Pembimbing : Choirul Huda,S.Farm.,Apt Disusun Oleh : 1. Dyah Arum Anggraeni 2. Eva Fauzi 3. Ida Lalatul Fitria PRODI S1 FARMASI STIKES KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG 2015 2. 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas petunjuk dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah “Farmakognosi” dan materi tentang ” Minyak Atsiri ” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Tugas ini kami susun dengan tujuan memenuhi kebutuhan kami sebagai mahasiswa untuk menambah pengetahuan kami tentang mata kuliah ini. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan, yang nantinya dapat bermanfaat bagi semua untuk mengatasi kesulitan belajar dalam mempelajari mata kuliah ini. Dalam penyelesaian makalah ini tentunya banyak melibatkan berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Tentunya dalam penyusunan tugas ini kami belumlah cukup sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menjadikan isi makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi tolak ukur bagi kami untuk menyusun makalah yang sesuai dengan harapan kita semua yang bermanfaat untuk sekarang dan masa depan. Semoga segala ikhtiyar kita diridhoi Allah SWT, Amin. Tulungagung, 31 Oktober 2015 Penyusun 3. 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................... .................. i DAFTAR ISI....................................................................................................... ............... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................ ................... 1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. ............ 1 1.3 Tujuan................................................................................................ ............................. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian MInyak Atsir 2.2. Manfaat Minyak Atsiri Berkhasiat Obat dan tanaman penghasil 2.3. Penggolongan Minyak Atsiri 2.4. Sifat Fisika Kimia Minyak Atsiri 2.5. Metode memperoleh minyak atsiri BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan........................................................................................ ...................... DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... .............. 4. 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Farmakognosi merupakan bidang ikmu yang mempelajari tentang sumber sumber bahan obat alam,terutama dari tumbuh tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis sebagai tumbuhan serta organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan . Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dengan minyak essential ,minyak eteris karena pada suhu kamar mudah menguap di uadara terbuka tanpa mengalami penguraian .Istilah essential atau minyak yang berbau wangi dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman penghasilnya . Dalam keaadan murni dan segar biasanya minyak atsiri umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan dengan rasa atau bau yang khas . Namun dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan mmbentuk resi serta warnanya berubah menjadi lebih gelap . Sumber minyak atsiri dapat diperoleh dari setiap bagian tanaman seperti daun ,bunga ,buah ,biji ,batang, akar ,ataupun rimpang.Selain itu dapat larut dalam etanol dan pelarut organic ,namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70%. Umumnya zat organic pada minyak atsiri tersusun dari unsur C ,H dan O ,berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon ,ester,eter,aldehid,keton,alcohol dan asam. Secara kimia minyak atsiri bukan meupakan senyawa tunggal ,tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propan .Pengelompokan tersebut berdasarkan pada awal terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman . 5. 5. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan minyak atsiri 2. Jelaskan manfaat minyak atsiri berkhasiat obat dan tanaman penghasil ! 3. Bagaimana penggolongan minyak atsiri ? 4. Bagaimana sifat fisika dan kimia minyak atsiri ? 5. Bagaimana metode memperoleh minyak atsiri ? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri . 2. Menjelaskan manfaat minyak atsiri berkhasiat obat dan tanaman penghasil . 3. Menjelaskan penggologan minyak atsiri . 4. Menjelaskan sifat fisika dan kimia minyak atsiri 5. Menjelaskan metode memperoleh minyak atsiri 6. 6. BAB II ISI 2.1 Definisi Minyak Atsiri Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian atau apabila dibiarkan terbuka, dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas). Minyak atsiri biasanya tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi proses oksidasi dan mengalami pendamaran. Upaya untuk mencegah proses tersebut antara lain isimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat. Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari bagian bagian suatu tumbuhan .Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang tidak menguap (non-volatile) yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya (Mac Tavish dan D.Haris,2002) Kata essential oil diambil dari kata quintessence ,yaitu berarti bagian penting atau perwujudan murni dari suatu material ,dan pada konteks ini ditujukan pada aroma atau essence yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya rempah rempah ,daun daunan dan bunga ) .Kata volatile oil adalah istilah kata yang lebih jelas dan akurat secara teknis untuk mendeskripsikan essential oil ,dengan pengertian bahwa volatile oil yang secara harfiah berarti minyak terbang atau minyak yang menguap ,dapat dilepaskan dari bahanya dengan bantuan didihkan dalam air atau dengan mentransmisikan uap melaui minyak yang terdapat di dalam bahan bakunya (Green,2002) Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai perkembangan proses hidup tanaman .Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat member cirri tersendiri yang berbeda beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya . Para ahli biologi menganggap ,minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar 7. 7. tidak dimakan hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup . Dalam bidang industry minyak atsiri digunakan dalam pembuatan kosmetik,parfum ,antiseptic ,obat obatan ,flavouring agent dalam makanan atau minuman ,serta sebagai pencampur rokok kretek .Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan antiseptic internal dan eksternal ,bahan analgesic,hemolitik atau sebagai antizimatik ,serta aebagai sedative dan stimulans untuk obat sakit perut. 2.2 Minyak atsiri berkhasiat obat dan tanaman penghasil Beberapa contoh tanaman sumber minyak atsiri yang tumbuh di Indonesia dan bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri dan Berkhasiat Obat: Akar : Akar wangi, Kemuning Daun : Nilam, Cengkeh, Sereh lemon, Sereh Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih, Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean, Kemuning, Kenikir, Kunyit, Kunci, Selasih, Kemangi. Biji : Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga, Klausena, Kasturi, Kosambi. Buah : Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus, Anis, Ketumbar. Bunga : Cengkeh, Kenanga, Ylang-ylang, Melati, Sedap malam, Cemopaka kuning, Daun seribu, Gandasuli kuning, Srikanta, Angsana, Srigading. Kulit kayu : kayu manis, Akasia, Lawang, Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok. Ranting : Cemara gimbul, Cemara kipas. Rimpang : Jahe, Kunyit, Bangel, Baboan, Jeringau, Kencur, Lengkuas, Lempuyang sari,Temu hitam, Temulawak, Temu putri. Seluruh bagian : Akar kucing, Bandotan, Inggu, Selasih, Sudamala, Trawas. 8. 8. Khasiat Dari Berbagai tanaman a. Nilam Minyak nilam digunakan sebagai fiksasif atau pengikat bahan-bahan pewangi lain dalam komposisi parfum dan kosmetik. Selain digunakan dalam bentuk minyak, daun nilam juga berguna untuk bahan pelembab kulit, menghilangkan bau badan, pengawet mayat dan obat gatal-gatal pada kulit. b. Kemuning Daun kemuning bisa digunakan untuk melancarkan haid, menghaluskan kulit, mengobati rematik sendi, dan mengobati sakit gigi. c. Cengkeh Manfaat minyak cengkeh bagi kesehatan bisa dikaitkan dengan antimikroba, antijamur, antiseptik, antivirus, serta afrodisiak. Minyak esensial ini bisa untuk mengobati berbagai macam gangguan kesehatan seperti sakit gigi, gangguan pencernaan, batuk, asma, sakit kepala, stres dan darah kotor. Paling penting dan umum dari penggunaan minyak cengkeh adalah sebagai bahan perawatan gigi. d. Cendana Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). e. Jeruk Purut Minyak atsiri yang berasal dari kulit jeruk purut pada indutri banyak digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik, parfum, antiseptik, dan lain- lain. f. Daun salam Mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan dalam industri obat-obatan, makanan dan parfum. Lingkungan yang berbeda berpengaruh terhadap rendemen minyak yang dihasilkan. Selama ini pohon salam digunakan sebagai peneduh, sedangkan daunnya dapat digunakan sebagai penyedap masakan maupun obatobatan 9. 9. (diare, diabetes dan darah tinggi). Daun salam apabila diremas-remas dapat menghasilkan minyak atsiri yang memiliki aroma harum dan dapat digunakan sebagai penyedap masakan. Kulit batang, akar dan daun dapat digunakan sebagai obat gatal- gatal, sedangkan kayunya untuk bahan bangunan. 2.3 Penggolongan minyak atsiri 1. Minyak Atsiri Fenol Golongan fenol dalam minyak atsiri merupakan golongan yang paling antseptik dalam tanaman.Golongan ini dapat merangsang tubuh dan dapat bermanfaat dalam dosis kecil ,tetapi dosis yang besar dapat menjadi racun pada system syaraf dan iritasi pada kulit serta ketidaknyamanan dalam pencernaa . Minyak atsiri fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol, yaitu: Yang terdapat di alam Yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destruktif dari bagian tanaman, contoh : thymol (dalam thymus ) dan eugenol (dalam cengkeh ) . 10. 10. a. Minyak cengkeh atau oleum caryophyli didapatkan dari destilasi cengkeh dengan air . Karakteristik dari minyak cengkeh ini setelah melalui proses destilasi tidak berwarna , namun setelah disimpan dengan waktu tertentu dengan terkena udara akan berubah menjadi kuning kecoklatan . Kandungan kimia dalam minyak cengkeh antara 70 – 95 %eugenol ,2-3%eugenol asetat sesquiterpene caryophylline dan metal amin keton .Kegunaannminyak cengkeh antara lain analgesik , obat mulas ,sebagai penyegar nafas ,sebagai korrigen pada obat-obatan lainnya . Taksonomi Tanaman Cengkeh Kingdom : Plantae Divisi : Magniliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Syzygium Spesies : Syzygium aromaticum L. b. Oleum Thyme (Minyak Thymi) 11. 11. Oleum thyme atau minyak thyme adalah minyak menguap yang dihasilkan dari proses destilasi tanaman Thymus Vulgaris Linne dan mengandung tidak kurang dari 20% volume fenol . Taksonomi tanaman Thymus Vulgaris Kingdom : Plantae Divisi : Magniliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Lamiiacae Genus : Thymus Spesies : Thymus Vulgaris Tanaman ini sering digunakam pada campuran obat batuk .Minyak thyme diambil dengan cara destilasi bunga dan tanaman Vulgaris L. Hasil destilasi pertama tanaman ini adalah berwarna kuning kehijauan hingga merah . Tetapi dengan destilasi berulang warnanya hilang sehingga menjadi tidak berwarna . Struktur Eugenol 12. 12. 2. Minyak Atsiri Fenol - Eter Di alam , minyak menguap yang termasuk eter fenolik mengandung senyawa – senyawa seperti anetol dan safrol dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak menguap seperti miristin dan apriol . Tanaman yang mengandung eter fenolik, contohnya adalah tanaman adas (Foeniculum vulgare Mill) . a. Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari hasil penyulingan buah Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili Apiaceae atau Umbelliferae). Minyak adas dikenal sebagai salah satu penyedap yang cukup penting, digunakan sebagai obat, bumbu masak, pewangi sabun, detergen, krim dan pafim .Komposisi kimia minyak adas bervariasi ,tergantung pada varietas dan tempat tumbuhnya ,dengan komponen utama adalah anetol, sineol, pinena dan felandrena. Minyak adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat batuk, sebagai korigen odoris untuk menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan farfum.Adanya anetol menimbulkan rasa khas dan menyegarkan ,sehingga kadar anetol merupakan penentu kualitas minyak adas . Di bidang farmasi minyak atsiri adas dimanfaatkan sebagai bahan baku industry minyak telon . Contoh : Pimpinella anisum,Foeniculum vulgare Tanaman Adas 13. 13. Klasifikasi Tanaman Adas Kingdom : Plantae Divisi : Magniliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo : Apiales Famili : Apiacae Genus : Foeniculum Spesies : Foeniculum vulgare Mill Struktur Anetol Kadar Bahan Aktif : Kandunga atsiri adas bervariasi minyak atsiri (Oleum Foeniculi) 1 -6%. Buah yang terletak di tengah – tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan Waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri . Kandungan anetol di dalam minyak adas mulai dari 28,3% sampai dengan 82,8% 14. 14. Sifat Kimia Dan Efek Farmakologis : Buah adas : buah masak mengadung bau aromatik , rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung . Daun :berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil ) Kandungan Kimia : Adas mengandung anetol tinggi 50 – 60% , lebih kurang 20% fenkon, pinen, lemonen, dipenten, felandren , metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas menegluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif . Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (Serposterin) 3. Minyak Atsiri Oksida Senayaw minyak atsiri oksida salah satu contohnya adalah Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga disebut kayu putol oleh karena terdapat juga dalam tanaman kayu putih . Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii.Tanaman yag mengandung oksida , 15. 15. misalnya : eucaliptii folium , oleum cayuputi , dan chenopodii ambrosioidis herba . Minyak katu putih memiliki aktivitas stimulant dan relaksan serta memiliki fungsi sebagai antiseptik ,astringen dan sedatif (penenanag ). Minyak kayu putih digunakan baik secara internal maupun eksternal. Secara tradisional minyak kayu putih digunakan untuk mengobati bronchitis, sinus dan radang tenggorokan, selai itu beberapa penyakit yang dapat diobati dengan minyak atsiri kayu putih adalah jerawat, memar, diare, sakit telingan, eksim, sakit kepala, cegukan peradangan, malaria, psoriasis, rematik, sakit gigi, kelainan tulang dan pesendian, luka bakar serta kram .Minyak kayu putih sering dikombinasikan dengan minyak herbal lainnya untuk mengobati bronchitis, batuk, pneumonia dan flu . Nama Lain : Minyak kayu putih Nama Tanaman Asal : Melaleuca leucadendra ( L. )dan Melaluca minor ( Sm ) Keluarga : Myrtaceae Zat Berkhasiat Utama : Sineol (kayu putol),terpinol bebas atau sebagai ester dengan asam Cuka ,asam mentega dan asam velerat Persyaratan Kadar : Kadar sineol tidak kurang dari 50% dan tidak lebih dari 65% 16. 16. Penggunaan : Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya Sediaan : Balsamum rubrum, Mthylis Salicylatis Linimentum, Thymoli Solutio Aromaticae (Formularium . Nas ) Pemerian : Cairan tidak berwarana , berwarna kuning atau hijau ,bau khas Aromatik dan rasa pahit Cara memperoleh : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap atau Penyulingan air Penyimpanan : Dalam wadah terturup baik struktur minyak atsiri golongan oksida ,Eukaliptol 4. Minyak Atsiri Ester Minyak menguap ester yang terdapat dalam miyak menguap sangat banyak jenisnya ,tetapi yang umum terdapat adalah ester dari terpineol ,borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak menguap adalah senyawa alil – isotiosinat di dalam minyak mosterd metil salisilat di dalam oleum gaultheriae. Salah satu contoh tanaman yang mengandung minyak atsiri ester adalah tanaman gandapura (Gaultheria fragantissima ) . 17. 17. Tanaman Gandapura Klasifikasi Tanaman Gandapura : Kingdom : Plantae Divisi : Magniliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Ericales Famili : Ericaceae Genus : Gaultheria Spesies : Gaultheria fragantissima Manfaaat Tanaman Gandapura : Secara tradisional , tanaman ini dimanfaatkan untuk analgesic, karminatif, diuretik, mengobati rematik, mencegah kerontokan rambut, antiseptik dan antelmintik. Dalam industri digunakan sebagai campuran untuk pewangi dalam pembuatan minuman, parfum, obat, permen, dan pasta gigi. Bahkan daun yang telah difermentasi dapat dibuat sebagai the herbal. Daun yang masih segar mempunyai bau yang sangat aromatis sehingga tanaman aromatis yang mengandung atsiri bisa dimanfaatkan dalam bidang aromaterapi, farmasi, kosmetik, dan parfum. 18. 18. Kandungan Kimia : Kandungan kimia dari tanaman ini terdapat senyawa este, yaitu metil salisilat. Komponen utama dalam minyak gandapura adalah senyawa metilsalisilat yang kandungannya dapat mencapai 98%. Metil salisilat dapat juga dibuat secara sintesis melalui reaksi esterifikasi anatara methanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. Hasil sintesis ini diperdagangkan sebagai minyak gandapura sintetis. 4.4 SIFAT MINYAK ATSIRI 1. Sifat Fisik Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi manusia (terutama di hidung ) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat ). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan warna yang berbeda. 2. Sifat Kimia Secara kimiawi minyak atsri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa , namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu . Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak / lifopil Secara kimia ,minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal ,tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana . 3. Sifat Biologi Dalam keadaan segar dan murni ,minyak atsiri umumnya tidak berwarna . Namun dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi . Untuk mencegahnya ,minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap ,diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang sejuk. 19. 19. 4.5 Metode Memperoleh Minyak Atsiri 1. Destilasi (penyulingan ) Pembuatan minyak atsiri dengan cara penyulingan dipengaruhi oleh 3 faktor , yaitu :besarnya tekanan uap yang digunakan ,bobot molekul masing – masing komponen dalam minyak dan kecepatan keluarnya minyak atsiri . Namun demikian pembuatan minyak atsiri dengan cara penyulingan mempunyai beberapa kelemahan : Tidak baik untuk beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh adanya panas dan air . Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisis oleh adanaya air dan panas . Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuing . Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang menentukan bau wangi dan mempunyai daya ikat terhadap bau , sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tertinggal dalam bahan . Jenis destilasi ada 3 ,yaitu : a. Destilasi air Pada destilasi air terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air mendidih . Simplisia yang telah di potong – potong, digiling kasar, atau digerus halus dididihkan dengan air, uap air dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung. Penyulingan dengan cara ini sesuai utuk simplisia kering yang tidak rusak dengan pendidihan .Penyulingan air biasa digunakan untuk mencari minyak atsiri yang tahan panas dari gabrahan maupun bahan yang berkayu dan keras. Keuntungan : Kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan suhu tidak terlalu tinggi ), alat sederhana dan mudah diperoleh ,dan mudah pengerjaannya . Kerugian : Tidak semua bahan dapat dilakukan dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun ,bahan yang larut dalam air , dan bahan yang mudah hangus )adanya 20. 20. air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis ,dan wakt penyulingan yang lama . b. Destilasi uap dan air Penyulingan dengan cara ini memakai alat semacam dandang. Simplisia diletakkan di atas bagian yang berlubang–lubang sedangkan air di lapisan bawah. Uap dialirkan melalui pendingin dan sulingan ditampung ,minyak yang diperoleh belum murni. Untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan simplisia segar yang baru dipetik tidk perlu dimaserasi . Kerugian : Hanya minyak dengan titik didih lebih rendah dari air yang dapat tersuling sehingga hasil penyuligan tidak sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas ) c. Destilasi uap Penyulingan dengan uap memerlukan air ,uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui pipa uap . Cara ini digunakan untuk membuat minyak atsiri dari biji, akar, kayu yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik didih tinggi. Keuntungan : Kualitas minyak yang dihasilkan cukup baik ,tekanan dan suhu dapat di atur ,waktu penyukingan pendek Kerugian : Peralatan yang mahal dan digunakan tenaga ahli 2. Enflurasi yaitu pengambilan minyak atsiri dari tanaman menggunakan lemak atau vaselin. Seringkali kandungan minyak atsiri bagian tanaman sangatlah kecil misalnya pada mahkota bunga .Cara yang dilakukan dengan menghamparkan lemak pada lapian tipis pelat kaca .Setelah minyak terserap dalam lemak padat selanjutnya di ekstrasi dngan alcohol . Selanjutnya dipisahkan antara alcohol dan minyak atsiri . 21. 21. 3. Ekstraksi dengan pelarut minyak atsiri Prinsip dari ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atisiri yang terdapat dalam simplisia dengan pelarut organik yang mudah menguap. Simplisia diekstraksi dengan plarut yang cocok dalam suatu ekstraktor pada suhu kamar, kemudian pelarut diuapkan dengan tekanan yang dikurangi. Dengan cara ini diperlukan banyak pelarut sehingga biaya cukup mahal dan harus dilakukan oleh tenaga ahli. Sebagai pelarut biasanya dipakai eter minyak tanah. Pelarut yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Melarutkan sempurna komponen dari minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman. b. Mempunuyai titik didih rendah. c. Tidak campur dengan air. d. Inert, tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri. e. Mempunyai satu titik didih, bila diuapkan tidk meninggalkan sisa. f. Harga murah. g. Bila mungkin tidak mudah terbakar. Pelarut yang paling banyak digunakan adalah eter minyak tanah. Alkohol tidak baik digunakan karena alkohol melarutkan air yang terdapat dalam tanaman. Untuk simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau yang tidak enak. Alkohol baik digunakan untuk simplisia kering. Sari yang diperoleh dikenal dengan nama tingtur yang banyak digunakan untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak banyak digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat dipakai untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat dipakai untuk bermacam simplisia dan diperoleh minyak atsiri sesuai dengan aslinya. Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air. Cara ini baik untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan, misal: bunga cempaka, melati, mawar, dll. 22. 22. Cara kerja ekstraksi dengan pelarut menguap cukup sederhana, yaitu dengan cara memasukkan bahan yang akan diekstraksi ke dalam ketel ekstraktor khusus dan kemudian ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu kamar, dengan menggunakan petroleum eter sebagai pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam bahan dan melarutkan minyak bunga beserta beberapa jenis lilin dan albumin serta zat warna. Larutan tersebut selanjutnya dipompa ke dalam evaporator dan minyak dipekatkan pada suhu rendah. Setelah semua pelarut diuapkan dalam keadan vakum, maka diperoleh minyak bunga yang pekat. Suhu harus tetap dijaga tidak terlalu tinggi selama proses ini. Dengan demikian uap aktif yang terbentuk tidak akan merusak persenyawan minyak bunga. Jika dibandingkan dengan mutu minyak bunga hasil penyulingan, maka minyak bunga hasil ekstraksi menggunakan pelarut lebih mendekati bau bunga alamiah. Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut menguap mempunyai warna gelap, karena mengandung pigmen alamiah yang bersifat tidak dapat menguap. Sebaliknya hasil penyulingan uap, umumnya berwarna cerah dan bersifat larut dalam alkohol 95%. Dalam industri parfum, sebagian besar produksi minyak atsiri modern dilakukan dengan ekstraksi, dengan menggunakan sistem pelarut yang berdasar pelarut yang mudah menguap seperti eter minyak tanah. Keuntungan utama ekstraksi adalah suhu yang bisa dipertahankan kurang lebih 50oC selama proses. Hasilnya minyak atsiri yang didapat mempunyai bau yang lebih alami yang tidak dapat ditandingi minyak suling. Hal ini karena selama penyulingan, dengan suhu yang tinggi, dapat mengubah konstituen minyak atsiri. Namun demikian, metode penyulingan operasionalnya lebih murah dibandingkan dengan proses ekstraksi. Simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor dan selanjutnya pelarut oraganik murni dipompakan ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam jaringan simplisia dan akan melarutkan minyak serta bahan lainnya seperti dmar dan lilin. Komponen tersebut merupakan pengotor, dan dipisahkan 23. 23. dengan cara penyulingan pada suhu rendah dan tekanan rendah. Dengan cara penyulingan ini diperoleh campuran pelarut dan minyak atsiri disebut concrete. Pemurnian concrete (pelarut + minyak atsiri) ini dilakukan dengan melarutkan dalam alcohol, diambil fase alcohol. Fase alcohol ini didinginkan 0oC, diperoleh minyak atsiri dalam alcohol dan lilin. Dilakukan penyaringan terhadap campuran ini, diambil fase minyak atsiri dalam alkohol. Untuk memisahkan alkohol dan minyak atsiri, dilakukan penyulingan pada tekanan dan suhu rendah, akan diperoleh alkohol dan minyak atsiri murni. 4. Pengepresan Pembuatan minyak atsiri dengan cara pengepresan (ekspresi ) dilakukan terhadap bahan berupa biji ,buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk jenis Sitrus ,karena minyak atsiri dari jenis tanaman tersebut akan mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara penyulingan . Cara ini digunakan untuk mengambil minyak atsiri dari biji . 5. Hidrolisis glikosida Dilakukan hidrolisis untuk memecah menjadi aglikonnya (minyak atsirinya ) Contoh minyak atsiri yang diperoleh dengan cara ini adalah minyak mustar , diperoleh dengan hidrolisis enzimatis dan glikosida 6. Ecuelle Di Amerika Serikat , metode umum mendapat citrus oil meliputi menusuk kelenjar minyak dengan menggulingkan buah di atas sebuah bak yang dilapis dengan duri duri yang tajam guna untuk merembeskan kulit arid an menembus kelenjar minyak yang ditempatkan dibagian luar kulit . Cara ini disebut metode Ecuelle .Langkah menekan pada buah menghilangkan minyak atsiri dari kelenjar dan semprotan air membasuh minyak yang masih melekat pada kulit sementara ampas tersaring melalui tabung pusat yang membuang bagian tengah buah . Emulsi minyak air yang dihasilkan dipisahkan dengan sentrifugasi . 24. 24. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu : 1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas seperti perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat menjadi cirri tersendiri yang berbeda-beda antara antara tanaman satu dengan tanaman lainnya . Minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan(hama) atau untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup . 2. Manfaat Minyak Atsiri dalam farmasi sebagai antirematic, Pengawet mayat, dan aromaterapi. Contoh tanamannya yaitu Kayu Putih ( Melaleuca laeucadendra),Minyak Nilam, cengkeh dll. 3. Minyak atsiri digolongkan sebagai berikut yaitu : a. Minyak atsiri hidrokarbon b. Minyak atsiri alcohol c. Minyak atsiri aldehid d. Minyak atsiri keton e. Minyak atsiri fenol f. Minyak atsiri eter-fenolik g. Minyak atsiri oksida h. Minyak atsiri ester 4. Susunan kimia dari minyak atsiri sangatlah rumit dengan sifat mudah menguap. 5. Ada beberapa metode yang digunakan, namun yang sering digunakan untuk mengambil minyak atsiri dengan metode destilasi dan penyulingan. Karen 25. 25. proses yang tidak begitu rumit, dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak. 3.2 SARAN Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mempelajari satu persatu tentang tanaman dan khasiatnya . Karena masih banyak tanaman yang ada di Indonesia yang perlu penelitian untuk menambah pengetahuan kita. Sehingga dapat memanfaatkan alam ini dengan baik, tidak untuk dipergunakan bisnis metropolitan. Karena Indonesia ini kaya akan tanaman yang berkhasiat. 26. 26. DAFTAR PUSTAKA Dalimartha Setiawan,1999,Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I ,IKAPI,Jakarta Farmakope Indonesia,1979,Edisi III,Departemen Kesehatan Republik Indonesia Formularium Nasional,1978,Edisi Kedua, departemen Kesehatan Republik Indonesia. Green ,Clinton .(2002).Export Development Of Essential Oils And Species By Cambodia .C .L Green Consultanty Services . Najib,2009, Minyak Menguap ,http://nadjeeb.wordpress.com/minyak- menguap/,diakses pada tanggal 12 September 2013 . Risfaheri, dan Ma’Mun , 1998,Karakteristik Minyak Adas ,Warta Tumbuhan Obat Indonesia ,Vol.04 No. 01 ,Bogor