Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA


“VISKOSITAS”

Hari/Jam Praktikum : Kamis, 12 Maret 2020 (07.00-10.00)


Asisten Lab : 1. Nata Rimana
2. Putri Amanda
3. Shofiah Sumayyah

SHIFT A 2019
Annisa Siti Salsabila
260110190026

LABORATORIUM FARMASI FISIKA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
VISKOSITAS

I. Tujuan
1.1 Membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi tertentu
1.2 Menentukan viskositas sampel dengan menggunakan viskometer
brookfield

II. Data Pengamatan dan Perhitungan


2.1 Data Pengamatan
Kecepatan Viskositas bahan uji
(rpm) Konsentrasi 0,5% Konsentrasi 1 %
3 344 mPa.s 3520 mPa.s
6 338 mPa.s 2975 mPa.s
12 311 mPa.s 2375 mPa.s
30 199,8 mPa.s 999 mPa.s
60 99,9 mPa.s 499,5 mPa.s

Grafik viskositas Na-CMC


5000
4000
3000
2000
1000
0
3 6 12 30 60

Na CMC 0,5% Na-CMC 1 %

2.2 Perhitungan
2.2.1. Na-CMC 1% 500 mL
1
100
× 500 = 5 𝑔𝑟𝑎𝑚

Perbandingan massa dengan air panas 1: 20. Maka :


Air panas : 5 x 20 = 100 mL
Air dingin : 500 – 100 = 400 mL

2.2.2. Na-CMC 0,5 % 500 mL


0,5
100
× 500 = 2,5 𝑔𝑟𝑎𝑚

Perbandingan massa dengan air panas 1: 20. Maka :


Air panas : 2,5 x 20 = 50 mL
Air dingin : 500 – 50 = 450 mL

III. Pembahasan
Pada praktikum viskositas ini bertujuan untuk membuat larutan Na-
CMC yang sesuai dengan konsentrasi 0,5% dan 1%. Dilakukan juga
untuk menentukan viskositas dari Na-CMC dengan menggunakan
viskometer brookfield.
Menurut Yazid, viskositas merupakan ukuran yang menyatakan
kekentalan dari suatu cairan atau fluida. Beberapa cairan yang mengalir
dengan cepat memiliki nilai viskositas yang rendah, sedangkan cairan
yang mengalir lambat memiliki nilai viskositas yang tinggi. Viskositas
akan menimbulkan gaya gesek antara satu sama lain.
Prinsip yanng digunakan yaitu aliran newton dan non newton.
Menurut Ainaro dan Evira, Aliran newton adalah cairan yang alirannya
mengikuti persamaan Newton, Sedangkan aliran non newton adalah
cairan yang alirannya tidak mengikuti persamaan Newton , Sehingga
diperlukaan suatu gaya tambahan.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah viskometer
brookfield, mortir dan alu, lap, beaker glass, gelas ukur, pipet tetes,
penangas air, kertas perkamen, spatel, dan timbangan analitik.
Viskometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan
viskositas. Viskometer yang digunakan yaitu brookfield.
Viskometer brookfield merupakan jenis viskometer putar.
Viskometer ini menentukan tegangan permukaan dengan mengukur
tenaga putaran yang diperlukan untuk memutarkan elemennya (spindel).
Viskometer brookfield akan terhubung dengan alat yang kemudian
langsung menunjukkan nilai viskositasnya. Menurut Martin, viskositas
berbanding lurus dengan kecepatan spindle berotasi dan berkaitan
dengan ukuran ukuran dan bentuk (geometri) dari spindle.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Na-CMC. Na-CMC akan
dijadikan sebagai larutan uji yang akan ditentukan viskositasnya. Na-
CMC ini dibuat menjadi larutan dengan konsentrasi 0,5% dan 1%.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan. Kemudian membersihkan seluruh alat dan
memastikannya hingga benar-benar bersih agar tidak terdapat
kontaminan yang bisa mempengaruhi hasil dari praktikum.
Langkah selanjutnya yaitu pembuatan sampel uji dengan berbagai
konsentrasi yaitu konsentrasi 0,5% dan 1%. Na-CMC sebagai larutan uji
ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan timbangan analitik.
Sebelumnya dilakukan perhitungan terlebih dahulu dan didapatkan hasil
untuk konsentrasi 0,5% jumlah Na-CMC yang harus ditimbang
sebanyak 5 gram dan pada konsentrasi 1% sebanyak 2,5 gram.
Dilakukan penimbangan dengan hasil 2,502 gram dan 5,004 gram.
Mortir yang akan digunakan untuk melarutkan Na-CMC dipanaskan
terlebih dahulu. Caranya dengan memanaskan air di atas penangas air,
kemudian tuangkan ke dalam mortir berukuran besar dan ditutup dengan
menggunakan lap. Apabila mortir sudah cukup panas maka air yang
berada di dalam mortir dibuang.
Kemudian, masing-masing sampel pada setiap konsentrasi
dikembangkan untuk dijadikan emulsi. Pengembangan dilakukan
dengan cara menambahkan aquadest yang telah dipanaskan ke dalam
mortir. Tragakan dikembangkan dengan perbandingan 1 :5, Akasia
dikembangkan dengan perbandingan 1:2, dan Na-CMC dikembangkan
dengan perbandingan 1 : 20. Pada konsentrasi 0,5% 500 ml, Na-CMC
yang dibutuhkan adalah 2,5 gram, maka aquades panas yang dibutuhkan
adalah 50 ml dan aquades biasa yang dibutuhkan adalah 450 ml.
Sedangkan pada konsentrasi 1% 500 ml, Na-CMC yang dibutuhkan
adalah 5 gram dengan aquades panas sebanyak 100 ml dan aquades biasa
sebanyak 400 ml.
Na-CMC yang sudah ditimbang di ditaburkan diatas mortir sedikit
demi sedikit hingga sampel menutupi permukaan secara keseluruhan
dan jangan sampai ada yang menumpuk karena akan mempengaruhi
viskositasnya. Mortir kemudian ditutup dengan menggunakan lap untuk
mempercepat proses adsorpsi sampel hingga terendam oleh aquadest.
Diamkan selama sekitar 10 menit dan campuran sampel diaduk secara
homogen hingga mengembang.
Setelah larutan uji dibuat, maka tahap selanjutnya yaitu menentukan
viskositas dengan menggunakan viskometer brookfield. Sampel
dipindahkan terlebih dahulu ke dalam beaker glass 250 ml. Viskometer
brookfiel dinyalakan terlebih dahulu kemudian spindle dipasang dengan
cara memutarkannya ke arah kiri. Spindle yang digunakan pada
konsentrasi 0,5% yaitu no. 1 dan pada konsentrasi 1% yaitu no. 2.
Setelah itu, mengatur kecepatan (rpm) pada viskometer. Pengujian ini
dilakukan lima kali dengan variasi kecepatan yang berbeda-beda yaitu
3, 6, 12, 30, dan 60 pada masing-masing konsentrasi. Setelah diatur
kecepatannya, tekan tombol start untuk memulai dan tombol stop pada
saat hasilnya sudah stabil. Didapatkan hasil pada konsentrasi 0,5%
dengan kecepatan 3 rpm sebesar 344 mPa.s, kecepatan 6 rpm sebesar
338 mPa.s, kecepatan 12 rpm sebesar 311 mPa.s, kecepatan 30 rpm
sebesar 199,8 mPa.s, kecapatan 60 rpm sebesar 99,9 mPa.s. Pada
konsentrasi 1% dengan kecepatan 3 rpm sebesar 3520 mPa.s, kecepatan
6 rpm sebesar 2975 mPa.s, kecepatan 12 rpm sebesar 2375 mPa.s,
kecepatan 30 rpm sebesar 999 mPa.s, kecapatan 60 rpm sebesar 499,5
mPa.s.
Setelah didapat hasil viskositas, dibuat kurva antara viskositas
dengan kecepatan (rpm). Menurut Martin, sifat aliran bahan cair dapat
digambarkan dengan diagram (kurva) aliran. Pada kurva cairan newton,
rasionya konstan dan disebut viskositas tunggal. Pada fluida non
newton, kurva aliran tidak linier, dimana viskositas nyata tidak konstan
pada suhu dan tekanan yang diberikan tetapi bergantung pada kondisi
aliran seperti geometri aliran, shear rate, dan lain-lain, terkadang juga
dipengaruhi oleh histori kinematik elemen fluida yang diuji. Kurva yang
dihasilkan grafiknya menurun dan tidak konstan, ini menandakan bahwa
larutan yang diuji termasuk ke dalam aliran non newton.

IV. Simpulan
4.1 Didapatkan larutan uji Na-CMC dengan konsentrasi larutan 0,5%
dan 1%.
4.2 Didapatkan nilai viskositas dari Na-CMC konsentrasi 0,5% dan 1%
dengan kecepatan yang bervariasi yaitu :
0,5% 3 rpm : 344
0,5% 6 rpm : 338
0,5% 12 rpm : 311
0,5% 30 rpm : 199,8
0,5% 60 rpm : 99,9
1% 3 rpm : 3520
1% 6 rpm : 2975
1% 12 rpm : 2375
1% 30 rpm : 999
1% 60 rpm : 499,5
4.3 Didapatkan kurva viskositas dengan kecepatan (rpm) menurun dan
tidak konstan yang menandakan bahwa larutan uji (Na-CMC)
merupakan aliran non newton.

V. Daftar Pustaka
Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 2006. Farmasi Fisik Edisi V.
Jakarta: UI Press.
Ainaro dan Elvira p. 2015. Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off.
Mengandung lender Bekicot (Achatina Fulica Bowdich). Sebagai Pelembab
Kulit. Jurnal Universitas Islam Bandung Repository. Vol 1(1).
Yazid, E. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
LAMPIRAN

Senyawa Na – CMC ditimbang dengan Air yang telah dipanaskan


bobot 2,502 gram

Senyawa Na – CMC ditimbang dengan Air panas dimasukkan ke dalam moritr


bobot 5,004 gram
Mortir dibalut kain untuk menjaga agar Senyawa Na – CMC dimasukkan sedikit
suhunya tetap panas demi sedikit sambil diaduk
dengan stamper

Senyawa Na – CMC dimasukkan ke Campuran senyawa Na – CMC dan air


dalam mortir yang berisi air diaduk hingga homogen
panas
Nilai viskositas dari senyawa Na – CMC 0,5% dengan kecepatan yang berbeda-
beda

Nilai viskositas dari senyawa Na – CMC 1% dengan kecepatan yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai