Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOGNOSI II

MINYAK ATSIRI GOLONGAN ALDEHID DAN KETON

DOSEN PENGAMPU :

Apt. Aried Eriadi M.Farm

DISUSUN OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK 10

1. Firly Dhea Nofika ( 22011137 )


2. Amanda Azhari Nazifa ( 22011146 )
3. Aura Asti Ananda ( 22011199 )
4. Aulia Septia Marlinda ( 22011223 )
5. Benni Saputra ( 21011035 )

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

( STIFARM ) PADANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, karena
telah melimpahakan rahmat dna karunia-Nya kepada kita berupa pengetahuan dan
kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunnya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama islam yang sempurna, dan merupakan satu
satunya karunia paling besar bagi alam semesta.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
Farmakognosi II. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan
tentang "MINYAK ATSIRI GOLONGAN ALDEHID DAN KETON” baik bagi para
pembaca ataupun bagi penulis sendiri.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Apt. Aried Eriadi M.Farm selaku dosen
mata kuliah Farmakognosi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Dan kami juga ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dengan memberikan ide idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
meskipun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki penyusunan
makalah kami selanjutnya. Kemudian apabila terdapat kesalahan dalam makalah baik dari
segi penyusunan ataupun pembahasan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, 18 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1.Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

1.3. Tujuan..............................................................................................................................1

1.4. Manfaat............................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1. Sejarah Minyak Atsiri..................................................................................................3

2.2. Pengertian Minyak Atsiri............................................................................................3

2.3. Macam macam simplisia yang mengandung minyak atsiri.........................................4

2.4. minyak atrisi glongan aldehid dan keton.....................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

3.1. Kesimpulan................................................................................................................11

3.2. Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah Indonesia kaya hendak bermacam tipe tumbuhan bumbu.
Kekayaanalam hendak bermacam tumbuhan biologi, sudah menempatkan
Indonesia selakusalah satu negeri pengekspor bumbu terbanyak di dunia hingga saat ini
disampingIndia serta Tiongkok. Pemerintah mengakui bumbu ialah salah satu bahan
ekspor nonmigas yang sangat normal serta selaku salah satu penyumbang devisa negeri
lumayanbesar. Perihal ini terbukti pada dikala krisis moneter tahun 1998
bumbu ialahkomoditas ekspor Indonesia yang sangat menguntungkan. Bersumber pada
informasitersebut Indonesia menjadikan bumbu selaku salah satu topik riset unggulan
dikalaini(Widyastuti,kiki dkk. 2001).Minyak atsiri ialah salah satu produk bahan
bumbu. Minyak atsiri umumdiucap minyak yang gampang menguap( volatil
oils). Minyak atsiri biasanyaberwujud cair, diperoleh dari bagian tumbuhan pangkal,
kulit batang, daun, buah, bijiataupun bunga dengan metode destilasi uap, ekstaksi
ataupun dipres( ditekan).Minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak pangkal wangi,
minyak nilam, minyakkenanga, minyak kayu cendana ialah sebagian bahan ekspor
minyak atsiri Indonesia.Minyak atsiri awal mulanya digunakan selaku bahan pewangi,
parfum, obat- obatan,serta bahan aroma santapan. Dalam pertumbuhan saat ini
hasil sintesis senyawaturunanan minyak atsiri bisa digunakan selaku feromon, aditif
biodisel, antioksidan,polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block serta banyak
lagi khasiat yanglain. Keahlian buat melaksanakan konversi komponen minyak
atsiri jadi jadisenyawa- senyawa yang lebih bermanfaat ialah sesuatu perihal berarti
yang menekansaat ini. Perihal ini diakibatkan senyawa turunan minyak atsiri
yang diimpor keIndonesia biayanya jauh lebih mahal daripada harga minyak atsiri yang
dieskpor olehIndonesia. Oleh karena itu, makalah ini hendak menekuni tentang
minyak atsirisupaya lebih banyak dikenal oleh warga luas( Simbolon, R. 2012 ).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu minyak atsiri?


2. Apa saja macam macam simplisia yang mengandung minyak atsiri
3. Apa saja minyak atrisi glongan aldehid dan keton

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian minyak atsiri


2. Mengetahui macam macam simplisia yang mengandung minyak atsiri
3. Mengetahui tanaman golongan aldehid dan keton minyak Atsiri
1.4. Manfaat
1. Untuk mengetahui pentingnya minyak atsiri bagi seorang farmasis
2. Dapat memperoleh pengetahuan dari materi makalah yang telah dibuat
3. Untuk memahami tentang macam macam simplisia yang mengandung minyak atsiri
4. Untuk mengetahui tanaman golongan Aldehid dan keton dari minyak atsiri
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 DEFINISI MINYAK ATSIRI


Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric
Oil), MinyakEsensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah
kelompok besar minyaknabati yang berwujud cairan kental pada
suhu ruang namun mudah menguapsehingga memberikan aroma
yang khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dariwangi-wangian
atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di
dalamperdagangan, sulingan Minyak Atsiri dikenal sebagai bibit
minyakwangi(Widyastuti,kiki dkk. 2001).
Minyak atsiri (minyak esensial) adalah komponen pemberi aroma
yang dapatditemukan dalam berbagai macam bagian tumbuhan. Istilah
esensial dipakai karenaminyak atsiri mewakili bau tanaman
asalnya. Dalam keadaan murni tanpapencemar, minyak atsiri
tidak berwarna.Namun pada penyimpanan yang lama,minyak
atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin serta warnanya
berubahmenjadi lebih tua (gelap). Untuk mencegah supaya tidak berubah
warna, minyakatsiri harus terlindungi dari pengaruh cahaya, misalnya
disimpan dalam bejanagelas yang berwarna gelap .Bejana tersebut juga
diisi sepenuh mungkin sehinggatidak memungkinkan hubungan
langsung dengan udara, ditutup rapat sertadisimpan di tempat yang
kering dan sejuk(Widyastuti,kiki dkk. 2001).
Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan tanaman
tertentu,seperti akar, batang, kulit, bunga, daun, biji dan
rimpang. Minyak ini bersifatmudah menguap pada suhu kamar
(250C) tanpa mengalami dekomposisi danberbau wangi sesuai
dengan tanaman penghasilnya, serta umumnya larut dalampelarut organik
tetapi tidak larut dalam air (Gunther, 1990). Minyak atsiri dapat
digunakan sebagai bahan pewangi, penyedap (flavoring),antiseptic
internal, bahan analgesic, sedative serta stimulan. Terus
berkembangnyapenggunaan minyak atsiri di dunia maka minyak atsiri di
Indonesia merupakanpenyumbang devisa negara yang cukup signifikan
setelah Cina (Sastrohamidjoyo,2004).
Minyak atsiri dapat terbentuk secara langsung oleh protoplasma
akibat adanyaperuraian lapisan resin dari dinding sel. Minyak atsiri
terkandung dalam berbagaiorgan tanaman, seperti didalam rambut
kelenjar (pada famili Labiatae), di dalam sel-sel parenkim (pada famili
Piperaceae), di dalam rongga-rongga skizogen danlisigen (pada famili
Pinaceae dan Rutaceae).
Minyak atsiri secara umum di bagi menjadi dua kelompok.
Pertama, minyakatsiri yang komponen penyusunnya sukar untuk
dipisahkan, seperti minyak nilamdan minyak akar wangi. Minyak atsiri
kelompok ini lazimnya langsung digunakantanpa diisolasi komponen-
komponen penyusunnya sebagai pewangi berbagaiproduk. Kedua,
minyak atsiri yang komponen-komponen senyawa penyusunnyadapat
dengan mudah dipisahkan menjadi senyawa murni, seperti minyak
serehwangi, minyak daun cengkeh, minyak permen dan minyak
terpentin. Senyawamurni hasil pemisahan biasanya digunakan sebagai
bahan dasar untuk diprosesmenjadi produk yang lebih
berguna(Widyastuti,kiki dkk. 2001).
Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu:
membantu prosespenyerbukan dan menarik beberapa jenis
serangga atau hewan, mencegahkerusakan tanaman oleh serangga
atau hewan, dan sebagai cadangan makanan bagitanaman. Minyak atsiri
digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri,misalnya industri
parfum, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavouring agent)dalam
industri makanan dan minuman (Ketaren, 1985).Ciri-ciri minyak
atsiri :Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
Selain itu,susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf
manusia (terutama dihidung) sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu. Setiap senyawapenyusun memiliki efek tersendiri,
dan campurannya dapat menghasilkan rasayang berbeda. Karena
pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponenpenting
dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah
pikiran/jiwa,seperti yoga atau ayurveda.

2. 2 SIFAT FISIKA MINYAK ATSIRI


Seperti bahan-bahan lain yang memiliki sifat fisik, minyak atsiri
juga memilikisifat fisik yang bisa di ketahui melalui beberapa pengujian.
Sifat fisik dari setiapminyak atsiri berbeda satu sama lain. Sifat fisik
terpenting dari minyak atsiri adalahdapat menguap pada suhu kamar
sehingga sangat berpengaruh dalam menentukanmetode analisis yang
dapat digunakan untuk menentukan komponen kimia
dankomposisinya dalam minyak asal.
Sifat-sifat fisika minyak atsiri, yaitu : bau yang karakteristik, bobot jenis,
indeksbias yang tinggi, bersifat optis aktif.
1. Bau yang karakteristikMinyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan
dari jaringan tanamantertentu, seperti akar, batang, kulit, bunga, daun,
biji dan rimpang. Minyakini bersifat mudah menguap pada suhu
kamar (250C) tanpa mengalamidekomposisi dan berbau wangi
sesuai dengan tanaman penghasilnya, sertaumumnya larut dalam
pelarut organik tetapi tidak larut dalam air (Gunther,1990).
2. Bobot Jenis Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada
suhu 250Cterhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.
Penentuan bobotjenis menggunakan alat piknometer. Berat jenis
minyak atsiri umumnyaberkisar antara 0,800-1,180. Bobot jenis
merupakan salah satu kriteriapenting dalam penentuan mutu
dan kemurnian minyak atsiri (Gunther,1987). Besar bobot jenis
pada berbagai minyak atsiri sangat di pengaruhidari ukuran bahan dan
lama penyulingan yang di lakukan. berikut adalahgrafik yang di
peroleh dari pengujian bobot jenis pada minyak atsiri kayumanis.Uji
BNJ menunjukkan bahwa perlakuan Bo dan B1 tidak
berbedanyata terhadap bobot jenis, tapi keduanya berbeda dengan
perlakuan B2.Nilai bobot jenis minyak ditentukan oleh komponen
kimia yang terkandungdi dalamnya. Semakin tinggi kadar fraksi berat
maka bobot jenis semakintinggi. Pada waktu penyulingan, penetrasi
uap pada bahan berukuran kecilberlangsung lebih mudah karena
jaringannya lebih terbuka sehingga jumlahuap air panas yang kontak
dengan minyak lebih banyak. Kondisi tersebutmengakibatkan
komponen fraksi berat minyaknya lebih mudah dan cepatdiuapkan.
Dari segi ukuran bahan, bobot jenis tertinggi (0,9935) diperolehdari
bahan ukuran kecil, sedangkan dari segi lama penyulingan, bobot
jenistertinggi (0,9911) diperoleh pada penyulingan 4 jam. Kombinasi
perlakuanyang menghasilkan bobot jenis paling tinggi (0,9979)
adalah A1B1C0,yaitu susunan bahan bertingkat, ukuran bahan sedang
dan lama penyulingan4 jam. Nilai bobot jenis semua perlakuan
berkisar antara 0,9722 sampai0,9979.
3. Indeks Bias Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan
cahaya dalamudara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut.
Penentuan indeks biasmenggunakan alat Refraktometer. Prinsip
penggunaan alat adalahpenyinaran yang menembus dua
macam media dengan kerapatan yangberbeda, kemudian
terjadi pembiasan (perubahan arah sinar) akibatperbedaan
kerapatan media. Indeks bias berguna untuk identifikasi suatu zatdan
deteksi ketidakmurnian (Guenther, 1987).Semakin banyak
kandungan airnya, maka semakin kecil nilai indekbiasnya. Ini
karena sifat dari air yang mudah untuk membiaskan cahayayang
datang. Jadi minyak atsiri dengan nilai indeks bias yang besar
lebihbagus dibandingkan dengan minyak atsiri dengan nilai indeks
bias yangkecil. Selain itu, semakin tinggi kadar patchouli
alcohol maka semakintinggi pula indeks bias yang dihasilkan.Hal
ini disebabkan karena penguapan minyak dari bahan berukurankecil
berlangsung lebih mudah sehingga fraksi berat minyaknya
lebihbanyak terkandung dalam minyak, yang mengakibatkan
kerapatan molekulminyak lebih tinggi dan sinar yang menembus
minyak sukar diteruskan.Semakin sukar sinar diteruskan dalam suatu
medium (minyak) maka nilaiindeks bias medium tersebut semakin
tinggi.Sebagian besar komponen minyak kulit kayumanis
terdiri ataskelompok senyawa terpen-o yang mempunyai berat
molekul dan kerapatanyang lebih tinggi dibanding kelompok senyawa
terpen, tetapi relatif mudahlarut dalam air. Semakin lama
penyulingan, senyawa terpen-o semakinbanyak terlarut dalam
air panas yang mengakibatkan kerapatan minyakmenurun
sehingga indeks biasnya lebih rendah. Kombinasi perlakuan
yangmenghasilkan indeks bias paling tinggi (1,5641) adalah perlakuan
A1B1C0,yaitu susunan bahan bertingkat, ukuran bahan sedang dan
lama penyulingan4 jam. Nilai indeks bias semua perlakuan berkisar
antara 1,5515 sampai1,5641; nilai ini lebih rendah dibanding standar
mutu dari Essential Oil.

2. 3 PENGGOLONGAN MINYAK ATSIRI


1. Minyak Atsiri Golongan Aldehid
Adalah Minyak menguap yang didalam nya mengandungaldehida.
 Asiklik: (Sitral dan sintrinelal)
 Siklik: (Benzaldehida, Sinamilaldehida, Vanilin dan Kuminil)

a. Oleum Cinnamomi
Definisi : minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap
kulit batang dan kulit cabang cinnamomum zeylanicum Blume
Kandyngan : Kulit batang : sinamaldehid 65-75%, eugenol 4-
10%,terpen-terpen Daunyang dilayukan: eugenol 65-95% dan
<3%sinamaldehid
Pemerian : suling segar berwarna kuning, bau dan rasakhas, jika
disimpan dapat menjadi coklatkemerahan.
Kegunaan ; Carminativum, corrigens saporis, Bahan parfum,
obatgosok, pengawetsirup
Pentimpanan ; Dalamwadahtertutuprapat, terisipenuh, terlindung
dari cahaya, ditempatsejuk

TAKSONOMI
Nama Umum: Minyakkayumanis, cinnamon bark oil
Tanaman asal: Cinnamomum laureirii Nees = Cinnamon
/SaigonCinnamon (Amerika), Cinnamomun zeylanicum ( Nees )
ex Blume =Ceylon Cinnamon dari Ceylon (Srilangka),
Cinnamomum cassia (Nees) Nees ex Blume, Cinnamomum
burmanii Blume dari Jawa
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Order : Laurales
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : Cinnamomum verum

MORFOLOGI
Daun : Daun tunggal Ujung daunruncing Tepi daun rata
Bunga : Kecil berwarna kuning Bunga sempurna Kelopak
bunga 6 helai
Buah : Berbiji satu dan berdaging Berbentuk bulat
memanjang Warna buah Tua: ungutuaMuda: hijau
Batang : Tumbuh tinggi Kulitnya berwarna kebu-abuan
Memiliki bau yang khas
Bagian yang digunakan: Kulit batang, daun dan ranting.

SYARAT TUMBUH
Tumbuh baik pada ketinggaian antara 0 -500 m dpl. tumbuh baik
didaerah yang beriklim tropis basah.Curah hujan dengan jumlah
cukup yaitu sekitar 2.000-2.500mm/tahun,Suhu rata-rata 25 C
dengan batas maksimum 27 C dan batasminimum 18 C. Keasaman
(pH) tanah yang cocok untuk kayu manis adalah pH 5,0 -6,5.
CARA PANEN
 Memotong langsung tanamannya hingga dekat tanah setelah
itu dikuliti Sistem Tebang Sekaligus
 Sekitar dua bulan sebelum penebangan, kulit batang tanaman
dikupas melingkar Sistem Situmbuk
 Memukuli batang secara melingkar sebelum ditebang Sistem
Batang Dipukul sebelum ditebang
 Pengelupasan kulit dengan membentuk persegi panjang Sistem
Vietnan
Contoh Dediaan:
2. Minyak Atsiri Goongan Keton
2. 1 Minyak Karawi
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Family : Apiaceae
Genus : Carum
Cara Memperoleh: dilakukan penyulingan
Kandungan Kimia: Minyak Atsiri, minyak lemak, simena,
glukosida, saponin, nigolen dan timokonon.
Kegunaan : Untuk mengobati masalah pencernaan termasuk
mulas, kembung, kehilangan nafsu mkan, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Minyak atsiri (minyak esensial) adalah komponen pemberi aroma yang


dapatditemukan dalam berbagai macam bagian tumbuhan. Istilah esensial
dipakai karenaminyak atsiri mewakili bau tanaman asalnya. Dalam
keadaan murni tanpapencemar, minyak atsiri tidak berwarna.
Untuk mencegah supaya tidak berubah warna, minyakatsiri harus
terlindungi dari pengaruh cahaya, misalnya disimpan dalam bejanagelas
yang berwarna gelap .Bejana tersebut juga diisi sepenuh mungkin
sehinggatidak memungkinkan hubungan langsung dengan udara,
ditutup rapat sertadisimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Dan minyak atsiri yang mengandung golongan aldehid dan keton, berarti di
dalam minyak atsiri tersebut ada menyandung senyawa aldehid dan keton.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis merasa masih adanya kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari temen-teman
dan Bapak dosen untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ketaren. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka

Simbolon, R. 2012. Pengaruh Perbedaan Jumlah Imbangan Pelarut dengan


AdsorbenTerhadap Rendemen dan Mutu Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga
Kamboja(Plumeria obtusa) dengan Metode Enfleurasi. Skripsi. Fakultas Teknologi
IndustriPertanian. Universitas Padjadjaran.

Jatinangor.Surahman dan Murti Herawati. 2001. Farmakognosi jilid II. Jakarta :


Departemen Kesehatan

Widyastuti, kiki dkk. 2001. Farmakognosi jilid I. Jakarta : Departemen kesehatan

Anda mungkin juga menyukai