Anda di halaman 1dari 14

DESTILASI MINYAK KENANGA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas MatakuliahMedia Pembelajaran IPA


Yang dibina oleh Bapak Drs.Winarto M.pd.dan Ibu Dian Nugraheni, S.Pd., M.Sc

Oleh Kelompok 1 / OFF B:


Aifia Asterina Putri (160351606469)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan portofolio ini. Kedua kalinya salawat beserta salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
            Makalah ini  disusun untuk memenuhi tugas akhir semester genap untuk mata kuliah
Media Pembelajaran IPA. Penyusun  menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah
ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, sebagai penyusun makalah ini, kami berterimakasih kepada Bapak
Drs.Winarto M.pd.dan Ibu Dian Nugraheni, S.Pd., M.Scselaku dosen pembimbing serta
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
membawa manfaat dan memberikan nilai tambah kepada para pembacanya.

Malang, 22 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................5
BAB II ISI
A. Rangkaian Alat Distilasi Bertingkat Pada Pembuatan Minyak
Kenanga.......................................................................................................6
B. Cara Kerja Alat Distilasi Bertingkat............................................................7
C. Proses Dan Hasil Produk Ekstrak Kenanga.................................................7
D. Hasil Produk Saat Dicampur Dengan Metanhol.................................... .....8
E. Hasil Produk Saat Dicampur Denga Etanol.................................................8
F. Khasiat Dan Manfaat Minyak Kenanga.......................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................................9
Daftar Pustaka.........................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Minyak atsiri  dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang merupakan bahan
yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman
asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar,
rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh
tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara
sintetis.

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, dan
minyak ini juga merupakan komoditi yang menghasilkan devisa negara. Oleh karena itu pada
tahun-tahun terakhir ini, minyak atsiri mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah
Indonesia. Salah satu minyak atsiri yang dihasilkan adalah minyak kenanga. Di pasar dunia
minyak kenanga dari Indonesia dikenal dengan istilah Java Cananga Oil (Cananga odorata f.
Macrophylla), banyak dimanfaatkan oleh industri kimia parfum.

Penguasaan teknologi penyulingan dan usaha budidaya kenanga seharusnya ditingkatkan,


agar bisnis minyak kenanga mampu berkembang dalam hal kualitas maupun kuantitasnya
guna mencukupi kebutuhan dunia dan mampu meningkatkan daya saing dengan pemasok
dari negara lainnya. Karena fakta perkembangan bisnis ini cenderung menurun terlihat dari
menurunnya market share minyak kenanga Indonesia di pasar dunia. Upaya pengembangan
minyak kenanga dari segi ketersediaan bahan baku tanaman kenanga yang memiliki prospek
pasar yang baik,

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu minyak kenanga secara garis besar dapat
dikelompokkan sebagai berikut, yaitu jenis dan kualitas kenanga yang akan diambil
minyaknya, metode penyulingan, jalannya proses penyulingan minyak kenanga, pengemasan
serta penyimpanan minyak kenanga yang dihasilkan. Kualitas kenanga dipengaruhi oleh
teknik budidaya, umur panen, proses pengeringan dan lamanya penyimpanan setelah
pengeringan.

Dalam proses penyulingan minyak kenanga ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan kesalahan dalam proses penyulingan tersebut seperti Letak tempat penyulingan
jauh dari letak tempat pembudidayaan, hingga aroma hilang dijalan, Seringkali bunga yang
masih hijau atau yang belum terlampau masak, dicincang sebelum proses penyulingan
dilakukan. Sehingga aroma atau kandungan minyak yang terdapat didalamnya menguap,
Penyulingan dilakukan secara langsunng, sehingga dapat menyebabkan ester yang
terkandung pada bunga “ ditahan “ air, Karena pada proses penyulingan bunga kenanga
berlangsung 3 – 4 hari, angka pada hari ke-2 dan berikutnya penyuling tidak teliti dalam
mengisi air yang hendak diuapkan, Botol yang digunakan untuk menmpung minyak bukan
botol berlehr panjang, melainkan botol berleher pendek, bahkan kaleng bekas sehingga
minyaknya menguap.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah rangkaian alat distilasi bertingkat pada pembuatan minyak kenanga?
2. Bagaimanakah cara kerja alat disilasi tersebut?
3. Bagaimana proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga?
4. Bagaimana bila hasil produk minyak kenanga dicampur dengan metanol?
5. Bagaimana bila hasil produk minyak kenanga dicampur dengan etanol?
6. Apa saja khasiat dan manfaat minyak kenanga?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui rangkaian alat distilasi pada pembuatan minyak kenanga
2. Untuk mengetahui cara kerja alat distilasi
3. Untuk mengetahui proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga
4. Untuk mengetahui hasil produk saat dicampurkan dengan metanol
5. Untuk mengetahui hasil produk saat dicampurkan dengan etanol
6. Untuk mengetahui khasiat dan manfaat minyak kenanga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kenanga

Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil
minyak atsiri. Menurut Burdock, dkk (2001) bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan
bunga yang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara khususnya Filipina, Thailand dan
Indonesia. Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Jawa yaitu bunga kenanga
spesies Cananga odorata forma macrophylla dapat menghasilkan minyak kenanga. Bunga
kenanga yang berwarna kuning kehijauan dan kuning dapat menghasilkan minyak dengan
kualitas yang baik.
Minyak kenanga adalah minyak yang diperoleh dari penyulingan bunga
kenanga(Canangium odoratum Baill). Minyak kenanga banyak digunakan dalam industri
flavor, parfum, kosmetika dan farmasi. Komponen utama minyak kenanga dari konsentrasi
yang paling besar berturut-turut adalah adalah β-kariofilen, α-terpineol, benzil asetat dan
benzil alkohol (Sastrohamidjojo, 2002).

Minyak atsiri, minyak mudah menguap, atau minyak terbang merupakan campuran dari
senyawa yang berujud cairan atau padatan yang memiliki komposisi maupun titik didih yang
beragam. Penyulingan dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan komponen – komponen
suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap
atau berdasarkan perbedaan titik didih komponen – komponen senyawa tersebut. Proses
penyulingan sangat penting diketahui oleh para penghasil minyak atsiri. Pada dasarnya
terdapat dua jenis penyulingan :

1. Penyulingan suatu campuran yang berujud cairan yang tidak saling bercampur,
hinggan membentuk dua fasa atau dua lapisan. Keadaan ini terkadi pada pemisahan
minyak atsiri dengan uap air. Penyulingan dengan uap air sering disebut juga
hidrodestilasi. Pengertian umum ini memberikan gambaran bahwa penyulingan dapat
dilakukan dengan cara mendidihkan bahan tanaman atau minyak atsiri dengan air.
Pada proses ini akan dihasilkan uap air yang dibutuhkan oleh alat penyuling. Uap air
tersebut juga dapat dihasilkan dari alat pembangkit uap air yang terpisah.
2. Penyulingan suatu cairan yang tercampur sempurna hingga hanya membentuk satu
fasa. Pada keadaan ini pemisahan minyak atsiri menjadi beberapa komponennya,
sering disebut fraksinasi, tanpa menggunakan uap air.
B. Manfaat Bunga Kenanga

Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu tanaman yang bisa
digunakan sebagai obat tradisional. Dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat sebagai
penurun kolesterol, bunga kenanga diketahui mengandung saponin, flavonoid dan minyak
atsiri (Katrin,1995).
Bunga kenanga yang beraroma wangi dan baunya yang khas dapat disuling menjadi
parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai
pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga Kenanga juga dapat digunakan
sebagai bunga tabur saat berziarah. Juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu bunga Kenanga ternyata juga telah dimanfaatkan
sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan,
obat sesak nafas dan bronkhitis, serta obat malaria.

Manfaat Bunga Kenanga


Khasiat Cara Penggunaan
Malaria dan Asma 3 kuntum bunga kenanga yang sudah
dikeringkan; diseduh dengan 1 gelas air
panas dan ditutup rapat; disaring dan
diminum secara teratur.

Sesak nafas : 1/2 genggam bunga kenanga dan 1 1/2


sendok gula putih; direbus dengan 1 gelas
air sampai mendidih hingga tinggal o,5
gelas; disaring dengan diminum;
dilakukan secara rutin pagi dan sore.
Bronchitis 2 kuntum bunga kenanga; direbus dengan
satu gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1/2 gelas; disaring dan diminum ;
lakukan secara rutin pagi dan sore.

jamu sehat melahirkan bunga kenanga yang masih muda,kayu


rapet,pegatsih,kunci
pepet,kunyit,jongrahab,jalawe, dan
jakeling; semua bahan tersebut di tumbuk
halus (dipipis), kemudian disedu dengan
air panas; disaring dan diminum.

penyubur rambut bunga secukupnya, diremas-remas hingga


halus ,bunga yang sudah di remas tadi di
balurkan ke seluruh rambut.

C. RANGKAIAN ALAT DISTILASI BERTINGKAT PADA PEMBUATAN


MINYAK KENANGA
Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan komponen-komponen minyak ke dalam
bagian-bagian destilasi dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya
pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat
merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa
cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan
dimurnikan. Destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran
yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll.
Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi
(Frosch et al., 2002).

Berikut ini adalah rangkaian distilasi bertingkat yang digunakan dalam pembuatan
minyak kenanga :
D. CARA KERJA ALAT DISTILASI BERTINGKAT

Cara kerja distilasi bertingkat berprinsip pada “Jika suatu zat dalam larutan tidak sama-
sama menguap, maka uap larutan akan memiliki komponen yang berbeda dengan larutan
aslinya”. Maka apabila salah satu zat menguap pemisahan zat tersebut akan terjadi secara
sempurna. Prosedur atau langkah kerja dari alat ditilasi bertingkat tersebut adalah, sebagai
berikut (Muntholib, 2018) :

1. Di set alat distilasi seperti pada gambar di atas


2. Digunakan labu distilasi dan dimasukkan sampel serta batu didih ke dalamnya.
3. Digunakan mantel pemanas sebagai sumber pemanas dan Variac untuk mengontrol
pemanas.
4. Dipasangkan kolom fraksionasi dan kondensorserta selang pendingin, guna
memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama.
5. Dinyalakan mantel pemanas hingga cairan didalam tabung distilasi mendidih. Saat
uapnya menaiki kolom, akan terlihat cairan berkondensasi membentuk kondensat.
Dipastikan suhu sebesar 80o C – 100o C agar produk (ciran distilat) yang dihasilkan
dalam kondisi baik. Dalam suhu tersebut, akan memakan waktu sekitar kurang lebih
3-4 jam proses distilasi.
6. Ditampung cairan distilasi yang memiliki suhu 80o C – 100o C di labu erlenmayer
yang disediakan.
7. Disiapkan 2 cawan petri dan diberi label untuk proses selanjutnya.
8. Ditambahkan cairan hasil produk distilasi sebanyak 2 tetes pada 2 cawan petri yang
sudah dilabeli.
9. Pada cawanpetri pertama ditambahkan 2 tetes larutan etanol, dan Pada cawan petri
kedua ditambahkan 2 tetes larutan methanol. Kemudian dibandingkan baunya. Dan
dicatat hasilnya.
10. Dimatikan mantel pemanas dan dibersihkan alat percobaan.

E. PROSES DAN HASIL PRODUK EKSTRAK KENANGA

Dalam proses pembuatannya, cairan di dalam labu distilat diisi dengan ektrak kenanga.
Dengan perbandingan komposisi 3:1. 3 untuk air, dan 1 untuk bunga kenanga. Hal ini
dikarenakan ketika komposisi air kurang dari yang diharapkan, labu distilasi akan panas dan
gosong. Akan tetapi apabila komposisi air lebih banyak, labu distilasi tidak akan gosong dan
proses distilasi akan berjalan dengan cepat (cairan uap akan menetes lebih cepat didalam
erlenmayer sebagai produk).

Pada cairan distilasi dalam labu distilasi dibuat mendidih dengan kisaran titik 80 o C –
100o C. Dalam titik pendidihan tersebut mempengaruhi laju waktu hasil produk dari proses
distilasi. Saat titik didih dibuat konstan kisaran pada titik 80o C, laju waktu yang diperlukan
lebih kurang adalah 5 jam untuk membuat cairan uap tersebut menetes di erlenmayer.
Sedangkan saat titik didih dibuat konstan kisaran 100o C, laju waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari ekstrak kenanga tidak sampai 2 jam.

Hasil dari produk merupakan uap dari bunga kenanga dan air. Uap tersebut akan di
dinginkan melalui kondensor yang berupa air dalam fraksionasi. Uap yang berwujud gas akan
keluar lewat atas dan cairan uap yang menghasilkan produk akan menurun kebawah setelah
melewati kondensor. Hasil yang dapat ditinjau pada percobaan ini berupa warna dan bau
yang dihasilkan ekstrak kenanga. Pada umunya warna yang dihasilkan cairan uap dari proses
distilasi adalah putih. Sedangkan untuk bau yang dihasilkan adalah segar khas bunga
kenanga. (Sastrohamidjojo, 2002).

F. HASIL PRODUK SAAT DICAMPUR DENGAN METHANOL

Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer.Diambil 2 tetes hasil
produk dan dimasukkan dalam cawan petri.Setelah itu, ditambahkan 2 tetes methanol.Saat
sudah homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak
kenanga dan methanol memiliki bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk
hidung).Pada hasil pencampuran minyak ini, dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi karena
hasil baunya bisa menenangkan tubuh dan menyenangkan.(Amelia, 2011).

G. HASIL PRODUK SAAT DICAMPUR DENGAN ETANOL

Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer.Diambil 2 tetes hasil
produk dan dimasukkan dalam cawan petri.Setelah itu, ditambahkan 2 tetes etanol.Saat sudah
homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga
dan etanol memiliki bau yang sangat segar hingga mendekati level hard, bau yang dihasilkan
lebih sporty (baunya menusuk hidung).Bau dari hasil minyak ini bisa diaplikasikan sebagai
parfum untuk seseorang yang sportless dan seseorang atlet.(Amelia, 2011).

H. KHASIAT DAN MANFAAT MINYAK KENANGA

Bunga kenanga mengandung minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak kenanga, yang
mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian mereka menunjukkan, ekstrak bunga
kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya kandungan linalool, geraniol,
dan eugenol. Hasil penelitian menunjukkan, ketika mengoleskan ekstrak bunga kenanga pada
marmut, maka minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak bunga kenanga meresap ke pori-
pori lalu menguap ke udara. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor kimia (chemoreceptor)
yang terdapat pada tubuh nyamuk dan menuju ke impuls saraf. Itulah yang kemudian
diterjemahkan ke dalam otak sehingga nyamuk akan mengekspresikan untuk menghindar
tanpa mengisap darah marmut lagi. Semakin banyak kandungan bahan aktif yang terdapat
dalam ekstrak bunga kenanga, maka semakin besar kemampuan ekstrak tersebut menolak
nyamuk (Katrin,1995).

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
1.

Gambar Rangkaian Destilasi Bertingkat.

2. Cara kerja distilasi bertingkat berprinsip pada “Jika suatu zat dalam larutan tidak
sama-sama menguap, maka uap larutan akan memiliki komponen yang berbeda
dengan larutan aslinya”. Maka apabila salah satu zat menguap pemisahan zat tersebut
akan terjadi secara sempurna.

3. Proses dan hasil :


Dalam proses pembuatannya, cairan di dalam labu distilat diisi dengan ektrak
kenanga. Dengan perbandingan komposisi 3 : 1. 3 untuk air, dan 1 untuk bunga
kenanga. Hal ini dikarenakan ketika komposisi air kurang dari yang diharapkan, labu
distilasi akan panas dan gosong. Akan tetapi apabila komposisi air lebih banyak, labu
distilasi tidak akan gosong dan proses distilasi akan berjalan dengan cepat (cairan uap
akan menetes lebih cepat didalam erlenmayer sebagai produk).
Hasil dari produk merupakan uap dari bunga kenanga dan air. Uap tersebut akan
di dinginkan melalui kondensor yang berupa air dalam fraksionasi. Uap yang
berwujud gas akan keluar lewat atas dan cairan uap yang menghasilkan produk akan
menurun kebawah setelah melewati kondensor. Hasil yang dapat ditinjau pada
percobaan ini berupa warna dan bau yang dihasilkan ekstrak kenanga. Pada umunya
warna yang dihasilkan cairan uap dari proses distilasi adalah putih. Sedangkan untuk
bau yang dihasilkan adalah segar khas bunga kenanga.

4. Hasil di campur methanol/etanol


a. Hasil campur methanol: Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan
methanol memiliki bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk
hidung).
b. Hasil campur etanol: Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan
etanol memiliki bau yang sangat segar hingga mendekati level hard, bau yang
dihasilkan lebih sporty (baunya menusuk hidung).

5. Khasiat dan manfaat:


Minyak kenanga memiliki banyak khasiat dan manfaat.Dalam beberapa kasus
minyak kenanga dapat dimanfaatkan sebagai pelembap kulit yang berguna dalam
mengatasi kulit kering, kulit kasar, dan penuaan dini.Minyak kenanga juga memiliki
khasiat dapat menjaga kesehatan syaraf, karena didalam minyak kenanga
mengandung zat penenang syaraf.Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan sebagai
antiseptik, karena sifatnya ini minyak kenanga dapat membantu mencegah
pertumbuhan bakteri pada luka.

DAFTAR PUSTAKA

Burdock, George A., and I. G. Carabin, 2001, Safety Assessment of Ylang-ylang


(Cananga spp.) as a Food Ingredient, Vero Beach FL 32960, USA.

Drs.Soebagio, dkk.2003.COMMON TEXTBOOK “KIMIA ANALITIK III”.Technical


Cooperation Project for Development of  Science and Mathematics.IMSTEP
Frosch, P.J., J.D.Johansen, T.Menne, C. Pirker, C.C.Rastogi, K .E.Andersen, M.Bruze,
A.Goossens, J.P.Lepoittevin and I.R.White, 2002. Further important sensitizers in patients
sensitive to fragrances. Reactivity to essential oil.Contact

Katrin, 1995. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang Cananga Odorata (LMK) Hook.F
&Thoms. Penelitian Tanaman Obat di Beberapa perguruan tinggi diIndonesia Ed 7, Pusat
Penelitian dan pengembangan kesehatan. Depkes RI: Jakarta.

Sastrohamidjojo, H. 2002. Kromatografi. Liberty. Yogyakarta. Hlm 35-36

Anda mungkin juga menyukai