Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA I

MODUL 1

PERIODE I (2019/2020)

KELOMPOK V

Nama Mahasiswa/NIM : Givson Gabriel/104118029

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2019
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER

Arya Fadila Fergiawan5, Fira Riska Syahrun5, Givson Gabriel5*, Hans Kelsen
Christian Hutajulu5, Muhammad Daffa Firdian5, Nabiela Puspaningtyas5

5
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,

Universitas Pertamina

*Coressponding author: givsong@gmail.com

Abstrak : Pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2019 kita melakukan
sebuah penelitian mengenai Pengukuran Densitas Menggunakan Hidrometer. Dengan tujuan
mengukur densitas, kerapatan relatif, dan suhu suatu fluida menggunakan alat hidrometer. Fluida
yang kita gunakan yaitu air, minyak goreng, dan oli. Lalu kita mendapatkan hasil bahwa air >
minyak goreng > oli untuk hasil densitas, kerapatan relatif, dan suhunya.
Kata Kunci : Hidrometer, Densitas, Kerapatan Relatif, Fluida, Suhu.

Abstract : In the practicum that we have done on September 3rd, 2019 we conducted
a study on the Measurement of Density Using a Hydrometer. With the aim of
measuring the density, relative density, and temperature of a fluid using a
hydrometer. The fluids we use are water, cooking oil, and oil. Then we got the result
that water>cooking oil>oil for the result of its density , relative density, and
temperature.
Keywords: Hydrometer, Density, Realistic Density, Fluid, Temperature.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan pengamatan kajian ilmu fisika, kita pasti perlu
adanya pengukuran yang didapatkan dari sebuah alat, salah satunya
hidrometer. Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan
yang menjadi salah satu aplikasi dari Hukum Archimedes yang
digunakan untuk mengukur massa jenis suatu fluida. Massa jenis dari
suatu fluida dapat bergantung banyak faktor, seperti temperatur fluida
dan tekanan yang mempengaruhi temperatur tersebut.
Pada laporan ini kami membahas alat ukur yang tidak terlalu
familiar di masyarakat ini. Selain kegunaan dari hidrometer, prinsip
kerja, dan hasil pengukuran densitas menggunakan hidrometer pun
kami bahas pada laporan ini. Untuk itulah dibuat makalah ini dalam
memudahkan pemahaman mengenai hidrometer.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu hidrometer ?


b. Bagaimana prinsip kerja alat hidrometer ?
c. Bagaimana cara membaca hasil pengukuran hidrometer ?
d. Bagaimana cara pengukuran rapat massa suatu fluida
menggunakan hidrometer ?
1.3 Tujuan

a. Mengetahui alat hidrometer.


b. Mengetahui prinsip kerja dari hidrometer.
c. Mengetahui cara membaca hasil pengukuran hidrometer.
d. Mengetahui cara pengukuran rapat massa suatu fluida
menggunakan hidrometer.

1.4 Dasar Teori


Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan di atas zat cair yang ditemukan oleh seorang ilmuwan
kebangsaan Yunani (187-212 SM) bernama Archimedes. Ketika sebuah
benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan
memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, dimana besarnya
gaya keatas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
(Halliday, 1987). Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan
mengapung di dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil
daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009). Massa jenis adalah
kuantitas yang menggambarkan massa per satuan volume suatu zat.
Massa jenis juga merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap
zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda (Giancoli, 2001). Hukum
Archimedes merupakan dasar prinsip dari perhitungan rapat massa dan
kerapatan relatif dengan menggunakan alat hidrometer. Dengan
menggunakam hidrometer, kita dapatkan hasil rasio densitas dan
kerapatan fluidanya.
Densitas merupakan hasil perbandingan massa terhadap
volume. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis
lebih rendah. Perubahan suhu dan tekanan akan mempengaruhi densitas
suatu fluida.

𝒎 (𝒌𝒈)
𝝆= (persamaan 1.1)
𝑽 (𝒎𝟑 )

Kerapatan relatif suatu benda merupakan bilangan murni yang


menunjukkan perbandingan antara massa suatu benda dengan massa
suatu zat yang memiliki volume sama yang ditentukan sebagai patokan.
Untuk zat cair menggunakan patokan 4˚C.
𝝆 𝜸
𝑺𝑮 = = (persamaan 1.2)
𝝆𝑯𝟐 𝑶 𝜸𝑯 𝟐 𝑶
METODE PENILITIAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat yang kami gunakan pada praktikum modul 1 ini yaitu tiga unit
hidrometer universal, tiga unit gelas ukur hidrometer, dan tiga unit
termometer.

Untuk bahan yang kami gunakan adalah tiga jenis fluida yaitu air,
minyak goreng, dan oli. Setiap fluida kita menggunakan 240 ml.

2.2 Cara Kerja


Hal yang perlu kita lakukan sebelum melakukan percobaan yaitu
memastikan semua alat dalam keadaan bersih dan kering agar tidak
terjadi kesalahan perhitungan akibat kontaminasi oleh fluida yang
tertinggal pada alat yang kita gunakan. Lalu, letakkan hidrometer
universal pada permukaan yang tegak lurus dengan tabung hidrometer.
Setelah itu, isi setiap tabung oleh cairan yang berbeda dengan ketentuan
yang dipakai dengan syarat ketinggiannya dapat membuat hidrometer
mengapung. Pastikan dindingnya bersih dan jangan sampai hidrometer
menyentuh dinding tabung. Ketika hidrometer telah mengapung dengan
stabil, pastikan bahwa permukaan air sesuai dengan pembacaan 1.00
pada skala hidrometer. Hal ini menunjukkan bahwa hidrometer
beroperasi dengan benar. Ukur dan catat hasil yang didapatkan pada
masing-masing hidrometer. Sama halnya dengan pengukuran suhu
cairan menggunakan termometer, lakukanlah setiap langkah sama
dengan langkah-langkah pengukuran kerapatan relatif oleh hidrometer.
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 3.1 Hasil Pembacaan Skala

Pembacaan Skala
Kerapatan Suhu Cairan
Jenis Cairan Hidrometer
Relatif (˚C)
(gr/mL)
Air 1 1 25
Minyak Goreng 0.91 0.91 26
Oli 0.88 0.88 25.5

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual

Densitas (ρ)
Jenis Cairan
(gr/mL) (kg/m3)
Air 1 1000
Minyak Goreng 0.91 910
Oli 0.88 880

Tabel 3.3 Massa Fluida

Jenis Cairan Massa (kg)


Air 0.24
Minyak Goreng 0.22
Oli 0.21
Gambar 1.1 Pembacaan Skala Air Gambar 1.2 Pembacaan Skala
Minyak Goreng

Gambar 1.3 Pembacaan Skala Oli


3.2 Pembahasan

3.2.1 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual


𝝆 𝜸
𝑺𝑮 = = (persamaan 1.2)
𝝆𝑯𝟐 𝟎 𝜸𝑯 𝟐 𝑶

- Air
𝑔𝑟
1 ⁄𝑚𝐿
= 𝑔𝑟 =1
1 ⁄𝑚𝐿

- Minyak Goreng
𝑔𝑟
0.91 ⁄𝑚𝐿
= 𝑔𝑟 = 0.91
1 ⁄𝑚𝐿

- Oli
𝑔𝑟
0.88 ⁄𝑚𝐿
= 𝑔𝑟 = 0.88
1 ⁄𝑚𝐿

3.2.2 Massa Fluida


𝒎
𝝆= 𝒎 = 𝝆𝒗 (persamaan 1.1)
𝒗

- Air

𝑔𝑟
=1 ⁄𝑚𝐿 𝑥 240 𝑚𝐿 = 0.24 kg

- Minyak Goreng

𝑔𝑟
= 0.91 ⁄𝑚𝐿 𝑥 240 𝑚𝐿 = 0.22 kg

- Oli

𝑔𝑟
= 0.88 ⁄𝑚𝐿 𝑥 240 𝑚𝐿 = 0.21 kg

Prinsip kerja hidrometer yang mengaplikasikan Hukum Archimedes itu


sendiri sebenarnya sering dijumpai di kehidupan sehari-hari kita. Hukum
Archimedes itu sendiri menekankan pada statemen benda yang masuk atau tercelup
dalam fluida (benda cair, gas, dan bukan benda padat) akan mendapatkan gaya
dorong dengan arah atas yang besarannya sama dengan berat jenis fluida tersebut.
Dengan demikian, ketika hidrometer dimasukkan ke dalam suatu cairan, cairan
tersebut akan kembali memberi gaya ke atas dengan besaran yang sama dengan
cairan yang dipindahkan. Alat ukur ini berperan untuk mengkonversi gaya ke atas
tersebut menjadi satuan massa jenis cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena
di dalam alat ukur ini terdapat cairan dengan massa jenis yang telah diketahui
melalui angka yang terlihat pada skala.

Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang silinder
dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah. Alasan digunakannya
merkuri atau tembakan timas pada perangkat hidrometer adalah untuk membuatnya
mengapung tegak.

Faktor yang mempengaruhi densitas yaitu seperti yang dijelaskan pada


dasar teori, bahwa suhu dan tekanan akan mempengaruhi densitas suatu fluida dan
juga salinitas. Suhu dipengaruhi oleh presipitasi, evaporasi, kecepatan angin,
intensitas cahaya matahari, insolasi dan penentuan jumlah panas yang teradiasi ke
atmosfer. Semakin dalam suatu kedalaman maka semakin menurun suhu dan
semakin berkurang intensitas matahari yang masuk kedalaman lebih dari 1000
meter, suhu relatif konstan sekitar 2°C – 4°C. Menurut Anzari (2013) selain faktor
di atas, musim, cuaca, sirkulasi udara dan penutupan awan pun berpengaruh
terhadap suhu Densitas maksimum mengakibatkan konveksi panas yangterjdi
diatas titik beku dibawah dan diatas salinitas 24,7. S < 24,7: air menjadi dingin yang
mengakibatkan densitas maksimum. Ketika densitas maksimum terlewati maka air
permukaan menjadi ringan dan terjadi pembekuan. Densitas maksimum akan
memenuhi bagian kolam (basin) yang lebih dalam. S > 24,7: Air mencapai titik
beku sebelum mencapai densitas maksimum. Konveksi terjadi di seluruh badan air.
energi panas yang tersimpan di dalam badan air menyebabkan lambatnya
pendinginan. Tekanan sebagai satuan luas yang semakin dalam semakin bertambah.
Udara dingin naik dengan turunnya tekanan secara adibatik akibat ekspansi. Alat
ukur suatu kedalaman berdasarkan tekanan adalah echosounder. Air yang bergerak
ke arah bawah tidak mengalami percepatan karena gaya gravitasi yang bekerja di
laut diimbangi oleh gaya ke atas akibat perbedaan tekanan.
KESIMPULAN

Hidrometer adalah sebuah alat yang menggunakan prinsip dasar Hukum


Archimedes. Hidrometer digunakan untuk mengukur densitas dan kerapatan relatif
suatu fluida. Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang
silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak.

Prinsip kerja dari hidrometer yaitu pengaplikasian dari Hukum Archimedes


itu sendiri. Cairan yang akan diuji dituangkan ke dalam wadah tinggi, seringkali
sebuah silinder lulus, dan hidrometer yang lembut diturunkan ke dalam cairan
sampai mengapung bebas.

Titik di mana permukaan cairan menyentuh batang hidrometer yang dicatat.


Hidrometer biasanya mengandung skala di dalam batang, sehingga berat jenis dapat
dibaca langsung. Berbagai skala ada, dan digunakan tergantung pada konteksnya.
Sehingga memudahkan kita untuk mencatat hasil yang didapatkan.

Untuk mendapatkan hasil dari densitas suatu fluida dengan menggunakan


hidrometer kita memerlukan massa (kg) dan volume (m3) sebagai pembandingnya.
Sebagai contoh, dicantumkan pada bab hasil dan pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi ,Yusuf (7 Mar 2014). ALAT UKUR HIDROMETER. Diakses dari


https://yusufaffandi11.wordpress.com/2014/03/07/hidrometer/

Fahrul, Nurul (27 Nov 2017). HIDROMETER. Diakses dari


https://www.slideshare.net/naylaasyla/hidrometer

Hamid, Mustofa Abi (2011). HIDROMETER. Diakses dari


https://www.abihamid.com/2011/04/hidrometer.html

Dewa, Arya (2015). DENSITAS. Diakses dari


https://www.academia.edu/30063589/Densitas

Unknown (19 Jun 2017). CARA MENGGUNAKAN HYDROMETER SPBU.


Diakses dari https://lobuteknik.com/flow-meter/cara-menggunakan-hydrometer-
spbu

Unknown (17 Feb 2017). HIDROMETER : SEJARAH, PRINSIP KERJA DAN


PERAWATANNYA. Diakses dari http://tanyatugas.com/hidrometer-sejarah-
prinsip-kerja-dan-perawatannya/

Manurung, Alfrido. MEKANIKA FLUIDA. Diakses dari


https://www.academia.edu/15462194/1_Mekanika_Fluida_Sifat-sifat_Fluida

Karuniawati, Endaah (24 Jul 2013. DENSITAS. Diakses dari


https://endaahkaruniawati.wordpress.com/2013/07/24/densitas/

Unknown (11 Jul 2018). DENSITAS AIR LAUT. Diakses dari


https://materiipa.com/densitas-air-laut
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai