Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA I


MODUL 1 PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN
HIDROMETER

PERIODE I (2020/2021)

Kelompok I
Nama Mahasiswa/NIM : Angga Eka Wijaya/104220009

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020/2021
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER

Angga Eka Wijayal ,Jeremy Tumpal Manuel2, Bintang Lukman3


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,
Universitas Pertamina

*Corresponding author: anggaekawijaya787@gmail.com

Abstrak:
Mekanika fluida merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik fluida dan
gaya yang berinteraksi pada fluida saat mengalir dengan objek disekitarnya. Fluida
merupakan zat cair atau gas dan dapat mengalami perubahan bentuk menyesuaikan
kondisi atau penampang sekitar jika diberikan tegangan geser. Perubahannya
meliputi perubahan fasa. Densitas atau Rapat Massa adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Kerapatan relative (Spesific Gravity) adalah rasio
massa jenis terhadap kerapatan zat yang dijadikan referensi pada keadaan standar
di suhu tertentu. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa jenis fluid
cair adalah hidrometer. Prinsip kerja hidrometer adalah semakin rendah kerapatan
fluida cair tersebut, maka hidrometer tersebut akan semakin tenggelam
(Giancoli,2001). Pada penetapan kerapatan relatif (Specific Gravity) didapatkan
hasil pembacaan massa jenis pada alat hidrometer untuk sampel air sebesar 1 g/ml,
pada sampel minyak goreng sebesar 0.95 g/ml dan pada sampel oli sebesar 0.88.
Sedangkan nilai SG masing-masing sampel fluida sebesar 1 (sampel air), 0.95
(sampel minyak goreng) dan 0.88 (sampel oli). Hasil analisa kerapatan aktual
sebesar 1 g/ml (air), 0.95 g/ml (minyak goreng) dan 0.88 g/ml (oli). Sedangkan
untuk massa masing-masing sampel yang didasarkan pada persamaan yang
digunakan untuk menghitung nilai kerapatan (densitas) aktual didapatkan hasil
0.265kg (air), 0.252kg (minyak goreng) dan 0.233kg (oli)

Kata Kunci: Fluida, hidrometer, massa jenis, spesific gravity, gas, cair, gaya

Abstract: Fluid mechanics is the study of the characteristics of fluids and the forces
that interact with fluids as they flow with surrounding objects. Fluids are liquids or
gases and can change shape according to conditions or the surrounding cross-
section if a shear stress is applied. The changes include phase changes. Density or
Mass Density is a measurement of the mass of each unit volume of an object.
Relative density (Specific Gravity) is the ratio of the density of the substance to the
density of the substance that is used as a reference at a standard state at a certain
temperature. The measuring instrument commonly used to measure the density of
liquid fluids is a hydrometer. The working principle of the hydrometer is that the
lower the density of the liquid, the more the hydrometer will sink (Giancoli, 2001).
In determining the relative density (Specific Gravity) the density reading on the
hydrometer for water samples was 1 g/ml, for cooking oil samples was 0.95 g/ml
and for oil samples was 0.88. While the SG value of each fluid sample is 1 (water
sample), 0.95 (cooking oil sample) and 0.88 (oil sample). The results of the actual
density analysis were 1 g/ml (water), 0.95 g/ml (cooking oil) and 0.88 g/ml (oil). As
for the mass of each sample based on the equation used to calculate the actual
density value, the results obtained are 0.265kg (water), 0.252kg (cooking oil) and
0.233kg (oil).

Keywords: Fluid, hydrometer, density, specific gravity, gas, liquid, force

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Mekanika fluida merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik


fluida dan gaya yang berinteraksi pada fluida saat mengalir dengan objek
disekitarnya. Fluida merupakan zar yang bergerak ketika diberikan gaya.
Fluida dapat berubah bentuk mengikuti penampang namun tidak bersifat
permanen. Fluida berubah bentuk menyesuaikan bentuk jalur yang
dilaluinya. (Al-Shemmeri, 2012)

Zat cair merupakan salah satu jenis fluida. Massa jenis yang
merupakan nilai perbandingan massa dengan volume fluida membedakan
tiap jenis fluida. Massa jenis dilambangkan dengan 𝜌 (rho). Menurut sistem
Satuan Internasional (SI), satuan untuk massa jenis adalah kg/m3 atau dapat
dikonversi menjadi g/cm3. Massa jenis atau kerapatan merupakan
perbandingan rasio antara massa dengan volume. (Tipler, 1991)

Pengukuran massa jenis fluida dapat dihitung dengan


membandingkan massa dan volume fluida yang sudah dilakukan
pengukuran. Pengukuran dengan metode ini membutuhkan 2 jenis alat ukur,
yaitu alat ukur massa dan volume. Selain itu ada metode lain yang dapat
digunakan untuk mengukur massa jenis. Metode tersebut diantaranya
pengukuran massa jenis secara piknometri, menggunakan hidrometer,
menggunakan metode osilasi, metode suspensi, dan menggunakan metode
Schlieren. (Weighing Tecnology, 1999)

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum modul 1 berjudul “Pengukuran


Densitas Menggunakan Hidrometer” diantaranya :
1. Bagaimana cara hydrometer bekerja ?
2. Bagaimana cara menetukan densitas menggunakan hidrometer pada
sampel fluida yang disediakan ?
3. Bagaimana cara menentukan nilai kerapatan relatif pada sampel
yang disediakan ?
c. Tujuan

Tujuan dari praktikum modul 1 yang berjudul “Pengukuran Densitas


Menggunakan Hidrometer” diantaranya:
1. Mengetahui prinsip kerja hidrometer.
2. Dapat menggunakan alat hidrometer dengan baik..
3. Menentukan nilai densitas sampel fluida (air, minyak, oli).
4. Menentukan nilai kerapatan relatif sampel fluida (air, minyak, oli).

d. Teori Dasar

Fluida merupakan zat cair atau gas dan dapat mengalami perubahan
bentuk menyesuaikan kondisi atau penampang sekitar jika diberikan
tegangan geser. Perubahannya meliputi perubahan fasa. Perbedaan fluida
dengan benda padat yaitu, pada zat padat saat diberi tegangan/gaya maka
zat tersebut akan berubah bentuk dan berhenti berubah pada tekanan
tertentu. Jika gaya/tegangan tersebut hilang maka benda tersebut kembali ke
bentuk semula. Namun pada fluida, bentuknya akan selalu berubah-ubah
menyesuaikan kondisi sekitarnya namun bentuknya tidak bersifat
permanen. Pada fluida statis, interaksi gaya yang terjadi adalah saat fluida
menimbulkan gaya tekanan pada batas penampang tempat fluida tersebut
berada. (Ainul Ghurri, 2013 hlm.1)

Densitas atau Rapat Massa (𝝆)

Densitas atau Rapat Massa adalah pengukuran massa setiap satuan


volume benda. Semakin tinggi nilai densitas suatu zat maka semakin besar
massa tiap volume benda tersebut. Hal ini membuktikan bahwa nilai
densitas akan berbanding lurus dengan massa zat tiap satuan volume (Sagel,
1993). Densitas suatu fluida dapat dihitung melalui persamaan :
𝑚 (𝑘𝑔)
𝜌 = 𝑉 (𝑚3) (1.1)
Dengan:
𝝆 : Densitas atau rapat massa (kg/m3)
m : Massa fluida (kg)
V : Volume fluida (m3)

Pada fluida cair, densitas tidak berubah walaupun walaupun diberi


gaya tekanan. Namun pada fluida gas, densitas akan mengalami perubahan
jika diberi gaya tekanan. Fluida yang memiliki densitas konstan disebut
fluida incompressible, sedangkan fluida yang mengalami perubahan
densitas disebut fluida compressible, contohnya zat berfasa gas.

Kerapatan Relatif

Kerapatan relative (Spesific Gravity) adalah rasio massa jenis


terhadap kerapatan zat yang dijadikan referensi pada keadaan standar di
suhu tertentu. Pada umumnya zat referensi yang digunakan adalah air pada
suhu 4oC dengan nilai 𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3 . Kerapatan relative dapat
ditentukan nilainya melalui persamaan :
𝜌 𝛾
𝑆𝐺 = = (1.2)
𝜌𝐻2𝑂 𝛾𝐻2𝑂
Keterangan :
SG : Kerapatan Relatif
ρ : Densitas Fluida (kg/m3)
ρH2O : Densitas air (1000 kg/m3)

Hidrometer

Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa jenis fluid
cair adalah hidrometer. Prinsip kerja hidrometer adalah semakin rendah
kerapatan fluida cair tersebut, maka hidrometer tersebut akan semakin
tenggelam (Giancoli,2001). Akan tetapi penggunaan cukup terbatas, hanya
untuk keperluan industri dan laboratorium. Sehingga pada pengukuran nilai
massa jenis umumnya menggunakan metode konvensional (menghitung
massa per volume) dan menerapkan hukum Archimedes.

Gambar 1 Hidrometer

METODE PENELITIAN

1.) ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan yaitu hydrometer (3 buah), gelas ukur


hydrometer (3 buah), dan thermometer (1 buah). Serta bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah air, minyak goreng, dan oli.
2.) CARA KERJA

Pertama, siapkan sampel fluida yang telah ditentukan (air, oli dan
minyak) dan tuang ke dalam gelas ukur 1 liter sebanyak 1 liter. Selanjutnya
dinding gelas ukur dipastikan bersih dan tidak ada sisa sampel fluida. Lalu
alat hidrometer dimasukkan kedalam masing-masing gelas ukur yang berisi
sampel air, oli dan minyak. Hidrometer harus dipastikan dalam keadaan
terapung pada fluida. Lalu skala hidrometer yang terhimpit dengan
permukaan fluida dibaca. Setelah itu dilakukan pengukuran suhu sampel
fluida menggunakan termometer. Termometer dicelupkan ke dalam sampel
fluida lalu dilakukan pembacaan suhu yang tertera pada skala termometer
tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala
mmHg
Pembacaan Skala Suhu Cairan 0C
Jenis Cairan Hidrometer (g/ml) Kerapatan Relatif

Air 1 1 25
Minyak Goreng 0,95 0,95 27
Oli 0,88 0,88 28

Perhitungan :

𝜌 1 𝑔𝑟/𝑚𝑙
Kerapatan Relatif (SG) Air : 𝜌 = 1 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 1
𝐻2𝑂

Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual


Densitas (𝝆)
Jenis Cairan
(gram/mL) (kg/m3)
Air 1 1000
Minyak Goreng 0,91 910
Oli 0,87 870

Perhitungan :

Densitas :
𝑚
𝜌= 𝑣
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑣𝑎𝑖𝑟
𝑔
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 1 ⁄𝑚𝑙 × 265 𝑚𝑙 = 265 𝑔
265𝑔⁄ 𝑔
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 𝑚⁄𝑣 = 265𝑚𝑙 = 1 ⁄𝑚𝑙
Tabel 1.3 Massa Fluida
Jenis Cairan Massa
(kg)
Air 0,265
Minyak Goreng 0,252
Oli 0,233
Perhitungan:

Massa = 𝜌 × 𝑣

𝑔
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 1 ⁄𝑚𝑙 × 265𝑚𝑙 = 265 𝑔 = 0.265𝑘𝑔

b. Pembahasan

Pada penetapan kerapatan relatif (Specific Gravity) didapatkan


hasil pembacaan massa jenis pada alat hidrometer untuk sampel air sebesar
1 g/ml, pada sampel minyak goreng sebesar 0.95 g/ml dan pada sampel oli
sebesar 0.88. Bila nilai Specific Gravity (SG) pada sampel dihitung
menggunakan persamaan :
𝜌
𝑆𝐺 =
𝜌𝐻2 𝑂
Maka akan menghasilkan nilai SG masing-masing sampel fluida sebesar 1
(sampel air), 0.95 (sampel minyak goreng) dan 0.88 (sampel oli). Hal ini
sesuai dengan statement yang menyatakan bahwa kerapatan relatif (Spesific
Gravity) adalah rasio massa jenis terhadap kerapatan zat yang dijadikan
referensi pada keadaan standar di suhu tertentu. Sedangkan pada penetapan
ini suhu yang terbaca pada termometer pada tiap sampel fluida yaitu 25 oC
(air), 27oC (minyak goreng) dan 28oC (oli).

Nilai hasil analisa kerapatan (densitas) aktual pada praktikum ini


didasarkan pada persamaan :
𝑚
𝜌=
𝑣

Sehingga menghasilkan hasil analisa kerapatan aktual sebesar 1 g/ml (air),


0.95 g/ml (minyak goreng) dan 0.88 g/ml (oli). Sedangkan untuk massa
masing-masing sampel yang didasarkan pada persamaan yang digunakan
untuk menghitung nilai kerapatan (densitas) aktual didapatkan hasil
0.265kg (air), 0.252kg (minyak goreng) dan 0.233kg (oli). Berdasarkan
hasil analisa, hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa nilai densitas akan
berbanding lurus dengan massa zat tiap satuan volume.
Penggunaan merkuri atau tembakan timah pada alat hidrometer
bertujuan untuk menjaga agar alat hidrometer tetap mengapung dengan
stabil. Sifat merkuri yang mudah didapat, cukup stabil dan memiliki titik
didih yang tinggi (356.9oC) serta titik beku yang rendah (-38.87oC) sehingga
berdampak baik pada akurasi pengukuran massa jenis fluida menggunakan
hidrometer. Selain itu merkuri memiliki massa jenis yang tinggi sebesar
13.6 g/cm3. Hal ini berperan untuk membantu agar hidrometer tetap
mengapung tegak stabil saat dicelupkan kedalam sampel fluida cair.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan densitas


diantaranya perubahan volume, massa, suhu, dan konsentrasi zat
fluida.Sebagai contoh pada keseharian, suhu yang tinggi pada air saat
mendidih akan menyebabkan volume air berkurang karena terjadi
penguapan. Sehingga densitas air pun akan berkurang karena molekul air
berubah menjadi molekul gas akibat pemanasan. Begitupun saat air
membeku, massa jenis bongkahan es akan menjadi lebih rendah ketimbang
massa jenis air pada kondisi normal. Hal itu menyebabkan bongkahan es
batu dapat terapung diatas air.
KESIMPULAN

Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa jenis fluid
cair adalah hidrometer. Prinsip kerja hidrometer adalah semakin rendah
kerapatan fluida cair tersebut, maka hidrometer tersebut akan semakin
tenggelam (Giancoli,2001). Cara membaca densitas pada hidrometer yaitu,
siapkan sampel fluida yang telah ditentukan (air, oli dan minyak) dan tuang
ke dalam gelas ukur 1 liter sebanyak 1 liter. Selanjutnya dinding gelas ukur
dipastikan bersih dan tidak ada sisa sampel fluida. Lalu alat hidrometer
dimasukkan kedalam masing-masing gelas ukur yang berisi sampel air, oli
dan minyak. Hidrometer harus dipastikan dalam keadaan terapung pada
fluida. Lalu skala hidrometer yang terhimpit dengan permukaan fluida
dibaca.

Densitas atau Rapat Massa adalah pengukuran massa setiap satuan


volume benda. Semakin tinggi nilai densitas suatu zat maka semakin besar
massa tiap volume benda tersebut. Kerapatan relative dapat ditentukan
nilainya melalui persamaan :

𝜌 𝛾
𝑆𝐺 = =
𝜌𝐻2𝑂 𝛾𝐻2𝑂

Pada penetapan kerapatan relatif (Specific Gravity) didapatkan hasil


pembacaan massa jenis pada alat hidrometer untuk sampel air sebesar 1
g/ml, pada sampel minyak goreng sebesar 0.95 g/ml dan pada sampel oli
sebesar 0.88. Sedangkan nilai SG masing-masing sampel fluida sebesar 1
(sampel air), 0.95 (sampel minyak goreng) dan 0.88 (sampel oli). Hasil
analisa kerapatan aktual sebesar 1 g/ml (air), 0.95 g/ml (minyak goreng) dan
0.88 g/ml (oli). Sedangkan untuk massa masing-masing sampel yang
didasarkan pada persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai
kerapatan (densitas) aktual didapatkan hasil 0.265kg (air), 0.252kg (minyak
goreng) dan 0.233kg (oli)
DAFTAR PUSTAKA

Tipler,P.1991.FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK EDISI KE 3 JILID 1


(Terjemahan). Jakarta : Erlangga
AL-Shemmeri, T. (2012). Engineering Fluid Mechanics. Diakses pada 15 Juli 2021,
dari http://www.bookboon.com/en/mechanics-ebook .
Weighing Technology.(1999). MANUAL OF WEIGHING APLICATIONS PART 1.
Diakses pada 15 Juli 2021, dari https://docplayer.net/21731890-Manual-of-
weighing-applications-part-1-density.html .
Ainul Ghurri. (2014). DASAR-DASAR MEKANIKA FLUIDA. Diakses pada 15 Juli
2021, dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/2e54aeb12421ee1a17c35
e14ba49cb23.pdf .
Sagel, R dan Kole,P. 1993. PEDOMAN PENGERJAAN BETON. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Doughlas C. 2001. FISIKA JILID 1 EDISI KE 5 (Terjemahan). Jakarta :
Erlangga
LAMPIRAN
FORMULIR PENGAMATAN

MODUL 1: PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN

HIDROMETER Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik

Lingkungan-Universitas Pertamina

No. Kelompok: 1 ( Satu)

No. Nama NIM Tanggal Pratikum

1. Angga Eka Wijaya 104220009 12 Juli 2021

Asisten

TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN:


(Natasya Hikmat
Putri)

Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala


mmHg

Jenis Cairan Pembacaan Skala Kerapatan Relatif Suhu Cairan 0C


Hidrometer (g/ml)

Air 1 1 25

Minyak Goreng 0.95 0.95 27

Oli 0.88 0.88 28

Perhitungan:
𝝆 𝟏 𝒈𝒓/𝒎𝒍
Kerapatan Relatif (SG) Air : 𝝆 = 𝟏 𝒈𝒓/𝒎𝒍 = 𝟏
𝑯𝟐 𝑶
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual

Jenis Cairan Densitas (𝜌)

(gram/mL) (kg/m3)

Air 1 1000

Minyak Goreng 0.95 950

Oli 0.88 880

Densitas : 𝝆 = 𝒎/𝒗

𝒎𝒂𝒊𝒓 = 𝝆𝒂𝒊𝒓 × 𝒗𝒂𝒊𝒓

𝒈
𝒎𝒂𝒊𝒓 = 𝟏 ⁄𝒎𝒍 × 𝟐𝟔𝟓 𝒎𝒍 = 𝟐𝟔𝟓 𝒈

𝟐𝟔𝟓𝒈⁄ 𝒈
𝝆𝒂𝒊𝒓 = 𝒎⁄𝒗 = 𝟐𝟔𝟓𝒎𝒍 = 𝟏 ⁄𝒎𝒍

Tabel 1.3 Volume Fluida


Jenis Cairan Volume (ml)

Air 265

Minyak Goreng 265

Oli 265

Tabel 1.4 Massa Fluida


Jenis Cairan Massa (kg)
Air 0.265
Minyak Goreng 0.252
Oli 0.233

Perhitungan : Massa = 𝜌 × 𝑣
𝑔
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 1 ⁄𝑚𝑙 × 265𝑚𝑙 = 265 𝑔 = 0.265𝑘𝑔

Anda mungkin juga menyukai