Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BUDI NOOR IHSAN

NIM : F1041201026
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELAS : III-A2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan


pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara, agar segala sesuatu yang
dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Yang diajarkan kepada warga Indonesia
sejak usia dini hingga pada perguruan tinggi agar mengashasilkan penerus-penerus bangsa
yang yang berkompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara. Pendidikan
kewarganegaraan memiliki tujuan agar menciptakan generasi bangsa yang berkualitas,
berbudi luhur, maju, tangguh dan bertanggung jawab serta cinta tanah air.

PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan tentang pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi
yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena
itu, pendidikan tentang pancasila perlu diberikan disetiap jenjang pendidikan mulai dari
tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi.

Maman Rachman (1999: 324) menyatakan bahwa : Pendidikan tentang pancasila


memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa di perguruan tinggi.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, diharapkan mereka tidak sekedar berkembang daya
intelektualnya saja namun juga sikap dan perilakunya. Sikap dan perilakunya itu diharapkan
menjadi dasar keilmuan yang dimilikinya agar bermanfaat pada diri, keluarga, dan
masyarakat.

PERBEDAAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan berasal dari kata 'warga negara' yang memiliki


pengertian penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari
negara tersebut. Dan kata 'kewarganegaraan' itu sendiri memiliki pengertian hal-hal yang
berhubungan dengan warga negara.
Jadi Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan warga negara agar warga negara sadar akan hak dan kewajiban yang
dimilikinya.
Sedangkan pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta yaitu pañca yang berarti lima dan śīla yang
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jadi Pendidikan Pancasila adalah pendidikan mengenai ideologi dasar negara
Indonesia agar rakyat Indonesia paham akan rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegaranya.
Dari dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan pendidikan mengenai kewarganegaraan secara luas sedangkan
Pendidikan Pancasila merupakan pendidikan yang memfokuskan materi pembelajaran pada
Pancasila itu sendiri. Pendidikan  Pancasila masih merupakan bagian dari Pendidikan
Kewarganegaraan, namun pendidikannya dipisah agar pembelajar dapat mempelajarinya
lebih dalam.
TUJUAN
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk meningkatkan pemahaman
dan kesadaran negara, sikap dan perilaku yang mencintai tanah air dan membangun dan
menguasai pengetahuan berdasarkan budaya nasional, wawasan kepulauan, dan ketahanan
nasional di antara warga negara masa depan yang mempelajarinya, teknologi dan seni teknis.

Tujuannya juga untuk meningkatkan kualitas orang Indonesia, yang berbudi luhur,
pribadi, mandiri

Identifikasi tiga komponen PKn

Margaret S. Branson (1999:4) mengidentifikasi tiga komponen penting dalam


Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan),
Civic Skills (keterampilan kewarganegaraan), dan Civic Disposition (watak-watak
kewarganegaraan). Komponen pertama, civic knowledge “berkaitan dengan kandungan atau
nilai apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara” (Bransons
1999:8). Aspek ini menyangkut kemampuan akademik-keilmuan yang dikembangkan dari
berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral. Dengan demikian, mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bidang kajian multidisipliner. Secara lebih
terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan meliputi pengetahuan tentang hak dan
tanggung jawab warga negara, hak asasi manusia, prinsip-prinsip dan proses demokrasi,
lembaga pemerintah dan non-pemerintah, identitas nasional, pemerintahan berdasar hukum
(rule of law) dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi, serta nilai-nilai dan
norma-norma dalam masyarakat.

Kedua, Civic Skills meliputi keterampilan intelektual (intelectual skills) dan


keterampilan berpartisipasi (participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, Civic Disposition (Watak-watak kewarganegaraan), komponen


ini sesungguhnya merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial dalam mata
pelajaran PKn. Dimensi watak kewarganegaraan dapat dipandang sebagai "muara" dari
pengembangan kedua dimensi sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai