Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LENGKAP DESAIN PRAKTIKUM DENGAN TOPIK KAJIAN FLUIDA

STATIS “PENGUKURAN TEKANAN DAN RAPAT MASSA ZAT CAIR DENGAN


MANOMETER CAIRAN”

DISUSUN OLEH:
NURAFNI HAMDIKA PUTRI (210103512002)
MUHAMMAD ALFIAN AMIRULLAH (210103512001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
A. JUDUL
Pengukuran Tekanan dan Rapat Massa Zat Cair dengan Manometer Cairan.
B. TUJUAN
1. Mempelajari teknik dasar pengukuran dengan manometer cairan.
2. Menentukan rapat massa berbagai jenis zat cair dengan menggunakan manometer
cairan.
3. Menentukan tekanan berbagai jenis zat cair dengan menggunakan manometer
cairan.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mempelajari teknik dasar pengukuran dengan manometer cairan?
2. Bagaimana cara menentukan rapat massa berbagai jenis zat cair dengan
menggunakan manometer cairan?
3. Bagaimana cara menentukan tekanan berbagai jenis zat cair dengan menggunakan
manometer cairan?
D. IDENTIFIKASI VARIABEL
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak)
• Variabel manipulasi : Minyak
• Variabel kontrol : Air
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian
Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, alkohol, dan baby
oil).
• Variabel manipulasi : Minyak, alkohol, dan baby oil
• Variabel kontrol : Air
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian
E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak).
• Variabel manipulasi : Minyak, secara fisika, adalah suatu zat cair yang
biasanya bersifat hidrofobik atau tidak bercampur dengan air. Ini berarti minyak
memiliki kecenderungan untuk membentuk lapisan terpisah di atas air dan tidak
mudah larut di dalamnya. Minyak dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
tumbuhan, hewan, atau sumber fosil seperti minyak bumi. Sifat fisika minyak
dapat bervariasi tergantung pada komposisi kimianya dan pengolahan yang
telah dilakukan.
• Variabel kontrol : Dalam fisika, air adalah zat cair yang sangat umum
yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang terikat pada satu atom oksigen
(O), dan rumus kimianya adalah H2O. Air adalah komponen penting dalam
berbagai proses fisika dan kimia, serta menjadi unsur utama dalam kehidupan,
karena hampir semua bentuk kehidupan membutuhkan air untuk bertahan. Sifat
fisika air memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari dan fenomena
alam.
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian antara zat cair adalah
perbandingan antara ketinggian atau level permukaan zat cair yang berbeda
dalam dua wadah atau dalam satu wadah dengan waktu yang berbeda.
Fenomena ini sering muncul dalam konteks berbagai eksperimen fisika dan
ilmu alam. Perbandingan ketinggian antara zat cair dapat digunakan dalam
berbagai konteks, seperti dalam manometer untuk mengukur tekanan, dalam
hukum Archimedes untuk mengukur volume benda terendam dalam zat cair,
atau dalam eksperimen yang melibatkan perpindahan fluida. Memahami
prinsip-prinsip fisika yang mendasari perbandingan ketinggian zat cair penting
untuk berbagai aplikasi ilmiah dan teknis.
Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, alkohol, dan baby
oil).
• Variabel manipulasi : (1) Minyak, secara fisika, adalah suatu zat cair yang
biasanya bersifat hidrofobik atau tidak bercampur dengan air. Ini berarti minyak
memiliki kecenderungan untuk membentuk lapisan terpisah di atas air dan tidak
mudah larut di dalamnya. Minyak dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
tumbuhan, hewan, atau sumber fosil seperti minyak bumi. Sifat fisika minyak
dapat bervariasi tergantung pada komposisi kimianya dan pengolahan yang
telah dilakukan. (2) Dalam konsep fisika, alkohol mengacu pada kelompok
senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok alkohol. Alkohol adalah
senyawa organik yang memiliki struktur dasar dengan satu atau lebih gugus
hidroksil (-OH) yang melekat pada atom karbon dalam rantai karbon. Senyawa
kimia ini umumnya mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Contoh alkohol yang paling umum adalah etanol (alkohol etil). Alkohol,
terutama etanol, juga digunakan dalam berbagai aplikasi fisika dan ilmu alam,
termasuk sebagai pelarut dalam eksperimen kimia, sebagai pendingin dalam
termometer, dalam kalorimeter untuk mengukur energi panas, dan dalam
berbagai metode analisis laboratorium. Selain itu, alkohol juga digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran internal dan dalam berbagai
proses industri. Oleh karena itu, pemahaman sifat fisika alkohol penting dalam
konteks ilmu fisika dan kimia. (3) Secara umum, baby oil biasanya digunakan
untuk melembapkan kulit bayi dan mencegah kekeringan. Dalam konteks fisika,
beberapa sifat baby oil dapat memberikan manfaat tertentu:
• Kemampuan Penetrasi: Baby oil memiliki sifat yang dapat meresap
dengan baik ke dalam lapisan atas kulit. Ini dapat dijelaskan dengan
hukum difusi, di mana molekul-molekul baby oil bergerak dari area
konsentrasi tinggi (pada permukaan kulit) ke area konsentrasi rendah (ke
dalam kulit). Hal ini membantu melembapkan kulit dengan lebih efektif.
• Konduktivitas Panas: Baby oil memiliki konduktivitas panas yang lebih
rendah daripada air. Ini berarti, ketika dioleskan pada kulit, baby oil dapat
membantu menjaga panas tubuh lebih baik daripada air. Ini seringkali
dianggap sebagai manfaat tambahan saat digunakan pada bayi atau orang
dewasa untuk menjaga suhu tubuh mereka.
• Pengurangan Penguapan: Salah satu cara baby oil dapat membantu
menjaga kelembapan kulit adalah dengan membentuk lapisan tipis di atas
permukaan kulit. Ini dapat membantu mengurangi tingkat penguapan air
dari kulit, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah kekeringan.
• Pelumasan: Baby oil dapat berperan sebagai pelumas, mengurangi
gesekan antara kulit dan pakaian atau antara kulit dan permukaan lainnya.
Secara fisika, ini dapat dijelaskan sebagai pengurangan koefisien gesekan,
yang membuat kulit lebih licin dan nyaman.
• Indeks Bias Rendah: Beberapa baby oil memiliki indeks bias rendah. Ini
berarti cahaya akan bengkok lebih sedikit ketika melewati baby oil
dibandingkan dengan udara atau air. Meskipun ini mungkin tidak terlalu
relevan dalam konteks penggunaan sehari-hari, konsep indeks bias dapat
digunakan untuk menjelaskan fenomena optik di mana cahaya
berinteraksi dengan materi.
• Variabel kontrol : Dalam fisika, air adalah zat cair yang sangat umum
yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang terikat pada satu atom oksigen
(O), dan rumus kimianya adalah H2O. Air adalah komponen penting dalam
berbagai proses fisika dan kimia, serta menjadi unsur utama dalam kehidupan,
karena hampir semua bentuk kehidupan membutuhkan air untuk bertahan. Sifat
fisika air memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari dan fenomena
alam.
• Variabel respon : Perbandingan ketinggian antara zat cair adalah
perbandingan antara ketinggian atau level permukaan zat cair yang berbeda
dalam dua wadah atau dalam satu wadah dengan waktu yang berbeda.
Fenomena ini sering muncul dalam konteks berbagai eksperimen fisika dan
ilmu alam. Perbandingan ketinggian antara zat cair dapat digunakan dalam
berbagai konteks, seperti dalam manometer untuk mengukur tekanan, dalam
hukum Archimedes untuk mengukur volume benda terendam dalam zat cair,
atau dalam eksperimen yang melibatkan perpindahan fluida. Memahami
prinsip-prinsip fisika yang mendasari perbandingan ketinggian zat cair penting
untuk berbagai aplikasi ilmiah dan teknis.
F. KAJIAN TEORI
Tekanan dan rapat massa adalah dua properti fisik yang sering digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat zat cair. Mari kita bahas keduanya secara lebih rinci:
1. Tekanan
Tekanan adalah gaya per unit luas yang diberikan oleh zat cair atau gas pada
suatu permukaan. Satuan umum untuk tekanan adalah pascal (Pa), meskipun
satuan lain seperti atmosfer (atm) dan bar juga sering digunakan. Tekanan dapat
diukur menggunakan berbagai alat seperti manometer atau barometer. Pada zat
cair, tekanan tergantung pada kedalaman dalam cairan, gravitasi, dan densitas
zat cair tersebut. Persamaan dasar yang menggambarkan hubungan antara
tekanan, kedalaman, densitas, dan gravitasi adalah sebagai berikut:
P = ρgh
Di mana:
- P adalah tekanan (dalam pascal, Pa).
- ρ adalah densitas zat cair (dalam kilogram per meter kubik, kg/m³).
- g adalah percepatan gravitasi (sekitar 9.81 m/s² di permukaan Bumi).
- h adalah kedalaman dalam cairan (dalam meter, m).
2. Rapat Massa
Rapat massa, juga dikenal sebagai kerapatan, adalah besaran yang mengukur
seberapa banyak massa yang terkandung dalam suatu volume tertentu dari zat
cair. Satuan umum untuk rapat massa adalah kilogram per meter kubik (kg/m³)
atau gram per sentimeter kubik (g/cm³). Rumus umum untuk rapat massa
adalah:
ρ=m/V
Di mana:
- ρ adalah rapat massa (dalam kg/m³ atau g/cm³).
- m adalah massa zat cair (dalam kilogram atau gram).
- V adalah volume zat cair (dalam meter kubik atau sentimeter kubik).
Rapat massa adalah sifat intrinsik dari zat cair yang bergantung pada
komposisinya. Berbagai zat cair memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, air memiliki rapat massa sekitar 1.0 g/cm³ atau 1000 kg/m³ pada
suhu dan tekanan standar.
Jadi, dalam menjelaskan sifat-sifat zat cair, penting untuk memahami bagaimana
tekanan dan rapat massa berinteraksi dalam situasi tertentu, seperti dalam
konteks hidrostatika atau perhitungan kekentalan fluida.
G. ALAT DAN BAHAN
1. Selang bening diameter 8 mm (1 meter)
2. Papan kayu 45 × 19 cm dan 13 × 6 cm (2 buah)
3. Mistar besi 30 cm (1 buah)
4. Gelas ukur 100 mL (1 buah)
5. Milimeter block (2 buah)
6. Penjepit kabel (1 pack)
7. Neraca ohauss 311 gr (1 buah)
8. Air
9. Minyak goreng
10. Baby oil
11. Alkohol 70%
H. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan untuk membuat manometer cairan.
2. Satukan papan kayu membentuk huruf T terbalik.
3. Tempelkan milimeter block pada permukaan papan kayu.
4. Tempelkan mistar besi di tengah papan kayu, lalu selang bening di sekitar mistar
membentuk huruf U.

Gambar 1. Desain skema manometer cairan.


Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak).
1. Tuangkan 70 ml air ke dalam pipa U.
2. Tuangkan 20 ml minyak pada pipa sebelah kanan.
3. Ukur ketinggian dua jenis zat cair, lalu catat.
4. Ulangi kegiatan 2 dan 3 untuk volume minyak yang berbeda

Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, baby oil, dan
alkohol).
1. Tuangkan 70 ml air ke dalam pipa U.
2. Tuangkan 10 ml minyak pada pipa kiri, 8 ml baby oil pada pipa kanan, dan 15
ml alkohol pada pipa kanan.
3. Ukur ketinggian masing-masing zat cair, lalu catat.
4. Ulangi kegiatan 2 dan 3 untuk volume zat cair yang berbeda-beda.

I. HASIL PENGAMATAN
• NST Neraca Ohauss 311 gr
0,1 gr
= 0,01gr
10 skala
• NST Gelas Ukur 100 ml
100 ml
= 2cm³
50 skala
• NST Mistar
1 cm
= 0,1cm
10 skala
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak).
Volume air = ǀ70 ± 1ǀ cm3
Massa air = ǀ69,500 ± 0,005ǀ gr
Tabel 1. Perbandingan ketinggian air dan minyak.
NO. Vol. Minyak (cm3) Mass. Minyak (gr) hair (cm) hminyak (cm)
1. ǀ20 ± 1ǀ ǀ19,150 ± 0,005ǀ ǀ3,40 ± 0,05ǀ ǀ7,30 ± 0,05ǀ
2. ǀ15 ± 1ǀ ǀ13,970 ± 0,005ǀ ǀ2,30 ± 0,05ǀ ǀ5,10 ± 0,05ǀ
3. ǀ10 ± 1ǀ ǀ10,100 ± 0,005ǀ ǀ1,80 ± 0,05ǀ ǀ2,90 ± 0,05ǀ

Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, baby oil, dan
alkohol).
Volume air = ǀ70 ± 1ǀ cm3
Massa air = ǀ69,500 ± 0,005ǀ gr
Tabel 2. Volume zat cair.
NO. Vol. Minyak (cm3) Vol. Baby Oil (cm3) Vol. Alkohol (cm3)
1. ǀ10 ± 1ǀ ǀ8 ± 1ǀ ǀ15 ± 1ǀ
2. ǀ7 ± 1ǀ ǀ6 ± 1ǀ ǀ12 ± 1ǀ
3. ǀ5 ± 1ǀ ǀ4 ± 1ǀ ǀ10 ± 1ǀ

Tabel 3. Massa zat cair.


NO. Massa Minyak (gr) Massa Baby Oil (gr) Massa Alkohol (gr)
1. ǀ10,100 ± 0,005ǀ ǀ9,250 ± 0,005ǀ ǀ16,100 ± 0,005ǀ
2. ǀ6,850 ± 0,005ǀ ǀ5,920 ± 0,005ǀ ǀ11,550 ± 0,005ǀ
3. ǀ5,100 ± 0,005ǀ ǀ4,570 ± 0,005ǀ ǀ8,850 ± 0,005ǀ
Tabel 4. Perbanding ketinggian zat cair.
NO. hair (cm) hminyak (cm) hbaby oil (cm) halkohol (cm)
1. ǀ2,60 ± 0,05ǀ ǀ4,20 ± 0,05ǀ ǀ4,10 ± 0,05ǀ ǀ5,10 ± 0,05ǀ
2. ǀ1,70 ± 0,05ǀ ǀ3,80 ± 0,05ǀ ǀ2,80 ± 0,05ǀ ǀ3,70 ± 0,05ǀ
3. ǀ1,40 ± 0,05ǀ ǀ2,70 ± 0,05ǀ ǀ2,30 ± 0,05ǀ ǀ2,90 ± 0,05ǀ

J. ANALISIS DATA
Kegiatan 1. Pengukuran rapat massa dua jenis zat cair (air dan minyak).
• Menentukan rapat massa zat cair.
1. Air
a) Massa jenis
m
ρ=
v
69,500 gr
ρ=
70 cm³
ρ = 0,993 gr/cm³
b) Ketidakpastian
m
ρ=
v
ρ=mV -1
∂ρ ∂ρ
dρ= | | dm+ | | dV
∂m ∂V
dρ=|V -1 |dm+|m.-1V -2 |dV
dρ V -1 m.-1V -2
= | -1 | dm+ | | dV
ρ mV mV -1
dρ 1 V -1
= | | dm+ | | dV
ρ m 1
dρ dm dV
=| |+| |
ρ m V
∆ρ ∆m ∆V
=| |+| |
ρ m V
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + 3
| 0,993 g/cm3
69,500 g 70 cm
∆ρ=0,014 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,014 g/cm³
KR = × 100 %
0,993 gr/cm³
KR = 1,41 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 1,41%
DK = 98,59%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ0,993 ± 0,014ǀ gr/cm3
2. Minyak
a) Massa jenis
m
ρ=
v
19,150 gr
ρ=
20 cm³
ρ = 0,957 gr/cm³
b) Ketidakpastian
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + | 0,957 g/cm3
19,150 g 20 cm3
∆ρ=0,05 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,05 g/cm³
KR = × 100 %
0,957 gr/cm³
KR = 5,22 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 5,22%
DK = 94,78%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ0,957 ± 0,050ǀ gr/cm3
Dengan analisis yang sama, diperoleh data:
Tabel 5. Rapat massa minyak
NO. ρ (gr/cm³) Δρ (gr/cm³) KR (%) DK (%) PF (gr/cm³)
1. 0,96 0,05 5,22 94,78 ǀ0,96 ± 0,05ǀ
2. 0,93 0,06 6,45 93,55 ǀ0,93 ± 0,06ǀ
3. 1,01 0,10 9,90 90,10 ǀ1,01 ± 0,10ǀ

• Menentukan tekanan
1. Air
▪ Untuk h1 = ǀ3,40 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(3,40 cm)
P = 33,08 Pa
▪ Untuk h2 = ǀ2,30 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,30 cm)
P = 22,38 Pa
▪ Untuk h3 = ǀ1,80 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(1,80 cm)
P = 17,52 Pa
2. Minyak
▪ Untuk ρ1 = ǀ0,96 ± 0,05ǀ gr/cm³
Untuk h1 = ǀ7,30 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,96 gr/cm³)(9,8 m/s²)(7,30 cm)
P = 68,68 Pa
▪ Untuk ρ2 = ǀ0,93 ± 0,06ǀ gr/cm³
Untuk h2 = ǀ5,10 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,93 gr/cm³)(9,8 m/s²)(5,10 cm)
P = 47,98 Pa
▪ Untuk ρ3 = ǀ1,01 ± 0,10ǀ gr/cm³
Untuk h3 = ǀ2,90 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,01 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,90 cm)
P = 27,28 Pa
Kegiatan 2. Pengukuran rapat massa empat jenis zat cair (air, minyak, baby oil, dan
alkohol).
• Menentukan rapat massa zat cair.
1. Air
a) Massa jenis
m
ρ=
v
69,500 gr
ρ=
70 cm³
ρ = 0,993 gr/cm³
b) Ketidakpastian
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + | 0,993 g/cm3
69,500 g 70 cm3
∆ρ=0,014 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,014 g/cm³
KR = × 100 %
0,993 gr/cm³
KR = 1,41 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 1,41%
DK = 98,59%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ0,993 ± 0,014ǀ gr/cm3
2. Minyak
a) Massa jenis
m
ρ=
v
10,100 gr
ρ=
10 cm³
ρ = 1,01 gr/cm³
b) Ketidakpastian
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + | 1,01 g/cm3
10,100 g 10 cm3
∆ρ=0,10 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,10 g/cm³
KR = × 100 %
1,01 gr/cm³
KR = 9,90 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 9,90%
DK = 90,08%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ1,01 ± 0,10ǀ gr/cm3
Dengan analisis yang sama, diperoleh data:
Tabel 6. Rapat massa minyak
NO. ρ (gr/cm³) Δρ (gr/cm³) KR (%) DK (%) PF (gr/cm³)
1. 1,01 0,10 9,90 90,08 ǀ1,01 ± 0,10ǀ
2. 0,98 0,14 14,28 85,72 ǀ0,98 ± 0,14ǀ
3. 1,02 0,21 20,58 79,42 ǀ1,02 ± 0,21ǀ

3. Baby oil
a) Massa jenis
m
ρ=
v
9,250 gr
ρ=
8 cm³
ρ = 1,16 gr/cm³
b) Ketidakpastian
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + | 1,16 g/cm3
9,250 g 8 cm3
∆ρ=0,14 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,14 g/cm³
KR = × 100 %
1,16 gr/cm³
KR = 12,07 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 12,07%
DK = 87,93%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ1,16 ± 0,14ǀ gr/cm3
Dengan analisis yang sama, diperoleh data:
Tabel 7. Rapat massa baby oil.
NO. ρ (gr/cm³) Δρ (gr/cm³) KR (%) DK (%) PF (gr/cm³)
1. 1,16 0,14 12,07 87,93 ǀ1,16 ± 0,14ǀ
2. 0,98 0,16 16,32 83,68 ǀ0,98 ± 0,16ǀ
3. 1,14 0,28 24,56 75,44 ǀ1,14 ± 0,28ǀ

4. Alkohol
a) Massa jenis
m
ρ=
v
16,100 gr
ρ=
15 cm³
ρ = 1,07 gr/cm³
b) Ketidakpastian
∆m ∆V
∆ρ= | + |ρ
m V
0,005 g 1 cm3
∆ρ= | + | 1,07 g/cm3
16,100 g 15 cm3
∆ρ=0,07 g/cm3
c) Kesalahan relatif
Δρ
KR = × 100%
ρ
0,07 g/cm³
KR = × 100 %
1,07 gr/cm³
KR = 6,54 %
d) Derajat kebenaran
DK = 100% - KR
DK = 100% - 6,54%
DK = 93,46%
e) Pelaporan fisika
ρ = ǀ1,07 ± 0,07ǀ gr/cm3
Dengan analisis yang sama, diperoleh data:
Tabel 8. Rapat massa alkohol
NO. ρ (gr/cm³) Δρ (gr/cm³) KR (%) DK (%) PF (gr/cm³)
1. 1,07 0,07 6,54 93,46 ǀ1,07 ± 0,07ǀ
2. 0,96 0,08 8,33 91,67 ǀ0,96 ± 0,08ǀ
3. 0,88 0,08 9,09 90,91 ǀ0,88 ± 0,08ǀ

• Menentukan tekanan
1. Air
▪ Untuk h1 = ǀ2,60 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,60 cm)
P = 25,3 Pa
▪ Untuk h2 = ǀ1,70 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(1,70 cm)
P = 16,54 Pa
▪ Untuk h3 = ǀ1,40 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,993 gr/cm³)(9,8 m/s²)(1,40 cm)
P = 13,62 Pa
2. Minyak
▪ Untuk ρ1 = ǀ1,01 ± 0,10ǀ gr/cm³
Untuk h1 = ǀ4,20 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,01 gr/cm³)(9,8 m/s²)(4,20 cm)
P = 41,57 Pa
▪ Untuk ρ2 = ǀ0,98 ± 0,14ǀ gr/cm³
Untuk h2 = ǀ3,80 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,98 gr/cm³)(9,8 m/s²)(3,80 cm)
P = 36,49 Pa
▪ Untuk ρ3 = ǀ1,02 ± 0,21ǀ gr/cm³
Untuk h3 = ǀ2,70 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,02 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,70 cm)
P = 26,98 Pa
3. Baby oil
▪ Untuk ρ1 = ǀ1,16 ± 0,14ǀ gr/cm³
Untuk h1 = ǀ4,10 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,16 gr/cm³)(9,8 m/s²)(4,10 cm)
P = 46,61 Pa
▪ Untuk ρ2 = ǀ0,98 ± 0,16ǀ gr/cm³
Untuk h2 = ǀ2,80 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,98 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,80 cm)
P = 26,89 Pa
▪ Untuk ρ3 = ǀ1,14 ± 0,28ǀ gr/cm³
Untuk h3 = ǀ2,30 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,14 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,30 cm)
P = 25,69 Pa
4. Minyak
▪ Untuk ρ1 = ǀ1,07 ± 0,07ǀ gr/cm³
Untuk h1 = ǀ5,10 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (1,07 gr/cm³)(9,8 m/s²)(5,10 cm)
P = 53,48 Pa
▪ Untuk ρ2 = ǀ0,96 ± 0,08ǀ gr/cm³
Untuk h2 = ǀ3,70 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,96 gr/cm³)(9,8 m/s²)(3,70 cm)
P = 34,81 Pa
▪ Untuk ρ3 = ǀ0,88 ± 0,08ǀ gr/cm³
Untuk h3 = ǀ2,90 ± 0,05ǀ cm
P = ρ×g×h
P = (0,88 gr/cm³)(9,8 m/s²)(2,90 cm)
P = 25,01 Pa
K. KESIMPULAN
1. Pengukuran tekanan menggunakan manometer cairan adalah salah satu teknik
dasar dalam ilmu fluida dan mekanika fluida. Berikut adalah langkah-langkah
umum untuk mempelajari teknik dasar pengukuran dengan manometer cairan
yaitu: memahami prinsip dasar, memilih manometer yang sesuai, mempelajari
komponen manometer, memastikan kelayakan manometer, mempersiapkan
cairan pengisi, mengkalibrasi manometer, mengambil data, serta merawat
manometer dengan baik dan benar.
2. Dari hasil yang diperoleh, cara menentukan rapat massa dengan menggunakan
manometer cairan ialah dengan menentukan massa beserta volume dari zat cair
yang digunakan. Jika dilihat pada hasil analisis data, persentase kebenaran
untuk semua jenis zat cair berada diatas 50%. Itu artinya, manometer cairan
yang di desain sudah termasuk layak pakai.
3. Cara menentukan tekanan zat cair ialah, setelah diperoleh data hasil
menentukan rapat massa, selanjutnya dapat ditentukan berapa tekanan dari
berbagai jenis zat cair dengan mengandalkan ketinggian dari zat cair saat
dimasukkan kedalam manometer cairan, serta nilai dari gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai