Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIK ANALISIS FISIKA

Kelas : Akselerasi 2019

Kelompok : 3 (tiga)

Anggota Kelompok / NIM : 1. Abel Septian Pratama / 1940029

2. Adira Naura / 1940031

3. Darojatun Bestari / 1940042

4. Kurnia Rezki Arika / 1940054

5. Miftha Aulia Kamal / 1940058

6. Syifa Warda Hafizhni / 1940081

7. Wulan Andarifka / 1940083

Hari / Tanggal / Jam Praktikum : Rabu / 05 Agustus 2020 / 12.30 – 17.30 WIB

I. Judul
Penetapan Kekentalan (Viskositas) dengan Viskometer Engler

II. Tujuan
1. Mengukur kekentalan cairan menggunakan viskometer Engeler yaitu
Buret.
2. Menghitung nilai viskositas sampel cairan dengan cara
membandingkannya terhadap viskositas air.
3. Dapat membedakan kekentalan dinamik dan kekentalan kinematik.

III. Prinsip
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan karena
adanya gaya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Gesekan inilah yang menyebabkan terhambatnya aliran
suatu zat cair. Setiap fluida memiliki tingkat kekentalan yang berbeda-beda.
Kekentalan suatu zat fluida dapat diketahui dengan menggunakan metode
Engler yaitu Buret dengan cara menghitung berapa waktu yang dibutuhkan
suatu fluida untuk mengalir dengan volume tertentu kemudian
membandingkannya dengan kekentalan air.

IV. Reaksi
(tidak terjadi reaksi kimia)

V. Cara Kerja
1. Buret 50 mL dan stop watch disiapkan.
2. Buret diisi dengan air suling sampai melampaui titik nol.
3. Air suling pada buret di tepatkan pada titik nol kemudian buret diseka
dengan kertas saring.
4. Cerat buret dibuka langsung ke posisi maksimum. Stopwatch dihidupkan
ketika cairan melewati skala 5 mL (atau skala lain yang bisa diamati
dengan baik). Stopwatch dimatikan ketika cairan melewati skala 30 mL
(atau skala lain yang memberikan hasil pengamatan waktu yang lebih
baik). Waktu yang ditunjukkan stopwatch dicatat sebagai Ta. Volume
cairan yang dikeluarkan selama pengukuran waktu, dicatat sebagai V.
Pengukuran ini diulangi sampai 3 kali.
5. Buret diisikan dengan sampel uji. Kemudian dilakukan proses pengukuran
seperti di atas. Volume yang dikeluarkan dari buret harus sama dengan V.
Waktu pengaliran dicatat sebagai Ts.
Perhatikan : pengukuran volume mungkin mengalami bias yang cukup
besar dari volume oli yang menempel di dinding buret. Jika hal ini terjadi,
pengukuran bisa diubah menjadi epngukuran volume yang ditampung oleh
gelas ukur atau wadah dengan skala ukur tertentu.
6. Kerapatan sampel uji ditetapkan dengan cara menibang selisih bobot
pinkometer kosong dengan piknometer berisi sampel uji. Perhatikan :
hindari menimbang volume yang dikeluarkan oleh buret jika sampel
mudah menempel di dinding buret, karena sebagian sampel akan tetap
menempel di permukaan dalam buret. Pengukuran volume harus
menggunakan alat ukur volume to contain.
7. Jangan lupa untuk mengukur dan mencatat temperatur air dan
laboratorium ketika percobaan dilaksanakan.

VI. Data Pengamatan


Tabel data Hasil Pengukuran Kekentalan Sampel dengan Teknik Engler
(Buret)
Waktu Alir (sekon) Kerapatan (g/mL)
Ulangan
Ta Ts1 Ts2 Wa Ws1 Ws2
11,27 ± 15,32 ± 27,32 ± 0,996967 ± ± ±
1
0,21 0,07 0,09 0,000105 0,0002 0,0001
11,73 ± 15,53 ± 27,53 ± 0,996783 ± ± ±
2
0,25 0,14 0,12 0,000079 0,0001 0,0000
11,43 ± 15,32 ± 27,39 ± 0,996836 ± ± ±
3
0,05 0,07 0,02 0,000026 0,0002 0,0001
11,48 ± 15,39 ± 27,41 ± 0,996862 ± ± ±
Rerata
0,17 0,09 0,08 0,000070 0,0002 0,0001
Nilai 11,5 ± 15,4 ± 27,4 ± 0,9969 ± ± ±
0,3 0,2 0,2 0,0001 0,0002 0,0001
Sampel (Ts1/Ta).ɳair. (Ws1/Wa) (1,36 ± 0,01) x 10-6 m2/s
1
Viskositas
Sampel (Ts2/Ta).ɳair. (Ws2/Wa) (3,15 ± 0,01) x 10-6 m2/s
2

Suhu air ulangan 1 = 25,3 °C


Suhu air ulangan 2 = 26,0 °C
Suhu air ulangan 3 = 25,8 °C
Viskositas air ulangan 1 = 0,887 x 10-6 m2/s
Viskositas air ulangan 2 = 0,873 x 10-6 m2/s
Viskositas air ulangan 3 = 0,877 x 10-6 m2/s

VII. Perhitungan
Kerapatan Sampel 1

( )

Kerapatan Sampel 2

( )

Viskositas sampel 1

( ) ( )
( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( )

Viskositas sampel 2

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( )

VIII. Pembahasan
Pada praktikum ini memiliki tujuan untuk menetapkan viskositas
(kekentalan) menggunakan metode Engler. Viskositas merupakan derajat
kekentalan sebuah fluida. Viskositas memberikan gaya perlawanan terhadap
sebuah objek yang berada didalam fluida sehingga mengakibatkan interaksi
antara objek dan fluida berupa gesekan. Viskositas berbanding lurus dengan
waktu alirnya, makin besar viskositas cairan, makin sulit cairan tersebut
mengalir. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair.

Adapu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu cairan yaitu


tekanan, tingkat viskositas suatu zat cair akan naik jika terdapat tekanan
karena tekanan memengaruhi ikatan molekul zat cair. Semakin tinggi tekanan
maka semakin tinggi pula dihasilkan oleh gaya kohesi yang terjadi pada
molekul penyusun zat cair. Di samping tekanan, tingkat viskositas fluida juga
dipengaruhi temperatur. Pada zat cair, temperatur yang naik akan
menyebabkan tingkat viskositas turun karena pemanasan dapat membuat
kohesi antar molekul melemah. Ukuran serta berat molekul ternyata juga
dapat memengaruhi viskositas, semakin berat massa molekul benda maka
semakin tinggi pula viskositasnya.

Pada penetapan kerapatan/viskositas metode engler ini digunakan buret,


dimana buret diisi dengan sampel yang akan kita tentukan viskositasnya
sampai tanda tera. Waktu alir dari sampel dan standar dari angka lima sampai
30 pada buret, perlakuan untuk sampel dan standar ini diulangi 3 kali dalam
kondisi yang sama agar penyimpangan yang didapatkan sekecil mungkin.
Pada percobaan ini standar yang digunakan yaitu aquadest dan sampel yaitu
larutan gula yang encer.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum Kekentalan
(Viskositas) dengan Viskometer Engler diperoleh viskositas sampel 1 sebesar
(1,36 ± 0,01) x 10-6 m2/s dan sampel 2 sebesar (3,15 ± 0,01) x 10-6 m2/s.
X. Daftar Pustaka
Dudgale, 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika 1. Jakarta : Rineka Cipta
Wiroatmojo. 1988. Kimia Fisika. Jakarta : Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai