Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman

tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yang salah satu sumbernya

yaitu minyak atsiri. Kebutuhan minyak atsiri dunia semakin meningkat

seiring dengan meningkatnya perkembangan industri modern seperti industri

parfum, kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat – obatan (Feriyanto,

2013). Dikalangan masyarakat tanamam yang dapat dijadikan obat

tradisional, pengobatan menggunakan obat herbal banyak dikembangkan di

Indonesia. Obat herbal memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan

efek samping obat sintetik yang dikenal masyarakat. Salah satu tanaman yang

sering digunakan sebagai obat adalah sereh (Cymbopogon nardus L.), dimana

tanaman sereh akan diambil minyak atsirinya.

Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap atau minyak

terbang yang umumnya berwujud cairan diperoleh dari bagian tanaman akar,

kulit, batang, dan daun dengan cara destilasi. Minyak atsiri di bidang

kesehatan dapat digunakan sebagai antiseptik, antiinflamasi, analgetik, dan

sedatif (Yuliani dan Satuhu, 2012). Tanaman yang mengandung minyak atsiri

dan berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman sereh wangi. Tanaman

serai wangi dibagi menjadi dua jenis, mahapengeri dan lenabatu.

Mahapengeri mempunyai bentuk daun yang lebih pendek dan lebih luas
2

dibandingkan dengan daun lenabatu. Sereh wangi (Andropogon nardus Linn),

merupakan tanaman rumput-rumputan tegak, menahun dengan tinggi 50-100

cm.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI (1979), serai wangi

mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Tanaman serai

wangi dapat digunakan untuk pengobatan dan dapat dimanfaatkan sebagai

bahan sabun, obat nyamuk, serta aroma terapi. Minyak atsiri dari sereh wangi

diperoleh dengan cara pengepresan. Selain itu, minyak atsiri juga dapat

diperoleh dengan cara distilasi. Prinsip distilasi adalah untuk isolasi atau

pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan titik didih. Minyak

atsiri yang telah diidolasi perlu dilakukan pemeriksaan minyak atsiri untuk

megidentifikasi secara kualitatif dengan cara identifikasi minyak atsiri secara

umum dan dianalisa mutu minyak atsiri. Oleh karena itu, peneliti melakukan

penelitian ini dengan judul ‘Identifikasi Kandungan Minyak Atsiri pada Sereh

Wangi (Cymbopogon nardus L.) dengan Metode Distilasi Uap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan

yaitu: Apakah terdapat kandungan minyak atsiri pada bagia-bagian sereh

wangi (Cymbopogon nardus L.)?


3

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan

penelitian yaitu:Untuk mengetahui kandungan minyak atsiri pada bagian daun

dan batang sereh wangi (Cymbopogon nardus L) segar dan kering.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai penambah wawasan keilmuan bagi pembaca.

2. Sebagai referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan hal ini.

Anda mungkin juga menyukai