Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA FLUIDA RESERVOAR

PERCOBAAN I
PENENTUAN DENSITAS DAN VISKOSITAS

OLEH:

RAYHAN KAMAL J.M


101322157
Kelompok 2 Sesi 12

(Jum’at, 20 Oktober 2023 pukul 09:30 – 11:30)

LABORATORIUM PENGEBORAN PROGRAM STUDI


TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................................................................... 1
PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY, DAN °API ............................................................ 1
1.1 Tujuan Percobaan .................................................................................................................. 1
1.2 Teori Dasar ............................................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................................... 4
METODOLOGI ..................................................................................................................................... 4
2.1 Alat dan Bahan ....................................................................................................................... 4
2.2 Prosedur .................................................................................................................................. 4
BAB III ................................................................................................................................................... 9
ANALISA DATA ................................................................................................................................... 9
3. 1. Data yang diketahui ................................................................................................................ 9
3. 2. Hasil Observasi ....................................................................................................................... 9
3. 3. Data Perhitungan.................................................................................................................. 10
BAB IV ................................................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 12
BAB V .................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN .................................................................................................................................... 14
REFERENSI ........................................................................................................................................ 15
LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 16

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Percobaan menggunakan Pynometer…………………………………………………………5
Gambar 2.2. Percobaan dengan Hydrometer……………………………………………………………….6
Gambar 2,3. Koreksi terhadap temperature…………………………………………………………………7
Gambar 2.4. Penentuan viskositas dengan Viscosimeter Redwood………………………………………..8

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Pengujian Densitas……………………………………………………………………………9
Tabel 3.2. Pengujian Viskositas…………………………………………………………………………..9

iii
BAB I

PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY, DAN °API

1.1 Tujuan Percobaan


1. Menghitung massa fluida pada masing-masing sampel (water, oil, and crude oil),
2. Menghitung volume fluida pada masing-masing sampel (water, oil, and crude oil),
3. Menghitung massa jenis fluida pada masing-masing sampel (water, oil, and crude oil),
4. Menghitung SG pada masing-masing sampel (water, oil, and crude oil),
5. Menghitung API° pada masing-masing sampel (water, oil, and crude oil),
6. Menghitung viskositas kinematik dan dinamik crude oil menggunakan alat viskometer
redwood pada suhu 22°C dan 33.4°C.

1.2 Teori Dasar


Densitas massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara
massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya
jika ukuran benda diubah maka massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa
benda dan kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau
massa benda. Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda
tersebut dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca ohaus atau yang lainnya (Halliday,
1991). Densitas massa jenis dapat ditentukan menggunakan prinsip kerja mekanika Newton
yaitu dengan menggunakan prinsip kerja hukum Archimedes (Halliday, 1997) yang berbunyi
“apabila seluruh atau sebagian permukaan benda dimasukan atau dicelupkan kedalam suatu
zat cair maka benda tersebut mengalami suatu gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat
cair yang dipindahkan.
Densitas Massa adalah massa benda tiap volume, secara matematis dapat dirumuskan :
𝑚
𝜌=
𝑣
Dimana,
𝜌 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 (kg/m3)
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 (kg)
𝑣 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 (m3)

1
Densitas minyak adalah massa persatuan volume pada suhu tertentu, atau dikenal
juga dengan perbandingan massa minyal dengan volume pada kondisi tekanan dan
temperature tertentu. Selain densitas, salah satu sifat minyak bumi adalah specific gravity
(gravitasi jenis). Specific gravity minyak adalah perbandingan antara berat jenis minyak
pada temperature standar dengan berat jenis air dengan temperature yang sama dan dapat
ditulis :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
𝑆𝐺 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟

Minyak bumi merupakan produk yang dihasilkan pada industri minyak dan gas.
Setelah diambil dari kerak bumi, minyak bumi diolah untuk dijadikan berbagai jenis bahan
bakar. Salah satu parameter yang terdapat pada minyak bumi adalah specific gravity. Pada
industri minyak dan gas, specific gravity digunakan untuk mengklasifikasikan minyak bumi
yang akan diproduksi. Derajat API digunakan sebagai pengukuran specific gravity. Semakin
tinggi nilai API dari suat minyak bumi maka minyak bumi tersebut termasuk ke dalam light
oil. Sebaliknya, semakin rendah nilainya, maka minyak bumi tersebut termasuk dalam
klasifikasi heavy oil (Devold, 2013). Specific gravity dapat diukur dengan menggunakan
metode ASTM D-1298. Metode ini menggunakan hidrometer sebagai alat ukur specific
gravity. Kekurangan metode ini adalah memerlukan pengondisian lingkungan khusus dan
pembacaan alat yang masih manual. API° dapat dirumuskan menjadi berikut:

141.5
𝐴𝑃𝐼° = − 131.5
𝑆𝐺

Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan dalam fluida.Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit
suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam
fluida tersebut (Ariyanti dan Agus, 2010). Viskositas dalam zat cair yang berperan adalah
gayakohesi antar partikel zat cair (Martoharsono, 2006). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 2004).

