Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM PABRIKASI GULA II

PENGARUH KADAR KAPUR


TERHADAP VISKOSITAS

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DIPLOMA III


Politeknik LPP
Yogyakarta
2020
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pengaruh Kadar Kapur terhadap Viskositas
II. TUJUAN
Mengetahui pengaruh perbedaan kadar kapur terhadap viskositas
larutan.
III. DASAR TEORI
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu caian
atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan dengan
hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat,
sedangkan lainnya mengalir secaa lambat. Cairan yang mengalir cepat
seperti contohnya air, alkohol, dan bensin karena memiliki nilai viskositas
kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak asto,
dan madu karena mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain
menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan.
Viskositas (kekentalan) cairan akan menimbulkan gesekan antar-
bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain. Hambatan
atau gesekan yang terjadi ditimbulkan oleh gaya kohesi di dalam zat cair.
Viskositas gas ditimbulkan oleh peristiwa tumbukan yang terjadi antara
molekul-molekul gas.
Adapun faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai
berikut (Bird, 1987):
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas
naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-
molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak
sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan
tambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak
ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas
akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu
alirnya semakin cepat.
d. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran
alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya
tinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO
dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
Viskositas dapat diukur menggunakan viskometer yang mana pada
zat cair biasanya dinyatakan dalam “derajat Engler” atau derajat E, dengan
menggunakan air sebagai standarnya. Waktu yang diperlukan untuk
mengalir air sejumlah 200 cm3 pada 20°C harus mendekati 52 detik.
Kemudian viskositas dalam derajat E didapatkan dengan membagi waktu
dalam detik untuk mengalir 100 cm3 zat cair dengan waktu yang diperlukan
untuk mengalir 100 cm3 air pada suhu kamar.

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Viskometer Englor
2. Stop Watch (HP)
3. Gelas Kimia
4. Gelas Ukur
B. Bahan
1. Larutan Gula
2. Air Kapur
3. Aquades

V. CARA KERJA
1. Larutan gula yang masing – masing sebanyak ± 150 mL disiapkan
dalam 5 gelas kimia.
2. Masing – masing gelas kimia yang berisi larutan gula diberi air kapur
dengan volume yang berbeda – beda yaitu 0 mL, 1 mL, 3 mL, 5 mL,
dan 10 mL.
3. Masing – masing larutan dicek viskositasnya menggunakan viscometer
englor kemudian catat setiap waktu alir yang dibutuhkan larutan gula
pada wadah yang disediakan.
4. Catat hasil pada table pengamatan.

VI. HASIL DATA DAN PERHITUNGAN

No. mL Air Waktu Alir Viskositas


Kapur
1. 0
2. 1
3. 3
4. 5
5. 10
6. Aquades
Perhitungan
t larutan − t air
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = = ̊E
t air

Anda mungkin juga menyukai