Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FITOKIMIA
(ABKK 3702)

“Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri Cengkeh”

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Leny, M.Si.

A2 2019
Oleh :
Arum Widianingsih 1910120220006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri Cengkeh”. Terima kasih saya
ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Leny, M.Si. yang telah membantu saya baik secara
moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa makalah berjudul “Isolasi dan Identifikasi Minyak
Atsiri Cengkeh” yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah yang berjudul “Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri”
ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................3
1.4 Manfaat Makalah........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
2.1 Spesifikasi Pohon Cengkeh........................................................................5
2.2 Proses Produksi Minyak Cengkeh..............................................................12
2.3 Komponen-Komponen Minyak Cengkeh...................................................17
2.4 Eugenol.......................................................................................................21
2.5 Obat dengan Kandungan Eugenol..............................................................21
BAB III PENUTUP.............................................................................................33
3.1 Kesimpulan.................................................................................................33
3.2 Saran...........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................34

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu produk unggulan Indonesia yang menghasilkan komoditas besar


adalah tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum). Perkebunan cengkeh
diusahakan oleh rakyat lebih kurang 95% dalam bentuk perkebunan rakyat yang
tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dan sisanya sebesar 5% diusahakan oleh
perkebunan swasta dan perkebunan negara (Nurdjannah, 2018). Tanaman cengkeh
sendiri berpotensi sebagai penghasil minyak atisiri yang baik. Minyak atsiri
cengkeh sangat diperlukan dalam berbagai industri seperti bahan baku dalam
perisa maupun pewangi makanan (flavour and fragrance ingredients), industri
kosmetik, industri farmasi, industri bahan pengawet dan bahan insektisida
(Listyoarti et all., 2019).

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam
tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia
dengan adanya air. Minyak tersebut di sintesis dalam sel kelenjar pada jaringan
tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak
terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat
juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara
sintesis (Ketaren, 1985). Minyak cengkeh atau minyak cengkih adalah minyak
atsiri yang dihasilkan dari penyulingan bagian tanaman cengkeh, terutama daun
dan bunga cengkeh. Seluruh bagian tanaman cengkeh mengandung minyak,
namun bunganya memiliki kandungan minyak yang paling banyak (Loppies,
Wahyudi & Elisa, 2021). Minyak cengkeh mengandung eugenol sebanyak 78-98
persen. Zat tersebut dihasilkan dari kelenjar minyak yang terdapat pada
permukaan badan bunga cengkeh (Pesik, Poekoel & Putro, 2018).

1
Secara umum, daun dan ranting cengkeh mengandung eugenol dengan
konsentrasi lebih banyak dibandingkan bunga cengkeh. Pada minyak yang
dihasilkan dari daun cengkeh terdapat 82-88% eugenol, dan pada ranting
mencapai 90-95%. Dibandingkan minyak dari bunga cengkeh yang hanya
mengandung 60-90% eugenol, sisanya adalah eugenyl asetat, caryophyllene, dan
senyawa minor lainnya. Indonesia dan Madagaskar merupakan produsen utama
minyak cengkeh (Sumarno, Lanjar & Lukas, 2021).

Eugenol adalah komponen utama minyak cengkeh berupa cairan tidak


berwarna, beraroma khas, dan mempunyai rasa pedas yang banyak dimanfaatkan
dalam industri fragrance dan flavor karena memiliki aroma yang khas dan
industri farmasi karena bersifat antiseptik. Sedangkan pada β-Caryophyllene
adalah impuritis yang harus dihilangkan karena menurunkan kadar kemurnian
minyak cengkeh (Ketaren,1998). Sumber alami eugenol berdasarkan penelitian
(Ahmad, Sari & Gilang, 2022) ialah berasal dari minyak cengkeh. Eugenol sedikit
larut dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik dan memiliki aroma
yang menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering. Menurut
(Sastrohamidjojo, 2022) Minyak atsiri digunakan secara luas pada parfum,
kosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih rumah
tangga. Beberapa minyak atsiri telah lama digunakan secara medis untuk berbagai
klaim, dari perawatan kulit hingga pengobatan kanker karena memiliki kandungan
eugenol yang berlimpah.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyusun studi kasus makalah


yang berjudul “Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri Cengkeh” yang akan
mengulas bagaimana spesifikasi dan komponen dari cengkeh sehingga cocok
untuk diolah menjadi minyak atsiri, dilengkapi dengan proses isolasi, identifikasi
dan pemanfaatan eugenol yang terdapat paling banyak dalam minyak cengkeh
pada industri farmasi sebagai obat-obatan.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana spesifikasi dari pohon cengkeh?
1.2.2 Bagaimana proses produksi minyak cengkeh?
1.2.3 Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam minyak cengkeh?
1.2.4 Apa itu senyawa eugenol?
1.2.5 Apa saja dan bagaimana obat yang memiliki kandungan eugenol?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka disusunlan tujuan penulisan
makalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui spesifikasi dari pohon cengkeh
1.3.2 Mengetahui proses produksi minyak cengkeh
1.3.3 Mengetahui apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam minyak
cengkeh
1.3.4 Mengetahui apa itu senyawa eugenol
1.3.5 Mengetahui berbagai macam jenis obat yang memiliki kandungan
eugenol

