Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

STRUKTUR ATOM DAN INTERAKSI ANTAR MOLEKUL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Industri
i
Dosen Pengampu : Heny Kusumayanti, S.T, M.T

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Unggul Eka Pratidina (40040119650003)
Palupi Diah Utami (40040119650015)
Tumiar Iriana Br Simarmata (40040119650019)
Nabila Ramadhanissa Qatrunnada (40040119650025)
Muhammad Alghifary Setyono (40040119650037)
Wati Setyaningrum (40040119650043)
Mohammad Ashari Qodhi (40040119650057)
Vionna Indah Sitoresmi (40040119650059)
Vanadya Arih Gusalma (40040119650073)

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI


PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya.Makalah yang berjudul “Struktur Atom dan
Interaksi Antar Molekul” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Industri. Tentunya tak lupa kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Heny Kusumayanti, S.T, M.T selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dukungan
kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.

2. Teman-teman TRKI A, khususnya kelompok 1 yang selalu memberikan masukan


kepada kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini dan terimakasih karena sudah
meluangkan waktu untuk menyelesaikan makaklah ini tepat waktu.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini memiliki banyak kekurangan.Meskipun kami telah mengerahkan segala
kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-
kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini.Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju.Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 22 November 2019


I

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................I

Daftar Isi......................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2

1.4 Manfaat……………………………………………………………………….2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3

2.1Atom dan Struktur Atom……………………………………………………...3

2.2 Ion……………………………………………………………………...……14

2.3 Istilah Dalam Atom…………………………………………………………15

2.4 Interaksi Antar Molekul…………………………………………………….16

BAB III PENUTUP……………………………………………….…………..…………….


……22

3.1 Kesimpulan………………………………….………………………………22

3.2 Saran…………………………………..…………………………………….22
II
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Segala sesuatu benda dalam alam ini mempunyai unsur dan partikel dalam
penyusunannya,zat zat akan tersusun atas partikel yang lebih kecil lagi sehingga pada
akhirnya tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos =
dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.Tetapi
konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya
elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam atom  menyebabkan timbulnya
teori baru tentang atom mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Kuantum (Parning, 2012). Interaksi antar molekul atau gaya antar molekul
merupakan ikatan yang terbentuk saat atom-atom bergabung membentuk
molekul. Interaksi ini bertanggung jawab terhadap sifat fisik suatu zat, seperti titik
didih, titik leleh, serta fasa (wujud) zat. Ikatan kimia berperan dalam menjaga
kestabilan molekul sekaligus dapat digunakan dalam meramalkan bentuk suatu
molekul. Interaksi antar molekul lebih lemah dibandingkan ikatan kimia.Terdapat
lima jenis interaksi antar molekul, yang disusun berdasarkan kekuatan, dari yang
terlemah hingga yang terkuat, yaitu Gaya London atau Gaya Dispersi, Interaksi Dipol
Terimbas (Dipol Terinduksi), Interaksi Dipol-Dipol, Interaksi Ion-Dipol, Ikatan
Hidrogen (Asiska Merri, 2019). Gaya antar molekul ini memiliki sifat tarik menarik
dan juga tolak-menolak antar molekul. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak
antara muatan yang sama akan timbul dan semakin tinggi energi tolaknya. Oleh
karena itu akan dibutuhkan energi yang lebih tinggi pula untuk memampatkan suatu
1
molekul.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah pokok di atas dapat dijabarkan dalam rumusan-rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah struktur atom itu ?
2. Bagaimanakah interaksi antar molekul?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui struktur dari atom
2. Untuk mengetahui interaksi antar molekul

1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembacanya untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang struktur atom dan interaksi antar molekul.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Atom

a. Definisi Atom
Atom menurut Democritus adalah a= tidak, thomos = potong atau
bagi, yang artinya satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

Gambar :Model Atom Democritus

Atom adalah satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dalam setiap
bahan yang ada di sekitar.Atom merupakan suatu kumpulan materi yang
terdiri atas inti atom (nucleus) bermuatan positif yang mengandung proton
dan neutron dan beberapa atom bermuatan negatif (elektron) disekitarnya
yang mengimbangi muatan positif ini.

3
b. Perkembangan Model Atom
1) Teori atom Jhon Dalton:
a) Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang tidak dapat
dibagi lagi.
b) Atom berbentuk bola pejal sederhana yang sangat kecil,
tidak dapatdibelah, diciptakan, dan dimusnahkan.
c) Unsur yang sama punya atom sama ( sifat, volume, massa
sama),
d) Unsur berbeda punya atom beda.
e) Senyawa dapat dibentuk dari penggabungan dua jenis unsur
atau lebih.
f) Atom dari dua unsur atau lebih dapat direaksi dalam
perbandingan bulat sederhana.

Kelemahan:
a) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik pada atom.
b) Melalui reaksi nuklir dapat menghasilkan atom baru.
c) Tidak menjelaskan adanya isotop.
d) Banyak senyawa dengan perbandingan tidak bulat dan
sederhana.

4
Gambar : Model Atom Dalton
Gambar : Jhon Dalton

2) Teori atom Thompson


a) Terdapat partikel yang bermuatan negatif (elektron) dalam
suatu atom.
b) Dikenal dengan model atom roti kismis.
c) Atom dianalogikan sebagai bola yang bermuatan positif dan
elektron tersebar dalam bola tersebut.
d) Atom bukan bagian kecil dari benda.
e) Atom bersifat netral, yaitu jumlah muatan positif dan
negatifnya sama.

Kelemahan:
a) Tidak menjelaskan muatan positif dan negatif dalam atom.
b) Tidak dapat menjelaskan inti atom.

Gambar : Model Atom Thompson


Gambar : JJ.Thompson

3) Teori atom Rutherford


a) Terdapat inti atom yang bermuatan positif dengan elektron
bergerak mengelilingi atom.
b) Atom netral, proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti.

Kelemahan:
a) Tidak dapat menjelaskan penyebab elektron jatuh ke inti.

Gambar : Model Atom Rutherford

6
Gambar : Rutherford

4) Teori atom Bohr


a) Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron
yang bergerak mengelilingi inti atom pada tingkat energi (kulit)
tertentu.
b) Elektron dapat berpindah tingkat energi.
Eksitasi = berpindah dari tingkat energi rendah ke energi tinggi
dengan menyerap energi.
Deeksitasi = Berpindah dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi
rendah dengan pemancaran energi.

Kelemahan:
a) Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
b) Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom
yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.

7
Gambar : Model Atom Bohr

Gambar : Niels Bohr

5) Teori Mekanika Kuantum (Atom modern)


a) Atom tidak dapat ditentukan secara pasti,
b) Dapat ditentukan daerah kemungkinan atau kejadian menemukan
elektron terbesar (orbital),
c) Dalil kuantum dapat mendeskripsikan orbital - orbital atom.

Ilmuwan yang mendukung teori ini:


a) De Broglie : elektron memiliki kulit tertentu.
b) Heisenberg : kecepatan dan posisi elektron tidak dapat diukur
secara serentak (prinsip ketidakpastian Heisenberg).
c) Schrodinger: orbital menunjukkan daerah kemungkinan elektron
ditemukan. 8

c. Partikel Dasar Atom


Partikel dasar atom terdiri atas elektron, proton dan, neutron.

1. Elektron
Pada tahun 1897, J.J Thompson melakukan percobaan dengan
sinar katode menggunakan tabung kaca yang bertekanan udara sangat
rendah yang kedua ujungnya dipasang pelat logam sebagai
elektrode.Kedua elektrode dihubungkan dengan sumber arus listrik
bertegangan tinggi.Elektrode yang dihubungkan dengan kutub positif
disebut dengan anode dan yang dihubungkan dengan kutub negatif disebut
katode. Sementara itu, tabung yang digunakan disebut dengan tabung sinar
katode (tabung crookes).
Thompson mengatur tekanannya menjadi cukup rendah sehingga
gas dalam tabung berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung jenis
gas yang ada di dalamnya. Bila tekanannya dibuat semakin rendah, maka
tabung menjadi gelap. Namun bagian tabung di depan katode berpijar
dengan warna hijau. Perpijaran ini berasal dari radiasi katode menuju
anode yang membentur gelas, sehingga gelas berpijar mengeluarkan
cahaya warna hijau.Sinar ini disebut dengan sinar katode karena berasal
dari katode.

Gambar: Tabung Sinar Katode


Berdasarkan hasil percobaan
9 tersebut Thompson
mengungkapkan sifat - sifat sinar katoda, yaitu:
a) Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa, jika
dilewatkan arus listrik bertegangan tinggi.
b) Merambat dalam garis lurus menuju anode.
c) Jika sinar katode membentur gelas, maka gelas akan berpendar
(fluorosensi), sehingga dapat mengetahui adanya sinar katode.
d) Sinar katode tidak bergantung pada bahan elektrodenya,
sehingga setiap elektrode dapat memancarkan sinar katode.
e) Dapat dibelokkan medan magnet dan medan listrik ke arah kutub
negatif. Oleh karena itu, sinar katode bermuatan negatif.

Dari sifat - sifat tersebut, kemudian disimpulkan bahwa sinar


katode adalah partikel yang terdapat pada setiap atom, yaitu
elektron.Selanjutnya, Thompson melakukan percobaan menentukan
harga perbandingan elektron dengan massanya. Thompson mengukur
pengaruh medan listrik dan magnet terhadap pembelokan sinar katode
dan jari - jari kelengkungan dari pembelokan tersebut. Kemudian
didapat bahwa harga q/m adalah 1,76 x 108 coulomb/gram.

Tahun 1909, Robet Millikan melakukan percobaan dengan tetes


minyak untuk menentukan muatan satu elektron.Pada percobaannyat,
satu tetes minyak dapat menangkap satu, dua, tiga, atau lebih elektron.
Millikan kemudian menemukan muatan tetes minyak yang besarnya 1 ,
6 x 10-19 C, 2 x 1 ,6 x 10 -19 C, 3 x 1 ,6 x 10 -19 C, dst. Kemudian
disimpulkan bahwa muatan satu elektron adalah 1 ,6 x 10 -19 C dan
diberi tanda muatan -1.

10

1) Proton
Tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton.
Goldstein telah melakukan percobaan menggunakan tabung sinar
katode (tabung crookes).Elektrode dari tabung dihubungkan
dengan listrik bertegangan tinggi.Hasilnya menunjukkan jika
katode tidak diberi lubang, maka ruang di belakang katode
gelap.Namun, bila dilubangi dan diberi gas hidrogen bertekanan
rendah, maka gas di belakang katode berpijar(fluoresensi)karena
ada radiasi sinar dari anode dan memendarkan gas tersebut.Sinar
ini kemudian disebut sebagai sinar anode (sinar positif) atau sinar
kanal (sinar terusan).
Sifat - sifat sinar anode :
a. Radiasi partikel yang disebut dengan proton.
b. Dalam medan listrik atau magnet, dapat dibelokkan ke kutub
negatif, karena sinar anode bermuatan positif.
c. Perbandingan muatan dengan massanya (e/m) tergantung pada
gas yang diisikan. Perbandingan terbesar terjadi pada gas
hidrogen.

Selanjutnya, melalui percobaan diperoleh bahwa massa 1


proton adalah 1,6726 x 10-24 gram atau sama dengan 1 sma dan
muatan 1 proton adalah 1, 6022 x 10 -19 coulomb. Proton diberi
tanda muatan +1.

11
Gambar: Tabung Crookes

2) Neutron
Tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker menembaki inti atom
berilium dengan partikel alfa dan dihasilkan suatu radiasi partikel
yang memiliki daya tembus tinggi. Pada tahun 1932, James
Chadwick melakukan percobaan yang sama. Hasilnya radiasi
tersebut merupakan partikel netral yang massanya hampir sama
dengan proton. Selanjutnya, partikel ini disebut neutron dan
merupakan penyusun inti atom bersama dengan proton.

Sifat - sifat sinar neutron:


a. Merupakan radiasi partikel yang disebut neutron,
b. Dalam medan listrik maupun magnet, partikel tidak
dibelokkan. Hal ini menunjukkan bahwa partikel tidak
bermuatan (netral),
c. Massa sinar neutron hampir sama dengan massa sinar anode,
yaitu 1,6726 x 10-24 gram atau sama dengan 1 sma.

(Parning,2012)

d. Notasi Atom
Henry Gwyn-Jeffreys Moseley pada tahun 1913
menemukan jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan
sifat khas masing-masing unsur. Atom-atom dari unsur yang
sama memiliki jumlah muatan12 positif yang sama. Moseley
kemudian mengusulkan agar istilah nomor atom diberi
lambang Z, untuk menyebutkan jumlah muatan positif dalam
inti atom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam
inti. Setelah dilakukan percobaan, diketahui bahwa atom tidak
bermuatan listrik berarti dalam atom jumlah muatan positif
sama dengan jumlah muatan negatif, sehingga nomor atom
juga menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.

Z= jumlah proton (p) = jumlah elektron (e).


Kemudian, nomor massa yang diberi lambanng A. Nomor
massa ini digunakan untuk menentukan partikel penyusun inti
atom, yaitu proton dan neutron.
A = Jumlah proton (p) + jumlah neutron (n).

Gambar: Penulisan Unsur

Misalnya pada notasi atom Na:

13

Gambar: Unsur Na
Dari penulisan di atas, dapat diketahui bahwa, atom Na
memiliki nomor atom 11 dan nomor massa 23.
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 11
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Jumlah neutron = 23 - 11 = 12
( Rahayu, 2009)

2.2 Ion
Ion adalah molekul yang memiliki muatan listrik total tidak sama dengan nol
(jumlah elektron ≠ jumlah proton)

1) Kation (atom bermuatan positif)


Atom melepas elektron, sehingga jumlah proton lebih besar
daripada jumlah elektron. Misalnya Mg2+, atom Mg memiliki nomor
atom 12 dengan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6, 3s2. Agar mencapai keadaan
stabil, maka atom Mg akan melepas 2 elektron
terluarnya menjadi ion Mg2+.

2) Anion (atom bermuatan negatif)


Atom menangkap elektron, sehingga jumlah elektron lebih
besar daripada jumlah proton.Misalnya pada ion S2-, atom S
memiliki nomor atom 16, dengan14konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6, 3s2,
3p4.Untuk mencapai keadaan stabil, maka atom S perlu
menangkap 2 elektron, sehingga menjadi ion S2+.
(Sutresna, 2008)

2.3 Istilah Dalam Atom


1) Isotop
Kedua atom dikatakan berisotop, apabila merupakan unsur yangs ama,
memiliki nomor atom yang sama, tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda. Contohnya, 6C12 dan 6C13.
2) Isoton
Apabila dua unsur yang berbeda, dengan nomor atom dan nomor massa
yang berbeda, namun memiliki jumlah neutron yang sama. Contohnya,
1H3 dan 2He4 yang memiliki jumlah neutron 2.
3) Isobar
Apabila kedua unsur berbeda, memiliki nomor atom berbeda, namun
memiliki nomor massa sama. Contohnya, 6C14 dan 7N14.
4) Isoelektron
Dikatakan isoelektron apabila memiliki jumlah elektron yang sama.

Contohnya,
35
17Cl  dan 32
16 S 2

2.4 Interaksi Antar Molekul


Gaya antar molekul merupakan interaksi antara molekul-molekul
dalam suatu zat(unsur/senyawa) melaluigaya elektrostatis. Gaya antar molekul
terdiri dari gaya Van Der Waals dan ikatan hidrogen.

15
a. Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Waals merupakan gaya tarik-menarik lemah yang
terdapat antara molekul-molekul suatukristalkovalen.Contoh gaya Van
Der Waals adalah gaya tarik-menarik pada etilena (C2H4) padat.
Adabeberapa jenis Gaya Van Der Waals yaitu:
1. Gaya dipol-dipol.
Gaya dipol-dipol merupakan interaksi elektrostatik antara
molekul-molekul polar (dwikutub). Dua orientasidipol-dipol
dengan muatan yang berlawanan menghasilkan gaya dipol-dipol.
Gaya dipol-dipol ini lebihlemah dari ikatan ion dan ikatan kovalen,
sehingga memiliki titik didih dan titik leleh lebih rendah Gaya
dipol-dipol. Gaya dipol-dipol merupakan interaksi elektrostatik
antara molekul-molekul polar (dwikutub). Dua orientasi dipol-
dipol dengan muatan yang berlawanan menghasilkan gaya dipol-
dipol. Gaya dipol-dipol ini lebih lemah dari ikatan ion dan ikatan
kovalen, sehingga memiliki titik didih dan titik leleh lebih rendah.
Gaya dipol dibagi dua, yaitu :
1. Gaya tarik dipol – dipol

Gaya dipol-dipol adalah gaya yang permanen yang terjadi di


antara dua molekul polar. Gaya ini lebih kuat dari
gaya London,walau lebih lemah dari ikatan kovalen. Ikatan ini
terbentuk ketika molekul yang memiliki pol (kutub) tetap bertemu
dengan molekul polar lainnya. Contoh gaya tarik dipole-dipol pada
molekul HCl.

16
Gambar : Gaya Tarik Dipol-Dipol Molekul HCl

 
2. Gaya tarik dipol- dipol terinduksi

Gaya ini terbentuk antara molekul polar dengan molekul non


polar, ketika molekul polar bertemu molekul nonpolar, polar pada
molekul polar menginduksi molekul non polar. Contoh gaya tarik
dipol – dipol terinduksi.

Gambar : Gaya Dipol-Dipol Terinduksi

2. Gaya London/gaya dispersi


Adanya gaya London ini ditunjukkan oleh molekul-
molekul non polar yang dapat membentuk suatu kisi kristal dan
kenaikan titik didih unsur-unsur gas mulia dan seri senyawa
hidrokarbon. Kekuatan gaya London bergantung pada awan
elektron yang distorsikan.
Awan elektron yang jauh dari inti lebih mudah
terdistorsidaripada awan elektron yang dekat dengan inti atom.
Oleh karena itu, semakin besar volume suatu atom,semakin besar
gaya London. Sehingga titik didihnya semakin tinggi.

17
Gambar : Proses Gaya Dispersi London

Mengapa “awan elektron” dapat terdistorsi ?

1. Pada sekumpulan besar molekul, setiap saat selalu terjadi


tumbukan antar molekul, tumbukan ini menimbulkan dipol sementara
membentuk muatan parsial positif pada salah satu ujung molekul dan
muatan parsial negatif pada ujung yang lain (terdistorsi).

Gambar : Tumbukan Partikel

2. Molekul-molekul yang terdistorsi selanjutnya


menginduksi molekul lain membentuk dipol terinduksi.

3. Akibat terbentuk dipol sementara padasejumlah molekul


yang bertumbukan dan menginduksi sejumlah molekul
lain membentuk dipol terinduksi, menimbulkan
18 gaya tarik-
menarik di antara molekul molekul tersebut.
Gambar : Molekul Terdistorsi

4. Gejala tersebut berlangsung secara terus menerus dan


berimbas kepada molekul- molekul lain sehingga terjadi gaya
London di antara molekul-molekul yang ada.

Gambar : Molekul Terinduksi

Hal yang mempengaruhi besarnya gaya London:

1. Ukuran molekul

2. Bentuk molekul

3. Kemudahan distorsi19dari awan elektron

(Asiska Merri, 2019)


b. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan yang terjadi antara atom-atom
hidrogen dengan atom-atom yang harga elektronegatifitasnya besar
dengan gaya elektrostatik. Ada dua macam ikatan hidrogen, yaitu ikatan
hidrogen antar molekul (intermolecule) dan ikatan hidrogen dalam
molekul itu sendiri (intramolecule). Ikatan hidrogen antar molekul adalah
ikatan antara dua atau lebih molekul, baik molekul yang sama maupun
molekul berbeda.

Misalnya, antarmolekul H2O, NH3CH3CH2,OH, HF, atau SiF4.


Ikatan hidrogen dalam molekul adalah ikatan antara dua gugus atom
dalam suatu molekul, misalnya dalam asam benzoat.

Gambar : Ikatan Hidrogen Asam Benzoat

Gambar : Ikatan Hidrogen H2O


20
(Aulia Rahmi, 2019)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a =
21
tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada
masa itu. Ditemukannya elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam
atom  menyebabkan timbulnya teori baru tentang atom mulai dari teori atom
Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum. Interaksi antar molekul
atau gaya antar molekul merupakan ikatan yang terbentuk saat atom-atom
bergabung membentuk molekul.Terdapat lima jenis interaksi antar molekul,
yang disusun berdasarkan kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat,
yaitu Gaya London atau Gaya Dispersi, Interaksi Dipol Terimbas (Dipol
Terinduksi), Interaksi Dipol-Dipol, Interaksi Ion-Dipol, Ikatan Hidrogen.

3.2 Saran :
Dari pembahasan dan informasi yang sudah dijelaskan, penulis
menyadari masih ada kekurangan dalam hal penulisan maupun dalam hal
pencarian informasi.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dari
pembaca agar penulis bisa memperbaikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia Rahmi.2019. Gaya Antar Molekul Kimia. Https://academia.edu (diakses pada

22 November 2019)
22
Asiska Merri.2019. Gaya Antar Molekul. Https://academia.edu (diakses pada 22

November 2019)
Parning.2012.Kimia SMA Kelas X Semester Pertama. Jakarta : Yudhistira

Rahayu. 2009. Praktis Belajar Kimia Kelas X SMA. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Sutresna. 2008. Kimia untuk Kelas X Semester 1 Sekolah Menengah Atas. Bandung:

Grafindo Media Pratama.

23

Anda mungkin juga menyukai