PRAKTIK LAPANGAN
Disusun Oleh :
Risky Bima Purnawan
21728
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK LAPANGAN
Disusun Oleh :
Risky Bima Purnawan
21728
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
I. Pendahuluan........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan...........................................................................................2
II. Tinjauan Pustaka.................................................................................................3
A. Pengertian Biogas.........................................................................................3
B. Tahap Pembuatan Biogas ............................................................................3
III. Alat, Bahan Dan Prosedur Kerja.......................................................................5
A. Alat Dan Bahan..........................................................................................5
B. Prosedur Kerja.............................................................................................5
IV. Hasil Dan Pembahasan......................................................................................6
A. Hasil Pengamatan .......................................................................................6
B. Pembahasan ................................................................................................9
V. Kesimpulan.....................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................11
Lampiran................................................................................................................12
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh
prosesfer mentasi bahan bahan organik oleh bakteri bakteri anaerob (bakteri
yang hidup dalam kondis ikedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan
organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya
bahan organik (padat,cair) homogen seperti kotoran dan urine(airkencing)
hewan ternak cocok untuk sistem biogas sederhana. Didaerah yang banyak
industry pemrosesan makaanan taralain tahu, tempe, ikan, pindang atau brem
bisa menyatukan saluran limbahnya kedalam sistem biogas, sehingga limbah
industri tersebut tidak mencemari lingkungan disekitarnya. Hal ini
memungkinkan karena limbah industr itersebut diatas berasal dari bahan
organik yang homogen.(Usman et al., 2020)
Limbah peternakan merupakan salah satu sumber bahan yang dapat
dimanfaatkan untuk mengahasilkan biogas, sementara perkembangan atau
pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan,
karena menumpuknya limbah peternakan. Polutan yang disebabkan oleh
dekomposisi kotoran ternak yaitu BOD dan COD (Biological Chemical
Oxygen Demand), bakteri pathogen, polusi air, (terkontaminasinya air bawah
tanah, air permukaan), debu dan polusi bau. Jika dilihat dari pengolahan
limbah, proses anaerob juga memberikan keuntungan yaitu menurunkan nilai
BOD dan COD, total solid, volatile solid, nitrogen nitrat dan nitrogen organik.
bakteri coliform dan patogen lainnya, telur insek, parasit, bau juga
dihilangkan(Mara, 2012)
Kotoran sapi kebanyakan hanya dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk
kandang namun tanpa proses pengolahan. Biasanya kotoran sapi itu hanya
dibiarkan mengering di suatu lahan dan setelah kering baru
digunakan untuk penyuburan tanah atau tanaman. Kondisi ini tentu dapat
merusak lingkungan, terutama pencemaran udara. Sebab kotoran sapi
yang masih basah menimbulkan bau tidak sedap. Ini jelas membahayakan
kesehatan bagi orang yang menghirupnya. Padahal jika dianalisis
1
2
3
4
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan Praktek Lapangan acara Biogas adalah
sebagai berikut : .
Tabel 1. Pembuatan Biogas
Acara Kegiatan Hasil
Melakukan
Pengamatan Unit
pengamatan unit
Biodigester Bioges -
biodigester biogas
a. Jumlah kohe = 5 kg
b. Jumlah air = 5 kg
Praktek pengisian
Feeding c. Waktu pengadukan
biogas
sampai pengisian = 30
menit
Tekanan gas awal (pagi
1. Melakukan sebelum diisi) : 40 mmHg
pengamatan jumlah Tekanan gas akhir (sore
gas setelah diisi) : 34 mmHg
6
7
1.003802 atm
Acara Kegiatan Hasil
c.Hitung volume biogas:
1,6061M3
d.Hitung mol biogas :
641,52 g/mol
e. Hitung massa biogas :
16,4 kg
a. Volume air = 0,2 liter
b. Tekanan gas awal
sebelum digunakan = 40
cm hg
4. Memanfaatkan gas
c. Tekanan gas akhir
untuk memasak 1
setelah digunakan = 34 cm
liter air sampai
hg
mendidih
d. Waktu memasak sampai
mendidih = 2 menit 50
detik
e. Warna gas = Biru
a. Berat/vol air 0,2 liter
b. suhu air awal 28 oC
c. suhu air akhir 100 oC
d. suhu air pada pemanas :
5.Pengujian kompor
45 detik 60oC
biogas
60 detik 68o
1 mnit 30 secon 80 o
2 mnit 88 o
2 menit 50 detik 100 oC
layout biodigester
biodigester biogas
biogas
e. Pengamatan
pertumbuhan:
- Tinggi tanaman 12 dan
8 cm
B. Pembahasan
Pada praktik lapangan ini, kegiatan pertama yang kita memahami bagian-
bagian dari unit biodigester biogas lalu melakukan pengisian biogas, namun
kendala pada praktik ini kita tidak dapat melakukan pengesian karena biodigester
tersumbat sehingga tidak dapat di gunakan. Pengisian ke dalam biodigester untuk
kotoran hewan sebanyak 5kg dengan jumlah air 5kg .
Pada pemanfaatan gas dengan cara memasak 1 liter air sampai mendidih,
volume air 1 liter tekanan gas awal sebelum di gunakan 40 cmhg, dan tekanan
akhir nya setelah di gunakan menjadi 34 cmhg, waktu yang digunakan untuk
memasak air 2 menit 50 detik, dengan menghasilkan warna gas biru. Selain itu
injek dari kompor biogas juga berbeda dengan kompor gas LGP, kompor gas dari
biogas ini tidak memiliki pemantik api sehingga harus menggunakan pemantik
manual, dan spuyer dari kompor gas biogas lebih besar dari kompor gas LPG.
Pada pembuatan biogas dapat menghasilkan bioslurry yaitu ampas biogas
merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan kotoran ternak dan air
melalui proses tanpa oksigen (anaerobik) di dalam ruang tertutup. Bioslurry yang
dihasilkan yaitu bioslurry cair dan padat, bioslurry ini warna nya coklat gelap
tidak berbau dan pH nya 7,5. Bioslurry ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah, penyedia nutrisi
tanah, pengatur pertumbuhan tanaman dan pupuk organik yang lain.
Pada praktek lapangan ini ada perlakuan menggambar layout reactor biogas
yang dilakukan menggambar di halaman menggunakan tepung kapur.
Menggambar layout di awali dengan membuat titik tengah, dan dari titik tengah
tersebut di tarik garis dengan ukuran tertentu. Garis demi garis ditarik untuk
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Mara, I. M. (2012). Analisis Penyerapan Gas Karbondioksida ( CO 2 ) Dengan
Larutan NaOH Terhadap Kualitas Biogas Kotoran Sapi I Made Mara * *
Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl Majapahit 62
Mataram , NTB . Email ; made.mara@ymail.com. Jurnal Teknik Mesin, 2(1),
38–46.
Prayitno, H. T. (2019). Pengolahan Kotoran Sapi Dengan Teknologi Biogas
Reaktor Kecil. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan
Dan IPTEK, 10(2), 123–132. https://doi.org/10.33658/jl.v10i2.84
Usman, U., Hasan, H., M, M. H., & Elihami, K. (2020). Pemanfaatan Kotoran
Ternak Sebagai Bahan Pembuatan Biogas. Maspul Journal Of Community
Empowerment, 1(1), 13–20.
Wardana, L. A., Lukman, N., Mukmin, M., Sahbandi, M., Bakti, M. S., Amalia,
D. W., Wulandari, N. P. A., Sari, D. A., & Nababan, C. S. (2021).
Pemanfaatan Limbah Organik (Kotoran Sapi) Menjadi Biogas dan Pupuk
Kompos. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(1).
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i1.615
12
LAMPIRAN
A. Foto Kegiatan
Gambar 1. Pengukuran Tekanan Gas Gambar 2. Pencampuran Kohe
13