September 2015
1. Judul Percobaan
Penentuan berat molekul polimer
2. Tujuan Percobaan
Menentukan berat molekul polimer secara viskosimetri.
3. Dasar Teori
Polimer adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia
yang kecil dan sederhana. Kesatuan kesatuan berulang ini ekivalen dengan monomer.
Jika pengulangan kesatuan berulang itu berstruktur linear (seperti rantai) maka molekul
molekul polimer sering kali digambarkan sebagai molekul rantai atau rantai polimer.
Rantai polimer juga dapat bercabang. Beberapa rantai linear atau bercabang dapat
bergabung melalui sambungan silang membentuk polimer bersambung silang. Jika
sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka terbentuk polimer sambung silang tiga
dimensi yang sering disebut dengan polimer jaringan (Tissue Polymer).
Berat Molekul (BM) merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat polimer.
Faktor penting lainnya yang juga menentukan sifat polimer adalah susunan rantai didalam
polimer dan derajat kekristalannya (derajat kekristalan renda maka akan bersifat kenyal dan
berdaya regang besar, begitu sebaliknya).
Polimer dapat diklasifikasikan menurut asal atau sumbernya, strukturnya, sifat
termalnya, komposisi dan kristalinitasnya. Menurut sumbernya, polimer dibedakan dalam
dua jenis yaitu polimer sintetik / buatan dan polimer alam. Contoh dari polimer sintetik
adalah Polietilen (PE), Polimetil Metakrilat (PMAA), Polivinil Klorida (PVC) dan
Polistirena (PS), sedangkan contoh dari polimer alam adalah polisakarida,protein, pati,
lignin dan selulosa. Menurut sifat termalnya, polimer memiliki dua tipe yaitu polimer
termoplastik dan polimer termosetting. Termoplastik mempunyai sifat melunak pada
pemanasan, misalnya nylon, polipropilen, polistiren (PS), dan polyester, sedangkan
termosetting mempunyai sifat kaku dan tidak melunak pada pemanasan, misalanya melamin,
formaldehid dan bakelit. Bila ditinjau dari komposisinya, polimer dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu homopolimer (polimer yang tersusun dari satu jenis polimer) dan
kopolimer (polimer yang tersusun dari dua buah atua lebih monomer yang berbeda)
(Billmeyer, 1984). Viskositas suatu cairan polimer berbeda sifatnya dengan cairan biasa
(isotrop).
Viskositas adalah ukuran ketahanan suatu fluida terhadap gaya geser yang
diberikan. Dalam prakteknya koefisien viskositas [ ] ditentukan dengan penentuan laju
aliran lewat pipa.
Viskosimeter Brookfield
Berat molekul polimer dapat dihubungkan dengan viskositas larutan
polimer.
Hubungan tersebut dapat digambarkan oleh persamaan berikut:
keterangan:
[] = viskositas intrinsik
sp = viskositas spesifik
= 0 - 1 atau
=
t
t0
6. Analisis Prosedur
Pada percobaan pengukuran melalui viskosimeter Brookfield harus dilakukan
berulang kali agar didapatkan hasil konstan. Spindle yang telah digunakan harus dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan tissu atau lap. Pengukuran sampel dilakukan dari
sampel yang berkonsentrasi rendah lalu ke tinggi. Tempat sample container dicuci dengan
larutan yang akan diuji, agar sample container mengandung sampel dengan konsentrasi yang
sama. Jika dalam sample container terdapat sedikit larutan yang diukur sebelumnya, maka
akan membuat nilai viskositasnya berubah. Untuk itu, pembilasan wadah sampel dan
pengeringan spindel perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekeliruan data hasil
pengukuran.
8. Pembahasan
1
1
2
2,4
2,5
3,0
Viskositas
2
0,8
2,1
2,3
3,0
3,1
Viskositas
3
0,9
2,2
2,5
3,0
3,2
Rata-rata
0,9
2,1
2,4
2,8
3,1
/C dengan C.
/C sebagai sumbu y
sp
sp
/C merupakan viskositas
sp
tereduksi. Dari grafik tersebut, dapat ditentukan regresi linearnya. Kedua, dihitung
viskositas intrinsik yang didapatkan dari nilai intercept pada persamaan regresi linear.
Selanjutnya, yaitu dihitung berat molekul polimer PVOH dengan memasukkan nilai ke
dalam persamaan [ =
dan a = 0.76. Dari perhitungan tersebut, didapatkan berat molekul dari PVOH yakni sebesar
46.272 g/mol .
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk mengetahui berat molekul suatu polimer dapat diketahui dengan metode
viskosimetri.
2. untuk mengetahui berat molekul dari polimer PVOH, dapat dihitung dengan persamaan [
KM a , dimana nilai [
viskositas reduksi vs C.
3. Berat molekul polimer PVOH hasil perhitungan adalah sebesar 46.272 g/mol
10.
Daftar Rujukan
1.
M Polivinil alkohol
M Vinil alkohol
46.272 g /mol
27 g /mol
= 1.71 satuan
12. Lampiran
Konsentrasi
Larutan
0C
0,125C
0,25C
0,5C
C
1.
1
1
2
2,4
2,5
3,0
Viskositas
2
0,8
2,1
2,3
3,0
3,1
Viskositas
3
0,9
2,2
2,5
3,0
3,2
Rata-rata
0,9
2,1
2,4
2,8
3,1
104
kg
m1 s1
Maka :
2.
2.1
x [100.9 x 104 g mm1 s1 ]
0.9
2.4
4
1 1
x [100.9 x 104 g mm1 s1 ]
= 269.1 x 10 g mm s
0.9
2.8
4
1 1
x [100.9 x 104 g mm1 s1 ]
= 313.9 x 10 g mm s
0.9
3.1
4
1 1
x [100.9 x 104 g mm1 s1 ]
= 347.5 x 10 g mm s
0.9
4
1 1
= 135.4 x 10 g mm s
3.
polimer
= aquades x [o ]
1o
o
2o
o
3o
o
4o
o
=
=
=
=
(100.9 x 10 )
(100.9 x 10 )
= C
1
sp 1
C
0.34
= 0.125 = 2.72
= 0.34
= 1.66
= 2.1
= 2.44
atau 100.9 x
104
2
3
4
4.
sp 2
C
sp 3
C
sp 4
C
1.66
0.25
2.1
0.5
2.44
1
= 6.64
= 4.20
= 2.44
konsentrasi
rata-rata
0,9
0C
0.125 C
2,1
126.1
4
x 10
2,4
159.9
x 104
2,8
0.5 C
0.34
2.72
1.66
6.64
2.1
4.20
2.44
2.44
167.9
x 104
3,1
sp
100.9 x
104
0.25 C
193.2
4
x 10
Dapat dibuat grafik hubungan antara viskositas reduksi terhadap konsentrasi larutan PVOH
seperti berikut
y=mx+n
y = 0.864 x + 2.876
n = = 2.876
2
dengan = 2.876, K = 15.6 x 10
dan a = 0.76
maka [ =
Ma =
[ ]
K
Ma =
[ ]
K
0.76
KM a
2.876
15.6 x 102
M 0.76 = 18.435
M =0.76 18.435
M
= 46.272 g/mol
Linear ()
pemanasan larutan
viskositas
pengocokan
pengukuran