2
Viskositas zat cair, dalam hal ini adalah pelumas kendaraan bermotor, dapat
ditentukan menggunakan viskometer Redwood. Dengan menggunakan viskometer Redwood,
dapat dilakukan pengukuran waktu alir yang diperlukan oleh 100 ml sampel pada suhu
konstan. Waktu hasil pengukuran tersebut dikenal dengan Redwood’s sec atau viskositas
konvensional. Kemudian dari nilai viskositas konvensional tersebut dapat ditentukan nilai
viskositas absolut (dinamik) dan viskositas kinematik. Nilai viskositas absolut (dinamik)
dapat ditentukan dengan persamaan 1 dari NPL (National Physical Laboratory).

𝐵
𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 𝐴 ∙ 𝑡 −
𝑡
Dimana :
µ = Viskositas
A = konstanta (0.264)
B = konstanta (190)
t = waktu

𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 𝜌 ∙ 𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
Dimana :
𝜌 = massa jenis fluida (gr/cc)

3
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat
1. Gelas Kimia 100 ml,
2. Termometer,
3. Picnometer,
4. Stopwatch,
5. Viskosimeter Oswald,
6. Pompa hisap,
7. Pemanas,
8. Corong.
2. Bahan
1. Fluida kalibrasi (bisa berupa aquades atau freshwater),
2. Fluida sampel.

2.2 Prosedur
2.2.1 Penentuan Densitas
1. Percobaan menggunakan Pynometer

4
Gambar 2.1. Percobaan menggunakan Pynometer

2. Percobaan menggunakan Hydrometer

5
Gambar 2.2. Percobaan menggunakan Hydrometer

3. Koreksi terhadap temperatur


Persamaan berikut digunakan untuk mengoreksi apabila pengamatan tidak
dilakukan pada temperatur standard (60℉ atau 15℃) dengan rentang nilai :

6
Gambar 2.3. Koreksi terhadap temperature

SGT = SG60 − (3.31 × 10−4 [T℉ − 60])


SGT = Specific Gravity teramati
SG60 = Specific Gravity pada 60℉
T℉ = Temperatur pengamatan, ℉
atau
SGT = SG15 − (5.93 × 10−4 [T℃ − 15])
SGT = Specific Gravity teramati
SG15 = Specific Gravity pada 15℃
T℃ = Temperatur pengamatan, ℃

7
2.2.2 Penentuan Viskositas
1. Viscometer Redwood

Gambar 2.4.. Penentuan viskositas dengan Viskometer Redwood

8
BAB III
ANALISA DATA
3. 1. Data yang diketahui
Kondisi ruangan pengujian adalah sebagai berikut:
Tekanan udara = 14.7 psia
Temperatur = 60°F atau 15°C

3. 2. Hasil Observasi
1. Densitas
Tabel 3.1. Pengujian Densitas
No Bahan P T Berat Berat Massa Vol ρ SG API°
(atm) (°C) Kosong Isi (gr) Fluida (cc) (gr/cc)
(gr) (gr) ml
1 Water 1 25 48.89 60.55 11.66 11.5 1.01 1.01 8.59
2 Oil 1 25 48.92 58.80 9.88 11.5 0.85 0.85 34.97
3 Crude oil 1 22 48.93 59.01 10.08 11.5 0.87 0.87 31.14
4 Crude oil 1 22 - - - - - 0.86 30
(hydromter)
5 Crude oil 1 22 - - - - - 0.87 31.14
(formula)

2. Viskositas
Tabel 3.2. Pengujian Viskositas
No Bahan P T Alat Konstanta Waktu Viskositas
(atm) (°C) alir (s) Kinematik Dinamik
(µk), cSt (µd), cP
1 Crude 1 22 Viskosi A = 0.264 76 17.56 15.28
Oil meter B = 190
Redwood
2 Crude 1 33.4 Viskosi A = 0.264 70 15.76 13.72
Oil meter B = 190
Redwood

