setelah homogen tambahkan essential oil
sebanyak 4,2 gram dan pewarna masing-masing lilin pertama diberi warna hijau dan
lilin kedua berwarna kuning. Untuk pengamatan suhu Ketika akan dicetak didapatkan
hasil pada lilin pertama 65°C dan lilin kedua didapatkan suhu 70°C. Setelah itu,
masukkan kedalam cetakan yang sudah dipasangkan sumbu lilin pada bagian
tengahnya. Setelah itu diamkan hingga lilin sempurna memadat. Setelah lilin
memadat, dilanjutkan uji kenampakan lilin dan uji keadaan waktu menyala. Untuk uji
kenampakan lilin pertama berwarna merah merata, kemudian lilin tidak ditemukan
retak, patah namun cacat pada bagian tengah. Kemudian untuk uji keadaan waktu
menyala lilin pertama tidak mengeluarkan asap, saat menyala juga lilin dan sumbu
tidak terbakar habis, lilin meleleh, dan tidak terjadi percikan.
Untuk lilin kedua, lilin berwarna biru merata, kemudian lilin tidak ditemukan
retak, patah namun cacat pada bagian tengah. Kemudian untuk uji keadaan waktu
menyala lilin kedua mengeluarkan asap tipis, saat menyala juga lilin dan sumbu tidak
terbakar habis, lilin meleleh, dan tidak terjadi percikan.
8
V. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan analisis hasil serta pembahasan diatas maka dapat
diambil kesimpulan antara lain:
1. Komposisi lilin yang berbeda akan menghasilkan karakter lilin yang
berbeda
2. Lilin pertama dengan komposisi stearin 30 gram dan praffin 30 gram
mengeluarkan asap hitam tebal.
3. Lilin kedua dengan komposisi stearin 30 gram dan beeswax 30 gram
menghasilkan asap hitam tipis.
4. Kedua lilin memiliki cacat pada bagian tengah atau bolong pada bagian
tengah. Pada saat di bakar
5. Dari Lilin pertama dengan komposisi stearin 30 gram dan paraffin30 gram
memiliki suhu titik leleh 80°C.
6. Lilin kedua dengan komposisi stearin 30 gram dan beeswax 30 gram
memiliki suhu titik leleh 87°C.
7. Lilin pertama dengan komposisi stearin 30 gram dan paraffin 30 gram
memiliki suhu Ketika akan dicetak 65°C.
8. Lilin kedua dengan komposisi stearin - gram dan beeswax - gram memiliki
suhu Ketika akan dicetak 70°C.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11