2020/2021
MODUL 1
Kelompok 3
Nim : 102219022
Kelas : ME-3
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER
A. Latar Belakang
Pada saat ini yang sering disebut zaman era globalisasi, ketika
mendegar kata-kata fluida dimanapun kita berada. Pasti kata fluida ini tidak
asing lagi, bahkan ketika beranjang ke jenjang SMA kita sudah tahu pasih
fluida yang dimaksud ini. Atau bahkan di kehidupan sehari-hari kita sering
menjumpai fluida tetapi kita tidak sadar akan hal tersebut. Fluida adalah
segala bentuk cairan yang dapat mengalir. Fluida sendiri juga dapat beubah
bentuk sesuai dengan bentuk penampangnya atau wadahnya. Dan sadar
bahwa fluida ini sangat banyak kita jumpai setiap harinya. Bahkan fluida ini
menjadi tembok pertahanan untuk mempertahankan kehidupan kita sendiri.
Dan tanpa kita sadari bahwa kita hanya mengetahui fluid aitu saja yang
bisa menguntungkan kita sendiri. Tanpa mengetahui secara dalam fluid aitu
dari mana? Kenapa terjadi seperti itu? Apa saja kandungan yang terdapat di
dalam fluida tersebut ?. Nah, dengan begitu kita harus mengetahui secara
dalam apa sih fluida ini dan kandungan apa yang ada didalamnya. Nah, fuilda
sendiri kertika kita pelajati secara rinci dan jelas dengan sungguh-sunguh
bahwa fluida itu mempunyai massa atau densitas dan kerapatan relative. Yang
dimana ketika perhatikan bagaimana fluida bisa mempunyai massa atau
densitas bahkan kerapatan relatifnya, karna secara umum fluida hanya bisa
menyesuaikan dengan bentuk penampangnya atau wadahnya. Walaupun
hanya bisa menyesaikan dengan bentuk penampangnya atau wadahnya, tapi
jika dipelajari fluida tersebut memounyai densitas atau massa bahkan kerapata
relatif.
Untuk menghasilkan massa atau densitas bahkan kerapatan relative
dari suatu fluida yang kita amati. Kita harus menggunakan alat yang dimakan
Hidrometer. Agar kita bisa mengetahui massa atau densitas bahkan kerapatan
relatif dari suatu cairan yang diamati. Hidrometer adalah suatu alat yang
digunakan di bidang otomotif untuk melakukan pengukuran berat jenis
elektrolit pada baterai. Komponen-komponen yang terdapat pada hydrometer
terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian gelas kaca yang digunakan untuk
menampung cairan elektrolit dan satu lagi bagian pelampung yang berada di
dalam gelas. Pada pelampung ini terdapat skala ukuran berat jenis elektrolit.
Yang kemudian fungsi dari Hidromter adalah untuk mengukur kerapatan
relatif atau berat jenis suatu cairan. Cairan yang diukur berat jenisnya dengan
menggunakan alat hidrometer nantinya akan diketahui rasio kerapatan dengan
densitas airnya
Nah, dengan adanya hidrometer kita dapat mengetahui denitas atau
massa nahkan kerapatan relatif dari suatu fluida yang diamati. Sehingga ketika
kita melihat banyak fluida di kehidupan sehari-hari. Kita tidak bingung akan
fluida kenapa fluida yang dijumpai di kehidupan sehari-hati mempunyai
densitas atau massa bahkan kerpatan relatif. Ketika diperhatikan bahwa fluida
hanya berbentuk cair dan hanya bisa menyesuaikan dengan bentuk wadahnya
atau penampangnya. Nah, dengan adanya dilakukan praktikum modul-1
pengukuran densitas menggunakan hidromter. Kita jadi bisa tahu densitas
atau massa bahkan kerapatan relatif yang ada pada fluida yang kita amati
dengan adanya hidrometer sebagai media untuk mempermudahnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil pada praktikum pengukuran
densitas menggunakan hidrometer ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja dari Hidrometer ?
2. Mengapa merkuri atau tembakan timah yang digunakan pada perangkat
hydrometer ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi densitas ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan pada praktikum pengukuran
densitas menggunakan hidrometer ini, adalah sebagi berikut :
1. Mengetahui densitas dari beberapa macam cairan yang digunakan pada
praktikum ini, dengan mengukur kerapatan relatif menggunakan alat
hidrometer universal.
D. Dasar Teori
Fluida merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut
segala jenis benda atau zat yang dapat mengalir. Segala bentuk cairan yang
dapat mengalir disebut dengan fluida, entah itu dalam bentuk gas atau dalam
bentuk air. Zat Gas dan zat cair termasuk fluida, karena memiliki sifat yang
sama yaitu zat tersebut dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lainnya. Dalam hal ini zat padat bukan termasuk dari fkuida, karena zat
padat tidak dapat mengalir. (Ilmu, 2019)
Fluida dapat berubah bentuk, perubahan bentuk dari fluida mengikuti
bentuk dari penampung atau wadahnya. Fluida ini merupakan suatu zat yang
keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia di muka
bumi. Karena sepanjang hidupnya manusia tidak lepas dari zat gas, yaitu
udara dan zat cair yaitu air. Dari kedua bentuk fluida ini, mausia dapat
berkembang dan melangsungkan hidupnya serta memperoleh
kesejahteraan. . (Ilmu, 2019)
1. Densitas (𝜌),
Massa jenis disimbolkan ρ dibaca “rho” pada gambar diatas. Rumus
massa jenis adalah hasil pembagian massa benda dengan volume benda.
Sehingga untuk menghitung densitas dapat menggunakan persamaan
(1.1) sebagai berikut :
m (Kg)
ρ = V (m3 )…………..(1.1)
Densitas air pada tekanan standar 1 atm (1,013 bar) dan temperatur
standar 4°C adalah 1,94 slugs/ ft3 (1000 kg/m3). Perubahan pada
temperatur dan tekanan akan mempengaruhi densitas, walaupun dalam
hal pemodelan sistem distribusi hal itu dapat diabaikan karena
perubahannya sangat kecil, terutama untuk daerah yang memiliki iklim
tropis. (Saintif, n.d.)
2. Kerapatan Relatif,
Kerapatan relatif merupakan bilangan murni yang menunjukkan
perbandingan antara massa suatu benda dengan massa suatu zat yang
bervolume sama yang ditentukan sebagai standar. Padatan dan cairan
menggunakan air pada 4°C sebagai standar, sedangkan untuk gas
menggunakan udara bebas yang mengandung karbondioksida dan
hidrogen pada 0°C dan tekanan 1 atm (1 bar) = 1,013x105 Pascal.
Secara umum, rapat massa (densitas) bergantung pada suhu dan tekanan.
Rapat massa dari kebanyakan gas adalah sebanding dengan tekanan dan
berbanding terbalik dengan suhu. Kerapatan relatif dihitung berdasarkan
persamaan (1.2) sebagai berikut :
ρ γ
SG = ρ =γ …………..(2.2)
H2O H20
3. Hidrometer,
Hidrometer adalah suatu alat yang digunakan di bidang otomotif
untuk melakukan pengukuran berat jenis elektrolit pada baterai.
Komponen-komponen yang terdapat pada hydrometer terdiri dari dua
bagian utama yaitu bagian gelas kaca yang digunakan untuk
menampung cairan elektrolit dan satu lagi bagian pelampung yang
berada di dalam gelas. Pada pelampung ini terdapat skala ukuran berat
jenis elektrolit. Hidrometer berfungsi untuk mengukur kerapatan relatif
atau berat jenis suatu cairan.
Cairan yang diukur berat jenisnya dengan menggunakan alat
hidrometer nantinya akan diketahui rasio kerapatan dengan densitas
airnya. Biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang silinder dan
bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak. Secara umum prinsip kerja hidrometer
menggunakan hukum Archimedes yang menyatakan bahwa benda yang
tercelup ke dalam fluida (cair atau gas) akan mengalami gaya dorong ke
atas sama dengan berat fluida yang dipindahkan. (Juan, 2017)
Gambar 1.1 Hidrometer
2. Cara Kerja
Hidrometer universal diletakkan tegak lurus dengan tabung
hidrometer. Tabung hidrometer diisi air bersih, cairan kedalamannya
harus memungkinkan hidrometer mengapung, permukaan air dibaca
harus 1.00, Suhu air diukur dan dicatat menggunakan hidrometer. Air
diganti dengan cairan sesuai yang diujikan. Cairan diuji terdapat
hidrometer mengapung. Suhu diukur pada masing-masing cairan.
