Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH DMITRI IVANOVICH MENDELEEV

Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Sejarah dan Filsafat IPA


Yang dibina oleh Bapak Sugiyanto, S.Pd., M.Si.

Oleh
Alifia Asterina (160351606467)
Oktaviani Dina P (160351606431)
Nur Azizah (160351606417)
Rizka Rahmagusviana (170351600074)

Offering B
Kelompok 2

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
September 2018
A. Biografi
Dmitri Ivanovich Mendeleev merupakan kimiawan dari Rusia yang lahir tanggal 8
Februari 1834 di Tobolsk, merupakan kota di bagian barat Siberia. Dia merupakan anak
terakir dari 17 berasaudara namun ke-3 saudaranya meninggal pada saat dilahirkan.
Mendeleev merupakan anak dari Ivan Pavlovich Mendeleev merupakan intelektual Rusia dan
Maria Dmitrievne Mendeleev merupakan anak dari pedagang sukses dan pemilik pertama
pabrik kaca di Serbia.
Dmitri Mendeleev memasuki gymnasium pada usia 7 tahun dan dinyatakan lulus saat
usianya 15 tahun. Pada saat itu usianya terlalu muda untuk dapat dinyatakan lulus dan untuk
menghindari masalah administrasi, gurunya mengubah usia lulus pada saat usia 16 tahun.
Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1849, ibu beserta keluarganya pindah ke St- Petersbug.
Dia melanjutkan sekolahnya di Pedagogical Institute in St.-Petersburg, dimana sekolah ini
yang nantinya akan mempersiapkan Dmitri Mendeleev mengajar di Gymnasia, selain itu di
sekolah inilah ayah Dmitri Mendeleev telah menyelesaikan studinya di masa lalu. Pada tahun
1850, Dmitri Mendeleev mengikuti ujian untuk penerimaan beasiswa residensi di asrama.
Siswa yang mengikuti program beasiswa harus menandatangani kewajiban untuk mengajar di
sekolah setelah lulus nantinya dengan jangka waktu dua tahun. Pada tahun yang sama ibu
dari Dimitri Mendeleev meninggal, kemudian pada tahun 1853 Dmitri Mendeleev mengidap
penyakit tuberkolisis yang mengakibatkan dia harus di rawat dirumah sakit. Terlepas dari
kesehatan yang memburuk di tahun 1855 dia mendapatkan medali emas disebabkan
kepintarannya dan tema penelitian darinya sangat luas dan berbeda. Beberapa contoh
penelitiannya yaitu “The Primary education in China”, “Rodents of the St. Petersburg
Region”, “Influence of heat on animals' spreading”, “Ancient plants”,“Inorganic analysis of
umbra”, “Analysis of pyroxene. Dia merupakan siswa yang penelitiannya diterjemahkan
dalam bahasa Jerman tantang analisis mineral dan Dmitri Mendeleev merupakan salah satu
pengawas pekerja bersama Prof. A Voskresensky. Voskresensky merupakan sejarah ilmiah
Rusia sebagai “The Grandfather of Russian chemistry”.
Selama menyelesaikan studinya Dmitri Mendeleev pernah singgah di kota kecil yaitu
Simferopol pada taggal 25 Agustus 1855. Di kota kecil inilah dia betemu dengan ahli bedah
yaitu Pirogov. Dmitri mencoba untuk mengkomunikasikan tentang penyakitnya, setelah
diperiksa ternyata tidak ditemukan bahwa Dmitri mengidap tuberkolosis. Setelah
dikonfirmasi bahwa tidak mengidap tuberkolosis, pada tanggal 30 Oktober 1855 dia
memutuskan pindah ke Odessa. Selama 6 bulan tinggal di Odessa, dia dapat mengajar dengan
menggabungkan pengajaran matematika dan ilmu alam. Dmitri juga mempersiapkan tesis
magisternya tentang isomorphism. Pada bulan Mei 1856 dia kembali ke St. Petersburg
Imperial University dan segara menyelasaikan tesisnya. Pada 9 September 1856 dia
dinyatakan lulus ujian dan menjadi megister dengan judul tesisnya “On Isomorphism and
Specific Volumes’. Setelah menyelasikan megister yang pertama, dia segera menyelasikan
magister yang kedua, yang nantinya digunakan sebagai persyaratan menjadi dosen. Pada 21
Oktober 1856 dia dapat menyelasikan sidang tesisnya dengan judul “On the Structure of
Silica Compounds”. Sejak 9 Januari 1857 dia mulai memberikan seminar tentang teori dan
sejarah kimia, kemudian kimia organik, selain itu dia juga menjadi pengawas laboratorium
dan menjadi penulis laporan singkat di Journal of Ministry of Education. Pada tahun 30 April
1862 Dmitri Mendeleev menikhi Feozva Leschov, mereka memiliki dua anak yaitu Vladimir
dan Olga. Sayangnya karena kepribadian mereka yang berbeda yang menyebabkan
pernikahan mereka berakhir dengan perceraian. Tanggal 2 Februari 1907 Dmitriy Ivanovich
Mendeleev meninggal.

B. Ruang dan Waktu


Pada akhir tahun 1858 Dmitri Mendeleev dikirim oleh Univertas dimana dia mengajar
untuk belajar di luar negeri. Dmitri memutuskan untuk tinggal di Paris dan bekerja di
Univeritas Heidelberg, disana dia bekerja bersama profesor yang terkenal yaitu Bunsen,
Erlenmeyer dan Kirchoff. Di kota Heidelberg dia mendapatkan teman baru, karena di awal
tahun 1860-an sekitar 10% dari mahasiswanya berasal dari Rusia. Dimitri Mendeleev juga
membangun laboratorium di apartemennya, hal ini disebabkan karena di tempat dia
melakukan penelitian peralatannya kurang memadai. Laboratorium yang di bangun ini
dilengkapi dengan pipa gas, thermometer, kateter dan pompa. Salah satu alat yang
dirancangnya sendiri yang hingga saat ini dikenal dengan piknometer Mendeleev. Didalam
laboratoriumnya dia mulai mengukur volume yang spesifik seperti berat molekul yang dibagi
dengan densitas untuk serangkaian cairan dan untuk menghitung kerapatan. Penelitian yang
dilakukan dia menempatkkan massa cairan tertentu dalam piknometernya dengan pipa kepiler
yang terbuka, hasilnya kepadatan tergantung juga pada suhu. Suatu saat dia memanaskan
cairan dalam kapiler tertutup dan membuat penemuan pertamanya. Fenomena itu disebut
sebagai titik didih absolut, yang pada saat ini dikenal sebagai suhu kritis.
Pada tanggal 3 September 1860 Dmitri Mendeleev mengikuti Kongres Kimia pertama
di Karlsruhe yang dihadiri oleh 150 ahli kimia terekenal. Dalam kongres ini di bahas seperti
berat atom , simbol kimia , dan rumus kimia. Dmitri Mendeleev juga menulis buku Organic
Chemistry, buku ini dapat diselasaikan mulai tanggal 24 Februari hingga 18 Juni 1861.
Dalam buku yang ditulis ini dia mencoba untuk mengklarifikasi hidrokarbon menurut
komposisi. Buku ini merupakan buku pengangan kimia organik Rusia yang pertama. Dmitri
Mendeleev juga bekerja sebagai editor penerjemah dari German yaitu J.-R Wagner, mengenai
teknologi. Dari kegiatan editor ini ia mendapat posisi sebagi dosen di Technological Institute
pada tahun 1864 dimana dia memberi kuliah tentang bahan kimia.
Penelitian Dimitri Mendeleev mengenai kimia fisik cairan mendapatkan titik terang
bahwa nomor dan kurva yang tepat menunjukkan pembentukan senyawa molekul yang sesuai
dengan molarnya, misalnya C2H5OH : H2O = 1 : 3, 3 : 1. Dari hasil yang dia temukan ini
menjadikan topik desertasinya yaitu “On the compounds of alchol and water”, pada 31
Januari 1865 dia menerima gelar PhD-nya. Di tanggal 31 Agustus 1866 dia mengundurkan
diri dari Technological Institute, walaupun mengundurkan diri tetapi dia diminta tetap
mengajar kimia organik hingga di tahun 1872. Ketika dia mulai mengajar kimia anorganik,
Mendeleev tidak dapat menemukan buku teks yang memenuhi kebutuhannya. Karena dia
telah menerbitkan buku teks tentang kimia organik pada tahun 1861 yang telah dianugerahi
Penghargaan Demidov yang bergengsi, dia mulai menulis yang lain.
Setelah mengundurkan diri dia mulai menulis draft yang pertama mengenai bagan
periodiknya. Hasilnya adalah Osnovy khimii (1868-1971;The Principles of Chemistry ),
dimana buku ini terdiri dari dua jilid yang dicetak secara bertahap pada tahun 1868-1869 dan
1971 selain itu buku ini diterjemahkan ke bahasa Jerman, Inggris dan Perancis. Ketika
Mendeleev mulai menyusun bab tentang unsur halogen (klorin dan analognya) pada akhir
volume pertama, ia membandingkan sifat-sifat kelompok unsur ini dengan unsur-unsur
kelompok logam alkali seperti natrium. Dalam dua kelompok unsur yang berbeda ini, ia
menemukan kesamaan dalam perkembangan bobot atom, dan ia bertanya-tanya apakah
kelompok unsur lain menunjukkan sifat yang sama. Setelah mempelajari tentang alkalis,
Mendeleev menetapkan bahwa urutan bobot atom dapat digunakan tidak hanya untuk
mengatur unsur-unsur dalam setiap kelompok tetapi juga untuk mengatur kelompok-
kelompok itu sendiri, dengan demikian dalam usahanya untuk memahami pengetahuan luas
yang sudah ada dari sifat kimia dan fisik dari unsur-unsur kimia dan senyawanya, Mendeleev
menemukan hukum berkala. Buku ini merupakan awal mula pengembangan dari sistem
periodik dimulai dari unsur-unsur (H,O,N,C) dan kombinasinya. Mendeleev juga
memperhatikan kenaikan nomor atom dan menemukan semacam periode. Pada tanggal 1
Maret 1869 dia mencetak awal mula tabel periodik, cetakan awal ini berisi barisan halogen
dan logam alkali, namun dia juga meninggalkan tempat kosong untuk elemen yang belum
dikenal, kemudian di tanggal 13 Maret dia mencetak 150 eksemplar dalam bahasa Rusia dan
50 dalam bahasa Prancis yang di kirim ke rekannya.
Ciri utama kedua karya ilmiah Mendeleev adalah secara teoretisnya. Sejak awal
kariernya, ia terus berusaha membentuk skema teoritis yang luas dalam tradisi filsafat alam.
Upaya ini dapat dilihat pada awal pengadopsian teori tipe kimiawan Prancis Charles Gerhardt
dan penolakannya terhadap dualisme elektrokimia seperti yang disarankan oleh ahli kimia
Swedia, Jöns Jacob Berzelius. Hal ini dia berdasarkan buku teks kimia organik 1861-nya
pada "teori batas" (bahwa persentase oksigen, hydrogen, dan nitrogen tidak dapat melebihi
jumlah tertentu dalam kombinasi dengan karbon). Sebelum dan selama masa Mendeleev,
banyak upaya untuk mengklasifikasikan unsur-unsur didasarkan pada hipotesis ahli kimia
Inggris William Prout bahwa semua elemen berasal dari materi primer yang unik.. Dengan
ditemukannya elektron dan radioaktivitas pada tahun 1890-an, Mendeleev dianggap sebagai
ancaman terhadap teorinya tentang individualitas elemen. Dalam “Popytka khimicheskogo
ponimania mirovogo efira” (1902;Sebuah Upaya Menuju Konsepsi Kimia Eter ), ia
menjelaskan fenomena ini sebagai gerakan eter disekitar atom berat, dan ia mencoba
mengklasifikasikan eter sebagai unsur kimia di atas kelompok gas inert (gas mulia ).
Hipotesis ini adalah bagian dari proyek Mendeleev untuk memperluas mekanika Newton ke
kimia dalam upaya menyatukan ilmu-ilmu alam.
Hukum yang baru dirumuskan diumumkan pada Maret 1869 dengan pernyataan
"unsur-unsur yang disusun sesuai dengan nilai bobot atom" Hukum Mendeleev
memungkinkan dia membangun sebuah tabel sistematis dari semua elemen. Dia memiliki
pemikiran dalam validitas hukum periodik perubahan nilai secara umum untuk berat atom
dari beberapa elemen dan meramalkan lokasi di dalam tabel elemen yang tidak diketahui
bersama dengan sifat-sifatnya. Pada mulanya sistem periodik tidak meningkatkan minat di
antara ahli kimia namun, dengan ditemukannya unsur-unsur yang diprediksi, terutama galium
pada tahun 1875, skandium pada tahun 1879, dan germanium pada tahun 1886. Secara
bertahap hukum dan tabel periodik menjadi kerangka kerja untuk sebagian besar teori kimia.
Pada saat Mendeleev meninggal pada tahun 1907, ia menikmati pengakuan internasional dan
telah menerima perbedaan dan penghargaan dari banyak Negara.

C. Gagasan
Dmitri Mendeelev merupkan ahli kimia yang menciptakan tabel periodik berdasarkan
peningkatan bilangan atom. Bilangan ini menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam
inti atom. Lalu digagaskan bahwa “Jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi atom bebas”. Ia menemukan gagasannya sewaktu menyiapkan sebuah buku
pelajaran untuk mahasiswanya. Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut
kenaikan massa atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang
berskala. Ia berhasil menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia di awal 1869.
Hal itu memberi keuntungan baginya karena di akhir tahun yang sama, seorang kimiawan
lain dari Jerman, Julius Lothar Meyer, juga berhasil menyusun tabel yang sama, namun
karena berhasil lebih dulu, Mendeleevlah yang dianggap sebagai penemu daftar berkala.
Dalam penelitiannya, ia membuat beberapa urutan tentang unsur-unsur zat kimia yang
telah diketahui dengan menyusun seperangkat kartu, di mana setiap kartu berisi tiap-tiap
unsur dan sifat-sifat kimianya. Ia menemukan hukum periodik ketika menyusun kartu-kartu
itu, yang disusun secara berurutan menurut peningkatan massa atomnya, dan sifat-sifatnya
diulangi secara periodik. Bahkan ada sedikit kelebihan pada tabel periodik yang disusun,
yaitu adanya adanya pengakuan tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui pada massa
ia menemukan tabel periodik tersebut seperti galium, germanium, dan skandium. Ia
menyediakan ruang untuk unsur-unsur itu dan bahkan telah memperkirakan berapa massa
atom dan bagaimana sifat-sifat kimianya nanti.
 Tabel Periodik Mendeleev dan Meyer
Pada tahun 1869, Dmitri Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothas Meyer dari Jerman
menemukan cara baru untuk menyusun unsur-unsur kimia. Pada waktu itu telah dikenal 65
unsur. Mendeleev dan Meyer bekerja secara terpisah, tetapi menghasilkan tabel periodik yang
hampir sama pada waktu yang hampir bersamaan pula. Mendeleev mempresentasikan hasil
kerjanya di depan Persatuan Ahli Kimia Rusia (Russian Chemical Society) pada permulaan
tahun 1869, sedangkan tabel periodik Meyer baru dikemukakan pada bulan Desember 1869.
Tetapi ada perbedaan dan persamaan antara tabel periodik Mendeleev dan Meyer.
a. Tabel Periodik Mendeleev
Mengacu pada sifat-sifat unsur,Mendeleev menyusun unsur-unsur menggunakan kartu
yang jumlahnya sama dengan jumlah unsur yang saat itu diketahui. Setiap kartu bertuliskan
sifat-sifat unsur dan berat atom. Ia menemukan pengulangan sifat unsur dalam daftarnya.
Mendeleev mengelompokkan unsur-unsur tersebut ke dalam beberapa baris. Tabel periodik
Mendeleev ini disebut tabel periodik bentuk pendek.

Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Mendeleev
membagi unsur dalam tabelnya atas 8 golongan dan 12 periode. Hal-hal yang penting dari
tabel periodik Mendeleev yaitu :
1. Dua unsur yang berdekatan massa atom relatifnya mempunya selisih paling kurang
dua atau satu satuan.
2. Terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan.
3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon
4. Dapat mengoreksi kesalahn pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya
Cr = 52 bukan 43,3
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah
1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah teratur
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya
3. Meramalkan adanya 3 unsur yang letaknya dibawah alumunium, boron, dan silikon,
dan diberi nama eka-alumunium, eka-boron, dan eka-silikon.
Eka-alumunium memiliki sifat mirip alumunium dan begitu seterusnya. November
1875, Lecoq de Boisbaudran menemukan unsur Galium, yang memiliki sifat mirip dengan
eka-alumunium yang diramalkan Mendeleev
Tabel Perbandingan sifat Eka-alumunium dan Galium.
Sifat Eka-alumunium (Ea) Galium (Ga)
Berat atom Sekitar 68 69,72
Berat Jenis 6,0 g/cm3 5,9 g/cm3
Titik leleh Rendah 29,78 oC
Valensi 3 3
Metode Penemuan Kemungkinan dari data spektrum Metode spektroskopi
Sifat Oksida Rumus:Ea2O3, larut dalam asam Rumus:Ga2O3, larut dalam asam da
dan basa n basa

Kemudian tahun 1879, ilmuan Swedia, Lars Nilson, menemukan skandium yang
mirip sifatnya dengan eka-boron, dan tahun 1886 ilmuan Jerman, Clemens Wiinkler,
menemukan germanium yang sifatnya mirip eka-silikon.
Tabel perbandingan sifat Eka-silikon dan Germanium
Sifat Eka-alumunium (Ea) Galium (Ga)
Berat atom 72 72,59
Berat Jenis 5,5 g/cm3 5,35 g/cm3
Titik didih Tinggi 947 oC
Rumus Oksida EsO2 GeO2
Berat jenis oksidanya 4,7 4,23
Garam kloridanya EsCl4 GeCl2

Selain itu, sistem periodik Mendeleev juga mempunyai beberapa kekurangan, yaitu
1. Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan
2. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan Ar-nya,contoh Te (128) sebelum
I (127)
3. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4
sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.
4. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.
5. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari yang lain tidak dijelaskan
b. Tabel Periodik Meyer
Lothar Meyer mengurutkan tabel periodik yang hampir sama dengan Mendeleev,
namun dia lebih memperhatikan karakteristik fisik elemen, seperti titik didih.Tetapi ia tidak
dikenal sebagai bapak tabel periodik seperti Mendeleev. Sebenarnya Tahun 1864 (5tahun
sebelum Mendeleev mengumumkan tabel periodiknya), Meyer menyusun 28 unsur
berdasarkan valensi dalam bentuk tabel. Meyer menempatkan unsur-unsur dengan valensi
yang sama dalam satu kolom. Gagasan Mayer lebih sederhana dibandingkan tabel periodik
Mendeleev. Sayangnya, Meyer baru mempublikasikannya tahun 1870.

Tabel periodik Mayer dikembangkan dari grafik hubungan antara volume dengan
berat atom. Grafik tersebut menunjukkan suatu pola yang periodik secara teratur dari unsur-
unsur yang diurutkan berat atomnya.

D. Pengetahuan
Dmitri Mendeleev merupkan kimiwan yang berasal dari Rusia paling dikenal sebagai
penemu hukum berkala. Dia membuat berbagai kontribusi di bidang kimia fisik misalnya ia
melakukan penelitian yang berfokus pada gas dan cairan. Pada tahun 1860 ketika bekerja di
Heidelberg, ia mendefinisikan "titik absolut dari ebullition" (titik di mana gas dalam wadah
akan mengembun menjadi cair semata-mata oleh penerapan tekanan). Pada 1864 ia
merumuskan teori bahwa solusi adalah kombinasi kimia dalam proporsi tetap. Pada 1871,
saat ia menerbitkan volume terakhir edisi pertamanya Prinsip-prinsip Kimia, ia sedang
menyelidiki elastisitas gas dan memberikan formula untuk penyimpangan mereka dari
ekspansi termal cairan menggunakan hukum Boyle (sekarang juga dikenal sebagai hukum
Boyle-Mariotte, prinsip yang volume gas bervariasi berbanding terbalik dengan tekanannya).
Ia juga mempelajari kerapatan sebagai fungsi konsentrasi (pada temperatur yang
berbeda). Ia membuktikan pembentukan senyawa tertentu (umum, seperti H2SO4 * H2O,
atau kurang umum, seperti H2SO4 * 150H2O) dengan menemukan titik ekstrim
kelengkungan terus menerus (sekarang disebut sebagai titik singular).
Dmitri Mendeelev menciptakan tabel periodik berdasarkan peningkatan bilangan
atom. Bilangan ini menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom. Lalu
digagaskan bahwa “Jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi atom
bebas”. Ia menemukan gagasannya sewaktu menyiapkan sebuah buku pelajaran untuk
mahasiswanya. Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut kenaikan massa
atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang berskala. Tabel
periodik inilah hingga saat ini digunakan sebagai pedoman untuk mengelomopokkan sauatu
senyawa yang disesuaikan dengan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom.

E. Daftar Pustaka .
Chim,.Rendus. 2016. 19. 11-16. Dmitri Ivanovich Mendeleev: The Sanctus Sanctorum of the
art in theestablishment of the first periodic table of the elements
Commun, M. 2009. Dmitrii Mendeleev. Science Direct , 19, 1-3.
Mendeleev, B. :. (n.d.). Storytelling Teaching Model . Retrieved 2018, from wiki.science-
stories.org.
Sandri, Justiana dan Muchtaridi. 2009. Chemistry. Jakarta : Yudhistira.
Sofyatiningrum, Etty. 2007. Kimia. Jakarta : Bumi Aksara.
Syukri. 1999. Kimia Dasar. Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai