Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA

Disusun Oleh :

1. Susi Lestari (40040119650001)


2. Palupi Diah Utami (40040119650015)
3. Nabila Ramadhannisa Qatrunada (40040119650025)
4. Nida Hamidah Pramestisari (40040119650077)
5. Arum Agustina (40040119650089)
6. Rosiana Oktaviani (40040119650097)
7. Taqi Arrafi (4004011965109)

JURUSAN D4-TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
I. Tujuan
1.1 Tujuan Khusus
1.1.1 Mengetahui perbandingan densitas
1.1.2 Mengetahui perbandingan viskositas
1.2 Tujuan Umum
1.2.1 Dapat mengetahui pengertian fluida
1.2.2 Dapat mengetahui pengertian densitas
1.2.3 Dapat menghitung densitas
1.2.4 Dapat mengetahui pengertian viskositas
1.2.5 Dapat mengetahui macam-macam viskositas
1.2.6 Dapat mengetahui pengertian kecepatan aliran
1.2.7 Dapat menghitung kecepatan aliran
1.2.8 Dapat mengetahui macam-macam aliran
1.2.9 Dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan

II. LANDASAN TEORI


II.1Pengertian Fluida
Fluida adalah zat – zat yang mampu mengalir dan menyesuakan diri dengan
bentuk atau wadah yang ditempatinya atau yang akan berdemorfasi terus menerus selama
dipengaruhi oleh suatu tegangan geser. Bila berada dalam konsentrasi fluida tidak dapat
menahan gaya geser. Semua fluida memiliki satu derajat kompleksilitas dan memberikan
tahanan kecil terhadap perubahan bentuk.
II.2Jenis fluida
II.2.1Fluida Statis
Merupakan fluida yang berda dalam kondisi diam dan tidak bergerak.
II.2.2Fluida Dinamis
Merupakan fluida yang berada pada kondisi bergerak atau mengalir. Contohnya
adalah aliran air, aliran angina dan lainnya.
II.3Pengertian Densitas
Massa jenis atau densitas adalah suatu besaran kerapatan massa benda yang
dinyatakan dalam berat benda per satuan volume benda tersebut. Besaran massa jenis
dapat membantu menerangkan mengapa benda yang berukuran sama memiliki berat yang
berbeda. Benda yang lebih besar belum tentu lebih berat daripada benda yang lebih kecil.
II.3.1Rumus Menghitung Massa Jenis
Berdasarkan pengertian massa jenis yaitu berat benda persatuan volume benda,
maka rumus untuk menghitung massa jenis adalah: 

massabenda (m)
massa jenis ( ρ)=
V olume benda(V )

II.4Pengertian Viskositas
Viskositas adalah cara yang digunakan untuk mengukur daya tahan atau
kekentalan terhadap suatu aliran cairan. Suatu jenis cairan dinyatakan memiliki viskositas
yang rendah jika cairan tersebut mudah mengalir, sementara jika sulit mengalir, maka
jenis cairan tersebut memiliki viskositas yang tinggi.
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain.
II.4.1 Macam – macam Viskositas
II.4.1.1 Viskositas Dinamis (mutlak / absolut)
Viskositas absolut (koefisien viskositas mutlak) adalah sebuah ukuran resistensi
ineternal. Viskositas dinamis merupakan gaya tangensial per satuan luas yang
dibutuhkan agar dapat memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah bidang
lainnya, dalam unit velositas (velocity), ketika mempertahankan jarak dalam
sebuah cairan.
Rumus Viskositas Dinamis :
T = µ (dc / dy)
Keterangan :
T = Tegangan geser (N/m2)
µ = Viskositas dinamis (Ns/m2)
dc = satuan kecepatan (m/s)
dy = satuan jarak antara (m)
II.4.1.2 Viskositas Kinematis
Viskositas kinematis ialah suatu  rasio antara viskositas absolut untuk kepadatan
(densitas) dengan jumlah dimana tidak ada kekuatan yang terlibat. Viskostatis
kinematik dapat  Dihitung dengan membagi viskositas absolut cairan dengan
densitas massa cairan.
Rumus Viskositas Kinematis :
v = µ/ᵨ

Keterangan 
v = viskositas kinematis satuan (m2/s)
µ = viskositas absolut / dinamis satuan (Ns/m2)
ᵨ = densitas satuan(kg/m3).

II.5Pengertian Kecepatan Aliran


Kecepatan aliran adalah banyaknya zat yang mengalir dengan kecepatan tertentu
per satuan waktu.
Rumus Menghitung Kecepatan Aliran :

v = s/t

Keterangan

v = kecepatan aliran (m3/detik)

s = jarak (m)

t = waktu (detik)

II.6Macam – macam Aliran


Aliran fluida dapat dikategorikan:
II.6.1 Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina
dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relative antara lapisan.
Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ (du/dy)
2.6.2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang
lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang
terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
II.6.1.1 Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
III. METODOLOGI
III.1 Alat
 Neraca Digital
 Gelas
 Botol
 Pipa ½ in
 Kran air
 Selang air
III.2 Bahan
 Air
 Sirup
 Oli
 Minyak Kayu Putih

III.3 Cara Kerja


III.3.1 Membandingkan Densitas Air, Sirup, Oli, dan Minyak Kayu Putih

Mengambil 4 jenis fluida cair (air, minyak kayu putih, sirup, dan oli).

Bandingkan densitas antara air dan minyak kayu putih, air dan sirup, serta air dan oli,
mana yang lebih berat.

Keempat cairan dimasukkan ke dalam gelas dan urutkan dari paling bawah sampai
atas mana yang lebih berat.
III.3.2 Mengetahui Kecepatan Alir Fluida pada Pipa

Siapkan pipa ½ in (1 meter) yang bagian atasnya sudah dipotong, lalu miringkan pipa
45 derajat.

Ambil secara bergantian air, oli, dan minyak kayu putih kira-kira ½ gelas lalu alirkan
air dari ujung atas pipa ke ujung bawah pipa dan hitung waktu kecepatan alir.

Amati fluida mana yang lebih cepat dan lebih lambat mengalir.

III.3.3 Mengetahui Jenis Aliran Fluida yang Terbentuk

Siapkan botol aqua besar (1 liter) dan selang sepanjang 2 meter.

Kemudian isi botol aqua dengan air dari kran yang terbuka penuh dan kran yang
terbuka setengah, lalu hitung waktu yang dibutuhkan air memenuhi botol aqua.

Masukkan selang ke dalam kran, kemudian isi botol aqua dengan air dari kran yang
terbuka penuh, lalu hitung waktu yang dibutuhkan air memenuhi botol aqua.
IV. PEMBAHASAN
IV.1 Membandingkan Densitas Air, Sirup, Oli, dan Minyak Kayu Putih
Hasil yang diperoleh :
Air = 30 gr/30 ml
Oli = 25 gr/30 ml
Minyak kayu putih = 25 gr/30 ml
Sirup = 36 gr/30 ml
 Perhitungan Denstitas
Rumus = ρ : m/v
Dimana : ρ = massa jenis
m = massa
v = volume
1. Densitas air
30
ρ: =1 gr /ml
30
2. Densitas oli
25
ρ: =0,833 gr /ml
30
3. Densitas sirup
36
ρ: =1,2 gr /ml
30
4. Densitas minyak kayu putih
25
ρ: =0,833 gr /ml
30

Berdasarkan hasil praktikum, fluida yang paling berat adalah sirup dan fluida
yang paling ringan adalah minyak kayu putih. Lalu urutan fluida yang paling berat hingga
paling ringan adalah sirup, air, oli, dan minyak kayu putih. Hal tersebut bisa terjadi
karena adanya perbedaan densitas, dimana densitas oli lebih besar daripada densitas
minyak kayu putih. Densitas sirup lebih besar daripada air, oli dan minyak kayu putih.
Dari praktikum juga dapat diamati bahwa air dapat bercampur dengan sirup menjadi satu.
Sedangkan oli dan minyak keduanya tidak dapat saling bercampur, baik itu dengan air
dan sirup.

4.1 Mengetahui Kecepatan Alir Fluida pada Pipa


Hasil yang diperoleh :

 Waktu alir fluida :


1. Air = 20:20 detik
2. Minyak kayu putih = 26:50 detik
3. Oli = 2:06:30 menit

 Kecepatan aliran
Panjang pipa = 1 meter
Rumus : v : s/t
Dimana :
v = kecepatan aliran
s = panjang pipa
t = waktu alir
1. Kecepatan aliran air
1
v : 20 = 0,05 m3/detik

2. Kecepatan aliran minyak kayu putih


1
v : 26 = 0,038 m3/detik
3. Kecepatan aliran oli
1
v : 120 = 0,0083 m3/detik

Berdasarkan hasil yang didapatkan diatas waktu alir pada air adalah yang paling
cepat sedangkan waktu alir pada oli adalah yang paling lambat. Hal tersebut bisa terjadi
karena perbedaan kekentalan, dimana kekentalan air lebih cair dibandingkan oli sehingga
lebih mudah mengalir dan kekentalan oli lebih kental dibandingkan air sehingga lebih
sulit mengalir.

4.2 Mengetahui Jenis Aliran Fluida yang Terbentuk


Hasil yang diperoleh :
Ukuran kran : 2,5 in

1. Kran ukuran 2,5 in dibuka full putaran lalu botol ukuran 1L didekatkan pada mulut
kran.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air sampai penuh dalam botol adalah
00:22:76. Aliran yang diamati terbentuk aliran turbulen.
2. Kran ukuran 2,5 in dibuka ½ putaran lalu botol ukuran 1L didekatkan pada mulut
kran.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air sampai penuh dalam botol adalah
00:32:69. Aliran yang diamati terbentuk aliran turbulen.

3. Kran ukuran 2,5 in dibuka full, pada kran dipasangkan selang ukuran 5/8 in dengan
panjang 2 meter.
Ujung selang didekatkan pada ujung botol ukuran 1L. Air mengalir dengan aliran
laminer dengan waktu 00:10:09. Aliran yang diamati adalah aliran laminer.
V. KESIMPULAN

Pada percobaan pertama dapat disimpulkan bahwa semakin besar densitas suatu
fluida semakin besar juga massa setiap volumenya.

Pada percobaan kedua dapat disimpulkan bahwa semakin cair kekentalan suatu
fluida semakin mudah juga fluida itu mengalir. Dan semakin besar kecepatan aliran
fluida semakin cepat juga fluida mengalir.

Pada percobaan ketiga dapat disimpulkan bahwa air yang langsung dimasukkan
ke dalam botol dari kran mengalir secara turbulen, dimana aliran mengalir secara tidak
beraturan atau tidak konstan. Sedangkan air yang dimasukkan ke dalam botol dengan
menggunakan selang mengalir secara laminer, dimana aliran mengalir secara beraturan
atau konstan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Munnabil.2017.Jenis-Jenis Fluida.https://www.coursehard.com/file/25201118.(diakses
pada tanggal 23 September 2020)
Yazid.2009.Laporan Lengkap Viskositas.https://www.academia.edu/39350106.(diakses
pada tanggal 23 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai