Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED PARTIKULATE (TSP) DI UDARA


AMBIEN DENGAN MENGACU PADA SNI 7119-3:2017

TANGGAL PRAKTIK : SENIN, 31 OKTOBER 2023

DISUSUN OLEH :

NAMA : DINDA REGITA PRAMESTI


NPM : 210307007
KELAS : 3A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
CILACAP
NOVEMBER 2023
I. TUJUAN PEMBUATAN PROJEK

a. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat ukur High Volume Air Sampler (HVAS)
b. Mahasiswa dapat melakukan sampling dan pengukuran TSP dengan menggunakan
metode gravimetri dengan alat sampling HVAS
II. DASAR TEORI

Udara merupakan salah satu komponen esensial dalam menunjang


keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu
kualitasnya perlu dijaga dan dipelihara agar tidak terjadi pencemaran udara yang
dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan manusia serta untuk perlindungan bagi
makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara terjadi jika terdapat senyawa kimia di
atmosfer yang berbahaya bagi makhluk hidup dan ekosistem (Miller & Spoolman,
2009). Pencemaran udara menyebabkan perubahan susunan (komposisi) yang terdapat
pada udara dari keadaaan normalnya. Adanya bahan atau zat asing dalam udara
dengan jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu tertentu, akan menganggu
kehidupan manusia, hewan, bahkan tumbuhan (Wardhana, 2001).

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh dua sumber, yaitu sumber alami
maupun antropogenik (aktivitas manusia). Sumber alami umumnya berasal dari
aktivitas gunung berapi. Sementara itu, pencemaran udara yang disebabkan oleh
aktivitas manusia antara lain berasal dari sektor industri, permukiman, transportasi,
dan agrikultur (Popescu & Ionel, 2010).

Penilaian kualitas udara pada umumnya dilakukan dengan membandingkan


konsentrasi polutan terukur terhadap nilai baku mutu udara ambien nasional.
Pemerintah telah berupaya untuk membuat suatu peraturan yang mengatur tingkat
baku mutu udara ambien yang diperbolehkan melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara. Dalam
peraturan tersebut, parameterparameter yang diukur dalam pemantauan kualitas udara
ambien diantaranya adalah SO2, NO2, O3, TSP, PM 2,5 dan PM10 (Pemerintah
Republik Indonesia, 1999). Selain itu, melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: KEP- 50/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebauan, pemerintah juga
telah mengatur bahwa setiap usaha atau kegiatan perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau perusakan lingkungan. Salah satu dampak dari
usaha atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia, makhluk lain, dan
lingkungan adalah bau (Kementerian Lingkungan Hidup, 1996).

Total suspended particulate (TSP) yang biasanya disebut dengan partikulat


atau debu merupakan salah satu parameter pencemaran udara. Partikulat didefinisikan
sebagai partikel-partikel kecil yang berasal dari padatan maupun cairan yang
tersuspensi dalam gas (udara). Total Suspended Particulate (TSP), juga dikenal
sebagai total partikel tersuspensi adalah partikel udara yang sangat kecil termasuk
debu, fume, dan asap yang dihasilkan dari aktivitas manusia, yaitu pembakaran.
Pada lingkungan dan kesehatan makhluk hidup akan mendapatkan berbagai dampak
negatif jika konsentrasi TSP lebih tinggi dari persyaratan baku mutu (Oktaviani,
2018).Masalah pencemaran udara yang disebabkan oleh TSP merupakan masalah
yang berbahaya bagi kehidupan manusia baik yang beraktivitas di dalam maupun di
luar ruangan. TSP telah memicu berbagai penyakit seperti infeksi pernafasan dan juga
gangguan pada penglihatan. Oleh karena itu tentunya hal ini akan sangat berdampak
bagi manusia yang berkontak langsung dengan hal tersebut.

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT

1. Seperangkat alat HVAS.

2. Timbangan Analitik ketelitian 0,01 mg

3. Sarung Tangan.

4. Rol Kabel.

BAHAN

1. Kertas filter khusus untuk TSP.

2. Aseton.

3. Alumunium foil

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Menimbang Kertas Filter sebelum dipasang ke alat HVAS dengan menggunakan


timbangan analitik dengan ketelitian 0,01 mg. (Mo)

2. Membungkus kertas filter dengan menggunakan alumunium foil (dengan keadaan


tangan praktikan memakai sarung tangan).

3. Memasangkan kertas filter pada filter holder alat HVAS. Kemudian menghidupkan
alat HVAS dengan mengatur laju alir 1,1,m3/menit sampai 1,7 m3/menit.

4. Mencatat waktu, tanggal, temperature, tekanan barometer serta laju alir tiap jam.

5. Menyeting waktu sampling selama 2 jam.

6. Memindahkan filter secara hati-hati jaga agar partikel di kertas filter tidak terlepas.
Bungkus dengan alumunium foil.

7. Menimbang kertas filter dengan menggunakan neraca analitik ketelitian 0,01 mg


(Mt)

8. Menghitung konsentrasi TSP dengan menggunakan persamaan 1 dan 2.


V. DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Berat massa kertas filter V = 0 m3 Laju Alir 1110 L/min


No
Berat awal (W1) Berat akhir (W2) Selisih
.
1. 5,0675 5,6398 0,5723

2. 5,6398 6,4693 0,8295

3. 6,4693 7,3626 0,8933

Tabel 2. Berat massa kertas filter V = 1 m3 Laju Alir 1110 L/min


No. Berat awal (W1) Berat akhir (W2) Selisih
1. 5,7145 5,9087 0,1942

2. 5,9087 6,2792 0,3705

3. 6,2792 4,5165 -1,7627

Tabel 3. Berat massa filter V = 0 m3 Laju Alir 1115 L/min


No
Berat awal (W1) Berat akhir (W2) Selisih
.
1. 7,3626 8,4335 1,0799

2. 8,4335 11,2851 2,8516

3. 11,2851 14,3361 3,051

Tabel 4. Berat massa filter V = 1 m3 Laju Alir 1115 L/min


No. Berat awal (W1) Berat akhir (W2) Selisih
1. 4,5165 4,2861 -0,2301

2. 4,2861 9,5363 5,2502

3. 9,5363 4,5229 -5,0134

Tabel 5. Kondisi data di udara ambien


Flowrate/ Ukuran
Dat Waktu Suh Tekanan Volume Partikula
laju alir Volume
a (menit u (o (kPa/mmHg uji udara t (m3)
volume uji standar
ke- ) C) ) sampling
(m3/menit)
dengan V = 0 m3
1. 15 26,7 1011,9 1110 16 , 65Nm3 16 , 65Nm3 16,5
2. 20 26,2 1011,8 1110 22 , 2Nm3 22 , 2Nm3 22

3. 25 25,8 1012 1110 27 , 75Nm3 27 , 75Nm3 27,6

dengan V = 1 m3
1. 15 28,2 1012,6 1110 16 , 65Nm3 16 , 65Nm3 16,5

2. 20 27,6 1012,6 1110 22 , 2Nm3 22 , 2Nm3 22

3. 25 27,4 1012,5 1110 27 , 75Nm3 27 , 75Nm3 27,6

dengan V = 0 m3
27,9 1012,6 16,725Nm 16,6
1. 15 1115 16,725Nm3 3

2. 20 27,8 1012,6 1115 22 , 3Nm3 22,3Nm3 22,1

27,7 1012,5 27,875Nm 27,7


3. 25 1115 27,875Nm3 3

dengan V = 1 m3
27,7 1013,7 16,725Nm 16,5
1. 15 1115 16,725Nm3 3

2. 20 27,7 1013,3 1115 22 , 3Nm3 22,3Nm3 22,1

27,5 1013 27,875Nm 27,7


3. 25 1115 27,875Nm3 3

VI. PERHITUNGAN

1. Konsentrasi Total Suspended Particulate di Udara


Mt − Mo
[C] =
T .V
Keterangan:
[C] = konsentrasi Total Suspended Paticulate (TSP) di udara ambient (µg/m3 )
Mt = berat filter setelah pengambilan sampel udara (µg)
M0 = berat filter bersih atau sebelum pengambilan sampel udara (µg)
T = lama pencuplikan atau pengambilan sampel (menit)
V = laju pencuplikan atau pengambilan udara (m3 /menit)
V = 0 m3 ; Laju alir = 1110 L/min
1) Diketahui :
Mt = 5,6398 gr  5639800 µg
M0 = 5,0675 gr  5067500 µg
T = 15 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
5639800 µg − 5067500 µg
[C] =
15 menit . 1, 11m 3/menit
572300 µg
[C] =
16 , 65 m3
[C] = 34372,37 µg/m3
2) Diketahui :
Mt = 6,4693 gr  6469300 µg
M0 = 5,6398 gr  5639800 µg
T = 20 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
6469300 µg − 5639800 µg
[C] =
20 menit . 1, 11m 3/menit
829500 µg
[C] =
22 , 2 m3
[C] = 37364,86 µg/m3
3) Diketahui :
Mt = 7,3626 gr  7362600 µg
M0 = 6,4693 gr  6469300 µg
T = 25 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
7362600 µg − 6469300 µg
[C] =
25 menit . 1, 11m 3/menit
893300 µg
[C] =
27 , 75 m3
[C] = 32190,1µg/m3
V = 0 m3 ; Laju alir = 1115 L/min
1. Diketahui :
Mt = 8,4335 gr  8433500 µg
M0 = 7,3626 gr  7362600 µg
T = 15 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
8433500 µg − 7362600 µg
[C] =
15 menit .1,115 m3/menit
1070900 µg
[C] =
13,885 m3
[C] = 77126,4 µg/m3
2. Diketahui :
Mt = 11,2851 gr  11285100 µg
M0 = 8,4335 gr  8433500 µg
T = 20 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
11285100 µg −8433500 µg
[C] =
20 menit . 1,115m 3/menit
2851600 µg
[C] =
22 , 3 m3
[C] = 127874,44 µg/m3
3. Diketahui :
Mt = 14,3361 gr  14336100 µg
M0 = 11,2851 gr  11285100 µg
T = 25 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
14336100 µg − 11285100 µg
[C] =
25 menit . 1,115 m 3/menit
3051000 µg
[C] =
27,875 m3
[C] = 109452,91 µg/m3
V = 1 m3 ; Laju alir = 1110 L/min
1. Diketahui :
Mt = 5,9087 gr  5908700 µg
M0 = 5,7145 gr  5714500 µg
T = 15 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
5908700 µg − 5714500 µg
[C] =
15 menit . 1, 11m 3/menit
194200 µg
[C] =
16 , 65 m3
[C] = 11663,66 µg/m3
2. Diketahui :
Mt = 6,2792 gr  6279200 µg
M0 = 5,9087 gr  5908700 µg
T = 20 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
6279200 µg − 5908700 µg
[C] =
20 menit . 1, 11m 3/menit
370500 µg
[C] =
22 , 2 m3
[C] = 16689,19 µg/m3
3. Diketahui :
Mt = 4,5165 gr  4516500 µg
M0 = 6,2792 gr  6279200 µg
T = 25 menit
V = 1110 L/min  1,11 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
4516500 µg −6279200 µg
[C] =
25 menit . 1 ,11 m3/menit
−1762700 µg
[C] =
27 , 75 m3
[C] = -63520,72 µg/m3
V = 1 m3 ; Laju alir = 1115 L/min
1. Diketahui :
Mt = 4,2861 gr  42286100 µg
M0 = 4,5165 gr  4516500 µg
T = 15 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
42286100 µg −4516500 µg
[C] =
15 menit . 1,115m3 /menit
37769600 µg
[C] =
16,725 m3
[C] = 2258272,05 µg/m3
2. Diketahui :
Mt = 9,5363 gr  9536300 µg
M0 = 4,2861 gr  4286100 µg
T = 20 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
9536300 µg − 4286100 µg
[C] =
20 menit . 1,115 m3 /menit
5250200 µg
[C] =
22 , 3 m3
[C] = 235434,98 µg/m3
3. Diketahui :
Mt = 4,5229 gr  4522900 µg
M0 = 9,5363 gr  9536300 µg
T = 25 menit
V = 1115 L/min  1,115 m3/min
Ditanya : [C]?
Dijawab :
Mt − Mo
[C] =
T .V
4522900 µg −9536300 µg
[C] =
25 menit . 1,115 m3 /menit
−5013400 µg
[C] =
27,875 m3
[C] = -179852,91 µg/m3
2. Persamaan Konversi Center
t2 p
C1 = C2( )
t1
Dimana :
C1 = konsentrasi udara rata-rata dengan waktu pengambilan sampel selama 24
jam (µg/m3)
C2 = konsentrasi udara rata-rata hasil pengukuran dengan lama pengambilan
sampel selama t2 jam. Dalam hal ini, C2 = [C]. (µg/m3)
t1 = 1440 menit (sesuai SNI selama 24 jam)
t2 = lama pengambilan sampel (menit)
p = faktor konversi dengan nilai antara 0,17 dan 0,2
 V = 0 m3; Laju alir = 1110 L/min
1. Diketahui :
g g g
34372, 37 µ +37364 , 86 µ +32190 , 1 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
103927 ,33 µ
m 3 = 34642,44 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 15 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
15 menit 0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,0104)0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,4012)
C1 = 13898,55 µg/m3
2. Diketahui :
g g g
34372, 37 µ +37364 , 86 µ +32190 , 1 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
103927 ,33 µ
m 3 = 34642,44 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 20 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
20 menit 0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,0139)0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,4252)
C1 = 14729,97 µg/m3
3. Diketahui :
g g g
34372, 37 µ +37364 , 86 µ +32190 , 1 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
103927 ,33 µ
m 3 = 34642,44 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 25 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
25 menit 0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,0174)0,2
C1 = 34642,44 µg/m3 (0,4447)
C1 = 15405,35 µg/m3
 V = 0 m3; Laju alir = 1115 L/min
4. Diketahui :
g g g
77126 , 4 µ +127874 , 44 µ +109452 , 91 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
314453 ,75 µ
m 3 = 104817,92 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 15 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
15 menit 0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,0104)0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,4012)
C1 = 42052,95 µg/m3
5. Diketahui :
g g g
77126 , 4 µ +127874 , 44 µ +109452 , 91 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
314453 ,75 µ
m 3 = 104817,92 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 20 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
20 menit 0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,0139)0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,4252)
C1 = 44568,58 µg/m3
6. Diketahui :
g g g
77126 , 4 µ +127874 , 44 µ +109452 , 91 µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
314453 ,75 µ
m 3 = 104817,92 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 25 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
25 menit 0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,0174)0,2
C1 = 104817,92 µg/m3 (0,4447)
C1 = 46612,53 µg/m3
 V = 1 m3; Laju alir = 1110 L/min
7. Diketahui :
g g g
11663 , 66 µ +16689 , 19 µ +(− 63520 ,72)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
−35167 , 87 µ
m3 =
3
-35167,9 µg/m3
t1 = 1440 menit
t2 = 15 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
15 menit 0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,0104)0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,4012)
C1 = -14109,36 µg/m3
8. Diketahui :
g g g
11663 , 66 µ +16689 , 19 µ +(− 63520 ,72)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
−35167 , 87 µ
m3 =
3
-35167,9 µg/m3
t1 = 1440 menit
t2 = 20 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
20 menit 0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,0139)0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,4252)
C1 = -14953,39 µg/m3
9. Diketahui :
g g g
11663 , 66 µ +16689 , 19 µ +(− 63520 ,72)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
−35167 , 87 µ
m3 =
3
-35167,9 µg/m3
t1 = 1440 menit
t2 = 25 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
25 menit 0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,0174)0,2
C1 = -35167,9 µg/m3 (0,4447)
C1 = -15639,17 µg/m3
 V = 1 m3; Laju alir = 1115 L/min
10. Diketahui :
g g g
2258272 ,05 µ + 235434 , 98 µ +(− 179852 , 91)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
2313854 , 12 µ
m 3 = 771284,71 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 15 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
15 menit 0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,0104)0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,4012)
C1 = 309439,43 µg/m3
11. Diketahui :
g g g
2258272 ,05 µ + 235434 , 98 µ +(− 179852 , 91)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
2313854 , 12 µ
m 3 = 771284,71 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 20 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
20 menit 0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,0139)0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,4252)
C1 = 327950,26 µg/m3
12. Diketahui :
g g g
2258272 ,05 µ + 235434 , 98 µ +(− 179852 , 91)µ
C2 = m3 m3 m3 =
3
g
2313854 , 12 µ
m 3 = 771284,71 µg/m3
3
t1 = 1440 menit
t2 = 25 menit
p = 0,2
Ditanya : C1?
Dijawab :
25 menit 0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 ( )
1440 menit
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,0174)0,2
C1 = 771284,71 µg/m3 (0,4447)
C1 = 342990,31 µg/m3
3. Koreksi laju alir pada kondisi standar laju alir
Qs = Qo ¿
Keterangan:
Ts = 298K
To = rata-rata suhu +273K
Ps = 101,3 kPa = 760 mmHg
P0 = rata-rata tekanan
1. Koreksi laju alir pada kondisi standar laju alir (V = 0 m 3, Qo = 1110
L/min)
Qs = Qo ¿
Qs = 1110 m3/menit ¿
Qs =1,11 Nm3/ menit ¿
Qs = 1,11 Nm3/ menit x (0,9913)1/2

Qs = 1,105 Nm3/ menit

2. Koreksi laju alir pada kondisi standar laju alir (V =0 m 3, Qo = 1115


L/min)
Qs = Qo ¿
Qs = 1115 m3/menit ¿
Qs =1,115 Nm3/ menit ¿
Qs = 1,115 Nm3/ menit x (0,99)1/2

Qs = 1,1094 Nm3/ menit

3. Koreksi laju alir pada kondisi standar laju alir (V =1 m 3, Qo = 1110


L/min)
Qs = Qo ¿
Qs = 1110 m3/menit ¿
Qs =1,11 Nm3/ menit ¿
Qs = 1,11 Nm3/ menit x (0,9904)1/2

Qs = 1,1047 Nm3/ menit

4. Koreksi laju alir pada kondisi standar laju alir (V = 1 m 3, Q0 = 1115


L/min)
Qs = Qo ¿
Qs = 1115 m3/menit ¿
Qs =1,115 Nm3/ menit ¿
Qs = 1,115 Nm3/ menit x (0,9913)1/2
Qs = 1,11 Nm3/ menit

A. Volume udara yang diambil


1. Volume udara yang diambil variasi V= 0 m3; laju alir 1110 L/ menit
n

a. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
V=¿
V = 1,11 Nm 3/menit x 15 menit
V = 16,65 Nm3
n

b. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1 , 11+1 ,11+! , 11)Nm 3/menit
V= x 20 menit
3
V = 1,11 Nm 3/menit x 20 menit
V = 22,2 Nm3
n

c. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1 , 11+! , 11+! , 11)Nm 3 /menit
V= x 25 menit
3
V = 1,11 Nm 3/menit x 25 menit
V = 27,75 Nm3
2. Volume udara yang diambil variasi laju alir V=0 m 3; laju alir 1115 L/
menit
n

a. V=
∑ Qi
i=1
xt
n
V=¿
V = 1,115 Nm 3/menit x 15 menit
V = 16,725 Nm3
n

b. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1,115+1,115+! ,115) Nm 3/menit
V= x 20 menit
3
V = 1,115 Nm 3/menit x 20 menit
V = 22,3 Nm3
n

c. V=
∑ Qi
i=1
xt
n
(1,115+! , 115+! , 115) Nm 3/menit
V= x 25 menit
3
V = 1,115 Nm 3/menit x 25 menit
V = 27,875 Nm3
3. Volume udara yang diambil variasi V=1 m3; laju alir 1110 L/ menit
n

a. V=
∑ Qi
i=1
xt
n
V=¿
V = 1,11 Nm 3/menit x 15 menit
V = 16,65 Nm3
n

b. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1 , 11+1 ,11+! , 11)Nm 3/menit
V= x 20 menit
3
V = 1,11 Nm 3/menit x 20 menit
V = 22,2 Nm3
n

c. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1 , 11+! , 11+! , 11)Nm 3 /menit
V= x 25 menit
3
V = 1,11 Nm 3/menit x 25 menit
V = 27,75 Nm3
4. Volume udara yang diambil variasi laju alir V=1 m 3; laju alir 1115 L/
menit
n

a. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
V=¿
V = 1,115 Nm 3/menit x 15 menit
V = 16,725 Nm3
n

b. V =
∑ Qi
i=1
xt
n
(1,115+1,115+! ,115) Nm 3/menit
V= x 20 menit
3
V = 1,115 Nm 3/menit x 20 menit
V = 22,3 Nm3
n

c. V=
∑ Qi
i=1
xt
n
(1,115+! , 115+! , 115) Nm 3/menit
V= x 25 menit
3
V = 1,115 Nm 3/menit x 25 menit
V = 27,875 Nm3
B. Konsentrasi PM 10 dalam udara ambien
1. Konsentrasi TSP dalam udara ambien dengan variasi V= 0 m 3; laju alir
1110 L/menit
( W 2− W 1 ) 1000000
a. C =
V standart
( 5,6398− 5,0675 ) 1000000
C=
16 , 65 Nm 3
(0,5723)1000000
C=
16 , 65 Nm 3
C = 34.372,37 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
b. C =
V standart
( 6,4693 −5,6398 ) 1000000
C=
22 ,2 Nm 3
(0,8295)1000000
C=
22 , 2 Nm 3
C = 37.364,8649 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
c. C =
V standart
( 7,3626 −6,4693 ) 1000000
C=
27 ,75 Nm 3
(0,8933)1000000
C=
27 , 75 Nm 3
C = 32.190,991 µg /Nm3
2. Konsentrasi TSP dalam udara ambien dengan variasi V= 0 m 3; laju alir
1115 L/menit
( W 2− W 1 ) 1000000
a. C =
V standart
( 8,4335 −7,3626 ) 1000000
C=
16,725 Nm 3
(1,0709)1000000
C=
16,725 Nm 3
C = 64.029,8954 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
b. C =
V standart
( 11,2851 −8,4335 ) 1000000
C=
22 , 3 Nm 3
(2,8516)1000000
C=
22 , 3 Nm 3
C =127.874,4395 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
c. C =
V standart
( 14,3361− 11,2851 ) 1000000
C=
27,875 Nm 3
(3,051)1000000
C=
27,875 Nm 3
C = 109.452,9148 µg /Nm3
3. Konsentrasi TSP dalam udara ambien dengan variasi V= 1 m3; laju alir
1110 L/menit
( W 2− W 1 ) 1000000
a. C =
V standart
( 5,9087 −5,7145 ) 1000000
C=
16 ,65 Nm 3
(0,1942)1000000
C=
16 , 65 Nm 3
C = 11.663,6637 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
b. C =
V standart
( 6,2792− 5,9087 ) 1000000
C=
22, 2 Nm 3
(0,3705)1000000
C=
22 , 2 Nm 3
C = 16.689,1892 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
c. C =
V standart
( 4,5165 −6,2792 ) 1000000
C=
27 ,75 Nm 3
(− 1,7627)1000000
C=
27 , 75 Nm 3
C = -63.520,7207 µg /Nm3
4. Konsentrasi TSP dalam udara ambien dengan variasi V= 1 m 3; laju alir
1115 L/menit
( W 2− W 1 ) 1000000
a. C =
V standart
( 4,2861 − 4,5165 ) 1000000
C=
16,725 Nm 3
(− 0,2304)1000000
C=
16,725 Nm 3
C = -13.775,7848 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
b. C =
V standart
( 9,5363 − 4,2861 ) 1000000
C=
22 ,3 Nm 3
(5,2502)1000000
C=
22 ,3 Nm 3
C = 235.434,9776 µg /Nm3
( W 2− W 1 ) 1000000
c. C =
V standart
( 4,5229 −9,5363 ) 1000000
C=
27,875 Nm 3
(− 5,0134)1000000
C=
27,875 Nm 3

C = -179.852,9148 µg /Nm3
VII. PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan data yang didapat, pada laju alir volume 1115 L/min berat massa
filter lebih besar daripada laju alir volume 1110 L/min. Lalu pada konsentrasi
tertinggi yaitu pada laju alir 1115 L/min. Koreksi laju alir 1115 L/min lebih besar
dari pada 1110 L/min. Jika kondisi laju alir lebih kecil maka konsentrasi analisa akan
lebih kecil dan sebaliknya jika laju alir lebih maka konsentrasi polutan yang dianalisis
akan semakin besar.

VIII. PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengukuran Total suspended particulate (TSP) menggunakan alat sampling


HVAS dihasilkan beberapa data sesuai dengan baku mutu dan ada juga yang
melebihi baku mutu, beberapa data yang memiliki nilai minus, hal ini mungkin
dikarenakan adanya kesalahan saat preparasi alat sehingga data yang didapat
tidak tepat.

B. SARAN

1. Dikarenakan pada praktek kali ini tidak melakukan pengukuran secara


langsung maka ada beberapa prosedur dan data yang kurang bisa dipahami. Maka
dari itu sebaiknya diberikan video pengoperasian alat dan dokumentasi dari hasil
praktek.

DAFTAR PUSTAKA
Miller, G.T. & Spoolman, S.E. (2009). Living in the Environment (16th Edition).
California: Brooks/Cole, Cengage Learning.

Oktaviani, E. (2018). Paparan Particulate Matter (PM10) Dan Total Suspended


Particulate (TSP) Di Trotoar Beberapa Jalan Kota Surabaya. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Pemerintah Republik Indonesia (RI). (1999). Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Popescu, F. & Ionel, I. (2010). Anthropogenic Air Pollution Sources. Intechopen.


DOI: 10.5772/9751.

Wardhana, W. A. (2001). Dampak pencemaran lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.


Hal 19, 71-169.

Widya R. 2022. Efektivitas Jerapan Total Suspended Particulate oleh Pohon Tanjung
(Mimusops elengi) sebagai Tanaman Barrier di Jalan Khatulistiwa Pontianak.
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 10, No.1, 2022: 048-056.

LAMPIRAN

1.Penyiapan alat 2. Memasukkan tabung 3. Mengunci tabung

4. Filter TSP 5. Pemasangan Filter TSP

Anda mungkin juga menyukai