Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGELOLAAN INVENTARIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Ramah lingkungan

Dosen Pengampu : Heny Kusumayanti, S.T, M.T

Disusun Oleh :

Unggul Eka Pratidina (40040119650003)

Amelia Rahmawati (40040119650009)

Palupi Diah Utami (40040119650015)

Mohammad Ashari Qodhi (40040119650057)

Nida Hamidah Prawestisari (40040119650077)

Raul Ridlo Maulana (40040119650105)

Silvy Aryo Rahmasari (40040119650111)

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Pengelolaan Inventaris” ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Ramah Lingkungan. Tentunya tak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Heny Kusumayanti,S.T,M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Ramah
Lingkungan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang telah memberikan arahan, bimbingan
serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.

2. Teman-teman TRKI A, khususnya kelompok 3 yang selalu memberikan masukan kepada kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dan terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk
menyelesaikan makaklah ini tepat waktu.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,
tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas makalah
ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah
lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 27 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………2

1.4 Manfaat………………………………………………………………………………………..2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Inventaris………………………………………………………………………….3

2.2 Pengontrolan Inventaris……………………………………………………………………….3

2.3 Pengontrolan Material…………………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………....8

3.2 Saran………………………………………………………………………………………......8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………......9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan inventarisasi berpengaruh kepada seluruh fungsi sistem operasi.


Seperti proses managerial, inventarisasi sangat diperlukan dalam serangkaian proses
perencanaan hingga penghapusan suatu barang inventaris. Akan tetapi, masih banyak
instansi yang kurang memperhatikan pentingnya inventarisasi sehingga aset yang dimiliki
tidak terkontrol dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana kuantitas dan kualitas barang
secara berkala perlu diketahui tahapan pengelolaan barang inventaris tiap bulannya. Hal ini
menginterpretasikan bahwa inventarisasi barang yang dilakukan hanya terbatas pada tiga
tahapan yang meliputi, pencatatan ketika barang masuk, mutasi, hingga akhir tahun
pelaporan. Pertimbangan diatas melatarbelakangi untuk melakukan penelitian mengenai
perencanaan inventarisasi. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
konsep sistem inventarisasi berlaku secara keseluruhan hingga perencanaan sistem
pengelolaan inventarisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1. Apa itu inventaris?


2. Bagaimana cara pengontrolan inventaris?
3. Bagaimana cara pengontrolan material?
4. Apa manfaat dari pengelolaan inventaris dan material?

1
1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah tersebut tujuan pengelolaan inventaris untuk

1. Mengetahui pengertian inventaris


2. Mengetahui bagaimana cara pengontrolan inventaris dan pengontrolan material.

1.4 Manfaat

Dari tujuan di atas, manfaat penulisan ini adalah untuk menambah wawasan tentang
pengelolaan inventaris dan pengelolaan material.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Inventaris

. Inventaris adalah kegiatan pencatatan selengkapnya mengenai barang-barang inventaris


yang telah dibeli, diterima, dibagikan dan dipakai dalam suatu lingkup organisasi, sekolah,
perusahaan, dan pabrik. Oleh karena itu, pada dasarnya pencatatan adalah kegiatan
membubuhkan keterangan atau informasi yang sewaktu waktu dibutuhkan oleh suatu
organisasi, sekolah, perusahaan, dan pabrik. Inventarisasi sangat penting dilakukan
pengontrolan secara ketat. Barang harus aman dari kehilangan, kerusakan fatal,
penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.

2.2 Pengontrolan Inventaris

Pengontrolan Inventaris (Inventory Control) adalah kegiatan yang untuk mengetahui


apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang yang dilakukan
secara berkala dan cermat. Tujuan pengontrolan inventaris adalah untuk:

1. Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan material


2. Mengurangi biaya operasional.
3. Meningkatkan proses pekerjaan dan hasil.
4. Meningkatkan kualitas kerja.
5. Mengurangi resiko kehilangan dan kerusakan.
6. Mencegah pemakaian berlebihan.
7. Meningkatkan kerjasama laboratorium.
8. Mendukung terciptanya kondisi yang aman.

3
Untuk itu perlu pengaturan penggunaan, penyimpanan, pendataan, dan pengamanan
material. Sistem kontrol inventaris digunakan untuk menjaga inventaris dalam keadaan yang
diinginkan sambil terus memasok pelanggan secara memadai. Keberhasilan dari sistem ini
bergantung pada cara mempertahankan catatan dengan jelas dan secara berkala.

Adapun cara untuk melakukan pengontrolan inventaris yang pertama adalah


penggolongan barang. Penggolongan barang tiap lingkup organisasi akan berbeda sesuai dengan
kebutuhannya. Untuk mempermudah dalam pengenalan, pencatatan barang, dan pengendalian
barang, tiap-tiap jenis barang harus memiliki nomor kode barang. Nomor kode barang diperoleh
dari proses pengklasifikasian dan penomoran klasifikasi barang tersebut. Kegiatan tersebut
dimulai dari penggolongan barang berdasarkan jenisnya yang kemudian diberi nomor jenis
barang masing-masing jenis barang dibagi atas kelompok-kelompok barang yang tercakup
didalamnya. Kemudian, masing-masing kelompok barang tersebut harus pula diberi nomor
(nomor kelompok barang). Adapun cara pemberian dan penulisan nomor inventaris barang
tersebut adalah dengan urutan sebagai berikut: nomor jenis barang, nomor kelompok barang,
nomor urut barang/ kode unit kerja/ kode institusi/ tahun inventarisasi.

Pada unit penggudangan dan atau distribusi setiap ada pemasukan barang harus disertai
bukti pemasukan barang yang berupa kuitansi, nota, surat pengantar barang, tanda terima,
ataupun berita acara penyerahan/ serah terima barang. Sementara untuk pengeluaran barang,
harus juga disertai bukti pengeluaran barang yang dapat berupa surat penyerahan barang atau
bon gudang. Disamping itu, harus dicatat tanggal pengeluaran barang, unit pemakai barang,
jumlah barang yang dikeluarkan, dan jumlah sisa barang setelah terjadi pengeluaran barang.

Teknik kontrol inventaris juga sering mengandalkan barcode dan tag identifikasi
frekuensi radio (RFID) untuk memberikan identifikasi otomatis kepada objek inventaris.
Contohnya adalah barang dagangan, barang habis pakai, aset tetap, alat sirkulasi, dan peralatan
modal. Dengan demikian, sebuah bisnis dapat merinci lebih baik apa yang telah terjual, seberapa
cepat, dan berapa harganya. Laporan dapat digunakan untuk memperkirakan kapan dibutuhkan
pembelian produk tambahan pada hari libur atau untuk membuat keputusan tentang penawaran
khusus, menghentikan produk, dan sebagainya.

4
2.3 Pengontrolan Material

Pengontrolan material adalah berbagai aktivitas dimana prosesnya dimulai sejak


tahap pengadaan material sampai diolah menjadi suatu bahan yang siap pakai. Umumnya
meliputi tahap pengadaan, penyimpanan, penanganan dan pemakaian material (Dobler,
1990)

Manajemen material didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk
merencanakan dan mengendalikan mutu material, jumlah material dan penempatan
peralatan yang tepat waktu, harga yang baik, dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
( Bell and Stukhart, 1986)

Manajemen material dapat juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang


mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas untuk merencanakan dan mengawasi terhadap
pengadaan material melalui penerimaan, perubahan bentuk dan perpindahan dari bahan
mentah, bahan yang sedang dalam proses dan bahan jadi (Stonebraker, 1994)

Tujuan pengontrolan material adalah untuk:

1. Mengurangi risiko kekurangan bahan.


2. Mengantisipasi ketidakpastian dalam perencanaan material.
3. Mengurangi faktor ketergantungan kepada pemasok.
4. Meningkatkan keuntungan perusahaan.

Keuntungan yang di dapat dari pengontrolan material adalah:

1. Pengontrolan dan persediaan menjadi lebih mudah dan sederhana.


2. Pekerjaan di bidang administrasi berkurang banyak.
3. Berbagai permasalahan dari jadwal pengiriman, permintaan darurat dan penyimpanan dapat
diminimalkan.

5
Adapun cara untuk pengontrolan material adalah:

1. Pengadaan material
Pengadaan material merupakan antisipasi terhadap ketersediaan material di pasaran.
Hal ini dilakukan agar material selalu siap di lokasi saat diperlukan.
2. Penyimpanan Material
Setiap material mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga
membutuhkan penanganan dalam hal penyimpanan yang berbeda pula, agar tidak
menimbulkan sisa material yang tidak diinginkan. Misalnya untuk semen, kondisi
penyimpanan tidak boleh lembab, karena semen akan rusak/mengeras, untuk itu
perlu diberi landasan.
3. Penanganan Material
Setiap material yang tiba di lokasi perlu ditangani dengan baik, agar tidak
menimbulkan sisa material. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
Menurunkan muatan material dengan hati-hati, sehingga tidak terjadi banyak
material yang rusak. Menerima dan memeriksa material, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya penerimaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, volume yang kurang, dan material yang rusak dari supplier. Melakukan
penumpukan material dengan benar, baik jumlah penumpukan yang diperbolehkan
sesuai dengan rekomendasi pabrik maupun metode penumpukan.
4. Pemakaian Material
Pada tahap ini sisa material dapat timbul karena Memakai peralatan kerja kurang
memadai maupun budaya kerja yang kurang baik. Perilaku para pekerja di
lapangan. Memakai teknologi yang masih baru, dimana tukang masih belum
terbiasa dengan metode tersebut, sehingga menimbulkan kesalahan-kesalahan
dalam pemakaian material, yang pada akhirnya material tersebut tidak dapat dipakai
lagi. Pemotongan material menjadi ukuran-ukuran tertentu tanpa perencanaan yang
baik.

6
Gambar contoh pengelolaan inventarisasi limbah B3 (Reza Pahlevi, 2013)

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan inventarisasi berpengaruh kepada seluruh fungsi sistem operasi.


Seperti proses managerial, inventarisasi sangat diperlukan dalam serangkaian proses
perencanaan hingga penghapusan suatu barang inventaris. Inventaris adalah kegiatan
pencatatan selengkapnya mengenai barang-barang inventaris yang telah dibeli, diterima,
dibagikan dan dipakai dalam suatu lingkup organisasi, sekolah, perusahaan, dan pabrik.
Tujuan pengelolaan inventaris untuk mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan
barang. Adapun cara untuk melaakukan pengontrolan inventaris adalah penggolongan
barang. Pengontrolan material adalah aktivitas dimana proses tahap pengadaan material
sampai diolah menjadi suatu bahan yang siap pakai. Tujuannya untuk mengantisipasi
ketidakpastian dalam perencanaan material. Cara pengontrolan material adalah pengadaan
material, penyimpanan material, penanganan material.

3.2 Saran
Untuk melakukan pengelolaan inventaris dan material dibutuhkan pengetahuan
dan ketelitian dalam menjalankannya agar lancar dan terkendali. Kami menyadari dalam
penyajian makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu Kami
mengharapkan kritik dan saran dari Dosen pengampu dan teman-teman semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bell and Stukhart. 1986. Pengontrolan Material. Http:// www.lib.ui.ac.id. Diakses pada
10 Maret 2020.

Dobler. 1990. Definisi Pengontrolan Material. Http://www.lib.ui.ac.id. Diakses pada 10


Maret 2020.

Reza Pahlevi, 2013. Pengelolaan Inventaris Limbah B3. Http://www.scribd.com/

SOPInventarisLimbahB3. Diakses pada 10 Maret 2020.

Stonebraker. 1994. Pengontrolan Material. Http://www.lib.ui.ac.id. Diakses pada 10


Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai