Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

PERCOBAAN II

VISIKOSITAS

OLEH
NAMA : ANDINI

STAMBUK : F1C119027

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : MUHAMMAD SYAFRI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fluida gas atau cairan memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai visikositas.

Fluida adalah zat yang dapat mengalir sehigga dapat menyesuaikan bentuk wadah

dimana zat tersebut diletakkan. Nilai dari suatu visikositas sangat diperlukan

dalam beberapa industri seperti kecap, sirup, oli dan masih banyak lagi. Nilai

visikositas dapat menentukan kualitas produk industri tersebut. Visikositas dapat

ditentukan dengan menggunakan metode ostwald yang berdasarkan pada Hukum

Poiseulle.

Zat cair memiliki koefisien Kekentalan yang berbeda-beda misalnya

kekentalan min yak goreng berbeda dengan kekentalan oli. Kekentalan atau

viskositas merupakan sifat dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan adanya

gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair

tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya

kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang

menentukan kekentalan suatu zat cair. Pada dasarnya visikositas ini disebabkan

karena gaya kohesi dan pertukaran mementum molekuler diantara lapisan fluida

pada saat mengalir. Pada saat zat cair, jarak antar molekul jauh lebih kecil

dibanding pada gas, sehingga gaya kohesi molekul itu kuat. Peningkatan

temperatur mengurangi gaya kohesi molekuler dan dijabarkan dengan

berkuragnya visikositas fluida, dimana visikositas dipengaruhi oleh beberapa

vaktor antara lain temperatur, konsentrasi larutan dan partikel.


Prinsip dari percobaan visikositas adalah menentukan viskositas suatu

cairan yang diukur pada suhu tertentu dengan menggunakan viskometer ostwald

dan air yang berperan sebagai pembandingnya. Selain itu juga dapat ditentukan

rapatan masa cairan pada suhu tertentu dengan menggunakan piknometer.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukanlah percobaan diatas maka

dilakukanlah percobaan visikositas.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan Viskositas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald ?

2. Bagaimana cara mempelajari hubungan viskositas dengan konsentrasi ?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan Viskositas adalah sebagai

berikut :

1. Untiuk menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald ?

2. Untuk mempelajari hubungan viskositas dengan konsentrasi ?

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan Viskositas adalah sebagai

berikut :

1. Dapat menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald ?

2. Dapat mempelajari hubungan viskositas dengan konsentrasi ?


II. TINJAUAN PUSTAKA

Fluida merupakan suatu jenis zat yang dapat mengalir. Salah satu jenis

fluida adalah zat cair. Zat cair menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun

dimana fluida tersebut ditempatkan. Fluida bersifat demikian karena tidak dapat

menahan gaya yang bersinggungan dengan permukaannya. Setiap zat cair

mempunyai karakteristik yang khas, yang membedakan suatu zat cair dengan zat

cair yang lain. Salah satu karakteristik yang membedakan sifat zat cair adalah

viskositas (kekentalan) (Manurung dan Hendar, 2018).

Pengukuran visikositas penting dalam banyak bidang baik industri

maupun penelitian. Banyak peneliti yang menganggap visikometer sebagai hal

penting dalam peneltian. Visikositas sering kali merupakan yang tercepat, paling

banyak cara akurat dalam menganalisis zat cair. Visikositas adalah ukuran

kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida.

Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu benda bergerak di

dalam fluida tersebut (Sariyerli dkk., 2018).

Visikometer dipelajari dengan pengukuran tabung, tetapi ternyata tidak

cukup akurat untuk mengukur visikositas. Bola jatuh yang digunakan untuk

mengukur visikositas tergantung dari kode nomor yang diperkenalkan dengan

sistem pengulangan. Rasio gaya bola inersia jatuh yang tak hingga berdasarkan

hukum stokes. Hukum stokes menjelaskan bahwa apabila sebuah benda atau

partikel mengendap atau melaju dalam suatu fluida, maka benda akan mendapat

perlawanan berupa gaya hambat. Besar gaya hambat yang dialami partikel benda

bertuk bola ini merupakan gaya gesek. Fungsi dari bilangan Reynold digunakan
untuk menghitung visikositas cairan Newton yang yang bercirikan seperti

campuran gliserol dan air untuk pengujian visikositas fluida (Ali dkk., 2019).

Viskometer Ostwald alternatif dapat digunakan untuk menentukan nilai

viskositas zat cair yang belum diketahui nilainya. Penentuan nilai ini dilakukan

dengan membandingkan nilai viskositas cairan pembanding yang sudah

diketahui nilainya dengan cairan lain yang belum diketahui nilai viskositasnya.

Viskometer Ostwald memerlukan sampel yang lebih sedikit dibandingkan

viskometer yang lain. Prinsip yang digunakan adalah dengan mengukur waktu

yang diperlu kan oleh cairan untuk melewati dua titik yang telah ditentukan pada

sebuah tabung kapiler vertika (Regina dkk., 2018).

Akuades (H2O) biasa digunakan dalam laboratirum adalah air yang

dalam bentuk murninya. Air memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan

meskipun terbentuk dari struktur molekul yang sangat sederhana. Struktur air

dalam geometri sangat terbatas, misalnya pada titik beku air saat berubah

menjadi padatan. Dalam biologi air, dapat membentuk dan mngontrol

biomolekul. Dimana molekul air ini dapat terikat dengan biomolekul dalam sel

(Kong dkk., 2020).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Viskositas dilaksanakan pada hari Senin, 28 April 2021, pukul

13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan Viskositas adalah viskometer

Ostwald, piknometer, stopwatch, gelas kimia, timbangan analitik, pipet tetes,

filler, botol vial, gelas ukur 5 mL dan 10 mL.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Viskositas adalah akuades,

tisu, larutan gliserol 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan x%


C. ProsedurKerja

1. Viskositas pada Akuades

Akuades

akuades= 0,00899 Ns/cm3


2. Viskositas pada Gliserol 5%, Gliserol 10%, Gliserol 15%, Gliserol

20%, Gliserol dan 25%

Gliserol 5% Gliserol 10% Gliserol 15% Gliserol 20% Gliserol 25%

dimasukkan ke dalam bagian A pada viskometer


dihisap atau ditiup untuk dibawa kedalam B sampai sedikit diga
dibiarkan mengalir bebas
dicatat waktu yang diperlukan dari garis m ke n
diulang sebanyak 3 kalidimasukkan ke dalam bagian A pada vis
dihisap atau ditiup untuk dibawa kedalam B sampai sedikit diga
dibiarkan mengalir bebas
dicatat waktu yang diperlukan dari garis m ke n
diulang sebanyak 3 kali

gliserol 5%= 0,0173607163278 Ns/cm3


gliserol 10%= 0,022902791555 Ns/cm3
gliserol 15%= 0,0331609466153 Ns/cm3
gliserol 20%= 0,0384227439714 Ns/cm3
gliserol 25%= 0,0794445315554 Ns/cm3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

Konsentrasi Waktu (s)


m (g)
(%) t1 t2 t3 trata-rata

0 (akuades) 0,16 0,15 0,15 0,153

5 0,26 0,25 0,27 0,26 5,67

10 0,34 0,35 0,34 0,343 5,72

15 0,49 0,47 0,49 0,483 5,83

20 0,55 0,55 0,56 0,553 5,9

25 1,2 1,1 1,1 1,13 5,97

x 0,41 0,42 0,40 0,41 5,96

2. Analisis Data

1. a. Massa jenis akuades = 0,9979 g/mL

b. Viskositas akuades = 0,00899 Ns/cm3

2. a. Massa jenis gliserol 5%

berat gliserol 5 % (g)


ρ gliserol 5% = ×ρ akuades
volume gliserol 5 % (mL)

5,67 g
ρ gliserol 5% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol 5% = 1,1316186 g/mL


b. Viskositas gliserol 5%

ρ gliserol 5%∙waktu gliserol 5% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,1316186 g/mL∙0,26 s
η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g/mL∙0,153 s

η = 0,0173242588235 Ns/cm3

3. a. Massa jenis gliserol 10%

berat gliserol 10% (g)


ρ gliserol 10% = × ρ akuades
volume gliserol 10% (mL)

5,72 g
ρ gliserol 10% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol 10% = 1,1415679 g/mL

b. Viskositas gliserol 10%

ρ gliserol 10%∙waktu gliserol 10% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,1415679 g/mL∙0,343 s
η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g/mL∙0,153 s

η = 0,0230562358169 Ns/cm3

4. a. Massa jenis gliserol 15%

berat gliserol 15% (g)


ρ gliserol 15% = × ρ akuades
volume gliserol 15% (mL)

5,83 g
ρ gliserol 15% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol 15% = 1,1635514 g/mL

b. Viskositas gliserol 15%

ρ gliserol 15%∙waktu gliserol 15% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,1635514 g /mL ∙ 0,483 s


η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g /mL ∙ 0,153 s
η = 0,0330913086274 Ns/cm3

5. a. Massa jenis gliserol 20%

berat gliserol 20% (g)


ρ gliserol 20% = × ρ akuades
volume gliserol 20% (mL)

5,9 g
ρ gliserol 20% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol 20% = 1,177522 g/mL

b. Viskositas gliserol 20%

ρ gliserol 20%∙waktu gliserol 20% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,177522 g/mL∙0,553 s
η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g/mL∙0,153 s

η = 0,0383420562091 Ns/cm3

6. a. Massa jenis gliserol 25%

berat gliserol 25% (g)


ρ gliserol 25% = × ρ akuades
volume gliserol 25% (mL)

5,97 g
ρ gliserol 25% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol 25% = 1,1914926 g/mL

b. Viskositas gliserol 25%

ρ gliserol 25%∙waktu gliserol 25% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,1914926 g/mL∙1,13 s
η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g/mL∙0,153 s

η = 0,0792776980392 Ns/cm3

7. a. Massa jenis gliserol x%

berat gliserol x% (g)


ρ gliserol x% = × ρ akuades
volume gliserol x% (mL)
5,96 g
ρ gliserol x% = ×0,9979 g/mL
5 mL

ρ gliserol x% = 1,1894968 g/mL

b. Viskositas gliserol x%

ρ gliserol x%∙waktu gliserol x% (s)


η= × η akuades
ρ akuades∙waktu akuades (s)

1,1894968 g/mL∙0,41 s
η= × 0,00899 Ns/cm3
0,9979 g/mL∙0,153 s

η = 0,0287162928104 Ns/cm3

3. Grafik

Hubungan antara Konsentrasi Gliserol


terhadap Viskositas Gliserol
0.09
Viskositas Gliserol (Ns/cm3)

0.08
0.07
0.06 f(x) = 0.002783853976472 x − 0.00353949814385999
0.05 R² = 0.814529826688103 Series2
0.04 Linear (Series2)
0.03
0.02
0.01
0
0 5 10 15 20 25 30
Konsentrasi Gliserol (%)

Dari grafik di atas nilai konsentrasi sampel x% dapat ditentukan melalui


persamaan

y = η gliserol x% = 0,0287162928104 Ns/cm3

y = 0,002x - 0,003

0,0287162928104 = 0,002x - 0,003

0,0287162928104 + 0,003 = 0,002x


0,0317162928104 = 0,002x

0,0317162928104
x =
0,002

x = 15,8581464052

x% = 15,86%

B. Pembahasan

Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar

kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin

sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Pada zat cair, viskositas

dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair sedangkan dalam gas,

viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas. Zat cair dengan

viskositas tinggi lebih sulit mengalir dibandingkan zat cair dengan viskositas

rendah sehingga semakin lama waktu fluida mengalir, semakin tinggi nilai

viskositasnya.

Percobaan visikositas bertujuan untuk menentukan viskositas cairan

dengan menggunakan metode Ostwald serta menentukan hubungan konsentrasi

dengan viskositas. Metode yang digunakan pada percobaan visikositas berdasrkan

Hukum Poiseulle menggunakan alat Viskometer Ostwald. Penetapannya

dilakukan dengan cara mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya

cairan dalam pipa kapiler dari pipa A ke pipa B. Sejumlah cairan yang akan

terukur viskositasnya dimasukkan ke dalam viskometer, cairan kemudian diisap

dengan pompa sampai batas pipa A. Cairan dibiarkan mengalir ke bawah dan
waktu yang diperlukan dari A ke B menggunakan stopwatch. Viskositas dihitung

menggunakan persamaan Poiselle dengan menggunakan viskosimeter yang sama,

maka viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan membandingkan

pengukuran wakti (t) dan rapat masa ( ρ ) cairan banding yang telah diketahui

viskositasnya pada temperatur pengukuran.

Perlakuan pertama dengan menimbang piknometer yang kosong,

kemudian ditimbang kembali piknometer yang berisi cairan gliserol untuk

diketahui massa jenis atau densitasnya. Percobaan visikositas digunakan cairan

akuades dan larutan gliserol dengan konsentrasi yang berbeda-beda yakni 5%,

10%, 15%, 20% dan 25%. Pada akuades waktu yang diperlukan untuk mengalir

lebih cepat dibandingkan dengan gliserol dan memiliki viskositas yang lebih

rendah dibandingkan dengan gliserol. Hal ini berarti semakin cepat waktu yang

diperlukan oleh fluida untuk mengalir maka semakin rendah viskositas fluida

tersebut, sebaliknya semakin lambat waktu yang diperlukan oleh fluida untuk

mengalir maka akan memiliki nilai visositas yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengamatan terhadap gliserol dengan konsentrasi yang

berbeda -beda, menunjukkan bahwa gliserol dengan konsentrasi yang lebih rendah

memerlukan waktu yang lebih cepat untuk mengalir. Aliran gliserol akan

melambat seiring pertambahan konsentrasi gliserol. Hal ini berarti nilai viskositas

pun akan bertambah seiring dengan pertambahan konsentrasi. gliserol. Hal ini

dikarenakan konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut

tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula sehingga nilai konsentrasi

dan viskositas berbanding lurus.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan visikositas

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Cara menentukan visikositas cairan dengan menggunakan metode Ostwald

adalah dengan memasukkan larutan larutan kedalam alat visikometer Ostwald.

Larutan dimasukkan ke dalam bagian A dan apabila cairan ini berpindah ke

bagian B akan tersisa setengahnya. Larutan kemudian dihisap dengan

menggunakan filler sampai ke garis M. Kendurkan cairan sampai turun ke

tanda batas N. Lalu dihitung waktu ketika cairan mengalir dari kedua batas

tersebut.

2. Hubungan viskositas dan konsentrasi yaitu nilai viskositas dan konsentrasi

akan berbanding lurus. Semakin tinggi konsentrasi yang dimiliki suatu larutan

maka visikositasnya akan semakin besar. Hal tersebut disebabkan karena

konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat terlarut tiap satuan

volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel

semakin tinggi dan visikositasnya juga semakin tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, S. H., Ali A. D. A. Z., Anwar H. A. S. dan Haidar J. M., 2019, Measure
liquid viscosity by tracking falling ball Automatically depending on image
processing algorithm, Journal of Physics, doi:10.1088/1742-
6596/1294/2/022002.

Regina, O., Hendar S. dan Dina S., 2018, Measurement Of Viscosity Uses An
Alternative Viscometer, Jurnal Geliga Sains, 6(2).

Manurun, L. S. dan Hendar S., 2018, Design And Build Up The Stirrer
Viscometer, 6(2).

Kong, z., Pengzhen Z ., Xuanchao M., Hanxing Z., Lijun L. dan Jia W.S., 2020,
Characterization Of Water Structure In Carbon Nanotubes By Various
Order Parameters,Chemical Physics, ISSN:0301-0104.

Sariyerli, G. S., Orhan S. dan Umit Y. A., 2018, Cmparison Test For The
Determination Of The Visicisity Values Of Reference Liquids By
Capillary Visicomeers And Stabinger Visicometer SVM 3001, J Metrol,
9(7).

Anda mungkin juga menyukai