Anda di halaman 1dari 4

Nama : Margaretha Berdete Gomes

Nim : 2211E2095

Kelas : D_Non Reguler

Prodi : D3 Analis Kesehatan

RESUME : VISKOSITAS
A. Pengertian Viskositas ( Kekentelan )
Viskositas (kekentalan) adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Makin
tinggi viskositas, maka makin besar tahanannya.
B. Faktor yang mempengaruhi viskositas
1. Suhu
Semakin tinggi suhu zat cair, maka semakin kurang kental zat cair tersebut.
Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur,minyak goreng yang awalnya kental
menjadi lebih cair ketika dipanaskan Sebaliknya,
semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut. Pemanasan zat
cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan
bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
2. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
3. Penambahan Bahan Lain
a. Penambahan gula pasir meningkatkan viskositas air. Contoh ,pada saat melarutkan
gula dalam air, dari yang cair kemudian menjadi agak kental
b. Adanya bahan tambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Misalnya
menambahkan tepung dalam air.
c. Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas
akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,sehingga waktu
alirnya semakin cepat.
4. Berat Molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya, laju aliran alkohol
cepat,kekentalan alkohol rendah sedangkan larutan minyak laju alirannya lambat,
viskositas juga tinggi.
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. Karena dengan adanya solute
yang berat memberi beban yang berat pada cairan sehingga menaikkan viskositas.
5. Konsentrasi Larutan
“Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.” Misalnya: melarutkan tiga sendok gula pasir ke
dalam air, maka larutan gula ini akan lebih kental dibanding jika hanya melarutkan satu
sendok gula pasir.
C. Jenis-Jenis Alat Pengukur Viskometer
1. Sistem Newton
a. Viskometer Kapiler
Viskometer kapiler digunakan untuk mengukur viskositas cairan Newton. Prinsipnya
adalah viskositas cairan Newton dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan oleh cairan tersebut untuk lewat di antara dua tanda ketika cairan mengalir
akibat gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal. Viskometer yang digunakan
disebut viskometer Ostwald.

Persamaan yang digunakan dalam pengukuran viskositas dengan menggunakan alat ini
yaitu :

Di mana:
η 1 = viskositas cairan uji
η 2 = viskositas cairan yang sudah diketahui nilai viskositasnya (misalnya air)
ρ 1 = kerapatan dari cairan uji
ρ 2 = kerapatan dari cairan yang sudah diketahui nilai kerapatannya (misalnya air)
t1 dan t2 = waktu alir kedua cairan (detik)
b. Viskometer Bola Jatuh
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan
sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang hampir
vertikal berisi zat cair yang diselidiki. Jenis viskometer dengan prinsip ini yaitu
Viskometer Hoeppler. Sampel dan bola ditempatkan dalam tabung gelas dalam dan
dibiarkan mencapai temperatur keseimbangan dengan air yang berada dalam jaket di
sekelilingnya pada temperatur konstans. Tabung dan jaket air tersebut kemudian di
balik, yang akan menyebabkan bola berada pada puncak.
Persamaan yang digunakan dalam prinsip viskometer ini adalah dimana

t = waktu internal (detik)


Sb = bobot jenis bola pada suhu t
Sf = bobot jenis cairan pada suhu t
B = tetapan bola
2. Sistem Non Newton
a. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerja dari viskometer cup and bob adalah sample digeser dalam ruangan antara
dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup ketika bob masuk persis di tengah-
tengah. Kelemahan : terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi.
Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat. Hal ini disebut aliran sumbat.

Salah satu jenis viskometer yang berprinsip dengan tipe ini adalah Viskometer Stomer.
Di mana pemberat jatuh menyebabkan rotor berputar dalam mangkok yang diam.
Kecepatan rotor diperoleh dengan menggunakan stopwatch dan penghitung putaran.

Selain viskometer Stomer, dikenal juga Viskometer Brookfiled yang menggunakan


spindle. Spindle yang digunakan disesuaikan dengan jenis bentuk sediaan yang akan
diukur.
b. Viskometer Cone and Plate
Cara pemakaiannya : sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan
hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam
kecepatan dan sampelnya digeser didalam ruang sempit antara papan yang diam dan
kemudian kerucut yang berputar.

Keuntungan :
a). Menghemat waktu dalam membersihkan dan mengisi
b). Kestabilan suhu sampel selama pengukuran terjaga
c). Hanya memerlukan volume sampel 0,1 – 0,2 ml.

Anda mungkin juga menyukai