KIMIA FISIKA II
PENENTUAN BERAT MOLEKUL POLIMER
Oleh :
Kelompok 10
1. Novita Putri Islamiyah (140332600407)
2. Nurakhma Yuniawati (140332600286) **
3. Qurrota Ayun (140332600933)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2016
PERCOBAAN 4
PENENTUAN BERAT MOLEKUL POLIMER
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan berat molekul polimer secara viskosimetri
B. DASAR TEORI
Viskositas (kekentalan) adalah salah satu sifat fisik suatu cairan atau
materi cair. Vikositas juga merupakan hambatan terhadap aliran suatu
cairan yang didefenisikan sebagai rasio antara tegangan geser (shear
stress) terhadap laju geser (shear rate). Kekentalan merupakan sifat cairan
yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan
ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat.
Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai
viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin,
minyak castor dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak
lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan. Viskositas terbagi
tiga jenis yaitu viskositas spesifik (sp ), kinematik, dan intrinsik ().
Polimer merupakan senyawa molekul yang ciri-cirinya memiliki
massa molar yang tinggi, milai dari ribuan hingga jutaan gram, dan terbuat
dari banyak unit berulang. Polivenil alkohol merupakan plastik dengan ciri
termoplastik yang memiliki warna kuning keputihan. PVA tidak berbau
dan tidak memberikan uap yang berbahaya. PVA memiliki sifat adhesive
(bahan perekat) dan dapat diregangkan dengan kuat dan fleksibel.
[ ] =lim
c 0
sp
=K M a
C
keterangan:
[]
= viskositas intrinsik
sp
= viskositas spesifik
=
0 - 1 atau
t
t0
t0
Dengan cara mengalurkan grafik antara sp/C versus C diperoleh intercept [].
Kemudian dengan memasukan nilai viskositas intrinsik ke dalam persamaan
(1) di atas, berat molekul polimer dapat ditentukan.
sp /C
[]
Dipindahkan larutan PVA dari labu takar 250 mL kedalam labu ukur
500 mL dan diencerkan dengan aquadest dingin sampai tanda batas.
\
2. Mengukur Viskositas larutan PVA
Dimasukkan 250 mL aquadest dalam sample container
E. ANALISIS PROSEDUR
Penentuan berat molekul PVA dilakukan dengan menggunakan alat
viskosimeter Brookkfield, analisis prosedur dalam praktikum ini adalah :
1. Ditimbang 5 gram polivinil alkohol menggunakan timbangan digital
agar diperoleh berat yang akurat
2. Dimasukkan ke dalam gelas kimia untuk dilarutkan dengan aquades
panas sedikit demi sedikit sambil diaduk agar mempercepat kelarutan
PVA
3. Dibuat larutan dengan konsentrasi sebesar 0,5C; 0,25C; dan 0,125C
dengan cara pengenceran dari larutan sebelumnya yaitu dengan cara
membagi dua larutan sebelumnya, setengah bagian digunakan untuk
pengukuran dan setengah bagian lagi digunkan untuk membuat larutan
dengan konsentrasi separuhnya.Tujuan digunakannya beberapa
konsentrasi yaitu untuk mengetahui viskositas yang dihasilkan jika
konsentrasi larutan semakin diturunkan.
4. Tempat sample container dicuci dengan larutan yang akan diuji agar
sample container mengandung sampel dengan konsentrasi yang sama.
Konsentras
i Larutan
Viskositas
Rata- Rata
0C
3,5
3,5
3,5
3,5
0,125 C
4,0
4,0
4,0
4,0
0,25 C
4,5
4,5
4,5
4,5
0,5 C
5,0
5,0
5,0
5,0
5,5
5,5
5,5
5,5
mempercepat
Viskositas
Viskositas
RataRata
Konsentrasi
Larutan
Konsentrasi
(g/mL)
0C
3,5
3,5
3,5
3,5
0,125 C
0,00125
4,0
4,0
4,0
4,0
0,25 C
0,0025
4,5
4,5
4,5
4,5
0,5 C
0,005
5,0
5,0
5,0
5,0
0,01
5,5
5,5
5,5
5,5
Diketahui :
o = viskositas murni aquades
o
= 100,9 x 10
o = 100,9 x 104
1 1
kg m s
1 1
g mm s
Maka :
polimer
x [o ]
aquades
Larutan PVA 0 C
0 = 100,9 x 10-4 (g/mm.s) = 0,01009 g/mms
Larutan PVA 0,125 C
0,125=
4,0
g
4
[ 100,9 x 10 (g/mm . s) ] =0,011531
3,5
mm . s
o
o
Larutan PVA 0 C
g
g
100,9 x 104
100,9 x 104
mms
mms
sp =
=0
g
4
100,9 x 10
mms
)(
)(
)(
g
0,014414
100,9 x 10
(
mms ) (
=
g
( 100,9 x 10 mms
)
sp
g
mms
) =0,428543
Larutan PVA C
g
g
0,015856
100,9 x 104
mms
mms
sp =
=0,571457
4 g
100,9 x 10
mms
)(
Konsentrasi
0C
0,125 C
0,00125
0,25 C
0,0025
0,5 C
0,005
0,01
Larutan PVA 0 C
0
= =tidak dapat didefinisikan
0
Larutan PVA 0,125 C
0,142815
=
=114,252
0,00125
(g/mL)
[PVA]
[PVA]
rata-rata
(g/mms)
sp
red
3,5
0
0,142815
114,252
0C
(g/mL)
0
0,125 C
0,00125
4,0
0,01009
0,011531
0,25 C
0,0025
4,5
0,012973
0,285728
114,291
0,5 C
0,005
5,0
0,014414
0,428543
85,709
0,01
5,5
0,015856
0,571457
57,146
red
114,252
0,0025
114,291
0,005
85,709
0,01
57,146
f(x) =
R = 0
140
130
120
110
100
Viskositas Reduksi
90
80
70
60
50
0
0
0
0
C (g/mL)
[ ] =b=125,4
[] = 125,4
K = 15,6 x 10-2 (PVA, 30oC)
a = 0,76
Ditanya: berat molekul polimer (PVA)/ M?
Jawab:
[ ] =lim sp =KM a
c 0 C
M=
[ ]
K
M =0.76
125,4
15,6 102
M=
0.76
803,8461538
M =0.76 803,8461538
M =6646,545333
Mm=6646,56
g
mol
6646,56 g/mol
=151,06
44 g /mol
H. KESIMPULAN
o Hubungan konsentrasi atau kadar suatu larutan dengan viskositas
larutan adalah semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka
kerapatan jenisnya semakin tinggi dan semakin tinggi pula
viskositasnya dan sebaliknya
o Berat molekul polimer PVA secara viskosimetri sebesar 6646,56
g/mol
I. DAFTAR PUSTAKA
Sumari., Nazriati., dan Muhadi. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II.
Jurusan Kimia: FMIPA UM
Woro, Kiki. 2015. Laporan Kimia Fisika Penentuan Berat Molekul Polimer.
Online, (http://kikiworo.blogspot.co.id/2015/02/laporan-kimiafisik-penentuan-berat.html#!/2015/02/laporan-kimia-fisikpenentuan-berat.html) diakses pada 2 Oktober 2016
J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimanakah struktur kimia polivinil alkohol?
Polivil alkohol merupakan polimer dari monomer vinil alkohol yang
memiliki struktur sebagai berikut.
M Polivinil alkohol
M Vinil alkohol
29365,96 g /mol
44 g /mol
= 667,41 satuan