Anda di halaman 1dari 7

Analisis Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu

“Minyak Atsiri Cengkeh Bahan Farmasi”

oleh:

Dedi G1011201057

Restaf Simanjuntak G1011161231

Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura 2022


Abstrak

Minyak atsiri, dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak
terbang serta minyak aromatik adalah kelompok besar minyak nabati atau berasal dari
tumbuh-tumbuhan yang merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan) alami dan mempunyai aroma khas. Dalam perdagangan minyak atsiri
dikenal sebagai bibit minyak wangi. Indonesia adalah salah satu wilayah dengan potensi
sumber daya alamnya, dengan keanekaragaman hayati.
BAB I

Pendahuluan

1. Latar belakang

Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami dekomposisi. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
Minyak atsiri dapat diperoleh melalui ekstraksi tumbuh-tumbuhan yakni dari daun, bunga,
akar, biji, dan kulit kayu. (Koensoemardiyah, 2010).

Penggunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam bidang industri
farmasi atau obat-obatan digunakan sebagai anti bakteri. Oleh karena itu tidak heran jika
minyak asiri banyak diminati oleh berbagai negara dan menjadi komoditi perdagangan utama
dunia bertahun-tahun.Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu
digali lebih mendalam, khususnya sumber daya nabati Indonesia yang dikenal kaya dengan
keanekaragaman hayati (Purnamasari dkk, 2010). Penggunaan tanaman obat tradisional telah
banyak digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diperkirakan terdapat ribuan
jenis tanaman yang diindikasikan bermanfaat untuk keperluan pengobatan termasuk
pengobatan penyakit gigi dan mulut. Salah satu bahan antibakteri yang melimpah, mudah
diperoleh dan dianggap memiliki kemampuan antibakteri adalah minyak cengkeh (Eugenia
aromaticum). Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen cengkeh terbesar di
dunia, terutama untuk bekas luka, mengatasi kantung mata, dan meredakan bengkak di kulit.

2. Tujuan

Mengetahui bahwa minyak atsiri cengkeh ini bisa sebagai bahan obat-obatan atau
farmasi yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
BAB II

Pembahasan

2.1. Pengertian minyak atsiri cengkeh

Minyak cengkih adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan bagian
tanaman cengkih, terutama daun dan bunga cengkih. Seluruh bagian tanaman cengkih
mengandung minyak, tetapi bunganya memiliki kandungan minyak yang paling banyak.
Karena daun dan ranting cengkih juga menghasilkan minyak, keduanya pun menjadi
penghasilan sampingan bagi petani cengkih yang memanen bunga cengkih untuk rokok.
Mereka cukup mengumpulkan daun dan ranting yang runtuh di sekitar pohon dan melakukan
penyulingan sederhana untuk mendapatkan minyak cengkih kasar.

2.2. Sejarah Minyak atsiri cengkeh

Pembaharu bidang kedokteran asal Swiss, Philippus Aureolus Paracelcus pada abad
ke 16 memperkirakan bahwa tanaman yang berbau harum mendapatkan aromanya dari
senyawa tertentu di dalamnya. Ia menyebutnya quinta essentia. Hipotesanya tersebut menjadi
kunci lahirnya industri minyak atsiri di Eropa. Produksi pertama minyak cengkih tidak
terlepas dari sejarah penjajahan bangsa Belanda di Indonesia. Di Eropa ketika itu sedang
populer minyak lavender, yaitu minyak atsiri yang merupakan hasil penyulingan bunga
lavender. Tak lama kemudian dengan kehadiran cengkih ke Eropa, berbagai tanaman yang
berbau harum, termasuk cengkih, disuling untuk mendapatkan minyaknya.

2.3. Kandungan kimia dalam minyak cengkeh

Minyak cengkih mengandung eugenol sebanyak 78-98 persen.Zat tersebut dihasilkan


dari kelenjar minyak yang terdapat pada permukaan badan bunga cengkih. Secara umum,
daun dan ranting cengkih mengandung eugenol dengan konsentrasi lebih banyak
dibandingkan bunga cengkih. Pada minyak yang dihasilkan dari daun cengkih terdapat 82-
88% eugenol, dan pada ranting mencapai 90-95%. Dibandingkan minyak dari bunga cengkih
yang hanya mengandung 60-90% eugenol, sisanya adalah eugenyl asetat, caryophyllene, dan
senyawa minor lainnya.Indonesia dan Madagaskar merupakan produsen utama minyak
cengkih.

2.4. Manfaat Minyak atsiri cengkeh


Berikut manfaat minyak cengkih lainnya yang diyakini baik untuk kesehatan.

1. Mengatasi Masalah Kulit

Dilansir Everyday Health, minyak cengkih dapat digunakan sebagai obat alami untuk
mengatasi kulit kering.Cara menggunakannya cukup mudah, oleskan minyak tersebut ke kulit
kering, lalu seka dengan kain bersih.Minyak cengkih juga sering dimanfaatkan sebagai bahan
alami dalam produk kecantikan.Minyak ini ditemukan dalam produk perawatan untuk
mengurangi bekas luka, mengatasi kantung mata, dan meredakan bengkak di kulit.

2. Mengatasi Sakit Perut

Tidak hanya dioles ke kulit, minyak ini bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit perut,
lho. Minyak esensial ini mengandung zat eugenol yang dipercaya membantu meredakan rasa
tidak nyaman di pencernaan. Selain itu, minyak cengkeh dapat digunakan untuk mengatasi
perut kembung, cegukan, dan mabuk perjalanan.Untuk cara mengonsumsinya jangan
langsung ditelan mentah mentah, ya. Sebaiknya tuang beberapa tetes minyak cengkeh ke
dalam air matang, aduk sampai tercampur, lalu diminum.

3. Meningkatkan Sirkulasi Darah

Minyak cengkih sering dijadikan salah satu bahan dasar untuk membuat balsem.
Sebab, cengkeh memiliki zat aktif yang membantu melancarkan aliran darah dan membantu
mengurangi rasa sakit di tubuh.Karena khasiatnya ini, minyak cengkih dimanfaatkan untuk
meredakan tegang akibat sakit kepala. Sedangkan, jika digunakan sebagai campuran
aromaterapi, minyak cengkeh tidak sekadar melancarkan peredaran darah, ia juga dapat
membuat otak lebih terstimulasi. Efeknya, pikiran Anda jadi fokus dan tubuh lebih berenergi.

4. Perawatan Rambut

Efektivitas minyak cengkih yang bisa meningkatkan sirkulasi darah, ternyata turut
bermanfaat untuk kesehatan rambut.Minyak ini dipercaya dapat mengurangi kerontokan dan
meningkatkan pertumbuhan rambut.Apabila dioleskan secara rutin, minyak cengkih pun
diyakini dapat mengembalikan sinar kemilau rambut yang kusam.Untuk mendapatkan
khasiatnya, Anda bisa mencampur minyak cengkeh dengan minyak zaitun.Setelah keramas
menggunakan sampo, oleskan campuran kedua minyak tersebut ke batang rambut dan balut
dengan handuk yang direndam air hangat. Diamkan selama 20 menit dan bilas hingga bersih
menggunakan air dingin.
BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan

Penggunaan tanaman obat tradisional telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan
perawatan kesehatan, diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang diindikasikan
bermanfaat dalam penggunaan pengobatan atau farmasi yg salah satunya minyak atsiri
cengkeh ini.

Minyak cengkeh dalam industri farmasi atau obat obatan mempunyai efek farmatologi
sebagai stimulan, anestetiklokal, karminatif, antiemetik, antiseptik,dan antispasme. Daun
cengkeh sering digunakan sebagai bahan obat-obatan atau farmasi, antara lain sebagai obag
batuk, sakit perut, dan obat sakit gigi. Minyak atsiri cengkeh juga digunakan untuk mengobati
infeksi pada kulit.

3.2. Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengujian kadar eugenol dalam minyak
atsiri daun cengkeh sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Perlu dikembangkan lebih
lanjut untuk kinerja , Perlu adanya pengkajian lebih lanjut.
Daftar Pustaka

http://eprints.undip.ac.id/58392/11/14

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Minyak_cengkih#

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JASB/article/download/21 59/1346/

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1138/7/7.Conclusion .pdf

Anda mungkin juga menyukai