Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA RUMAH TANGGA

PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI LAVENDER

OLEH :

Farkhah Intan Anasis (1816442013)

KELAS PENDIDIKAN IPA ICP


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya., kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Kimia Rumah Tangga berjudul
“PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI”. Cakupan materi yang terdapat pada makalah ini
didapatkan dari kajian literatur dari beberapa sumber.

Kami berharap melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui hal-hal yang terkait
tentang antariksa khususnya pada materi penerbangan luar angkasa dan mengkaji lebih jauh
topik-topik yang kami angkat di dalamnya, serta dapat digunakan sebagaimana mestinya. Seperti
manusia pada umumnya kami pun tak luput dari kekhilafan, sehingga apabila terdapat kesalahan
atau hal-hal yang tidak relevan pada pembahasan dalam makalah ini kami mohon maaf. Besar
harapan kami, agar pembaca dapat memberikan kritik yang membangun sehingga untuk
kedepannya makalah yang disajikan oleh kami selaku pemateri akan lebih baik nantinya,
terimakasih.

Penyusun

Farkhah Intan A.

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian Lilin...............................................................................................................................3
B. Aromaterapi.....................................................................................................................................3
C. Membuat Lilin Aromaterapi............................................................................................................4
D. Analisis Bahan Kimia pada Lilin.....................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lilin sebagai penerang merupakan sumber cahaya tertua, karena telah digunakan sejak
tahun 3000 Sebelum Masehi di Mesir dan Kereta. Lilin yang kita gunakan sebagai sumber
cahaya terdiri atas batang silinder yang terbuat dari lemak dan seutas kain sebagai sumbunya.
Lemak tersebut diproduksi oleh lebah, yang dihasilkan untuk membuat sarangnya. Lilin mirip
dengan minyak namun ia tidak mencair dalam suhu normal, sebaga perbandingan lilin mencari
pada suhu antara 65-85 derajat Celcius, sedikit lebih rendah dari titik didih air. Karena memiliki
titik beku yang lebih tinggi dari minyak maka lilin telah digunakan sejak lama sebagai lapisan
pelindung, terutama untuk kayu, batu, gips dan kain. Lilin merupakan senyawa kimia yang
kompleks, terdiri atas asam lemak padat dan alcohol, namun terkandung asam murni dan
hidrokarbon. Bahan tersebut menyatu secara permanen dan tahan lama yang berfungsi
melindungi dari kerusakan dan panas yang berlebihan.

Lilin dalam seni lukis paling sering digunakan untuk pelapis sekaligus pelindung dan
bahan tambahan krayon dan cat minyak pastel. Penggunaannya pun tergantung pada tiik cairnya
dan pemukaan yang akan dilapisinya. Fungsi lilin tidak terbatas sebagai penerang saja, buktinya
sekitar seratus tahun yang lalu, lilin telah digunakan sebagai alat ukur waktu, ternyata lilin juga
digunakan dipersidangan, ketika hakim mengajukan tawaran kepada kedua belah pihak untuk
mengadakan tawar-menawar terhadap kepustusan hakim, waktu yang tersedia dihitung dengan
nyala sebuah lilin setinggi 1 inci. Apabila lilin tersebut padam, maka tawaran tersebut dibatalkan.

Selain itu, lilin digunakan juga dalam dunia pengobatan terutama dalam terapi aroma,
caranya lilin dilelehkan, lalu dicampur dengan cairan wewangian yang diinginkan (misalnya
minyak melati atau mawar), setelah itu lilin siap dibentuk dan jika dibakar akan mengeluarkan
wangi dari masing-masing bahan. Atau jika ingin cepat dan praktis, cukup teteskan minyak
wewangian tersebut ke dalam lilin yang sedang menyala.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat lilin aromaterapi sederhana?

1
2. Apa saja kandungan bahan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi?

C. Tujuan

1. Mengetahui cara membuat lilin aromaterapi


2. Mengetahui fungsi masing-masing bahan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lilin
Lilin atau malam adalah ester antara asam lemak suku tinggi dengan akohol
monovalen yang mempunyai bobot molekul yang besar. Ada juga lilin dengan alkohol
penyusunannya berupa kolestrol. Pada suhu biasa, lilin berupa zat padat yang mudah
meleleh, tetapi tidak mudah terhidrolisis (Mira, 2013). Lilin adalah sumber penerangan
yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Jenis lilin pada dasarnya bisa kita bedakan menjadi 3 menurut macamnya, yaitu :
a. Lilin (wax) yang berasal dari bahan tambang
Dalam dunia perdagangan biasa disebut dengan nama parafin wax, mencair pada
pemanasan 50-60⁰C. Parafin wax lokal (produksi pertamina) memiliki sifat kurang
lentur dibandingkan paraffin dari RRC, disamping itu produksi lokal warnanya dapat
berubah menjadi kekuningan
b. Lilin (wax) yang diperoleh dari tumbuhan (vegetable wax)
Vegetable wax yang sering dipakai adalah soy dan palm wax (sawit). Bahan ini
berbentuk serpihan (flake) atau berbentuk butiran kecil-kecil (granul) berwarna putih.
c. Lilin (wax) yang diperoleh dari binatang (animal wax)
Bahan yang sering digunakan adalah bees wax yaitu berasal dari lebah, selain
menghasilkan aroma yang manis saat dibakar, lili jenis ini memiliki waktu nyala lebih
lama dibandingkan paraffin wax atau paraffin coax (Mira, 2013).

B. Aromaterapi
Aromaterapi Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma
berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Sehingga aromaterapi
adalah salah satu pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan umumnya
digunakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, harumdisebut minyak atsiri atau
essensial oil (Mira, 2013).
Aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, pikiran dan
jiwa. Sari pati tumbuhan tersebut, biasa disebut minyak esensial yang bisa digunakan

4
sebagai aromaterapi. Beberapa esensial yang umum digunakan dalam aromaterapi karena
sifatnya yang serbaguna adalah langon kleri, eukaliptus, geranium, lavender, lemon,
peppermint, petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-ylang. Aromaterapi yang
merupakan penyembuhan kuno yang digunakan. Manfaat aromaterapi berbeda-beda
berdasarkan esensial yang digunakan.
Lilin aromaterapi adalah lilin khusus yang terbuat dari minyak esensial
dengan aroma yang begitu menenangkan dan menyenangka n. Lilin aromaterapi
adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang
dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi
secara inhalasi (penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan. Lilin
aromaterapi akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Saat ini
lilin aromaterapi banyak diformulasikan dengan mempunyai fungsi ganda yaitu, selain
sebagai aromaterapi bisa juga menjadi sumber penerangan (Primadiati, 2002). Pembuatan
lilin aromaterapi membutuhkan stearin, parafin, dan miyak atsiri.

C. Membuat Lilin Aromaterapi


1. Alat dan Bahan
 Lilin bekas/paraffin
 Sumbu lilin
 Gelas kaca transparan
 Pisau
 Kompor
 Panci 2 buah, ukuran besar dan kecil
 Air
 Zat pewarna
 Pengaharum/essential oil/bahan alami
 Kayu untuk mengaduk

5
2. Prosedur kerja
1) Siapkan lilin yang sudah ada. Potong menjadi bagian kecil-kecil dengan pisau
untuk mempermudah dan mempercepat proses pelelehan.
2) Isilah panci besar dengan air, kemudian masukkan potongan lilin kedalam panci
yang sudah ada airnya tadi. Sebagai peringatan, jangan melehkan lilin saat panci
tidak ada airnya.
3) Nyalakan kompor untuk proses pelelehan lilin dan secara otomatis lilin akan
meleleh secara perlahan. Aduk dengan kayu untuk proses pelelehan.
4) Tambahkan essential oil yang ingin digunakan sebagai pengharum lilin
5) Tambahkan zat pewarna berbahan kimia (crayon) Jangan menggunakan zat
pewarna makanan, karena tidak cocok dengan lilin.
6) Siapkan gelas untuk meletakkan lilin yang sudah cair tadi.
7) Taruh sumbu lilin di dalam gelas dan jepit sumbu lilin tersebut dengan jepit
jemuran atau bisa menggunakan jepit yang lainnya.
8) Tuangkan lilin secara perlahan sampai menutupi permukaan wadah. Jangan
sampai penuh.
9) Diamkan lilin sampai mengeras. Lebih lama didiamkan lebih bagus hasil yang
didapat nanti.
10) Setelah didiamkan beberapa lama, lilin siap untuk dijadikan hiasan dalam rumah.

D. Analisis Bahan Kimia pada Lilin


1. Kandungan bahan kimia pada Lilin
Lilin merupakan senyawa kimia yang kompleks, terdiri atas asam lemak padat
dan alcohol, namun terkandung asam murni dan hidrokarbon. Bahan tersebut
menyatu secara permanen dan tahan lama yang berfungsi melindungi dari kerusakan
dan panas yang berlebihan. Ada banyak jenis macam lilin dengan kandungan yang
berbeda. Salah satunya adalah lilin paraffin (paraffin wax) yang paling umum
digunakan.
Paraffin wax merupakan campuran murni dari padatan hidrokarbon jenuh yang
mempunyai rumus umum 𝐶𝑛𝐻2𝑛+2 . Paraffin wax memiliki organoleptis tidak

6
berbau, tidak berwarna dan merupakan padatan putih (Rowe dkk, 2009). Paraffin wax
memiliki berat molekul rata-rata 300-700 gram/mol. Titik leleh paraffin wax adalah
45-65⁰C. Paraffin wax memiliki sifat basa karena memiliki pH 11 (Mozes, 1983).
Paraffin wax adalah bahan utama pembuatan lilin. Dalam kimia paraffin  adalah
nama umum untuk hidrokarbon alkana. Molekul parafin paling simpel adalah metana,
CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. parafin pertama ditemukan oleh Carl
Reichenbach tahun 1830.
Cairan Parafin Merupakan cairan yang memiliki sifat yang mudah larut dalam
eter, benzena, CS2, pada minyak yang menguap, dalam hampir seluruh jenis minyak
lemak yang hangat, susah larut pada etanol absolut, tidak memiliki rasa, tidak larut di
dalam air, putih atau bening, tidak larut pada alkohol dan gliserin, berupa cairan
minyak kental yang tembus cahaya atau sedikit buram, tidak memiliki bau dan sedikit
berminyak.
Cairan Parafin adalah senyawa hidrokarbon yang bisa teroksidasi menjadi
senyawa baru yakni senyawa peroksida .Yaitu hasilnya adalah senyawa keton
(merupakan hasil yang utama) dan juga senyawa alkohol (senyawa sekunder atau
hasil samping). Dari kedua hasil senyawa tersebut dapat menimbulkan bau dan rasa
yang cenderung ke bau pedar atau tengik. Berbeda dengan zat aslinya cairan parafin
yaitu tidak memiliki bau dan juga rasa. Namun demikian, senyawa yang teroksidasi
ini tidak menghasilkan perubahan pada warnanya. Yakni sama, antara berwarna putih
atau bening.

2. Stearin
Stearin merupakan campuran berbagai asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh, dengan komponen terbesar adalah asam palmitat. Asam palmitat adalah asam
lemak jenuh yang berbentuk padat pada suhu kamar. Komponen terbesar kedua
adalah asam oleat yang merupakan asam tak jenuh dan memiliki titik leleh rendah
yaitu 14⁰. Titik leleh stearin menurut buku ‘’The Merck Index’’ adalah ± 55⁰C dan
menurut (Pantzaris, 1994) adalah 46-56⁰C. Semakin banyak stearin yang digunakan,
komponen ini menjadi dominan dalam lilin dan menghasilkan struktur padat dan
kristal. Penambahan stearin yang lebih banyak pada paraffin akan membuat produk

7
lilin lebih keras dan memiliki penampakan Kristal (Oppenheimer, 2001; Warth,
1956).
Fungsi dari stearin ini adalah untuk memberi bentuk pada lilin yang dibuat,
karena stearin akan menjadi padat setelah dingin. Sebelum stearin memadat, terlebih
dahulu ditambah parafin dan pewarna. Selain itu tujuan pencampuran antara parafin
dan stearin ialah agar parafin yang dimasukkan dapat keras karena sifat dasar dari
paraffin ialah cenderung lembek dan lentur pada temperatur dibawah titik leburnya,
maka digabungkan dengan stearin. Bersama stearin, parafin menjadi bahan dasar lilin
batangan

3. Kandungan Essential Oil Lavender (Essential Oil)


Essential oil adalah minyak alami yang diekstrak dari satu jenis tanaman tertentu,
biasanya minyak ini didapatkan dari akar, batang, daun, bunga dan buah-buahan.
Minyak esensial atau minyak atsiri sendiri biasanya digunakan sebagai aromaterapi
yang dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang
khas.
Kandungan minyak lavender sangat bervariasi, tergantung dari musim dan
maturasi tanaman tersebut saat dipanen. Selain dari pada itu yang mempengaruhi
konsentrasi zat dalam minyak atsiri ialah cara ekstraksi (Chu dkk, 2001). linalool dan
linalil asetat dalam konsentrasi yang paling tinggi dibandingkan dengan
menggunakan metode destilasi air superficial (Chu dkk, 2001). Bunga lavender
mengandung beberapa senyawa, seperti: minyak esensial (1-3%), linalyl acetate
(26,32%), linalool (26,12%), alpha-pinene (0,22%), camphor (1,6%), beta myrcene
(5,33%), p-cymene (0,3%), limonene (1,06%), cineol (0,51%), borneol (1,21%),
terpinen-4-ol (4,64%), geranyl acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%).
Berdasarkan hasil persentase kandungan minyak lavender diatas, dapat disimpulkan
bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah linalool dan linalyl asetat.
Aromaterapi lavender dapat memberikan ketenangan, keseimbangan, rasa
nyaman, rasa keterbukaan, dan rasa keyakinan. Disamping itu juga dapat mengurangi
rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, hysteria, sara frustasi dan

8
kepanikan. Lavender dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat
memberikan relaksasi (Hutasoit, 2002).

4. Pewarna Lilin
Pewarna lilin berbahan dasar minyak, sesuai dengan karakter lilin. Pewarna ini
bercampur sempurna dengan adonan lilin. Dengan demikian, warna lilin menjadi rata.
Penggunaan warna ini cukup irit. Hal lain, pewarna lilin tidak menyebabkan proses
pembakaran lilin menjadi terganggu (Saraswati, 1956).
Pada lilin yang dibuat digunakan crayon sebagai pewarna untuk membuat
tampilan lilin lebih menarik. Krayon sendiri merupakan sebuah produk yang terbuat
dari campuran solid wax (lilin padat) dengan berbagai pigmen warna.
Adapun krayon pastel yang terbuat dari campuran pigment expender dan minyak cair
yang akan membuat lapisan warna menarik karena sentuhan warna yang ringan dan
halus.

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lilin aromaterapi adalah lilin khusus yang terbuat dari minyak esensial
dengan aroma yang begitu menenangkan dan menyenangka n. Lilin aromaterapi
adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang
dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Pembuatan lilin aromaterapi membutuhkan
stearin, parafin, dan essential oil. Paraffin wax merupakan campuran murni dari padatan
hidrokarbon jenuh yang mempunyai rumus umum 𝐶𝑛𝐻2𝑛+2 . Fungsi stearin adalah
untuk memberi bentuk pada lilin yang dibuat, karena stearin akan menjadi padat setelah
dingin. Essential oil adalah minyak alami yang diekstrak dari satu jenis tanaman tertentu,
biasanya minyak ini didapatkan dari akar, batang, daun, bunga dan buah-buahan.
Penambahan essential oil berfungsi sebagai pemberi aromaterapi pada lilin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chu, C. J., dan Kemper, K. J. 2001. Lavender (Lavandula ssp). Longwood Herbal Task Force
:http://www.mcp.edu/herbal/.

Https://en.wikipedia.org/wiki/Paraffin_wax

Hutasoit, A. S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi untuk Pemula. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. Halaman 235.

Mira, Ari Kusuma. 2013. Pengaruh Aromaterapi Bunga Lavender Terhadap Kualitas Tidur
Lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang. Malang. Halaman 3-4.

Mozes, G. Y. 1983. Paraffin Product. New York: Elseiver Science Publishing Company.
Halaman 266-267.

Primadiati, R. 2002. Aromaterapi: Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Halaman 6.

Rowe dkk, 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. USA: The Pharmaceutical Press.
Halaman 110-111.

Saraswati. 1956. Berkreasi dengan Lilin. Jakarta: Bharata Karya Aksara. Halaman 55.

Siregar, Arivin. 2019. Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Bunga Lavender dan
Minyak Jeruk Lemon dengan Minyak Nilam sebagai Pengikat. Program Studi Farmasi.
Fkultas Farmasi. Universitas Negeri Sumatera.

12

Anda mungkin juga menyukai