Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA
(Tekanan Air (Head))

Oleh :
Nama : Dimas Suryo Bintoro
NPM : 240110160024
Hari, Tanggal Praktikum : 25 September 2017
Asisten : 1. Abdul Afif Alfatthah
2. Dian Ayu Lestari
3. Hibban Farhan Haiban
4. LuthfiPratama Putra S.
5. RatrianNovianto

LABORATORIUM SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN


TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan satuan gaya (F) per satuan
luas (A). Ketika membicarakan mengenai tekanan, tidak akan jauh dari fluida.
Misalnya saja tekanan air, uap air, udara dan masih banyak lagi jenis fluida.
Fluida itu sendiri merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Karena sifat
fluida yang mengalir dan menempati ruang, maka sangatlah penting untuk
mengetahui berapa besar kekuatan yang ditimbulkan dari fluida tersebut. Agar
tidak terjadi kesalahan ketika penggunaan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan saja pada pipa hidrolik yang biasanya dipakai di bengkel-bengkel.
Oleh karena itulah pada praktikum mekanika kali ini akan dibahas mengenai
bagaimana cara menghitung tekanan fluida (air dan raksa) khususnya pada
manometer U. Lalu apakah pengaruh tekanan air terhadap tinggi (head)nya?

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan praktikum kali ini adalah :
1. Mengukur dan mengetahui besarnya perubahan tekanan air dengan
ketinggian air yang berbeda.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan air
terhadap raksa.
3. Mengetahui hubungan perubahan tinggi fluida tertentu dengan fluida lain
pada manometer U.
4. Membandingkan perhitungan yang ada pada teori dengan yang ada pada
hasil praktikum.
5. Mengetahui cara penggunaan manometer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Air (Head)


Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A). Dimanasatuannya adalah gaya (N)/luas (m2). N/m2adalah Pa (Pascal).
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau
gas. pada dasarnya tekanan dibedakan menjadi beberapa jenis seperti dibawah
ini: a. Tekanan Hidrostatis
Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi
karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang
dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.
Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut: "P = ρgh" dimana ρ adalah masa jenis
cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h adalah kedalaman cairan. b.Tekanan
Udara atau tekanan atmosfer
Atmosfer adalah lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas hingga
1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa atmosfer yang
menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik. Tekanan
atmosferik di permukaan laut adalah 76 cmHg.
Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.
Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang
disebabkan oleh berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi
tekanan atmosfer umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah
dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah
bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas lokasinya,
di mana sebaliknya, daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih
besar di atas lokasinya. Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya
jumlah molekul udara secara eksponensial. Karenanya, tekanan atmosfer menurun
seiring meningkatnya ketinggian dengan laju yang menurun pula. Berikut adalah
rumus pendekatan untuk tekanan atmosfer
Di mana P adalah tekanan dalam pascal dan h adalah ketinggian dalam meter.
Persamaan ini menunjukkan bahwa tekanan pada ketinggian 31 km asalah sekitar
10(5-2) Pa = 1000 Pa, atau 1% dari tekanan pada permukaan laut. Secara kasar,
untuk beberapa kilometer di atas permukaan laut, tekanan berkurang 100 hPa per
kilometer

2.2 Air Raksa


Air Raksa adalah satu-satunya logam biasa yang cair pada suhu biasa. Air
Raksa kadang-kadang disebut raksa. Ini adalah berat, logam cair putih keperakan.
Ini adalah konduktor yang agak panas yang buruk jika dibandingkan dengan
logam lain tetapi merupakan konduktor yang adil listrik. Ini paduan mudah
dengan banyak logam, seperti emas, perak, dan timah.
Paduan ini disebut amalgam. Garam merkuri yang paling penting adalah
merkuri klorida HgCl2 (korosif menghaluskan – racun kekerasan), merkuri
klorida Hg2Cl2 (kalomel, masih digunakan dalam pengobatan kadang-kadang),
merkuri marah (Hg (ONC) 2, detonator yang digunakan dalam bahan peledak)
dan sulfida merkuri ( HgS, vermillion, cat bermutu tinggi pigmen).
2.3 Manometer U

Gambar 1. Manometer U
(Sumber dokumentasi pribadi, 2017)
Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan fluida pada ke tinggian
tertentu. Seperti contoh mengukur tekanan fluida yang mengalir pada pipa.
Tkanan P dapat diukur dengan mengukur tinggi H. Manometer adalah alat yang
digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di
dua titik yang berlawan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan.
Versimanometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan
setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran
dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena
atmosfir) diterpan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan. Ada tiga tipe utama manometer:
1. Manometer satu sisi kolom yang mempunyai tempat cairan besar dari tabung
U dan mempunyai skala disisi kolom sempit. Kolom ini dapat menjelaskan
perpindahan cairan lebih jelas. Kolom cairan manometer dapat digunakan
untuk mengukur perbedaan yang kecil diantara tekanan tinggi.
2. Jenis membran fleksibel: jenis ini menggunakan defleksi (tolakan) membran
fleksibel yang menutup volum dengan tekanan tertentu. Besarnya defleksi dari
membran sesuai dengan tekanan spesifik.
3. Jenis Pipa koil: Sepertiga bagian dari manometer ini menggunakan pipa koil
yang akanmengembang dengan kenaikan tekanan. Hal ini disebabkan
perputaran dari sisi lengan yang disambung ke pipa.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat
Alat yang digunakandalampraktikum kali iniyaitu:
1. Manometer U
2. Selang air yang diisi air dilengkapi dengan mistar

3.2 Bahan
Bahan yang digunakanpadapraktikum kali ini yaitu:
1. Air raksa untuk mengisi manometer
2. Air untuk mengisi selang

3.3 Prosedur
Prosedur yang dilakukanpadapraktikum kali ini adalah:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diguakan untuk praktikum
2. Menggerakan selang air ke atas dan ke bawah hingga kedudukan air raksa
sejajar dengan air
3. Mengukur dan mencatat tinggi air dalam pipa
4. Menggerakan selang pada lima ketinggian berbeda
5. Mencatat tinggi air, tinggi air raksa 1 (Pipa sebelah kiri) dan tinggi air raksa
2 (Pipa sebelah kanan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
Tabel 1. Tabel hasil
No Ketinggian (m) P dalam
Pengukuran pipa
h1 h2 ∆hr ha ∆ha (kg/ms2)

0 0.025 0.025 0 0.034 0.009 -88.29


1 0.021 0.02 0.019 0.1 0.08 1750,104
2 0.03 0.018 0.012 0.3 0.182 -184,428
3 0.034 0.014 0.02 0.3 0.286 -137,34
4 0.038 0.01 0.028 0.4 0.39 -90,252
5 0.042 0.07 0.035 0.5 0.43 451,26

4.1.2 Perhitungan

Pengukuran 0
Pp = Pr – Pa
Pa = . . ∆ℎ

Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,009)


Pp = -88,29 ⁄ 2

Pengukuran 1
Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,019m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2. 0,08m)


Pp = 1750,104 ⁄ 2

Pengukuran 2
Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,012m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2. 0,182m)


Pp = -184,428 ⁄ 2

Pengukuran 3
Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,02m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2. 0,286m) Pp = -137,34 ⁄ 2

Pengukuran 4
Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,028m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2. 0,39m) Pp = -90,252 ⁄ 2

Pengukuran 5
Pp = . . ∆ℎ − . . ∆ℎ

Pp = (13,600 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2 . 0,035m) – (1000 ⁄ 2 . 9,81 ⁄ 2. 0,43m) Pp = 451,26 ⁄ 2


4.1.3 Grafik

Gambar 2. Grafik Beda Tinggi Air Terhadap Tekanan Air

0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Gambar 3. Grafik Beda Tinggi Air Raksa terhadap Tekanan Raksa


0.04

0.035

0.03

0.025

0.02

0.015

0.01

0.005

0
0 1000 2000 3000 4000 5000
Gambar 4. Grafik Tekanan dalam Pipa terhadap Tinggi Air

2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
4.2 Pembahasan

Berdasarkan dari pengamatan data diatas dapat diketahui bahwa semakin


tinggi air, maka semakin tinggi pula tekanan. Hal ini terjadi karena massa jenis,
tinggi dan gravitas berbanding lulrus dengan tekanan. Atau secara matematis
dapat ditulis dalam persamaan seperti ini:
Ppipa = ℎ − (ℎ − ℎ2)

Hal tersebut terbukti dengan grafik yang dibuat berdasarkan perbandingan


tekananterhadap tinggi berupa garis linier. Hal itu membuktikan bahwa benar
semakin tinggi air maka semakin besar tekananya.
Adapun apabila hasil akhir dari tekanan(P) yang berhasil dihitung bernilai
negatif, dikarenankan tekanan air raksa lebih kecil dibandingkan dengan tekanan air.
Sedangkan masa jenis air raksa lebih besar dari pada air. Tidak sama seperti diketahui
3
pada umumnya yaitu Rapat massa air (air) adalah 1000 kg/m . sedangkan raksa atau
3 3
mercury memiliki massa jenis 13.600 kg/m atau 13,6 g/cm .
Pada praktikum terjadi beberapa kesulitan ketika harus menyamakan tinggi
air. Kesulitan tersebut bisa terjadi disebabkan oleh keterbatasan alat percobaan
yang digunakan seperti fluida yang mengisi manometer U yang terlalu sedikit (air
dan raksa) sehingga menyulitkan praktikan dalam membaca skala. Ataupun alat
yang sudah rusak. Bisa saja kesalahan ditimbulkan oleh praktikan sendiri yang
kurang teliti. Maka dari itu pengukuran diulangi sebanyak lima kali.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Setelah dilakukakan perhitungan dari data yang diperoleh tekanan
bernilai negatif karena adanya perbedaan tekanan dan massa jenis anatara
air dan raksa.
2. Semakin tinggi air, maka semakin tinggi pula tekanan

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah:
1. Praktikan hendaknya mempelajari terlebih dahulu materi sebelum
praktikum dilakukan
2. Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan perhitungan dan pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015. Pengertian Unsur Air Raksa dan Efeknya. Terdapat Pada
http://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-air-raksa-dan-efeknya.html.
Diakses pada tanggal tanggal 28 September 2017 pukul 20.00 WIB.

Sistanto, Bambang Aris. 2003. Mekanika Fluida. Universitas Padjadjaran.


Gurumuda. 2008. Terdapat pada http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimiaindustri/instrumentasi-dan
pengukuran/manometer/. Diakses pada tanggal 28 September 2017 pukul
19.02 WIB.
LAMPIRAN

Gambar 1. Manometer U
(Sumber dokumentasi pribadi, 2017)

Gambar 2. Grafik Beda Tinggi Air Terhadap Tekanan Air


0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Gambar 3. Grafik Beda Tinggi Air Raksa terhadap Tekanan Raksa
0.04

0.035

0.03

0.025

0.02

0.015

0.01

0.005

0
0 1000 2000 3000 4000 5000

Gambar 4. Grafik Tekanan dalam Pipa terhadap Tinggi Air

2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Anda mungkin juga menyukai