Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Unggul Eka Pratidina (40040119650003)
Palupi Diah Utami (40040119650015)
Tumiar Iriana Br Simarmata (40040119650019)
Nabila Ramadhanissa Qatrunnada (40040119650025)
Muhammad Alghifary Setyono (40040119650037)
Wati Setyaningrum (40040119650043)
Mohammad Ashari Qodhi (40040119650057)
Vionna Indah Sitoresmi (40040119650059)
Vanadya Arih Gusalma (40040119650073)
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya.Makalah yang berjudul “Struktur Atom dan
Interaksi Antar Molekul” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Industri. Tentunya tak lupa kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Heny Kusumayanti, S.T, M.T selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dukungan
kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini memiliki banyak kekurangan.Meskipun kami telah mengerahkan segala
kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-
kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini.Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju.Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................I
Daftar Isi......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.4 Manfaat……………………………………………………………………….2
2.2 Ion……………………………………………………………………...……14
3.1 Kesimpulan………………………………….………………………………22
3.2 Saran…………………………………..…………………………………….22
II
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………23
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui struktur dari atom
2. Untuk mengetahui interaksi antar molekul
1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembacanya untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang struktur atom dan interaksi antar molekul.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Atom
Atom menurut Democritus adalah a= tidak, thomos = potong atau
bagi, yang artinya satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Atom adalah satuan terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dalam setiap
bahan yang ada di sekitar.Atom merupakan suatu kumpulan materi yang
terdiri atas inti atom (nucleus) bermuatan positif yang mengandung proton
dan neutron dan beberapa atom bermuatan negatif (elektron) disekitarnya
yang mengimbangi muatan positif ini.
3
b. Perkembangan Model Atom
1) Teori atom Jhon Dalton:
a) Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang tidak dapat
dibagi lagi.
b) Atom berbentuk bola pejal sederhana yang sangat kecil,
tidak dapatdibelah, diciptakan, dan dimusnahkan.
c) Unsur yang sama punya atom sama ( sifat, volume, massa
sama),
d) Unsur berbeda punya atom beda.
e) Senyawa dapat dibentuk dari penggabungan dua jenis unsur
atau lebih.
f) Atom dari dua unsur atau lebih dapat direaksi dalam
perbandingan bulat sederhana.
Kelemahan:
a) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik pada atom.
b) Melalui reaksi nuklir dapat menghasilkan atom baru.
c) Tidak menjelaskan adanya isotop.
d) Banyak senyawa dengan perbandingan tidak bulat dan
sederhana.
4
Gambar : Model Atom Dalton
Gambar : Jhon Dalton
Kelemahan:
a) Tidak menjelaskan muatan positif dan negatif dalam atom.
b) Tidak dapat menjelaskan inti atom.
Kelemahan:
a) Tidak dapat menjelaskan penyebab elektron jatuh ke inti.
6
Gambar : Rutherford
Kelemahan:
a) Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
b) Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom
yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.
7
Gambar : Model Atom Bohr
1. Elektron
Pada tahun 1897, J.J Thompson melakukan percobaan dengan
sinar katode menggunakan tabung kaca yang bertekanan udara sangat
rendah yang kedua ujungnya dipasang pelat logam sebagai
elektrode.Kedua elektrode dihubungkan dengan sumber arus listrik
bertegangan tinggi.Elektrode yang dihubungkan dengan kutub positif
disebut dengan anode dan yang dihubungkan dengan kutub negatif disebut
katode. Sementara itu, tabung yang digunakan disebut dengan tabung sinar
katode (tabung crookes).
Thompson mengatur tekanannya menjadi cukup rendah sehingga
gas dalam tabung berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung jenis
gas yang ada di dalamnya. Bila tekanannya dibuat semakin rendah, maka
tabung menjadi gelap. Namun bagian tabung di depan katode berpijar
dengan warna hijau. Perpijaran ini berasal dari radiasi katode menuju
anode yang membentur gelas, sehingga gelas berpijar mengeluarkan
cahaya warna hijau.Sinar ini disebut dengan sinar katode karena berasal
dari katode.
10
1) Proton
Tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton.
Goldstein telah melakukan percobaan menggunakan tabung sinar
katode (tabung crookes).Elektrode dari tabung dihubungkan
dengan listrik bertegangan tinggi.Hasilnya menunjukkan jika
katode tidak diberi lubang, maka ruang di belakang katode
gelap.Namun, bila dilubangi dan diberi gas hidrogen bertekanan
rendah, maka gas di belakang katode berpijar(fluoresensi)karena
ada radiasi sinar dari anode dan memendarkan gas tersebut.Sinar
ini kemudian disebut sebagai sinar anode (sinar positif) atau sinar
kanal (sinar terusan).
Sifat - sifat sinar anode :
a. Radiasi partikel yang disebut dengan proton.
b. Dalam medan listrik atau magnet, dapat dibelokkan ke kutub
negatif, karena sinar anode bermuatan positif.
c. Perbandingan muatan dengan massanya (e/m) tergantung pada
gas yang diisikan. Perbandingan terbesar terjadi pada gas
hidrogen.
11
Gambar: Tabung Crookes
2) Neutron
Tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker menembaki inti atom
berilium dengan partikel alfa dan dihasilkan suatu radiasi partikel
yang memiliki daya tembus tinggi. Pada tahun 1932, James
Chadwick melakukan percobaan yang sama. Hasilnya radiasi
tersebut merupakan partikel netral yang massanya hampir sama
dengan proton. Selanjutnya, partikel ini disebut neutron dan
merupakan penyusun inti atom bersama dengan proton.
(Parning,2012)
d. Notasi Atom
Henry Gwyn-Jeffreys Moseley pada tahun 1913
menemukan jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan
sifat khas masing-masing unsur. Atom-atom dari unsur yang
sama memiliki jumlah muatan12 positif yang sama. Moseley
kemudian mengusulkan agar istilah nomor atom diberi
lambang Z, untuk menyebutkan jumlah muatan positif dalam
inti atom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam
inti. Setelah dilakukan percobaan, diketahui bahwa atom tidak
bermuatan listrik berarti dalam atom jumlah muatan positif
sama dengan jumlah muatan negatif, sehingga nomor atom
juga menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.
13
Gambar: Unsur Na
Dari penulisan di atas, dapat diketahui bahwa, atom Na
memiliki nomor atom 11 dan nomor massa 23.
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 11
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Jumlah neutron = 23 - 11 = 12
( Rahayu, 2009)
2.2 Ion
Ion adalah molekul yang memiliki muatan listrik total tidak sama dengan nol
(jumlah elektron ≠ jumlah proton)
Contohnya,
35
17Cl dan 32
16 S 2
15
a. Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Waals merupakan gaya tarik-menarik lemah yang
terdapat antara molekul-molekul suatukristalkovalen.Contoh gaya Van
Der Waals adalah gaya tarik-menarik pada etilena (C2H4) padat.
Adabeberapa jenis Gaya Van Der Waals yaitu:
1. Gaya dipol-dipol.
Gaya dipol-dipol merupakan interaksi elektrostatik antara
molekul-molekul polar (dwikutub). Dua orientasidipol-dipol
dengan muatan yang berlawanan menghasilkan gaya dipol-dipol.
Gaya dipol-dipol ini lebihlemah dari ikatan ion dan ikatan kovalen,
sehingga memiliki titik didih dan titik leleh lebih rendah Gaya
dipol-dipol. Gaya dipol-dipol merupakan interaksi elektrostatik
antara molekul-molekul polar (dwikutub). Dua orientasi dipol-
dipol dengan muatan yang berlawanan menghasilkan gaya dipol-
dipol. Gaya dipol-dipol ini lebih lemah dari ikatan ion dan ikatan
kovalen, sehingga memiliki titik didih dan titik leleh lebih rendah.
Gaya dipol dibagi dua, yaitu :
1. Gaya tarik dipol – dipol
16
Gambar : Gaya Tarik Dipol-Dipol Molekul HCl
2. Gaya tarik dipol- dipol terinduksi
17
Gambar : Proses Gaya Dispersi London
1. Ukuran molekul
2. Bentuk molekul
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a =
21
tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada
masa itu. Ditemukannya elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam
atom menyebabkan timbulnya teori baru tentang atom mulai dari teori atom
Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum. Interaksi antar molekul
atau gaya antar molekul merupakan ikatan yang terbentuk saat atom-atom
bergabung membentuk molekul.Terdapat lima jenis interaksi antar molekul,
yang disusun berdasarkan kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat,
yaitu Gaya London atau Gaya Dispersi, Interaksi Dipol Terimbas (Dipol
Terinduksi), Interaksi Dipol-Dipol, Interaksi Ion-Dipol, Ikatan Hidrogen.
3.2 Saran :
Dari pembahasan dan informasi yang sudah dijelaskan, penulis
menyadari masih ada kekurangan dalam hal penulisan maupun dalam hal
pencarian informasi.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dari
pembaca agar penulis bisa memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA
22 November 2019)
22
Asiska Merri.2019. Gaya Antar Molekul. Https://academia.edu (diakses pada 22
November 2019)
Parning.2012.Kimia SMA Kelas X Semester Pertama. Jakarta : Yudhistira
Rahayu. 2009. Praktis Belajar Kimia Kelas X SMA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Sutresna. 2008. Kimia untuk Kelas X Semester 1 Sekolah Menengah Atas. Bandung:
23