PENCAK SILAT
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA 3 : Pukulan dan Tangkisan.
II. HARI DAN TANGGAL : Senin,9 November 2020
III. TUJUAN : Melatih dasar serangan dengan tangan Mengenalkan
pukulan dan tangkisan yang efisien untuk melakukan
serangan dan tangkisan. Mengenalkan macam-macam
tekhnik tangkisan, Menjauhkan diri kekacauan pikiran dan
senantiasa untuk berpikir positif.
Menurut legenda Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke 11.
Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh
kawasan Asia Tenggara. Adapula cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula aliran silat
Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menirukan gerakan pertrukan
antara harimau dan monyet.
Di sebuah dalam gerakan pencak dibuat dengan meniru gerakan binatang di alam sekitar,
seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di Nusantara
ini kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia yang berburu dan
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya tradisi suku Nias.
Kemudian silat menyebar di kepulauan Nusantara di setiap kerajaan-kerajaan besar, seperti
Sriwijaya dan Majapahit.Menurut ahli sejarah, pencak silat perrtama kali ditemukan di Riau
pada zaman kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka
dan pulau jawa. Lalu pada abad ke XVI kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat
sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya.
Seni bela diri Pencak silat telah banyak di kenal di berbagai Negara di belahan dunia ini
dan dengan nama aliran yang berbeda-beda tentunya, namun tidak menutup kemungkinan
gerakan yang dilakukan hampir memiliki gerakan yang sama. Tradisi silat juga diturunkan
secara lisan dan menyebar, diajarkan dari guru ke murid. Silat juga berkembang dari ilmu
bela diri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela Negara untuk menghadapi
penjajah. Pencak silat sangatlah penting dan harus dikembangkan dan perlu dibentuk suatu
organisasi pencak silat yang bersifat Nasional, yang dapat mengikat aliran pencak silat di
seluruh Indonesia. Istilah yang dominan dalam gerakan pencak silat yaitu di antaranya;
Teknik, Belaan, serangan, Kuda-kuda, sikap dan gerak, langkah, kembangan, buah, jurus,
sapuan dan guntingan, serta kuncian
V. HASIL PENGAMATAN
1. Pukulan
1.a Pukulan lurus (kuda kuda tengah)
Meskipun asal muasal pencak silat belum di ketahui secara pasti namun di yakini
pencak silat mulai tersebar dan berkembang di Indonesia sejak abad ke 7 masehi. Teknik
dasar dalam pencak silat di antarannya adalah pukulan,tanglisan dan lain-lain.berikut
penjelasan dari masing-masing tekniik beserta macamnya.
1. Pukulan depan /lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan.
Untuk mencapai hasil yang optimal,pukulan dapat dilakukan dengan bantuan
pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan berat badan
ke depan .pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda.
2. Pulkulan parang adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan di tekuk (90%)
dan untuk lintasan pukulan ini dapat dilakukan dengan posisi kaki yang
bervariasi,baik deng posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang digunakan untuk
menyerang maupun tidak.
3. Pukulan suing adalah pukulan dengan menggunakan tangan yang dimulai dari
samping dan arah lintasan mengarah ke depan atau lurus sasaranya yaitu bahu atau
sendi bahu bagian kanan karean lawan yang dengan kita berhadapan, jadi sama saja
dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran.
4. Pukulan tropelan adalah pukulan dengan menggunakan kuda-kuda tengah atu kiri
depan dan posisi kedua tangan mengepal dan luruskan kedua tangan kedepan
sasaranya saitu pada bagian dada kanan maupun sebelah kiri.
1. Tangkisan Atas adalah tangkisan mengontak langsung serangan lawan dengan cara
menarik salah satu tangan dari bawah ke atas sehingga kepala akan terlindungi dari
serangan lawan.
2. Tangkisan Tengah adalah mengontak langsung serangan lawan dengan cara menarik
salah satu tangan dari samping ke depan sehingga bisa melindungi badan bagian
depan dan samping dari serangan lawan.
3. Tangkisan Bawah adalah mengontak langsung serangan lawan dengan cara menarik
salah satu tangan dari atas ke bawah sehingga bisa melindungi badan bagian tengah
dari serangan lawan.
Pada rangkaian praktikum acara tiga ini yang berkaitan dengan pukulan dan tangkisan,kita
di minta untuk melatih pemahaman tentang pola serangan atau tangkisan yang dilakukan
oleh seorang musuh kita.karena dalam pukulan dan tangkisan seluruh badan kita harus
tenang dan sigap,jadi sebaiknya lakukan segala sesuatu dengan baik mulai dari awal
hingga akhir.
VII. KESIMPULAN
Pada kesimpulan Praktikum Acara 3 kali ini dapat diambil sebagai berikut ialah:
1. Didalam setiap gerakan yang dilakukan memiliki ciri khas dan manfaat nya masing-
masing
2. Dalam sebuah Gerakan yang baik dan benar akan menjadikan silat menjadi nilai seni
tersendiri
3. Tangkisan adalah tekhnik belaan dengan cara melakukan kontak langsung atau benturan
terhadap serangan lawan.
4. Di dalam tangkisan sangat berguna untuk menangkis serangan dari lawan
5. Dalam melakukan gerakan tangkisan harus dengan sungguh-sungguh dan memiliki
pengalaman yang sudah dilatih karena jika kita asal-asalan maka akan membuat kita
cidera
DAFTAR PUSTAKA
Hariyadi, Kotot R. 2003. Teknik Dasar Penacak Silat, Seni Bela Diri. Jakarta: PT Dian
Rakyat Diakses tanggal 9 November 2020.
Gunawan, Gugun Arief. 2007. “Beladiri”. Yogyakarta. PT. Pustaka Insan Madani
Welianto, Ari (6 Maret 2020). "Pencak Silat: Arti, Sejarahnya dan Teknik
Dasar". Kompas.com. Diakses tanggal 9 November 2020.
Mukholid, Agus. 2004. Pencak Silat Seni, jakarta : PB IPSI.
Jambi, 9 November 2020
Mengetahui,
Co.Ass Pratikan