Kelompok : 3 (tiga)
Hari / Tanggal / Jam Praktikum : Rabu / 05 Agustus 2020 / 12.30 – 17.30 WIB
I. Judul
Penetapan Kekentalan (Viskositas) dengan Viskometer Engler
II. Tujuan
1. Mengukur kekentalan cairan menggunakan viskometer Engeler yaitu
Buret.
2. Menghitung nilai viskositas sampel cairan dengan cara
membandingkannya terhadap viskositas air.
3. Dapat membedakan kekentalan dinamik dan kekentalan kinematik.
III. Prinsip
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan karena
adanya gaya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Gesekan inilah yang menyebabkan terhambatnya aliran
suatu zat cair. Setiap fluida memiliki tingkat kekentalan yang berbeda-beda.
Kekentalan suatu zat fluida dapat diketahui dengan menggunakan metode
Engler yaitu Buret dengan cara menghitung berapa waktu yang dibutuhkan
suatu fluida untuk mengalir dengan volume tertentu kemudian
membandingkannya dengan kekentalan air.
IV. Reaksi
(tidak terjadi reaksi kimia)
V. Cara Kerja
1. Buret 50 mL dan stop watch disiapkan.
2. Buret diisi dengan air suling sampai melampaui titik nol.
3. Air suling pada buret di tepatkan pada titik nol kemudian buret diseka
dengan kertas saring.
4. Cerat buret dibuka langsung ke posisi maksimum. Stopwatch dihidupkan
ketika cairan melewati skala 5 mL (atau skala lain yang bisa diamati
dengan baik). Stopwatch dimatikan ketika cairan melewati skala 30 mL
(atau skala lain yang memberikan hasil pengamatan waktu yang lebih
baik). Waktu yang ditunjukkan stopwatch dicatat sebagai Ta. Volume
cairan yang dikeluarkan selama pengukuran waktu, dicatat sebagai V.
Pengukuran ini diulangi sampai 3 kali.
5. Buret diisikan dengan sampel uji. Kemudian dilakukan proses pengukuran
seperti di atas. Volume yang dikeluarkan dari buret harus sama dengan V.
Waktu pengaliran dicatat sebagai Ts.
Perhatikan : pengukuran volume mungkin mengalami bias yang cukup
besar dari volume oli yang menempel di dinding buret. Jika hal ini terjadi,
pengukuran bisa diubah menjadi epngukuran volume yang ditampung oleh
gelas ukur atau wadah dengan skala ukur tertentu.
6. Kerapatan sampel uji ditetapkan dengan cara menibang selisih bobot
pinkometer kosong dengan piknometer berisi sampel uji. Perhatikan :
hindari menimbang volume yang dikeluarkan oleh buret jika sampel
mudah menempel di dinding buret, karena sebagian sampel akan tetap
menempel di permukaan dalam buret. Pengukuran volume harus
menggunakan alat ukur volume to contain.
7. Jangan lupa untuk mengukur dan mencatat temperatur air dan
laboratorium ketika percobaan dilaksanakan.
VII. Perhitungan
Kerapatan Sampel 1
( )
Kerapatan Sampel 2
( )
Viskositas sampel 1
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
Viskositas sampel 2
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
VIII. Pembahasan
Pada praktikum ini memiliki tujuan untuk menetapkan viskositas
(kekentalan) menggunakan metode Engler. Viskositas merupakan derajat
kekentalan sebuah fluida. Viskositas memberikan gaya perlawanan terhadap
sebuah objek yang berada didalam fluida sehingga mengakibatkan interaksi
antara objek dan fluida berupa gesekan. Viskositas berbanding lurus dengan
waktu alirnya, makin besar viskositas cairan, makin sulit cairan tersebut
mengalir. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum Kekentalan
(Viskositas) dengan Viskometer Engler diperoleh viskositas sampel 1 sebesar
(1,36 ± 0,01) x 10-6 m2/s dan sampel 2 sebesar (3,15 ± 0,01) x 10-6 m2/s.
X. Daftar Pustaka
Dudgale, 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika 1. Jakarta : Rineka Cipta
Wiroatmojo. 1988. Kimia Fisika. Jakarta : Depdikbud