Hidrometer dibersihkan dengan hati-hati untuk menghindari
kontaminasi berbagai cairan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 3.1 Pada saat Hidrometer dicelupkan ke cairan air, oli, dan minyak
goreng
(gram/mL) (Kg/m3 )
Air 1 1000
Air m = 𝜌 x V = 0,25 Kg
Oli m = 𝜌 x V = 0,215 Kg
B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum pengkuran densitas menggunakan Hidrometer
yang telah kita lakukan. Bahwa kita tahu pada saat sebelum dan saat
melakukan praktikum pengukuran densitas menggunakan Hidrometer ini.
Prinsip kerja dari Hidrometer, yaitu menggunakan hokum Archimedes yang
meyatakan bahwa benda yang tercelup kedalam fluida (cair atau gas) akan
mengalami gaya dorong keatas sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Jika kita perjelas dengan bahasa sehari-hari yaitu ketika kita mandi di dalam
bak yang terisi air yang penuh di wadah tersebut. Dan kemudian kita masuk
kedalam bak tersebut, maka volume yang air yang tumpah akan digantikan
dengan volume kita masuk ke bak tersebut. Atau volume air yang tumpah dari
bak tersebut digantikan dengan volume berat kita masuk ke dalam bak
tersebut.
Pada praktikum pengukuran densitas menggunakan Hidrometer yang
kita lakukan ini. Adalah menggunakan merkuri atau tembakan timah sebagai
perangkat hidrometer. Dikarenakan ketika kita menggunakan merkuri atau
tembakan timah sebagai perangkat hidrometer pada praktikum densitas
menggunakan hidrometer. Biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang
silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak. Jika kita perjelas dengan menggunakan
Bahasa sehari-hari, yaitu ketika kita menggunakan merkuri atau tembakan
timah sebagai perangkat hidrometer. Dikarenakan, merkuri atau tembakan
timah membuat termometer mengapung ketika kita masukkan kedalam fluida
dan dengan posisi mengapung tegak, sehingga kita bisa mengetahui skal
pembacaan dari fluida yang kita analisis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas pada praktikum
pengukuran densitas menggunakan hidrometer yang kita lakukan ini. Ada
beberapa faktor, yaitu pertama : Temperatur/suhu, apabila suhu bertambah
tinggi benda dapat menguap, dan suhu rendah benda dapat membeku sehingga
sulit mengetahui densitasnya karena volumenya tidak stabil. Kedua : Massa
benda, apabila massa benda besar kemungkinan massa jenisnya / densitasnya
juga besar. Ketiga : Volume benda, apabila volume benda besar massa
jenisnya akan berpengaruh dan massa benda juga akan berpengaruh pada
ukuran partikel dan kekentalannya. Keempat : Tekanan, jika disuatu perairan
tekanannya berubah maka densitasnyapun pasti berubah. Kelima : gravitasi.
Keenam : kedalaman. Ketujuh : Gaya apung. Dari ketujug faktor yang
mempengaruhi densitas, terdapat satu yang paling berpengaruh terhadap nilai
densitas perairan. Yaitu tekanan, karena jika disuatu perairan tekanannya
berubah maka densitasnya pun pasti berubah. (allinsusmay, 2011)
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah melakukan praktikum pengukuran densitas menggunakan
hidrometer ini. Selama dilaksanakan praktikum dan asistensi sejauh ini
sudah terlaksana dengan sangat baik. Akan, tetapi saran yang ingin
disampaikan adalah praktikum dihari-hari berikutnya agar dilaksanakan
dengan baik lagi bahkan lebih baik dari praktikum yang sudah dilakukan.
Baik dari video atau bahkan dari asistensi, agar pelaksaan praktikum yang
sudah terlaksana dengan baik dapat dipertahankan di praktikum
berikutnya.
V. DAFTAR PUSTAKA
VI. LAMPIRAN
No. Kelompok: 3
Air 1 1
Air 1 1000