Di susun oleh :
WORO PUTRINING TYAS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdullah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik
dean saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kami. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aromaterapi....................................................................3
B. Sejarah Aromaterapi..........................................................................3
C. Manfaat Aromaterapi dalam Persalinan............................................4
D. Defenisi Nyeri Persalinan.................................................................5
E. Klasifikasi Nyeri...............................................................................5
F. Efek yang Ditimbulkan Akibat Nyeri..............................................6
G. Penyebab Nyeri Persalinan...............................................................7
H. Keunikan Nyeri Persalinan...............................................................8
I. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan.........................9
J. Intensitas Nyeri dan Pengukuran Skala Nyeri..................................9
K. Pengertian Persalinan........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aromaterapi merupakan salah satu metode nonfarmakologi berikutnya
untuk mengurangi nyeri persalinan, sebuah terapi komplementer yang
melibatkan penggunaan wewangian berasal dari minyak esensial. Aromaterapi
juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan saat persalinan,
sebab aromaterapi mampu memberikan sensasi yang menenangkan diri dan
otak, serta stress yang dirasakan (Lailiyana, dkk, 2011).
Massage Abdominal Lifting merupakan salah satu dari metode massage
yang digunakan dalam mengatasi nyeri persalinan. Massage ini dilakukan
dengan cara membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi kepala
lebih tinggi, letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien
kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak
perut tanpa menekan kearah dalam. Ibu yang dipijat dua puluh menit setiap
jam selama persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan
karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang
merupakan pereda rasa sakit. Endorphin juga dapat menciptakan rasa nyaman,
enak, rileks dan nyaman dalam persalinan. Banyak wanita yang merasa bahwa
pijatan sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada saat melahirkan
(Danuatmadja & Meiliasari, 2004).
Aromaterapi lavender dikenal sebagai efek penenang. Secara teoritis
aromaterapi lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi
juga psikologi (Hutasoit, 2002). Kandungan lavender yang dapat menurunkan,
mengendorkan dan melemaskan secara spontan kontraksi uterus. Apabila
aromaterapi masuk melalui hidung secara penghirupan langsung, akan bekerja
lebih cepat karena molekul-molekul dari aromaterapi minyak esensial mudah
menguap oleh hipotalamus karena aroma tersebut diolah dan dikonversikan
oleh tubuh menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa
endorphin dan serotonin sehingga berpengaruh langsung pada organ
penciuman dan dipersepsikan oleh otak untuk memberikan reaksi yang
1
membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa dan menghasilkan
efek menenangkan pada tubuh (Hutasoit, 2002). Selain itu lavender juga
menghasilkan efek terapeutik yg dapat mengendurkan otot-otot yang tegang
sehingga membuka aliran darah yang sempit (Shinobi, 2008).
Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri
persalinan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terjadi selama
proses persalinan. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi
pada fase aktif, dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm. Intensitas nyeri
selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses persalinan,
dan kesejahteraan janin (Potter & Perry, 2005). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pada masyarakat primitif, persalinannya lebih lama dan
nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri
dan sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada maka berikut rumusan masalahnya :
1. Bagaimana Pengertian Aromaterapi
2. Bagaimana Sejarah Aromaterapi
3. Bagaimana Manfaat Aromaterapi dalam Persalinan
4. Bagaimana Defenisi Nyeri Persalinan
5. Bagaimana Klasifikasi Nyeri
6. Bagaimana Efek yang Ditimbulkan Akibat Nyeri
7. Bagaimana Penyebab Nyeri Persalinan
8. Bagaimana Keunikan Nyeri Persalinan
9. Bagaimana Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan
10. Bagaimana Intensitas Nyeri dan Pengukuran Skala Nyeri
11. Bagaimana Pengertian Persalinan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat memahami tentang pijat aroma therapy lavender untuk nyeri ibu
bersalin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aromaterapi
Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang
ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah
bagian dari ilmu herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006, hlm. 1).
Sedangkan menurut Sharma (2009, hlm. 7) aromaterapi berarti ‘pengobatan
menggunakan wangi- wangian’. Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak
esensial dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan
kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan badan.
Terapi komplementer (pelengkap), seperti homoeopati, aromaterapi dan
akupuntur harus dilakukan seiring dengan pengobatan konvensional .
Tumbuhan aromatik menghasilkan minyak aromatik. Apabila disuling,
senyawa yang manjur ini perlu ditangani secara hati-hati. Sebagian
besar senyawa ini akan menimbulkan reaksi kulit, tetapi jika digunakan
secara tepat, senyawa ini memilki nilai teraupetik. Senyawa ini dapat
dihirup, digunakan dalam kompres, dalam air mandi, atau dalam minyak
pijat.
B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang
memang terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi. Merekalah yang
menciptakan dan meramaikan dunia pengobatan, farmasi, parfum serta
kosmetik. Dari Mesir, aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta
Timur Tengah sebelum masuk ke Eropa di abad pertengahan.
3
Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset
kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa
bau yang kita cium memiliki dampak penting pada perasaan kita.
Menurut hasil penelitian ilmiah, bau berpengaruh secara langsung terhadap
otak seperti obat. Misalnya, mencium lavender meningkatkan frekuensi
gelombang alfa terhadap kepala bagian belakang dan keadaan ini
dikaitkan dengan relaksasi (Sharma,2009, hlm. 13).
4
serta gangguan kenyamanan pada persalinan (Cutter, 1992 dalam Price 1997,
hlm. 177).
Memurut Price (1997, hlm. 176) lavendula (atau Salvia sclarea)
memberikan khasiat yang mendukung karena memudahkan ibu
untuk mencapai relaksasi merupakan tujuan yang sangat penting dan
hasilnya bukan hanya mengurangi nyeri yang dirasakan oleh ibu
selama proses persalinan (Reed & Norfolk 1993) tetapi juga
memungkinkan ibu agar tetap sadar dan menikmati saat-saat terakhir
kelahiran anaknya yang unik serta sangat berharga.
E. Klasifikasi Nyeri
Menurut Maryunani (2010, hlm. 9) klasifikasi nyeri umumnya
dibagi 2, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis :
5
a. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya
peningkatan tegangan otot
b. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan
biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu lebih dari 6
bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri
terminal, sindrom nyeri kronis dan psikosomatik.
Selain klasifikasi nyeri di atas, terdapat jenis nyeri yang spesifik,
di ntaranya (a) Nyeri somatic dan visceral yaitu bersumber dari kulit
dan jaringan di bawah kulit (supervisial) pada otot dan tulang. Nyeri somatic
dan visceral berbeda karakteristiknya terutama kualitas nyeri, lokalisasi,
sebab- sebabnya, dan gejala yang menyertainya, (b) Nyeri menjalar
(Referrent pain) dimana nyeri terasa pada daerah lain daripada yang
mendapat ransang, misalnya pada serangan jantung akan mengeluh nyeri
yang menjalar kebawah lengan kiri sedangkan jaringan yang rusak terjadi
pada miokardium, (c) Nyeri psikogenik yaitu nyeri yang tidak diketahui
secara fisik, biasanya timbul dari pikiran pasien atau psikologis, (d) Nyeri
phantom dari ektremitas yaitu nyeri pada salah satu ekstremitas yang telah
diamputasi, (e) Nyeri neurologis yang timbul dalam berbagai bentuk,
dimana neuralgia adalah nyeri yang tajam (Bare, B. G., & Smeltzer, S. C.,
2001, hlm. 213).
Menurut Jones (2006, hlm. 362) nyeri persalinan, bukan semata-mata
akibat dari trauma atau penyakit. Menghubungkan nyeri persalinan
dengan sebagian besar kondisi patologis akut dan kronik lain telah
mengarah pada persepsi bahwa nyeri persalinan dapat diatasi dengan metode
farmakologi modern. Namun peningkatan tuntutan akan metode pelengkap
untuk pengendalian nyeri persalinan menunjukkan bahwa sebenarnya wanita
tidak melihat obat-obatan sebagai sesuatu yang ideal.
6
itu sendiri. Nyeri yang diakibatkan oleh persalinan dapat disimpulkan
menjadi beberapa hal di bawah ini :
7
dihantarkan oleh segmen saraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I
terutama berasal dari uterus.
8
nyaman.
9
nyeri yang paling penting adalah laporan ibu tentang nyeri itu sendiri.
Namun demikian, intensitas nyeri juga dapat ditentukan dengan berbagai
macam cara. Salah satunya adalah dengan menanyakan pada ibu untuk
menggambarkan nyeri atau tidak nyamannya.
Untuk mengukur skala nyeri dapat digunakan alat yang berupa
Verba l Descriptor Scale (VDS) yang terdiri dari sebuah garis lurus
dengan 5 kata penjelas dan berupa urutan angka 0 sampai 10 yang
mempunyai jarak sama sepanjang garis. Gambaran tersebut disusun dari
“tidak nyeri” sampai nyeri yang tidak tertahankan atau nyeri sangat berat”
Keterangan :
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat
mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan
K. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang
10
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sumarah, Widyastuti &
Wiyati, 2009, hlm. 2).
Beberapa jam terakhir pada kehamilan manusia ditandai dengan
kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi serviks dan mendorong janin
melalui jalan lahir. Banyak energi dikeluarkan pada waktu ini, oleh karena
itu penggunaan istilah labor (kerja keras) dimaksudkan untuk
menggambarkan proses ini. Kontraksi miometrium pada persalinan terasa
nyeri, sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendeskripsikan
proses ini (Williams, 2006, hlm.
274).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang
ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian
dari ilmu herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006, hlm. 1).
Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang memang
terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi. Merekalah yang menciptakan dan
meramaikan dunia pengobatan, farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir,
aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur Tengah sebelum
masuk ke Eropa di abad pertengahan.
Bobak (2004 dalam Maryunani 2010, hlm. 6) rasa nyeri pada persalinan
dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah,
denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera
diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress.
Reeder (1987 dalam Maryunani 2010, hlm. 6) mengatakan bahwa
intensitas nyeri merupakan beratnya sensai nyeri.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, L dan Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta
: EGC.
Dasna. 2013. Efektivitas Terapi Aroma Bunga Lavender (Lavandula
Angustifolia) terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Klien Infark
Miokard. http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/a rticle/view/8338.
Hutasoit A. S. (2002). Panduan Praktis Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Judha Dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Lailiyana, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : EGC.
Maryunani. 2010. Nyeri dalam Persalinan Teknik dan Cara Penanganannya.
Jakarta : Trans Info Media
Meiliasari, M., dan Danuatmaja, B. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit.
Jakarta : Puspa Swara
Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental keperawatan konsep, proses dan
praktik. Edisi 4 volume 1. Jakarta : EGC
Price, S., & Price, L. (1999). Aromatherapy for Health (2 ed.). Churchill
Livingstone.
Sharma. (2009). Aroma Therapy Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta :
Kharisma Publishing.
Shinobi. (2008). Pijat aromaterapi. Available from URL:
http://id.88db.com/id/Discussion_reply.page/Health_Medical/?
DiscID=1309. [Accessed 10 Januari 2018]
Sumarah, Widyastuti, Y.& Wiyati, N. (2009) Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan
Kebidanan pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Penerbit Fitramay
Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.
Yuliatun, Laily. 2008. Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode
Nonfarmakologis. Malang: Bayumedia Publishing
13