Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 1


2019/2020

MODUL 1
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER

KELOMPOK 2
Nama : Khaeril Ahyar
NIM : 102218005
Kelas : ME-1

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN HIDROMETER

Khaeril Ahyar`1* , Purwo Kadarno1


1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi, Universitas Pertamina
1*
Corresponding Author: ahyarkhaeril@gmail.com

Abstrak : Praktikum tentang pengukuran densitas menggunakan hidrometer dilakukan umtuk


mengetahui densitas dari beberapa macam fluida dengan mengukur kerapatan relatif dengan
menggunakan alat hidrometer universal. Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat
mendukung mahasiswa dalam dunia industri di masa depan. Hasil yang didapatkan berupa nilai
densitas dan nilai kerapatan relatif dari berbagai macam fluida seperti air, minyak, dan oli. Selain
itu, praktikum ini membuktikan bahwa besar-kecilnya densitas suatu cairan dipengaruhi oleh
faktor suhu dan tekanan.
Kata kunci : Densitas, Fluida , Hidrometer
Abstract : Practicum about measuring density using a hydrometer is done to determine the density
of several types of fluids by measuring the relative density using a universal hydrometer. After
practicing, it is expected to be able to support students in the industrial world in the future. The
results obtained in the form of density and relative density values of various fluids such as water,
oil, and oil. In addition, this lab proves that the density of a liquid is influenced by temperature and
pressure factors.
Keywords: Density, Fluid, Hydrometer

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia industri pasti tidak pernah teelepas dengan pengukuran dalam
proses manufaktur maupun konstruksi. Untuk menunjang pengukuran
dibutuhkan alat ukur yang terstandarisasi secara internasional. Ilmu pasti
telah menjadi pelopor terciptanya alat ukur, contohnya saja hukum
Archimedes yang telah menjadi prinsip dasar terciptanya alat ukur untuk
mengukur densitas suatu fluida yang biasa disebut hidrometer.. Hukum
Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang dicelupkan ke dalam
zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang dipindahkan oleh
benda itu. Prinsip kerja Hidrometer menggunakan Hukum Archimedes.
Nilai massa jenis suatu zat cair dapat diketahui dengan membaca skala
pada Hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair.Untuk
mengetahui lebih jelas tentang Hidrometer akan dijelaskan secara
terperinci pada pembahsan laporan praktikum ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menghitung densitas air, minyak dan oli menggunakan
alat ukur hidrometer universal?
2. Bagaimana menghitung kerapatan relatif (SG) air, minyak, dan oli
setelah mengukur densitas mengunakan alat ukur hidrometer
universal?
3. Bagaimana menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi densitas
suatu fluida berdasarkan hukum archimedes?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menghitung densitas air, minyak dan oli menggunakan alat ukur
hidrometer.
2. Menghitung kerapatan relatif (SG) air, minyak, dan oli setelah
mengukur densitas mengunakan alat ukur hidrometer universal.
3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi densitas suatu fluida
berdasarkan hukum Archimedes.
D. TEORI DASAR
Fluida
Fluida didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus-menerus selama
dipengaruhi suatu tegangan geser. Tegangan (gaya per satuan luas) geser
terbentuk apabila sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan,
(Munson, et al, 2003). Air , minyak dan oli merupakan zat yang termasuk
golongan fluida karena ketika dikenai gaya geser zat tersebut akan
terdeformasi terus menerus atau mengalir. Sedangkan zat padat seperti
logam dan kawan-kawannya tidak termasuk kedalam kategori fluida
karena gaya geser yang mengenainya hanya dapat mendeformasi tidak
terus menerus atau perubahan bentuk tidak signifikan.

Densitas
Rapat suatu zat adalah massa dari volume satuan zat tersebut. Untuk cairan
rapatnya bisa dianggap tetap untuk perubahan-perubahan tekanan praktis.
Rapat air adalah 1000 kg/m3 pada 4o C. Rapat gas bisa dihitung dengan
menggunakan persamaan keadaan gas.
𝑃 𝑉𝑠
=𝑅 (1.1)
𝑇
Di mana p adalah tekanan mutlak dalam Pascal, vs volume spesifik per
satuan massa m3/kg, suhu T adalah suhu mutlak dalam oK (273 + oC) dan
R merupakan tetapan gas dalam J/kg K. Karena r = 1/vs persamaan di atas
bisa dituliskan
𝑚(𝑘𝑔)
𝜌= (1.2)
𝑣(𝑚3 )

Kerapatan Relatif
Kerapatan relatif suatu benda adalah bilangan murni yang menunjukkan
perbandingan antara massa suatu benda dengan massa suatu zat yang
bervolume sama yang ditentukan sebagai patokan. Padatan dan cairan
menggunakan air (pada 4o C) sebagai patokan, sedangkan untuk gas
seringkali menggunakan udara bebas yang mengandung CO2 atau
hidrogen (pada 0o C dan tekanan 1 atmosfir =1.013 x 105 Pa) sebagai
patokan.
Secara umum, rapat massa (densitas) bergantung pada suhu dan tekanan.
Rapat massa dari kebanyakan gas adalah sebanding dengan tekanan dan
berbanding terbalik dengan suhu. Kerapatan relatif dihitung berdasarkan
persamaan berikut:
𝜌 𝛾
𝑆𝐺 = = (1.3)
𝜌 𝐻2 𝑂 𝛾 𝐻2 𝑂

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan relatif) dari cairan; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air.
Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang
silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak. Cairan yang akan diuji dituangkan ke
dalam wadah tinggi, seringkali sebuah silinder lulus, dan hidrometer yang
lembut diturunkan ke dalam cairan sampai mengapung bebas. Titik di
mana permukaan cairan menyentuh batang hidrometer yang dicatat.
Hidrometer biasanya mengandung skala di dalam batang, sehingga berat
jenis dapat dibaca langsung. Berbagai skala ada, dan digunakan tergantung
pada konteksnya. Hidrometer dapat dikalibrasi untuk kegunaan yang
berbeda, seperti lactometer untuk mengukur densitas (creaminess) dari
susu, saccharometer untuk mengukur kepadatan gula dalam cairan, atau
alcoholometer untuk mengukur tingkat alkohol yang lebih tinggi dalam
roh.

Gambar 1.1 Hidrometer

METODE PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu hidrometer universal,
gelas ukur hidrometer dan temometer. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu air, minyak dan oli.

Gambar 1.2 Hidrometer Universal(3 unit)


Gambar 1.3 Gelas Ukur Hidrometer (2 unit)

Gambar 1.4 Tabung Hidrometer (3 unit)

Gambar 1.5 Termometer(3 unit)

Gambar 1.6 Cairan Uji (Air 700 ml)


Gambar 1.7 Cairan Uji (Oli 700 ml)

Gambar 1.8 Cairan Uji (Minyak 700 ml)

B. CARA KERJA
Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan modul praktikum yang telah dibagikan
kepada setiap praktikan. Hidrometer dicelupkan ke masing-masing cairan uji
berupa air, oli, dan minyak. Hidrometer universal diletakkan pada permukaan
cairan yang tegak lurus pada tabung hidrometer . Dinding hidrometer
dipastikan bersih untuk mempermudah pengukuran densitas cairan uji. Ketiga
tabung hidrometer diisi air, oli, dan minyak masing-masing 700 ml. Setelah
hidrometer mengapung dengan stabil dan tidak bersentuhan dengan dinding
tabung, nilai skala densitas diukur dan dicatat pada lembar praktikum. Suhu
masing-masing cairan uji di ukur mengunakan termometer, kemudian dicatat
pada lembar praktikum. Setelah selesai digunakan, hidrometer dibersihkan
dengan hati-hati. Hal ini, dilakukan agar terhindar dari kontaminasi dari
berbagai cairan. Begitupun untuk alat-alat yang digunakan lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala pada Masing-Masing Cairan
Tekanan Barometrik
Pembacaan Skala
Jeni Suhu Kerapatan
NO Densitas Volume
Cairan Cairan(℃) Relatif (𝛾)
(gram/cm3) (cm3)
1 Air 27 1 700 1
2 Minyak 23 0.921 700 0.921
3 Oli 22 0.88 700 0.92

Table 1.2 Hasil Perhitungan Kerapatan Aktual


Densitas (𝜌)
NO Jenis Cairan
(gram/cm3) (kg/m3)
1 Air 1 1000
2 Minyak 0.921 921
3 Oli 0.880 880

Table 1.3 Massa Fluida


NO Jenis Cairan Massa(g)
1 Air 1000.0
2 Minyak 644.7
3 Oli 616.0

Perhitungan :
1. Konversi nilai densitas (g/cm3 → kg/m3)
𝑔 106 𝑐𝑚3 10−3 𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝜌𝑜𝑙𝑖 = 0.88 X X = 880
𝑐𝑚3 𝑚3 𝑔 𝑚3

2. Perhitungan specific energy (SG)


Dengan menggunaan persamaan 1.3 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
𝑔
𝜌𝑜𝑙𝑖 0.88
𝑆𝐺0𝑙𝑖 = = 𝑐𝑚3 = 0.88
𝜌𝐻2 𝑂 𝑔
1
𝑐𝑚3
3. Perhitungan massa ciran
Dengan menggunakan persamaan 1.2 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
𝑔
𝑚𝑜𝑙𝑖 = 𝜌𝑜𝑙𝑖 x V = 0.88 x 700 cm3 = 616 gram
𝑐𝑚3

4. Galat dari nilai praktik dan teori


Berdasarkan sumber dari situs www.engineeringtoolbox.com diperoleh
nilai densitas secara teori untuk fluida oli berkisar antara 0.88-0.94
g/cm3, sedangkan untuk fluida air dan minyak memiliki densitas
teoritis berturut-turut sebesar 1 g/cm3 dan 0.925 g/cm3. Sehingga
diperoleh nilai galat untuk masing-masing fluida sebagai berikut:
|𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘| |0.88−0.88|
% Galat oli = = = 0%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 0.88

Dengan rumus yang sama diperoleh nilai galat untuk air dan minyak
berturut-turut 0% dan 0.43%.

B. PEMBAHASAN
1. Bandingkan nilai densitas teori dan nilsi densitas praktik fluida, jika
terdapat perbedaan jelaskan alasannya!
Setelah melakukan pengolahan data diperoleh nilai galat untuk fluida
air dan oli sebesar 0% yang berarti nilai densitas yang di peroleh pada
saat praktikum sama nilai densitas teori. Hal ini sekaligus menyatakan
bahwa praktikum yang telah dilakukan berjalan sesuai prosedur.
Sedangkan nilai galat untuk fluida minyak sebesar 0.43% yang berarti
terdapat perbedaan antara teori dengan praktikum. Hal ini disebabkan
karena kurang telitinya praktikan dalam mengukur skala dan
menggunakan alat dengan tepat. Selain itu, kondisi lingkungan dan
kondisi fluida yang diuji juga memiliki peran yang sngat besar. Namun
hal tersebut tidak menandakan praktikum yang dilkukan gagal karena
nilai toleransi galat belum melebihi 10%.
2. Bandingkan nilai densitas untuk masing-masing fluida, kemudian
jelaskan alasannya!
Nilai densitas yang diperoleh untuk fluida air lebih besar dari fluida
minyak dan oli, sedangkan nilai densitas untuk fluida oli lebih kecil
fluida minyak dan air. Hal ini disebabkan akibat adanya perbedaan
susunan atom untuk masing-masing fluida, semakin kerapatan atom
suatu fluida maka semakin besar pula nilai densitasnya sebaliknya
semakin renggan susunan atom suatu fluida maka semakin kecil pula
nilai densitasnya. Nilai densitas suatu fluida menandakan seberapa
berat suatu fluida sehingga apabila ketiga fluida tersebut dituangkan
kedalam wadah yang sama maka terbentuk susunan fluida dari bawah
keatas yaitu air, minyak dan oli.
3. Bagaimana prinsip kerja dari hidrometer?
Hidrometer dalam pengaplikasiannya menerapkan hukum Archimedes
yang menyatakan bahwa benda yang tercelup dalam fluida mengalami
gaya amgkat sebesar berat fluida yang pindah. Skala yang terbaca pada
hidrometer akan semakin kecil berbarengan dengan makin banyaknya
bagian hidrometer yang tercelup atau semakin banyak fluida yang
berpindah. Micrometer dapat dikalibrasi pada air yang bersuhu 1 ℃
dengan tekanan 1 atm untuk densitas 1 g/cm3.
4. Mengapa merkuri dan tembakan timah yang digunakan pada perangkat
hidrometer ?
Merkuri dan tembakan timah pada hidrometer berfungsi untuk
mengstabilkan hidrometer agar tetap tegak lurus terhadap permukaan
fluida sehingga pengukuran tidak berubah-ubah. Digunakan merkuri
dan tembakan timah karena lebih murah dan tersedia. Selain itu,
merkuri dan tembakan timah lima kali lebih berat daripada air
sehingga dapat mengurangi ukuran skala dan panjang dari alat ukur,
karena apbila menggunakan zat yang lebih ringan dari zat tersebut
maka memperbesar ukuran alat ukur dan ketika menggunakan zat yang
lebih besar maka alat ukur semakin kecil.
5. Faktor yang mempegaruhi densitas.
Nilai densitas suatu fluida dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Nilai
densitas berbanding lurus dengan besarnya tekanan karena semakin
besar tekanan susunan atom fluida akan semakin rapat sehingga
menyebabkan volume makin kecil. Sedangkan nilai densitas
berbanding terbalik dengan suhu karena semakin besar suhu maka
susunan atom suatu fluida akan semakin meregang sehingga volume
makin besar. Telah kita ketahui bahwa densitas berbanding terbalik
dengan nilai dansitas.

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengolahan data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa densitas aktual air, minyak dan oli berturut-turut sebesar 1 g/cm3,
0.921g/cm3, dan 0.88 g/cm3. Kemudian setelah dibandingkan dengan
densitas air diperoleh specific grafity (SG) berturut-turut 1, 0.921, dan
0.88. Selain itu, suhu dan tekanan merupakan faktor yang mempengaruhi
nilai densitas suatu fluida.
B. SARAN
Praktikan diharapkan dapat mengikuti praktikum sesuai dengan arahan
asisten praktikum agar tercipta proses pembelajaran yang terstruktur dan
sesuai tujuan. Sedangkan asisten praktikum diharapkan agar senantiasa
berkomitmen dengan waktu yang telah ditentukan sehingga proses
praktikum dapat berjalan dan selesai tepat waktu.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai