Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PABRIKASI GULA II
“Pengaruh Kadar Kapur Terhadap Viskositas Larutan”

NAMA : SOFI ISDA WARDANI

NIM : 18.01.022

TEKNIK KIMIA
DIPLOMA III
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2019
I. JUDUL : Pengaruh Kadar Kapur Terhadap Viskositas Larutan

II. TUJUAN : Agar Mahasiswa Mengetahui Pengaruh Kadar Kapur Terhadap


Viskositas Larutan

III. DASAR TEORI

Viskositas merupakan suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari
aliran yang diberkan terhadap suatu cairan. Kebanyakan dari viscometer
digunakan untuk mengukur kecepatan suatu cairan yang mengalir melalui pipa
gelas (gelas kapiler). Definisi lain dari viskositas ialah ukuran yang menyatakan
kekentalan dari suatu cairan atau fluida.
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan agar
mengalir. Viskositas cairan tersebut akan menimbulkan gesekan antar bagian atau
lapisan cairan yang bergerak dengan benda lainya. Hambatan atau gesekan yang
terjadi merupakan hasil dari gaya kohesi dalam zat cair.

Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut :

a) Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b) Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya
interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan
turun dengan kenaikan temperatur.
c) Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun
gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun
karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin
cepat.
d) Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju
aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e) Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f) Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan
gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
g) Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

Air kapur ialah nama umum dari larutan tepung Kalsium hidroksida ialah
senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Kalsium hidroksida bisa berupa
kristal tak berwarna ataupun bubuk putih. Kalsium hidroksida dihasilkan melalui
proses reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini juga bisa dihasilkan
dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2)
dengan larutan natrium hidroksida (NaOH). Kalsium hidroksida Ca(OH)2 tak
begitu larut di dalam air (1.5 g dm−3 pada suhu 25 °C. Air kapur tulen ialah
jernih dan tidak berwarna, dan dengan sedikit bau tanah yang mempunyai rasa
pahit akibat kewujudan kalsium hidroksida.
Air kapur disediakan dengan mengocak lebihan kalsium hidroksida di dalam air
suling, dan menurasnya dari lebihan Ca(OH)2 yang tidak terlarut. jika lebihan
kalsium hidroksida ditambah ke dalam air kapur, apungan zarah kalsium

Larutan adalah sediaan cairan yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali
dinyatakan lain pelarut digunakan air suling.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain adalah tekanan
dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak berpengaruh oleh tekanan,
sedangkan kelarutan gas-gas akan bertambah, apabila tekanan diperbesar.

Nira adalah cairan manis yang diperoleh dari air batang atau getah tandan
bunga tanaman seperti tebu, bit, sorgum, mapel, siwalan, bunga dahlia dan
tanaman dari keluarga palma seperti aren, kelapa, nipah, sagu, kurma dan
sebagainya. Nira aren merupakan salah satu sumber bahan pangan dalam
pembuatan gula.

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi


dankomoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam
bentuk kristalsukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis
pada makanan atauminuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi
dari sukrosa dengan enzimatau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Viskosimeter Engler
2. Gelas Kimia 250 ml
3. Stopwatch
4. Gelas ukur 250 ml
5. Thermometer
6. Water Bath

Bahan : 1. Larutan Gula


2. Aquades

V. CARA KERJA

1. disiapkan gelas beker sebanyak 5 untuk masing-masing ml dalam air kapur. ml


yang digunakan sebanyak.0, 1, 3, 5, dan yang terakhir adalah 10.
2. Dimasukan larutan gula sebanyak 150 ke gelas beker lakukan langkah tersebut
sebanyak 4 kali
3. Kemudian ditambahkan larutan kapur pada gelas beker yang pertama tidak
menggunakan air kapur sama sekali yaitu 0, pada gelas beker ke dua
ditambahkan air kapur sebanyak 1 ml, untuk gelas beker yang ketiga
ditambahkan air kapur sebanyak 3 ml, untuk gelas beker keempat
ditambahkan air kapur sebanyak 5 ml dan yang terakhir pada gelas beker ke
lima ditambahkan air kapur sebanyak 10 ml.
4. Sesudah itu masing-masing gelas beker beserta masing-masing larutannya
diaduk hingga homogen.
5. Lalu cek viskositasnya menggunakan Viskosimeter Engler, pada pengecekan
viskositas harus memperhatikan awal wadah air dan juga amati waktu air.

VI. HASIL PENGAMATAN


Menghitung Viskositas

t larutan−t air o
Viskositas = E
t air
Perhitungan

27,78−27,78 0
Viskositas Aquades = = =0 oE
27,78 27,78

66−27,78 38,22
Viskositas 0 ml = = =1,3758 oE
27,78 27,78

59−27,78 31,22
Viskositas 1 ml = = =1,1238 oE
27,78 27,78

58,20−27,78 30,42
Viskositas 3 ml = = =1,0950 oE
27,78 27,78

56,80−27,78 29,02
Viskositas 5 ml = = =1,0446 oE
27,78 27,78

52,60−27,78 24,82
Viskositas 10 ml = = =0,8934 oE
27,78 27,78

ml larutan Waktu Alir Viskositas


0 66 1,3758 oE
1 59 1,1238 oE
3 58,20 1,0950 oE
5 56,80 1,0446 oE
10 52,60 0,8934 oE
Aquades 27,78 0 oE

Kurva
Viskositas
1.6
1.4
1.2
1
viskositas

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 3 5 10
Suhu

VII. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang dilakukan bertujuan untuk menguji kelarutan kadar


kapur dan mengukur viskositas larutan gula.
Dari hasil percobaan diperoleh hasil viskositas kadar kapur jika diurut dari
pemberian 0 ml kadar kapur sebesar 1,3758 oE, 1 ml sebesar 1,1238 oE, 3 ml
sebesar 1,0950 oE, 5 ml sebesar 1,0446 oE dan 10 ml sebesar 0,8934 oE.
Dilihat dari hasil pengamatan dan kurva, semakin banyak kadar kapur maka
semakin cepat pula daya alir dengan menggunakan stopwatch dan viskositasnya
semakin rendah

VIII. KESIMPULAN

Jadi, semakin banyak kadar kapur maka daya alir semakin cepat dan
viskositasnya semakin rendah.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara.


Bandung

Day, R.A. & Underwood, A.L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6.
Erlangga. Jakarta.

Petrucci, Ralph H. 2000. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga.
Jakarta.
Sukardjo. 1990. Kimia Fisika. Rineka Cipta. Yogyakarta

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Penerbit ITB. Bandung.

Pembimbing, Yogyakarta, 19 Juni 2019


Praktikan,

Ratna Sundari Sofi Isda Wardani

Anda mungkin juga menyukai