Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI RISET

AROMA TERAPI KOMPLEMENTER

DISUSUN OLEH

1. khalidah azijah (2019201075)


2. Nopita Ria Sitorus (2019201035)
3. Indri Heni Damanik (2019201020)
4. hepriani girsang (2019201016)
5. Rudjanah widia sari(2019201050)
6. Santri (2019201052)
7. Salma (2019201051)
8. Hermida (2019201017)
9. Hesti (2019201018)

DOSEN PENGAMPU :

Ester Simanullang., S.Tr.,Bd.,M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MITRA HUSADA MEDAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan laporan mini riset klinik yang berjudul “Penelitian Aroma

Theraphy ” dengan tepat waktu.

Laporan mini riset ini ditulis untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan mata kuliah terapi komplementer di STIKes Mitra Husada Medan. Dalam

penyusunan laporan mini riset ini penulis mendapat bimbingan dan dukungan dari beberapa

pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

Oleh karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman peneliti menyadari banyak sekali

kekurangan dalam penyusunan Laporan Mini Riset ini. Untuk itu peneliti mengharapkan kepada

pembaca kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan Laporan Mini

Riset ini.

Medan, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………..............................................................


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………..............................................................
1.2 Rumusan Masalah…………………………....…………..............................
1.3 Tujuan Penulisan …………………………....…………..............................
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aroma Terapi vanila ......................................................................................
2.1.1 Defenisi Aroma terapi vanila…………………………....…………..............................
2.2 Aroma Terapi Kopi…………………………....…………..............................
2.2.1 Defenisi aroma terapi kopi ................................................................................
2.3 Aroma Terapi Cappucino
2.3.1 Defenisi aroma terapi cappucino ................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan waktu penelitian…………………………....…………..............................
3.2 Subjek penelitian…………………………....…………..............................
3.3 Persiapan penelitian…………………………....…………..............................
3.4 Pelaksanaan penelitian…………………………....…………..............................
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………....…………..............................
5.2 Saran…………………………....…………..............................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang berasal dari

bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan praktek pengobatan

alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya

hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai

bentuk aromaterapi, mulai dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun.

Sesuai bentukbentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma

minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi. Ada berbagai jenis

wewangian aromaterapi yang ada, yaitu kopi, cappucino, vanili, , dan masih banyak lagi

Aromaterapi dapat meningkatkan metabolisme serta memberikan efek relaksasi. Para

psikologi berpendapat bahwa bau bau dapat memberikan efek menenangkan dan memberikan

pembelajaran emosional, persepsi sadar serta keyakinan (Rachmi, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Apa hasil penelitian perbandingan yang menyukai aroma therapy, antara aroma kopi,
capucino, dan vanila di kelas tingkat 3 sarjana kebidanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah terapi komplementer
,dan bertujuan untuk mengetahui perbandingan yang menyukai aroma therapi antara
kopi,vanila,capucino ,dan melatih penulis untuk mengadakan mini research. Mini research ini
diharapkan dapat memberi gambaran mengenai penelitian kualitatif.

1
1.4 Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian khususnya

dalam bidang ilmu Terapi komplementer

b. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam menggali permasalahan yang

mencakup Pelayanan Kesehatan dalam lingkup Kebidanan Komunitas khususnya Terapi

komplementer

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Aromaterapi Vanili/Vanila

2.1.1 Defenisi

Vanili digunakan secara luas pada industri pangan terutama sebagai citarasa

( flav01) dan pada industri parfum. Citarasa vanili ada yang alami dan ada yang sintetik.

Citarasa vanili sintetik hanya mengandung salah satu komponen citarasa vanilla, yaitu

vanillin atau etil vanilin (Boyce et a/. 2003) sehingga aroma yang dihasilkan tidak sekaya

aroma

dari seratus senyawa atsiri yang terdeteksi, termasuk karbonil aromatik, alkohol

aromatik, asam aromatik, ester aromatik, fenol dan fenol ester, alkohol alifatik, karbonil,

asam, ester, dan lakton, dengan aldehida vanilin adalah yang dominan (Perez-Silva et al.

2005).Setiap jenis ekstrak vanili memiliki profil aroma yang berbeda-beda bergantung

pada tempat tumbuh dan spesiesnya. Terdapat beberapa jenis ekstrak vanili di antaranya

bourbon vanilla, mexican vanilla, tahiti vanilla, guadaloupe vanillin, dan indonesian

vanilla. Vanila dari

Indonesia cenderung memiliki profil aroma woody dan phenolic karena proses

pengeringan yang terlalu cepat. Harga rata-rata buah vanili segar tahun 2001 sebesar

Rp301 330/kg (Deptan 2004). Bila dijual dalam bentuk

kering atau ekstrak, harganya lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ciri

fisikokimia dan aroma ekstrak vanili yang ada di Indonesia baik produk lokal

(untuk ekspor) maupun produk impor kemudian dibandingkan dengan ekstrak vanili dari

buah vanili lokal hasil penelitian dengan metode terbaru (Setyaningsih 2006).

ekstrak vanili alami. Dalam ekstrak vanili alami terkandung 100-200 komponen senyawa

citarasa. Lebih kesehatan antaralain sebagai merilekskan otak saraf karna munculnya bau

3
untuk merangsang saraf (Rupasinghe et al, 2016). Menjaga kesehatan fungsi saraf

menyebabkan sistem saraf bekerja lebih optimal, aroma dari vanili dapat membantu otak

untuk lebih rileks sehingga dapat meredakan stress dan dapat meningkatkan kualitas

tidur (Fayazi, 2014).

2.2 Aroma Therapy Kopi

2.1.2 Defenisi

Aroma kopi merupakan karakter spesifik kopi yang dapat dicium oleh indra hidung

berupa bau sedap. Aroma kopi terbagi menjadi dua sifat yaitu aroma yang tercium saat kopi

baru saja dibubukkan (grinded) yang disebut dengan fragnance dan aroma kopi yang tercium

setelah 3-4 menit kopi diseduh yang disebut sebagai aroma.

Aroma kopi dipercaya mampu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan

mencegah depresi. Oleh karena itu, membuat pengharum ruangan dari kopi membantu menjaga

suasana hati tetap baik sepanjang hari.

2.3 Aroma Therapy Cappucino

1.4.3 Defenisi

Cappucino adalah minyak wangi dengan aroma kopi segar Cappucino untuk kamu yang

suka kopi. Diekstrak dari biji kopi pilihan tanpa alkohol. Wanginya yang khas dan

menyenangkan dengan isi kemasan yang lebih banyak . Aman digunakan sehari-hari sebagai :

> Pengharum / penyegar ruangan baik ruang tamu, ruang keluarga, ruang spa atau ruangan

lainnya

> Aromaterapi untuk mengubah suasana ruangan dengan aromanya yang segar

4
> Aromaterapi untuk suasana hati

2.4 Mekanisme Aroma terapi

Mekanisme Aromaterapi Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua

jenis : mereka Yang bertindak melalui stimulasi sistem saraf dan organ-organ yang

Bertindak langsung pada organ atau jaringan melalui effector-receptor Mekanisme

(Hongratanaworakit, 2004). Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau

penyerapan Minyak esensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari

otak Yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang

Respon fisiologis saraf, endokrin atau sistem kekebalan tubuh, yang Mempengaruhi

denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, aktifitas Gelombang otak dan pelepasan

berbagai hormon di seluruh tubuh. Efeknya pada otak dapat menjadikan tenang atau

merangsang Sistem saraf, serta mungkin membantu dalam menormalkan sekresi

Hormon.

Menghirup minyak esensial dapat meredakan gejala pernafasan, Sedangkan

aplikasi lokal minyak yang diencerkan dapat membantu untuk Kondisi tertentu. Pijat

dikombinasikan dengan minyak esensial Memberikan relaksasi, serta bantuan dari

rasa nyeri, kekuatan otot dan Kejang. Beberapa minyak esensial yang diterapkan

pada kulit dapat Menjadi anti mikroba, antiseptik, anti jamur, atau anti inflamasi

(Hongratanaworakit, 2004).

2.5Teknik Pemberian Aromaterapy

5
Teknik pemberian aroma terapi bisa digunakan dengan cara :

6
1) Inhalasi : biasanya dianjurkan untuk masalah dengan pernafasan dan dapat dilakukan

dengan menjatuhkan beberapa tetes minyak esensial Ke dalam mangkuk air mengepul.

Uap tersebut kemudian dihirup Selama beberapa saat, dengan efek yang ditingkatkan

dengan Menempatkan handuk diatas kepala dan mangkuk sehingga Membentuk tenda

untuk menangkap udara yang dilembabkan dan bau.

2) Massage/ pijat : Menggunakan minyak esensial aromatik Dikombinasikan dengan

minyak dasar yang dapat menenangkan atau Merangsang, tergantung pada minyak yang

digunakan. Pijat minyak Esensial dapat diterapkan ke area masalah tertentu atau ke

seluruh Tubuh.

3) Difusi : Biasanya digunakan untuk menenangkan saraf atau mengobati Beberapa masalah

pernafasan dan dapat dilakukan dengan Penyemprotan senyawa yang mengandung

minyak ke udara dengan Cara yang sama dengan udara freshener. Hal ini juga dapat

dilakukan

Dengan menempatkan beberapa tetes minyak esensial dalam diffuserdan menyalakan

sumber panas. Duduk dalam jarak tiga kaki dari diffuser, pengobatan biasanya

berlangsung sekitar 30 menit.

4) Kompres : Panas atau dingin yang mengandung minyak esensial dapat digunakan

untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar dan sakit kepala.

5) Perendaman : Mandi yang mengandung minyak esensial dan berlangsung selama

10-20 menit yang direkomendasikan untuk masalah kulit dan menenangkan saraf

(Craig hospital, 2013).

7
8
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di STIKes MITRA HUSADA MEDAN Kecamatan Medan

Johor pada hari tanggal kamis 22 september 2022. Observasi di kelas memakan

waktu selama 1 jam.

1.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa STIKes MITRA HUSADA MEDAN

yaitu kelas tingkat 3 sarjana kebidanan. Dari mahasiswa lah penulis mendapatkan

data dan penjelasan. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu

wawancara.

1.3 Persiapan Penelitian

Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan mahasiswa tingkat 3 sarjana

kebidanan. Sebelum peneliti melakukan penelitian maka terlebih dahulu

mempersiapkan alat dan bahan yaitu: gelas, kopi, capucino, vanila dan air sebagai

pelarut untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian ini.

9
1.4 Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyediakan aroma therapy seperti kopi,

cappucino dan vanila. Kemudian penelii memilih tempat yang sesuai untuk

melaksanakan penelitian tersebut.

10
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rating Scale

11
No Nama Aroma SS S CS KS TS

Mahasiswa
5 4 3 2 1

1. Hepri Vanila  - - - -

2. Azijah Vanila  - - - -

3. Nopita Vanila - - - - 

4. Indri Vanila - - - - 

5. Salma Vanila - - - - 

6. Santri Vanila - - - - 

7. Hesti Vanila - - - - 

8. Rudjanah Vanila - - - -  -

12
No Nama Aroma SS S C K TS

Mahasiswa S S
5 4 1

3 2

1. Hepri Cappucino - - - - 

2. Azijah Cappucino - - - - 

3. Nopita Cappucino  - - - -

4. Indri Cappucino  - - - -

5. Salma Cappucino  - - - -

6. Santri Cappucino  - - - -

7. Hesti Cappucino  - - - -

8. Rudjanah Cappucino  - - - -

13
No Nama Aroma SS S CS KS TS

Mahasiswa
5 4 3 2 1

1. Hepri Kopi - - - - 

2. Azijah Kopi - - - - 

3. Nopita Kopi - - - - 

4. Indri Kopi - - - - 

5. Salma Kopi - - - - 

6. Santri Kopi - - - - 

7. Hesti Kopi - - - - 

8. Rudjanah Kopi - - - - 

14
Keterangan:

SS=Sangat Suka

S=Suka

CS=Cukup Suka

KS=Kurang Suka

TS=Tidak Suka

Dari hasil penelitian, dari 8 responden yang banyak menyukai aroma therapy cappucino

yaitu sebesar 73%, vanila 25%, kopi 15%.

Jadi, dari hasil penelitian didapatkan data bahwa aroma cappucino yang paling banyak di

sukai.

Dimana dengan alasan bahwa aroma therapy cappucino lebih membuat kenyamanan,

ketenangan dan membuat diri menjadi bersemangat dan berenergi.

15
16
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, dari hasil penelitian dengan 3 aroma

teraphy yaitu:

 Aroma Terapi Cappucino: 6 orang

 Aroma Terapi Vanila: 2 orang

 Aroma Terapi Kopi: 0 orang

Jadi, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan sampel lebih

menyukai aroma terapi cappucino, dengan alasan aroma cappucino dapat membuat

rileks, dan rasa nyaman.

Aromaterapi merupakan terapi yang menggunakan untuk membantu

memperbaiki atau menjaga kesehatan membangkitkan semangat, menyegarkan serta

menenangkan jiwa dan raga.

5.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan mini riset ini,

akan tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan penulis untuk perbaiki. Hal ini

dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

17
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun bagi para membaca diharapkan

sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian

dan mini riset yang bermanfaat bagi orang lain.

18

Anda mungkin juga menyukai