9
3. 3. Data Perhitungan
1. Densitas
Sampel yang diambil pada perhitungan ini adalah Crude Oil
 Massa Fluida (gr)
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑔𝑟) = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 (𝑔𝑟) − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 (𝑔𝑟)
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑔𝑟) = 59.01 𝑔𝑟 − 48.93 𝑔𝑟
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝐿𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑔𝑟) = 10.08 𝑔𝑟
 Perhitungan Massa jenis (𝜌)
𝑔𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 ( )=
𝑐𝑐 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
𝑔𝑟 10.08 𝑔𝑟
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 ( )=
𝑐𝑐 11.5 𝑐𝑐
𝑔𝑟
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 ( ) = 0.87 𝑔𝑟/𝑐𝑐
𝑐𝑐
 Perhitungan Specific Gravity (SG)
𝜌 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑
𝑆𝐺 =
𝜌 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟
0.87
𝑆𝐺 =
1
𝑆𝐺 = 0.87
 Perhitungan API°
141.5
𝐴𝑃𝐼° = − 131.5
𝑆𝐺
141.5
𝐴𝑃𝐼° = − 131.5
0.87
𝐴𝑃𝐼° = 31.14
 Perhitungan API° menggunakan rumus koreksi terhadap temperature
𝑆𝐺 𝑇 = 𝑆𝐺15 − (5.93 × 10−4 [𝑇°𝐶 − 15])
0.87 = 𝑆𝐺15 − (5.93 × 10−4 [22 − 15])
𝑆𝐺15 = 0.873

2. Viskositas
a. Crude Oil in T = 22°C
t = 76 s

10
A = 0.264
B = 190
 Viskositas Kinematik (µk), cSt  Viskositas Dinamik (µd), cP
𝐵 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 𝜌 ∙ 𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 𝐴 ∙ 𝑡 −
𝑡 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 0.87 ∙ 17.56
190
𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0.264 ∙ 76 − 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 15.28
76
𝜇𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 17.56

b. Crude Oil in T = 33.4°C


t = 70 s
A = 0.264
B = 190
 Viskositas Kinematik (µk), cSt  Viskositas Dinamik (µd), cP
𝐵 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 𝜌 ∙ 𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 𝐴 ∙ 𝑡 −
𝑡 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 0.87 ∙ 15.76
190
𝜇 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0.264 ∙ 70 − 𝜇 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 = 13.72
70
𝜇𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 15.76

11
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada percobaan pengujian densitas dan viskositas menggunakan 3 sampel yaitu air, oli, dan
crude oil. Pada percobaan pertama kita menghitung densitas pada masing-masing sampel, setelah
didapatkan massa jenisnya sangatlah jelas sekali bahwa massa jenis air lebih berat daripada massa
jenis minyak, hal ini dapat kita lihat massa jenis air yang memimiliki 1.01 gr/cc sedangkan oli dan
crude oil memiliki 0.85 dan 0.87 gr/cc.
Dalam analisis fluida, terdapat tiga parameter penting yang digunakan untuk
menggambarkan sifat fisik dan komposisi dari suatu zat cair: densitas, Specific Gravity (SG), dan
American Petroleum Institute (API). Mari kita bahas data-data yang telah diberikan untuk air, oli,
dan minyak mentah (crude oil) dalam konteks parameter-parameter ini. Pertama-tama, densitas
adalah ukuran dari sejauh mana massa suatu zat cair dibagi oleh volume yang ditempatinya. Dalam
data yang diberikan, kita dapat melihat bahwa air memiliki densitas sekitar 1.01 gram per
sentimeter kubik (gr/cc), oli memiliki densitas sekitar 0.85 gr/cc, dan crude oil memiliki densitas
sekitar 0.87 gr/cc. Densitas ini memberi tahu kita berapa banyak materi yang ada dalam setiap
satuan volume dari masing-masing zat cair. Air lebih padat daripada kedua oli dan crude oil.
Kemudian, Specific Gravity (SG) adalah rasio antara densitas zat cair dengan densitas air, yang
biasanya diasumsikan memiliki densitas sekitar 1 gr/cc. Dengan nilai densitas air yang kita miliki
(1.01 gr/cc), SG air adalah sekitar 1.01. Oli memiliki SG sekitar 0.85, yang mengindikasikan bahwa
oli lebih ringan daripada air, sementara crude oil memiliki SG sekitar 0.87, juga menunjukkan
bahwa crude oil lebih ringan daripada air. Terakhir, API adalah parameter yang umum digunakan
dalam industri minyak dan gas untuk mengklasifikasikan kepadatan relatif minyak bumi. Nilai API
dihitung berdasarkan rumus tertentu yang melibatkan SG dan densitas relatif terhadap air. Nilai
API ini memberikan gambaran tentang sejauh mana minyak bumi akan mengapung atau tenggelam
dalam air. Semakin tinggi nilai API, semakin ringan minyak bumi itu dan semakin mungkin untuk
mengapung di atas air. Dalam data yang diberikan, oli memiliki nilai API sekitar 34.97,
menunjukkan bahwa oli sangat ringan dan akan mengapung di atas air. Sementara crude oil
memiliki nilai API sekitar 31.14, menunjukkan bahwa minyak bumi ini juga relatif ringan dan
memiliki kemungkinan besar untuk mengapung di atas air meskipun lebih berat daripada oli. Dan

12
dengan ini juga terbukti bahwa dengan rendah nya nilai API crude oil dari pada API oli hal ini
dapat membedakan produk yang belum diolah dan sudah diolah, karena semakin tinggi nilai API
nya maka semakin bagus minyak tersebut.
Dengan informasi ini, kita dapat memahami perbedaan fundamental dalam sifat fisik dan
perilaku dari ketiga zat cair ini. Air adalah zat cair dengan densitas tertinggi dan SG sekitar 1,
sementara oli dan crude oil adalah zat cair yang jauh lebih ringan, dengan oli lebih ringan daripada
crude oil, seperti yang tercermin dalam nilai-nilai SG dan API yang diberikan. API juga
memberikan wawasan tambahan tentang sejauh mana minyak bumi akan berinteraksi dengan air,
yang dapat memiliki implikasi penting dalam industri minyak dan gas.
Berdasarkan data yang diberikan, pengukuran viskositas minyak mentah dengan
viskometer Redwood menunjukkan pengaruh suhu yang signifikan. Pada suhu 22°C, waktu alir
minyak adalah 76 detik dengan viskositas kinematik sebesar 17.56 dan viskositas dinamik 15.28.
Namun, saat suhu dinaikkan menjadi 33.4°C, waktu alir berkurang menjadi 70 detik, sementara
viskositas kinematik turun menjadi 15.76 dan viskositas dinamik menjadi 13.72. Perubahan suhu
ini menghasilkan penurunan viskositas minyak, membuat aliran minyak menjadi lebih efisien dan
lebih mudah. Penting untuk dicatat bahwa perubahan suhu tidak memengaruhi proporsi antara
viskositas kinematik dan dinamik, yang tetap konsisten antara kedua sampel. Kesimpulannya, suhu
memiliki dampak yang signifikan pada viskositas minyak mentah, dan pemahaman ini dapat
berguna dalam pemrosesan dan pengiriman minyak mentah di berbagai kondisi suhu.

13
BAB V

KESIMPULAN
Kesimpulan dari pengujian ini adalah:
1. Pada percobaan ini massa fluida yang didapatkan pada water, oil, dan crude oil secara berturut-turut
adalah 11.66 gr, 9.88 gr, dan 10.08 gr,
2. Pada percobaan ini volume fluida pada masing-masing sampel sama yaitu 11.5 cc, hal ini
dikarenakan semua sampel memakai pycnometer yang sama.
3. Pada percobaan ini setalah dihitung menggunakan rumus massa jenis (ρ), didapatkan massa jenis
pada masing-masing sampel water, oil, dan crude oil secara berturut-turut adalah 1.01 gr/cc, 0.85
gr/cc, 0.87 gr/cc.
4. Pada percobaan ini didapatkan SG pada masing-masing sampel water, oil, dan crude oil secara
berturut-turut adalah 1.01, 0.85, 0.87, dan juga ada tambahan pengukuran SG menggunakan
Hydrometer sehingga didapatkan SG sebesar 0.86,
5. Pada percobaan ini didapatkan API° pada masing-masing sampel water, oil, dan crude oil secara
berturut-turut adalah 8.59, 34.97, dan 31.14, dan juga ada tambahan pengukuran menggunakan alat
Hydrometer pada crude oil sehingga didapatkan API° sebesar 30,
6. Pada percobaan pengukuran viskositas terhadap sampel yaitu crude oil menggunakan alat
viscometer redwood, pada suhu 22°𝐶 crude oil didapatkan waktu alir selama 76 detik, sehingga
didapatkan viskositas kinematik sebesar 17.56 dan viskositas dinamik sebesar 15.28. Pada suhu
33.4°C crude oil didapatkan waktu alir sebesar 70 detik, sehingga didapatkan viskositas kinematik
sebesar 15.76 dan viskositas dinamik sebesar 15.76.

14
REFERENSI
Ariyanti, E.S. dan Agus, M, 2010, “Otomasasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat Cair
Menggunkan Gelombang Ultrasonik,” Jurnal Neutrino, vol. 2, No. 27 Agustus 2015.

Bird, T, 2004, “KimiaFisik Untuk Universitas,” Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Devold, Havard. 2013. “Oil and Gas Production Handbook”. Etterstad: ABB Oil and Gas

Halliday, 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Erlangga. Jakarta.

Martoharsono, Soemanto. 2006. Biokimia I. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Standart Test Method, ASTM D 1298 - 99. 1999. “Density, Relative Density (Specific gravity),
or API Gravity of Crude Oil Petroleum and Liquid Petroleum Products by Hydrometer
Method". American Standard Testing and Material.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai