Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI PRATIKUM

ILMU BUDAYA DASAR

PENCAK SILAT

“ACARA 3 PUKULAN DAN TANGKISAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA :RISKY BIMA PURNAWAN


NIM :21728
KELAS :STIPP A
CO-ASS :MUHAMMAD RAHADIAN NUR

JURUSAN SARJANA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2020
I. ACARA 3 : Pukulan dan Tangkisan.
II. HARI DAN TANGGAL : Senin,9 November 2020
III. TUJUAN : Melatih dasar serangan dengan tangan Mengenalkan
pukulan dan tangkisan yang efisien untuk melakukan
serangan dan tangkisan. Mengenalkan macam-macam
tekhnik tangkisan, Menjauhkan diri kekacauan pikiran dan
senantiasa untuk berpikir positif.

IV. TINJAUAN PUSTAKA


Pencak silat atau silat merupakan seni olahraga beladiri yang berasal Asia
Tenggara(Indonesia,Singapura,Filipina,Thailand). Di Indonesia, nama pencak silat
digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang
ada di Indonesia. Awalnya pencak merupakan nama yang digunakan di Jawa, sedangkan
silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Namun seiring
berjalannya waktu, istilah pencak digunakan pada atraksi yang lebih mengedepankan unsur
seni dan keindahan gerakan. Sedangkan istilah silat dgunakan untuk atraksi yang
mengedepankan unsur pertarungan.
Asal usul pencak silat di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan
kapan dan bagaimana asal muasal pencak silat ini. Ada yang menyebut adanya bela diri ini
karena kemampuan para nenek moyang untuk melindungi dan mempertahankan
kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan berbagai jurus
dengan menirukan berbagai gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, atau burung elang
Selain itu, ada pula y ang menyebut asal usul seni bela diri karena keterampilan
berbagai suku di Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan berbagai
senjata seperti parang, tombak, dan perisai. Misalnya suku Nias yang terampil
menggunakan parang. Adat dan tradisi suku Nias dipercaya hingga abad ke 20 tidak
tersentuh budaya luar sama sekali.Meskipun asal muasal pencak silat belum diketahui
secara pasti namun diyakini pencak silat mulai tersebar dan berkembang di Indonesia sejak
abad ke 7 masehi. Pencak silat tersebut berkembang secara lisan, dari mulut ke mulut
seperti dari guru ke murid. Ada yang menyebut bahwa perkembangan silat berasal dari
cerita legenda seperti cerita kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang dikenal memiliki
pendekar-pendekar yang menguasai beladiri dan ilmu kanuragan serta memiliki prajurit
yang juga mahir dalam beladiri.
Menurut seorang peneliti silat Donald F. Draeger, bukti adanya seni bela diri bisa
dilihat dari artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik serta pahatan relief-relief di
candi Prambanan dan Borobudur yang menunjukkan sikap kuda-kuda silat. Sementara itu
menurut Shamsuddin, perkembangan silat mendapat pengaruh dari beladiri China dan India.
Hal ini karena sejak awal budaya Melayu telah mendapat pengruh dari kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang dari India, Cina, dll.

Menurut legenda Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke 11.
Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh
kawasan Asia Tenggara. Adapula cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula aliran silat
Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menirukan gerakan pertrukan
antara harimau dan monyet.

Di sebuah dalam gerakan pencak dibuat dengan meniru gerakan binatang di alam sekitar,
seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di Nusantara
ini kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia yang berburu dan
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya tradisi suku Nias.
Kemudian silat menyebar di kepulauan Nusantara di setiap kerajaan-kerajaan besar, seperti
Sriwijaya dan Majapahit.Menurut ahli sejarah, pencak silat perrtama kali ditemukan di Riau
pada zaman kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka
dan pulau jawa. Lalu pada abad ke XVI kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat
sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya.

Seni bela diri Pencak silat telah banyak di kenal di berbagai Negara di belahan dunia ini
dan dengan nama aliran yang berbeda-beda tentunya, namun tidak menutup kemungkinan
gerakan yang dilakukan hampir memiliki gerakan yang sama. Tradisi silat juga diturunkan
secara lisan dan menyebar, diajarkan dari guru ke murid. Silat juga berkembang dari ilmu
bela diri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela Negara untuk menghadapi
penjajah. Pencak silat sangatlah penting dan harus dikembangkan dan perlu dibentuk suatu
organisasi pencak silat yang bersifat Nasional, yang dapat mengikat aliran pencak silat di
seluruh Indonesia. Istilah yang dominan dalam gerakan pencak silat yaitu di antaranya;
Teknik, Belaan, serangan, Kuda-kuda, sikap dan gerak, langkah, kembangan, buah, jurus,
sapuan dan guntingan, serta kuncian

V. HASIL PENGAMATAN
1. Pukulan
1.a Pukulan lurus (kuda kuda tengah)

Keterangan : Pukulan lurus posisi kuda-kuda tengah


yaitu teknik tangan mengepal untuk meluncurkan
serangan dengan sasaran dada lawan, serangan ini
tangan lurus dan sasaran tepat berada di bagian dada.
Teknik ini kaki menggunakan kuda-kuda tengah.
1.b Pukulan Lurus (kuda kuda kanan/kiri depan)

Keterangan :Pukulan lurus posisi kuda-kuda kiri atau


kanan depan yaitu dengan teknik tangan mengepal
meluncurkan serangan dengan sasaran dada lawan,
serangan ini tangan lurus dan sasaran tepat berada di
bagian dada untuk menangkis serangan. Badan
condongkan ke depan dan kaki belakang jinjit untuk
menjangkau lawan. Teknik ini kaki menggunakan
kuda-kuda kiri atau kanan depan.

1.c Pukulan Parang (kuda-kuda tengah)


Keterangan : Pukulan parang dilakukan dengan kuda-
kuda tengah posisi telapak tangan membuka dan rapat,
lalu pukulan kan leher.
1.d Pukulan Parang (kuda-kuda kiri atau kanan depan

Keterangan : Pukulan parang dilakukan dengan kuda-


kuda kiri atau kanan depan posisi telapak tangan
membuka dan rapat, lalu pukul kan ke leher. Tangan
yang satu berada di depan dada untuk menangkis atau
melindungi serangan lawan. Badan condongkan ke
depan dan kaki belakang jinjit untuk menjangkau
lawan.
1.e Pukulan Suing (kuda-kuda tengah)

Keterangan : Pukulan suing yang dilakukan dengan


kuda-kuda tengah yaitu posisi tangan mengepal,
pukulan ke tulang rusuk dengan lintasan ke bawah
samping

1.f Pukulan Suing (kuda-kuda kiri atau kanan depan)

Keterangan : Pukulan suing dilakukan dengan kuda-


kuda kiri atau kanan depan yaitu posisi tangan
mengepal, pukulan ke tulang rusuk. Tangan yang satu
berada di depan dada untuk menangkis atau melindungi serangan lawan. Badan condong
kedepan dan kaki belakang jinjit untuk menjangkau lawan

1.g Pukulan Troplle (kuda-kuda tengah)

Keterangan : Pukulan troplle dilakukan dengan kuda-


kuda tengah, yaitu posisi kedua tangan mengepal lalu
memukulkan lurus kedepan
1.h Pukulan Tropell (kuda-kuda kiri atau kanan depan)

Keterangan: Pukulan troplle dilakukan dengan kuda-


kuda kiri atau kanan depan, yaitu posisi kedua tangan
mengepal dan pukulkan kedua tangan lurus kedepan.
Badan condong kedepan dan kaki belakang jinjit untuk
menjangkau lawan.
2. Tangkisan
2.a Tangkisan Atas (kuda-kuda tengah)
Keterangan: Tangkisan atas dengan posisi kuda-kuda
tengah yaitu dengan tangan mengepal kemudian
angkat tangan kiri atau kanan keatas atau posisi
menangkis, hingga posisi tangan di atas kepala atau
tidak menutupi pandangan.
2.b. Tangkisan Atas (kuda-kuda kiri atau kanan depan)
Keterangan : Tangkisan atas dengan posisi kuda-kuda
kiri atau kanan depan yaitu posisi tangan mengepal
kemudian angkat tangan kiri atau kanan untuk
menangkis, tangan yang satu mengepal di pinggang
badan sedikit di condongkan kebelakang. Jika posisi
kuda-kuda kiri depan maka yang menangkis adalah
tangan kiri begitupun sebaliknya.
2.c. Tangkisan Tengah (kuda-kuda tengah)

Keterangan : Tangkisan tengah dengan posisi kuda-


kuda tengah yaitu dengan tangan mengepal dengan
mengangkat tangan kiri atau kanan di depan kepala.
2.d. Tangkisan Tengah (kuda-kuda kiri atau kanan depan)

Keterangan : Tangkisan tengah dengan posisi kuda-


kuda kiri atau kanan depan yaitu dengan posisi tangan
mengepal kemudian angkat tangan kiri atau kanan di
depan kepala. Tangan yang satu mengepal di samping
pinggang
2.e. Tangkisan bawah (kuda-kuda tengah)

Keterangan : Tangkisan bawah dengan menggunakan


kuda-kuda tengah caranya yaitu dengan posisi tangan
mengepal, kemudian angkat tangan kiri atau pun
kanan kebawah hingga posisi tangan di luar di luar
paha

2.f. Tangkisan bawah (kuda-kuda kiri atau kanan depan)

Keterangan : Tangkisan bawah dengan menggunakan


kuda-kuda kiri atau kanan depan dilakukan dengan
posisi tangan mengepal, kemudian angkat tangan kiri
atau kanan ke bawah, yang satu mengepal di samping
pinggang.
VI. PEMBAHASAN
Adapun pembahasan yang dapat di ambil dari laporan pratikum seni budaya dasar Pencak
silat adalah salah satu seni ilmu bela diri. Seni bela diri pancake silat mengandung beberapa
aspek nilai, diantara nya yaitu mental spiritual, senu budaya, bela diri, olahraga. Di Indonesia,
nama pencak silat di gunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri
tradisional yang ada di Indonesia. Namun, seiring berjalan nya waktu, istilah pencak di
gunakan pada atraksi yang lebih mengkedepankan untuk seni dan keindahan gerakan.
Sedangkan istilah silat di gunakan untuk atraksi yang mengkedepankan unsur petarungan.
Sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan kapan dan bagaimana asal muasal pencak
silat ini. Ada yang menyebut adanya bela diri ini karena kemampuan nenek moyang, untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.

Meskipun asal muasal pencak silat belum di ketahui secara pasti namun di yakini
pencak silat mulai tersebar dan berkembang di Indonesia sejak abad ke 7 masehi. Teknik
dasar dalam pencak silat di antarannya adalah pukulan,tanglisan dan lain-lain.berikut
penjelasan dari masing-masing tekniik beserta macamnya.

Pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan


menggunakan tangan sebagai komponennya. Dalam pertangdingan pencak silat olehraga,
teknik pukulan yang sering di gunakan adalah pukulan depan, pukulan parang, pukulan
suing, dan pukulan tropelan berikut pembahasannya :

1. Pukulan depan /lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan.
Untuk mencapai hasil yang optimal,pukulan dapat dilakukan dengan bantuan
pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan berat badan
ke depan .pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda.

2. Pulkulan parang adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan di tekuk (90%)
dan untuk lintasan pukulan ini dapat dilakukan dengan posisi kaki yang
bervariasi,baik deng posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang digunakan untuk
menyerang maupun tidak.

3. Pukulan suing adalah pukulan dengan menggunakan tangan yang dimulai dari
samping dan arah lintasan mengarah ke depan atau lurus sasaranya yaitu bahu atau
sendi bahu bagian kanan karean lawan yang dengan kita berhadapan, jadi sama saja
dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran.

4. Pukulan tropelan adalah pukulan dengan menggunakan kuda-kuda tengah atu kiri
depan dan posisi kedua tangan mengepal dan luruskan kedua tangan kedepan
sasaranya saitu pada bagian dada kanan maupun sebelah kiri.

Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan caramengadakan kontak


langsung dengan serangan yang di lancarkan lawan.Tangkisan berjuan untuk hal-hal
seperti menghilangkan serangan dari lintasan, dan membendung atau menahan serangan
lawan jika terpaksa. Dalam pencak silat ada beberapa jenis tangkisan yaitu sebagai
berukut:

1. Tangkisan Atas adalah tangkisan mengontak langsung serangan lawan dengan cara
menarik salah satu tangan dari bawah ke atas sehingga kepala akan terlindungi dari
serangan lawan.

2. Tangkisan Tengah adalah mengontak langsung serangan lawan dengan cara menarik
salah satu tangan dari samping ke depan sehingga bisa melindungi badan bagian
depan dan samping dari serangan lawan.

3. Tangkisan Bawah adalah mengontak langsung serangan lawan dengan cara menarik
salah satu tangan dari atas ke bawah sehingga bisa melindungi badan bagian tengah
dari serangan lawan.

Pada rangkaian praktikum acara tiga ini yang berkaitan dengan pukulan dan tangkisan,kita
di minta untuk melatih pemahaman tentang pola serangan atau tangkisan yang dilakukan
oleh seorang musuh kita.karena dalam pukulan dan tangkisan seluruh badan kita harus
tenang dan sigap,jadi sebaiknya lakukan segala sesuatu dengan baik mulai dari awal
hingga akhir.

VII. KESIMPULAN

Pada kesimpulan Praktikum Acara 3 kali ini dapat diambil sebagai berikut ialah:

1. Didalam setiap gerakan yang dilakukan memiliki ciri khas dan manfaat nya masing-
masing
2. Dalam sebuah Gerakan yang baik dan benar akan menjadikan silat menjadi nilai seni
tersendiri
3. Tangkisan adalah tekhnik belaan dengan cara melakukan kontak langsung atau benturan
terhadap serangan lawan.
4. Di dalam tangkisan sangat berguna untuk menangkis serangan dari lawan
5. Dalam melakukan gerakan tangkisan harus dengan sungguh-sungguh dan memiliki
pengalaman yang sudah dilatih karena jika kita asal-asalan maka akan membuat kita
cidera
DAFTAR PUSTAKA

Hariyadi, Kotot R. 2003. Teknik Dasar Penacak Silat, Seni Bela Diri. Jakarta: PT Dian
Rakyat Diakses tanggal  9 November 2020.
Gunawan, Gugun Arief. 2007. “Beladiri”. Yogyakarta. PT. Pustaka Insan Madani
Welianto, Ari (6 Maret 2020). "Pencak Silat: Arti, Sejarahnya dan Teknik
Dasar". Kompas.com. Diakses tanggal 9 November 2020.
Mukholid, Agus. 2004. Pencak Silat Seni, jakarta : PB IPSI.
Jambi, 9 November 2020

Mengetahui,

Co.Ass Pratikan

(MUHAMMAD RAHADIAN NUR) (RISKY BIMA PURNAWAN)

Anda mungkin juga menyukai