Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA


2018/2019

MODUL I
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN
HIDROMETER

Kelompok II
Nama : Muhammad Aditya Mukti Nugroho
NIM : 102217002
Kelas : ME - 2

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER
Muhammad Aditya M.N1*, Firnandes Simamora1, Muhammad Arkan A1.
1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pertamina
Corresponding author : adityamuktin@gmail.com

Abstrak :Penggunaan hidrometer sangat membantu dunia industri dalam mengukur densitas suatu
cairan tanpa harus mengambil sampel cairan tersebut untuk diperiksa di laboratorium. Pada modul ini
mahasiwa akan menggunakan hidrometer untuk menghitung densitas air, oli dan minyak serta
menghitung kerapatan relatif dari minyak dan oli. Adapun hasil yang didapat adalah densitas air lebih
besar dari pada minyak dan oli serta nilai kerapatan relatif yang didapat pada tabel data.
Kata Kunci : oli, minyak, air, hidrometer, densitas

Abstrack: The use of hydrometers helps the industrial world in measuring the density of a liquid
without having to take samples of the liquid to be examined in the laboratory. In this module students
will use a hydrometer to measure the density of water, oil and lubricant and calculate the relative
density of oil and lubricant. The results obtained are water density greater than oil and greater than
lubricant also the relative density values are obtained in the data table.
Keywords : oil, lubricant, water, hydrometer, density.

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dunia Industri memerlukan berbagai macam alat praktis dan dapat digunakan
pada skala kondisi, salah satunya adalah alat yang dapat mengukur densitas
sudatu cairan tanpa harus mengambil sampel cairan, seperti hidrometer. Alat ini
mampu mengukur suatu massa jenis serta massa jenis suatu cairan hanya dengan
mencelupkan hidrometer ke cairan yang akan di ukur. Nilai pembacaan
bergantung pada tempat garis permukaan cairan pada hidrometer

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menghitung densitas air.
2. Bagaimana menghitung densitas dan kerapatan relatif minyak.
3. Bagaimana menghitung densitas dan kerapatan relatif oli.
C. Tujuan Penelitian
1. Menghitung densitas air.
2. Menghitung densitas dan kerapatan relatif minyak.
3. Menghitung densitas dan kerapatan relatif oli.

D. Teori dasar

Hukum Archimedes :

“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya”.

Menurut hukum achimedes, sebuah benda dalam air akan mendapat gaya
apung, akibatnya berat beda di dalam zat cair akan berkurang, hal ini
menyebabkan benda memiliki berat semu akibat resultan gaya apung dan berat
benda. Dapat disimpulkan bahwa benda akan memiliki nilai gaya apung yang
sebanding dengan volume yang dimiliki benda tersebut.

Gambar 1.1 ilustrasi hukum Archimedes


Densitas

Densitas atau massa jenis dimiliki oleh masing-masing benda seperti pada
benda padat, benda cair, dan benda gas. Ketiganya pasti memiliki densitas, tidak
ada benda di dunia ini yang tidak memiliki densitas. Densitas/massa jenis
menyatakan ukuran massa atau berat suatu benda terhadap volume dari benda
tersebut.Berat (massa) merupakan pengertian dari berat dari suatu benda.
Sedangkan volume adalah kapasitas seberapa banyak ruang yang dibutuhkan
untuk berat suatu benda tersebut.(bayu,2015)

Adapun rumus dari densitas adalah

m
⍴= . . . . (1.1)
V

Dengan ⍴ : massa jenis (kg/m3)

m : massa (kg)

V : volume (m3)

Kerapatan Relatif

Kerapatan relatif atau biasa di sebut specific gravity didefinisikan sebagai


rasio kerapatan suatu zat (massa jenis) terhadap kerapatan beberapa zat standar

pada suhu tertentu (biasanya air pada 4 ° C, ⍴ H2O = 1000 kg/m3). Adapun
rumusnya adalah


SG= . . . . (1.2)
⍴ H 20

Dengan SG : Spesific Gravity atau kerapatan relatif

⍴ : massa jenis cairan yang di ukur (kg/m3)

⍴H2O : massa jenis air, biasanya memiliki nilai 1000 (kg/m3)


Hidrometer

Hidrometer adalah suatu alat yang di desain untuk mengukur kepadatan relatif
atau berat jenis suatu cairan. Cairan yang diukur berat jenisnya dengan
menggunakan alat ukur khusus ini nantinya akan diketahui rasio kepadatan
dengan densitas airnya. [ CITATION Hid17 \l 1033 ]

Alat ukur ini umumnya terbuat dari kaca berkualitas dan terdiri dari beberapa
bagian seperti bola bobot yang dilengkapi dengan cairan merkuri dan batang
silinder. Pada bagian batang hidrometer, terdapat deretan skala di mana skala ini
digunakan sebagai penunjuk besaran ukuran cairan yang tengah diukur.

Gambar 1.2 Hidrometer pada cairan


METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan adalah hidrometer universal, gelas ukur
hidrometer (2 unit ),dan thermometer.
Bahan yang akan digunakan adalah air, minyak goreng, dan Oli.

B. Cara Kerja
Yang dilakukan adalah hidrometer universal diletakan pada
permukaan tegak lurus dengan tabung hidrometer, lalu tabung hidrometer diisi
dengan air bersih dan isi tabung lainnya dengan cairan berbeda seperti minyak
goreng dan oli. Kedalaman dari cairan harus cukup untuk memungkinkan
hidrometer mengapung. Hidrometer akan mengapung dengan hati-hati di
dalam air, pastikan dindingnya bersih. Ketika stabil, pastikan bahwa
permukaan air sesuai dengan pembacaan 1.00 pada skala hidrometer. Hal ini
menunjukan bahwa alat beroprasi dengan benar. suhu air diukur dan dicatat
dengan menggunakan hidrometer. Air diganti dengan cairan yang akan
diujikan dan isi tabung dengan cairan lainnya untuk diuji. Hidrometer akan
mengapung di setiap cairan yang diuji. Ukur dan catat pembacaan nilai yang
di tunjukan skala. suhu diukur pada masing-masing cairan. Setelah selesai
digunakan,hidrometer dibersihkan dengan hati-hati. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya kontaminasi dari berbagai cairan.
HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Hasil
Tabel 1.1 hasil pembacaan skala pada masing-masing cairan
Tekanan Barometrik 1012 hPa
Suhu Cairan 26 oC
N Pembacaan skala Kerapatan Relatif
Jenis Cairan
O (g/cm3)
1 Air 1 1
2 Minyak 0.91 0.91
3 Oli 0.89 0.89

Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual


Densitas (⍴)
No Jenis Cairan
(gram/ml) (kg/m3)
1 Air 1 1000
2 Minyak 0.91 910
3 Oli 0.89 890

Tabel 1.3 Massa fluida

No Jenis Cairan Massa (kg)


1 Air 0.6
2 Minyak 0.546
3 Oli 0.534
Contoh hasil perhitungan :
g kg
1. Perhitungan densitas ( → )
ml m3
g 1 kg 1000.000 ml kg
⍴air = 1 ml × 1000 g × 1m3
= 1000
m3

2. Perhitungan Spesific Gravity (SG)


Dengan menggunakan persamaan 1.2 maka didapat nilai
⍴minyak 0.89 g /ml
SGminyak = = = 0.89
⍴ H 20 1 g /ml
3. Perhitungan massa cairan
Dengan menggunakan rumus 1.1 maka didapat nilai
Moli = ⍴(oli)×V = 0.89 g/ml x 600 ml = 534 g = 0.543 kg
4. Perbadingan nilai praktik dengan nilai teori
 Minyak : menurut weast pada buku handbook of chemistry and physics ,
nilai densitas minyak adalah 0.918–0.926 g/cm3. Maka galat yang didapat
adalah

galat=¿ teori− praktik∨ ¿ ×100 % ¿ =


teori

¿ 0.91−0.918∨ ¿ × 100 % ¿
0.918 = 0.87 %

 Oli : menurut noria corporation pada machinerylubrication.com, nilai


umum dari oli adalah 0.7 – 0.95 g/cm3, maka galat yang didapat
adalah
galat=¿ teori− praktik∨ ¿ ×100 % ¿ = ¿ 0.7−0.89∨ ¿ ×100 % ¿
teori 0.7
= 27.14 %

B. Pembahasan
1. Bagaimana prinsip cara kerja Hidrometer ?
Jawab : Menurut hasil yang didapat, barometer adalah alat yang dapat
digunakan untuk mengukur massa jenis dari suatu cairan. Adapun prinsip
cara kerja barometer adalah, barometer di isi dengan udara dengan volume
tertentu sehingga barometer dapat mengapung dalam air, lalu barometer
disuntik suatu pemberat yang biasanya digunakan adalah merkuri lalu
barometer yang mengapung tadi di kalibrasi pada air suhu 4oC dan
tekanan 1 atmosfer sehingga garis pada barometer tepat menyentuh 1
g/cm3.Kalibrasi dilakukan dengan mengatur volume merkuri yang di
suntikan sehingga kondisi tercapai.
2. Mengapa merkuri atau tembakan timah yang digunakan pada hidrometer ?
Jawab : karena merkuri dan tembakan timah memiliki massa jenis atau
kepadatan yang jauh lebih tinggi dari pada air, apabila pemberat diganti
dengan air maka hidrometer akan lebih panjang 5.43 kali (⍴mercuri = 5.43
g/cm3) dari hidrometer yang terisi merkuri dan menjadi kurang praktis.
3. Faktor yang memmengaruhi densitas ?
Jawab : faktor yang mempengaruhi perubahan densitas adalah perubahan
volume benda, perubahan massa benda, penambahan konsentrasi cairan,
perubahan temperature. Pada beberapa kasus seperti air perubahan
temperature dapat mengakibatkan perubahan volume air sehingga
mengubah densitas nya. Selain itu faktor lainnya adalah wujud atau fasa,
contohnya pada air yang membeku atau berubah menjadi es
mengakibatkan es memiliki massa jenis yang lebih rendah dari pada
wujud cair dan menyebabkan es dapat mengapung.
4. Bagaimana terdapat galat pada perhitungan ?
Jawab : karena pembacaan yang terpengaruh kohesi air terhadap tabung,
dan dapat di akibatkan nilai densitas pada teori yang digunakan tidak
benar karena nilai pada teori memiliki range tertentu sehingga nilai galat
bermacam macam bahkan nol.
KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan yang didapat adalah massa jenis yang paling besar adalah air
lalu minyak goreng lalu oli dengan nilai 1000, 910, 890 kg/m 3. Lalu nilai specific
gravity atau kerapatan relatif dari minyak dan oli terhadap air adalah 0.91 dan 0.89.
DAFTAR PUSTAKA
-(2016, maret).Hukum archimedes. Retrieved februari 2019, from yuksinau.id:
http://www.yuksinau.id/hukum-archimedes/

-kurniawan, B. (2015, oktober).perbedaan densitas dan viskositas. Retrieved Februari 2019,


from wowcang: https://www.wowcang.com/2015/10/perbedaan-densitas-dan-
viskositas.html

-(2017, februari). Hidrometer : sejarah, prinsip kerjad dan perawatannya.Retrieved februari


2019, from tanyatugas.com: http://tanyatugas.com/hidrometer-sejarah-prinsip-kerja-
dan-perawatannya/

-Weast, R.C., et al. CRC Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton: CRC Press, 1988-
1989: F3.

-noria corporation. (n.d.). Measuring Relative Density of Lubricants. Retrieved februari 2019,
from machinery lubrication:
https://www.machinerylubrication.com/Read/29319/measuring-relative-density
LAMPIRAN

Gambar 1.3 hidrometer Gambar 1.4 pengukuran densitas

Gambar 1.5 pengisian fluida Gambar 1.6 pengujian hidrometer

Anda mungkin juga menyukai