PENGELOLAAN INVENTARIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Ramah lingkungan
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Pengelolaan Inventaris” ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Ramah Lingkungan. Tentunya tak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Heny Kusumayanti,S.T,M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Ramah
Lingkungan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang telah memberikan arahan, bimbingan
serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman-teman TRKI A, khususnya kelompok 3 yang selalu memberikan masukan kepada kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dan terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk
menyelesaikan makaklah ini tepat waktu.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,
tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas makalah
ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah
lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………2
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………………..2
3.2 Saran………………………………………………………………………………………......8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………......9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas, manfaat penulisan ini adalah untuk menambah wawasan tentang
pengelolaan inventaris dan pengelolaan material.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Untuk itu perlu pengaturan penggunaan, penyimpanan, pendataan, dan pengamanan
material. Sistem kontrol inventaris digunakan untuk menjaga inventaris dalam keadaan yang
diinginkan sambil terus memasok pelanggan secara memadai. Keberhasilan dari sistem ini
bergantung pada cara mempertahankan catatan dengan jelas dan secara berkala.
Pada unit penggudangan dan atau distribusi setiap ada pemasukan barang harus disertai
bukti pemasukan barang yang berupa kuitansi, nota, surat pengantar barang, tanda terima,
ataupun berita acara penyerahan/ serah terima barang. Sementara untuk pengeluaran barang,
harus juga disertai bukti pengeluaran barang yang dapat berupa surat penyerahan barang atau
bon gudang. Disamping itu, harus dicatat tanggal pengeluaran barang, unit pemakai barang,
jumlah barang yang dikeluarkan, dan jumlah sisa barang setelah terjadi pengeluaran barang.
Teknik kontrol inventaris juga sering mengandalkan barcode dan tag identifikasi
frekuensi radio (RFID) untuk memberikan identifikasi otomatis kepada objek inventaris.
Contohnya adalah barang dagangan, barang habis pakai, aset tetap, alat sirkulasi, dan peralatan
modal. Dengan demikian, sebuah bisnis dapat merinci lebih baik apa yang telah terjual, seberapa
cepat, dan berapa harganya. Laporan dapat digunakan untuk memperkirakan kapan dibutuhkan
pembelian produk tambahan pada hari libur atau untuk membuat keputusan tentang penawaran
khusus, menghentikan produk, dan sebagainya.
4
2.3 Pengontrolan Material
Manajemen material didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk
merencanakan dan mengendalikan mutu material, jumlah material dan penempatan
peralatan yang tepat waktu, harga yang baik, dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
( Bell and Stukhart, 1986)
5
Adapun cara untuk pengontrolan material adalah:
1. Pengadaan material
Pengadaan material merupakan antisipasi terhadap ketersediaan material di pasaran.
Hal ini dilakukan agar material selalu siap di lokasi saat diperlukan.
2. Penyimpanan Material
Setiap material mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga
membutuhkan penanganan dalam hal penyimpanan yang berbeda pula, agar tidak
menimbulkan sisa material yang tidak diinginkan. Misalnya untuk semen, kondisi
penyimpanan tidak boleh lembab, karena semen akan rusak/mengeras, untuk itu
perlu diberi landasan.
3. Penanganan Material
Setiap material yang tiba di lokasi perlu ditangani dengan baik, agar tidak
menimbulkan sisa material. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
Menurunkan muatan material dengan hati-hati, sehingga tidak terjadi banyak
material yang rusak. Menerima dan memeriksa material, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya penerimaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, volume yang kurang, dan material yang rusak dari supplier. Melakukan
penumpukan material dengan benar, baik jumlah penumpukan yang diperbolehkan
sesuai dengan rekomendasi pabrik maupun metode penumpukan.
4. Pemakaian Material
Pada tahap ini sisa material dapat timbul karena Memakai peralatan kerja kurang
memadai maupun budaya kerja yang kurang baik. Perilaku para pekerja di
lapangan. Memakai teknologi yang masih baru, dimana tukang masih belum
terbiasa dengan metode tersebut, sehingga menimbulkan kesalahan-kesalahan
dalam pemakaian material, yang pada akhirnya material tersebut tidak dapat dipakai
lagi. Pemotongan material menjadi ukuran-ukuran tertentu tanpa perencanaan yang
baik.
6
Gambar contoh pengelolaan inventarisasi limbah B3 (Reza Pahlevi, 2013)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk melakukan pengelolaan inventaris dan material dibutuhkan pengetahuan
dan ketelitian dalam menjalankannya agar lancar dan terkendali. Kami menyadari dalam
penyajian makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu Kami
mengharapkan kritik dan saran dari Dosen pengampu dan teman-teman semua.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bell and Stukhart. 1986. Pengontrolan Material. Http:// www.lib.ui.ac.id. Diakses pada
10 Maret 2020.