1.4 Manfaat Penulisan


Makalah ini disusun dengan memperhatikan manfaatnya bagi para pembaca
maupun penulis sendiri. Besar harapan penulis agar makalah ini memberikan
kegunaan baik secara teoritis ataupun praktis, yang diantaranya :
1.4.1 Untuk menambah pengetahuan serta wawasan pembaca tentang isolasi
dan identifikasi minyak atsiri dari tanaman cengkeh, bagaimana
prosesnya, komponen apa saja yang terdapat dalam minyak atsiri,

3
memahami lebih mendalam senyawa eugenol dan pemanfaatannya dalam
industri farmasi.

1.4.2 Sebagai bahan ajar dan referensi untuk pembuatan makalah selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Spesifikasi Pohon Cengkeh

2.1.1 Pengertian Fenil Propanoid


Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol
utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa fenol ini mempunyai kerangka
dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai
karbon propana (C3) (Lenny, 2006).

Gambar 2.1 Kerangka Dasar Fenil Propanoid

2.1.2 Klasifikasi Senyawa Fenil Propanoid


a. Kelompok Sinamat
Asam sinamat juga merupakan sejenis inhibitor-sendiri yang diproduksi
oleh spora jamur untuk mencegah germinasi. Berikut adalah beberapa struktur
senyawa turunan sinamat.

4
Gambar 2.2 Struktur senyawa turunan sinamat
 Asam para-kumarat

b. Kelompok Kumarin
Kumarin adalah lakton asam o-hidroksisinamat. Kumarin tidak berwarna,
kristal prismatik, dan mempunyai karakteristik bau yang wangi dan rasa pahit,
aromatis, rasa yang panas, larut dalam alkohol. Kumarin juga dapat disintesis
dengan cepat. Beberapa turunan kumarin memiliki sifat antikoagulan. Kumarin
juga mempunyai aktivitas sebagai antispasmodik (Lenny, 2006).

5
Gambar 2.3 Struktur Senyawa Kumarin

c. Kelompok Alil Fenol

Gambar 2.4. Struktur senyawa Alil Fenol

2.2 Proses Produksi Minyak Cengkeh

Menurut Rashamuse (2008) Biosintesis fenilpropanoid terdiri dari 3 jalur


yaitu :
a. Jalur Biosintesa Shikimat

2.3 Komponen-Komponen Minyak Cengkeh

2.4 Eugenol
2.5 Obat dengan Kandungan Eugenol

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah , maka dapat diambil kesimpulan :
1. Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai
cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon.
2. Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol
utama yang berasal dari jalur shikimat.
3. Klasifikasi senyawa fenil propanoid terdiri dari kelompok
sinamat,kelompok kumarin, alil fenol,dan propenil fenol.
4. Biosintesis senyawa fenil propanoid mengikuti jalur asam shikimat
yakni melalui serangkaian reaksi terfosforilasi, menghasilkan asam
korismat.
5. Biosintesis senyawa kumarin, alifenol dan propenil fenol mengikuti jalur
asam sinamat sampai menbentuk kumarin, alifenol dan propenil fenol.

3.2 Saran
Penulis menyarankan beberapa hal untuk diperhatikan sebagai berikut :

3.2.1 Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mencaritahu lebih lanjut


tentang jalur biosintesis yang lebih lengkap dan cara mengidentifikasi
yang lebih spesifik untuk menemukan senyawa metabolit sekunder untuk
fenil provanoid serta contohnya dalam lingkungan lahan basah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D., Sari, P. N., & Gilang, P.R. (2022). Pembuatan Lilin dengan
Perbedaan Penambahan Aroma Terapi dari Minyak Atsiri (Kenanga,
Cengkeh dan Sereh). Jurnal Teknologi Pengolahan Minyak dan Lemak,
2(1), 39-45.

Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka.

Listyoarti, F.A., Nilarti, L.L., Prihatini, P., Mahfud, M. (2019). Perbandingan


Antara Metode Hydro-Distillation dan SteamHydro Distillation dengan
pemanfaatan Microwave Terhadap Jumlah Rendemenserta Mutu Minyak
Daun Cengkeh. Jurnal Teknik ITS, 3(1), 39-43.

Loppies, JE, Wahyudi, R., & Elisa, J. (2021). Kualitas Minyak Atsiri Daun
Cengkeh yang dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan.. Jurnal
Industri Hasil Perkebunan, 16(2), 89-96.

Nurdjannah, N. (2018) Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Perspektif, 3(2), 61-


70.

Pesik, P, A, L., Poekoel, V, C., & Putro, M, D. (2018). Penilaian Mutu Cengkih
Menggunakan Citra Digital. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2),
161-166.

Sastrohamidjojo, H. (2022). Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : FMIPA UGM.

Sumarno, Lanjar & Lukas, A. (2021). Inovasi Teknologi Pengolahan Pala.


Yogyakarta : Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai