1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
prinsip Archimedes.
b. Menentukan
massa jenis zat cair dengan menggukanakn prinsip
Archimedes.
Benang
Gelas kimia 1000 mL
Gelas kimia 250 mL
Gelas ukur 10 mL
Gelas ukur 5 mL
Gunting
Neraca pegas
Penggaris
Penjepit
Pipet tetes
Statif
Timbangan analitik
1. Bahan Praktikum
Air
Balok
Benda tidak beraturan
Minyak goreng
Tissue
1. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas (density)-nya,
didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Untuk densitas, digunakan huruf Yunani
ρ(rho). Jika sebuah bahan yang materialnya homogen bermassa m memiliki volume V,
densitasnya ρ adalah
ρ=m/V(definisi densitas)
Secara umum, desnsitas bahan tergantung pada faktor lingkungan seperti suhu dan
tekanan. Satuan SI untuk densitas adalah kilogram per meter kubik (1 kg/m³). Dalam
satuan gcs adalah gram per centimeter kubik (1 g/cm³) yang juga sering digunakan.
Faktor konversi
Besarnya gaya keatas suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair dapat dinyatakan
dengan :
FA = W – W’
FA = V. ρf . g
dengan V adalah volume zat cair yang dipindahkan benda itu dan nilainya sama dengan
volume benda yang tercelup dalam zat cair, ρf adalah massa jenis zat cair dan g adalah
percepatan gravitasi
Suatu benda tak beraturan memiliki massa yang berbeda jika dihitung massa jenisnya
akan sama, karena massa jenis adalah kerapatan benda. Dan kerapatan benda selalu sama
walaupun bentuk dan ukurannya berbeda. Selain itu, suhu akan mempengaruhi besarnya
nilai massa jenis benda, karena suhu dapat menyebabkan benda memuai atau menyusut,
sehingga volume benda akan berubah, sedangkan massanya tetap (Setiorini, 2010).
2. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Massa Jenis Zat Padat
1. Massa benda diukur dengan timbangan analitik dan dicatat hasilnya.
2. Benda diikat dengan benang pada statip dan gelas kimia yang telah diisi
air sebanyak 600 mL diletakkan dengan tepat dibawah benda.
3. Benda dicelupkan seluruh bagiannya dan volume air yang bertambah
diukur dengan dipindahkan kedalam gelas ukur hingga volume air dan
benda di dalam gelad kimia menjadi 600 mL lagi.
4. Langkah tersebut diulang untuk 5 kali percobaan.
5. Hasilnya dicatat dalam tabel 1.
6. Pelakuan (a) sampai (d) diulangi untuk mengukur massa jenis zat padat
lain (benda tak beraturan) dan hasilnya dicatat dalam tabel 3.
2. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
1. Massa balok ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik dan
dicatat hasilnya.
2. Benda diikat dengan benang pada statip dan diukur gayanya di udara
dengan menggunakan neraca pegas
3. Hasil pengukuran tersebut dicatat.
4. Gelas kimia yang telah terisi minyak goreng sebanyak 600 mL diletakkan
tepat dibawah balok.
5. Balok dicelupkan seluruh bagiannya dalam minyak goreng dan gaya balok
dalam minyak goreng diukur dengan menggunakan neraca pegas, hasilnya
dicatat.
6. Volume minyak goreng yang bertambah diukur dengan gelas ukur dan
dicatat.
7. Langkah tersebut diulangi untuk 5 kali percobaan.
8. Hasilnya dicatat pada tabel 2.
3. HASIL PENGAMATAN
1. ANALISIS DATA
1. Menentukan Massa Jenis Zat Padat
1. Balok
= 0,1028 kg
Panjang = 3,9 cm
= 0,039 m
Lebar = 1,5 cm
= 0,015 cm
Tinggi = 1,3 cm
= 0,013 m
= 7,605× m³
ρ manual =
= 13517,41 kg/m³
Massa Jenis Balok dalam Air
o Massa Jenis
= 10280
=10280
= 10280
=10280
=
= 9996,41 kg/m3
Standar Deviasi
= (-1134,41) 2 kg/m3
=1286886,05 kg/m3
= (283,59) 2 kg/m3
= 80423,29 kg/m3
= (283,59) 2 kg/m3
= 80423,29 kg/m3
= (283,59) 2 kg/m3
= 80423,29 kg/m3
= (283,59) 2 kg/m3
= 80423,29 kg/m3
= 1608579,21 kg/m3
SD =
=
= 634,15 kg/m3
Nilai Terbaik
ρ = ± SD
o Nilai maksimal
ρ = + SD
= 10630, 56 kg/m3
o Nilai minimal
ρ = – SD
= 9362,26 kg/m3
% error
= 6, 34%
Massa Jenis
=
= 5700
= 6477,27
= 5700
= 5700
= 5855,45 kg/m3
Standar Deviasi
= 24164,7 kg/m3
= (- 155,45) 2 kg/m3
= 24164,7 kg/m3
= (621,82) 2 kg/m3
= 386660,11 kg/m3
= (- 155,45) 2 kg/m3
= 24164,7kg/m3
= (- 155,45) 2 kg/m3
= 24164,7 kg/m3
= (24164,7+24164,7+386660,11+24164,7+24164,7)kg/m3
= 483318,91 kg/m3
SD =
= 347,61 kg/m3
Nilai Terbaik
ρ = ± SD
o Nilai maksimal
ρ = + SD
= 6203,06 kg/m3
o Nilai minimal
ρ = – SD
= 5507,84 kg/m3
% error
= 5,94%
Diketahui : Fm = 0,95 N
Fu = 1 N
g = 9,8
Gaya apung (Fa) = Fu – Fm
= 1 N – 0,09 N
= 0,05 N
FA = ρgv
ρ=
ρ1 =
= 1342,69 kg/m³
ρ2 =
=
=1417,23 kg/m³
ρ3 =
=
=879,66kg/m³
ρ4 =
=
981,16 kg/m³
ρ5 =
=
= 1214,77 kg/m³
=
=
=1167,09
Standar Deviasi
(
=
( 1342,64 – 1167,09 )2 kg/m³
=
( 175,80 )2 kg/m³
= 30817,80 kg/m³
(=
( 1417,23 – 1167,09 )2 kg/m³
=
( 250,14 )2kg/m³
= 62570,02 kg/m³
(
=
( 879,66 – 1167,09 )2 kg/m³
=
( -287,14 )2 kg/m³
= 82616,00 kg/m³
(=
( 981,16 – 1167,09 )2 kg/m³
=
( -185,93 )2 kg/m³
= 34569,96 kg/m³
(
=
( 1214,77 – 1167,09 )2
kg/m³
=
( 47,68 )2
kg/m³
= 2273,38 kg/m³
((
(((
= 212847,16 kg/m³
SD =
=
=
= 230,68
o Nilai Terbaik
ρ = ± SD
Nilai maksimum
ρ = + SD
= 1397,77 kg/m³
Nilai minimum
ρ = – SD
= 936,41 kg/m³
o % error
% error = × 100 %
= × 100 %
= 19,76 %
1. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan menentukan massa jenis zat padat dan zat cair dengan
menggunakan prinsip Archimedes. Zat padat yang akan ditentukan massa jenisnya
merupakan benda dengan bentuk teratur dan benda tidak beraturan, dimana benda dengan
bentuk beraturannya menggunakan balok. Sedangkan zat cair yang akan ditentukan
massa jenisnya adalah minyak goreng.
Pada percobaan menentukan massa jenis zat padat, zat padat dihitung terlebih dahulu
massa dan volumenya. Setelah itu, dapat ditentukan nilai massa jenisnya, yaitu dengan
membagi nilai massa benda dalam kilogram dengan volume benda dalam satuan meter
kubik. Pada balok yang ditentukan volumenya dengan cara manual diperoleh nilai massa
jenis sebesar 13517,12 kg/m³. Sedangkan massa jenis balok yang ditentukan volumenya
dengan metode mencelupkan balok kedalam air (metode pertama), dari pengukuran
pertama hingga pengukuran kelimanilai massa jenisnya berturut-turut adalah 8862,07
kg/m³; 10280 kg/m³; 10280 kg/m³; 10280 kg/m³; dan 10280 kg/m³ dengan massa jenis
rata-ratanya 9996,41 kg/m³. Dari data tersebut, diperoleh perbedaan yang sangat besar
antara massa jenis balok manual dengan massa jenis balok dengan metode pertama.
Diketahui bahwa massa jenis suatu zat bernilai sama walaupun bentuk dan ukurannya
berbeda. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, perbedaan massa jenis
balok tidak memenuhi pernyataan tersebut. Hal ini disebabkan adanya ketidak akuratan
dalam pengukuran yang dilakukan.
Untuk benda padat tak beraturan, volumenya diukur dengan mencelupkan benda yang
telah digantungkan dengan benang pada statip. Percobaan dilakukan hingga 5 kali
pengukuran dan nilai massa jenis yang diperoleh berturut-turut yaitu 5700 kg/m³; 5700
kg/m³; 6477,27 kg/m³; 5700 kg/m³; dan 5700kg/m³ dengan massa jenis rata-ratanya
sebesar 5855,45 kg/m³. Dari nilai massa jenis yang diperoleh tersebut, pengukuran ketiga
nilainya berbeda jauh dari nilai 4 massa jenis lainnya dimana pengukuran pertama, kedua,
keempat dan kelima nilai massa jenisnya sama yaitu 5700kg/m³. Balok dan benda tak
beraturan adalah dua benda yang berbeda massa, bentuk dan ukurannya tetapiterbuat dari
bahan yang sama, sehingga nilai massa jenisnya seharusnya sama.
Percobaan selanjutnya yaitu menentukan massa jenis zat cair, dimana zat cair yang
akan ditentukan massa jenisnya adalah minyak goreng. Untuk menentukan massa jenis
minyak goreng, balok yang telah diukur gayanya diudara dicelupkan kedalam minyak
goreng yang telah diketahui terlebih dahulu volume awalnya. Kemudian gaya dalam
minyak goreng dihitungdan selisih dari gaya di udara (Fu) dengan gaya diminyak goreng
(Fm) merupakan nilai dari gaya apung (Fa). Setelah volume benda diketahui dan gaya
apung serta percepatan gravitasi 9,8 m/s² diketahui, maka massa jenis zat cair dapat
ditentukan. Dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali dan nilai massa jenis yang diperoleh
berurut yaitu 1342,64 kg/m³; 1417,23 kg/m³; 879,66 kg/m³; 981,16kg/m³ dan 1214,77
kg/m³. Seperti diketahui bahwa massa jenis minyak goreng pada suhu 15ºC adalah 0,925
g/cm³ atau sama dengan 925 kg/m³. Jika dibandingkan dengan nilai massa jenis yang
diperoleh dari percobaan yang dilakukan, pengukuran pertama, kedua dan kelima
memiliki selisih yang besar dengan massa jenis yang sesungguhnya. Sedangkan nilai
pada pengukuran ketiga dan keempat nilai selisihnya kecil. Perbedaan nilai massa jenis
ini juga dipengaruhi oleh suhu saat pengukuran dilakukan.
Pada percobaan ini, untuk menentukan massa jenis zat padat dan zat cair digunakan
prinsip Archimedes. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa ketika sebuah benda
seluruhnya atau sebagaiannya dimasukkan kedalam zat cair, cairan akan memberikan
gaya keatas pada benda yang besarnya setara dengan berat cairan yang dipindahkan. Pada
percobaan ini, volume benda yang akan ditentukan massa jenisnya bersesuaian atau
menggunakan prinsip Archimedes tersebut.
1. Massa jenis zat padat, baik dengan bentuk teratur maupun tidak teratur
dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Archimedes.
2. Massa jenis zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip
Archimedes yaitu melalui gaya apung zat padat yang dicelupkan kedalam
zat cair tersebut.
DAFTAR PUSTAKA