VISKOSITAS
FARMASI A
KELOMPOK 3
Anggota kelompok :
Adrianova Ramadhan (H1B02310063)
Anggi Maulida Rezqina (H1B02310023)
Firdaus Artha Wangsyah (H1B02310075)
Nachwa Humaira Alhidayah (H1B02310009)
Nisa Isnaini (H1B02310083)
Samuel Ezra Christian (H1B02310049)
Dosen Pengampu :
apt. Wahida Hajrin, M.Pharm.Sci.
apt. Eskarani Tri Pratiwi., S.Farm., M.S.Farm
apt. Windah Anugerah Subaidah, S.Si., M.Si
apt. Sucilawaty Ridwan, S.Farm., M.Si.
B. DASAR TEORI
Viskositas merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan suatu
fluida serta menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida tersebut.
Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk
mengalitr serta menunjukan semakin sulit suatu benda dalam fluida bergerak.
(Lumbantoruan dan Yulianti, 2016).
Pada zat cair, viskositas disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul zat
cair tersebut. Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan antar molekul.
Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda. (Lubis, 2018).
Cairan dengan molekul yang lebih besar dan lebih kompleks
cenderung memiliki viskositas tinggi. Hal ini mirip dengan rantai molekul
yang ditemukan pada polimer senyawa hidrokarbon. Molekul-molekul ini
cenderung terjerat satu sama lain, menghambat pergerakan. Faktor lain yang
penting adalah bagaimana molekul berinteraksi satu sama lain. Senyawa polar
dapat membentuk ikatan hidrogen yang menghubungkan molekul terpisah
bersama-sama, meningkatkan ketahanan terhadap aliran dan pergerakan. Air
adalah molekul polar dengan viskositas rendah karena memiliki molekul yang
kecil. Cairan yang lebih kental terjadi pada molekul panjang seperti gliserin
dan propilen glikol. Beberapa faktor dapat memengaruhi viskositas cairan,
dan faktor-faktor ini sering ditemui dan diatasi dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor-faktor yang memengaruhi viskositas cairan meliputi:
1. Tekanan:
Viskositas cairan meningkat seiring dengan peningkatan tekanan,
sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan. Semakin
tinggi tekanan, semakin besar viskositas cairan.
2. Suhu:
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Naiknya suhu akan
menurunkan viskositas, dan sebaliknya. Pemanasan zat cair membuat
molekulnya mendapatkan energi, sehingga interaksi antar molekul
melemah dan viskositas turun.
3. Konsentrasi larutan:
Viskositas cairan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
Larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas tinggi
karena jumlah partikel zat terlarut yang tinggi, meningkatkan gesekan
antar partikel dan viskositas.
4. Berat molekul:
Viskositas cairan berbanding lurus dengan berat molekul solut. Solute
berat akan memberikan beban pada cairan, meningkatkan viskositas.
5. Penambahan bahan lain:
Penambahan gula tebu atau bahan suspensi akan meningkatkan
viskositas air dengan menambahkan partikel tambahan yang
memperkuat gesekan antar partikel (Hardani, 2022).
Viskositas suatu cairan bisa diukur menggunakan viskometer. Berikut
adalah beberapa jenis viskometer yang umum digunakan:
D. PROSEDUR KERJA
1. Densitas dan gliserin
Piknometer diisi dengan aquades hingga penuh lalu direndam dalam air es hingga
suhunya 200C di bawah suhu percobaan.
Kemudian piknometer ditutup. Jika ada air yang tumpah, maka dilap dengan tisu
lalu piknometer didiamkan hingga dicapai suhu percobaan.
Pompa dilepaskan dan stopwatch dinyalakan saat cairan uji berada pada batas
garis atas.
Perhitungan waktu dihentikan saat permukaan sampel mencapai batas garis bawah.
Kemudian dicatat waktu alir cairan. Pengukuran dilakukan dalam 2 kali
pengulangan.
Pengulangan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel cairan lain.
Spindle direndam pada sampel sampai batasa lekukan yang terdapat pada batang
spindle.
Nilai dicatat.
Aquadest
Gliserin
Menentukan viskositas gliserin
Pengukuran Menggunakan Viskometer Brokfield
Suhu :
Waktu :
Kurva naik
1. Suspensi (Mylannta)
Rpm
No. TORQ Shearing
No Viskositas SMC TK RPM dalam s
Spindel (%) Stress
(rps)
1. 62 32 0,09373 100 1,67
2. 62 32 0,09373 125 2,08
3. 62 32 0,09373 150 2,50
4. 62 32 0,09373 175 2,91
5. 62 32 0,09373 200 3,34
Perhitungan Shearing Strees :
1. 1,67
2. 2,08
3. 2,50
4. 2,91
5. 3,34
3. Gel (Sunlight)
Percobaan Shearing Rps
Stress (x) (y)
1. 1,67
2. 2,08
3. 2,50
4. 2,91
5. 3,34
Grafik Viskositas (x) dan rps (y)
1. Suspensi (Mylannta)
Percobaan Viskositas Rps
(x) (y)
1. 1,67
2. 2,08
3. 2,50
4. 2,91
5. 3,34
3. Gel (Sunlight)
Percobaan Viskositas Rps
(x) (y)
1. 1,67
2. 2,08
3. 2,50
4. 2,91
5. 3,34
Kurva Turun
Grafik Shearing Strees (x) dan rps (y)
1. Suspensi (Mylannta)
Percobaan Shearing Rps
Stress (x) (y)
1. 3,34
2. 2,91
3. 2,50
4. 2,08
5. 1,67
3. Gel (Sunlight)
Percobaan Shearing Rps
Stress (x) (y)
1. 3,34
2. 2,91
3. 2,50
4. 2,08
5. 1,67
Grafik Viskositas (x) dan rps (y)
1. Suspensi (Mylannta)
Percobaan Viskositas Rps
(x) (y)
1. 3,34
2. 2,91
3. 2,50
4. 2,08
5. 1,67
3. Gel (Sunlight)
Percobaan Viskositas Rps
(x) (y)
1. 3,34
2. 2,91
3. 2,50
4. 2,08
5. 1,67
DAFTAR PUSTAKA