Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kejadian yang tidak terduga sering kali dapat
terjadi walau hanya terjadi sekali di kehidupan kita. Seperti hal nya jika terdapat
sebuah benda yang tidak sengaja terjatuh dan tenggelam ke dalam cairan yang
kental, dan yang terjadi pada benda tersebut mengalami pergerakan jatuh yang
lambat seakan-akan gravitasi terihat seperti sedang berkurang. Dan sedangkan
pada cairan yang memiliki kadar kekentalan yang lebih sedikit, maka benda
tersebut dapat dengan cepat jatuh hingga dasar pada saat benda sedang bergesekan
langsung dengan cairan tersebut. Dari hal ini, dapat diketahui bahwa kekentalan
cairan tentu berpengaruh pada benda yang mengalami gesekan jatuh ke dalam
suatu cairan.

Dengan sifat ini zat cair juga banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu
sebagai pelumas mesin, Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap
tipe mesin membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Sehingga sebelum
menggunakan pelumas merek tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu
koefisien kekentalan pelumas sesuai atau tidak dengan tipe mesin. Kekentalan
pada zat cair dapat juga diketahui sebagai viskositas pada fluida. Viskositas pada
fluida/zat cair adalah gesekan yang ditimbulkan oleh benda yang bergerak ke
dalam fluida. besarnya gesekan ini biasa disebut sebagai derajat kekentalan air.
Sehingga, jika semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda padat
bergerak didalam zat cair tersebut.

Secara teori, viskositas suatu fluida adalah sifat yang menujukkan besar dan
kecilnya ketahanan benda dalam fluida terhadap gesekan. Ada banyak metode
yang biasa digunakan untuk mengukur viskositas pada suatu fluida atau zat cairan.
Dan salah duanya adalah dengan metode bola jatuh atau dan metode viskositas
Oswold. Melalui dua metode tersebut kekentalan air dapat diukur untuk
membuktikan apakah benar jika semakin besar viskositas pada zat cair maka
benda yang terjatuh ke dalamnya akan bergerak dengan lambat
1.2 Rumusan Masalah
Dari kegiatan praktikum viskositas pada fluida ini, rumusan masalah yang
harus dipecahkan adalah: 1. Bagaimana cara menentukan nilai kekentalan suatu
fluida dengan menggunakan viskositas bola jatuh? 2. Bagaimana cara menentukan
nilai kekentalan suatu fluida dengan menggunkaan viskositas Oswold?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum viskositas pada fluida/zat cair ini
adalah: 1. Untuk dapat menentukan cara mencari nlai kekentalan suatu fluida
dengan menggunakan viskositas bola jatuh. 2. Untuk dapat mengetahui cara
mencari nilai kekentalan suatu fluida dengan menggunakan viskositas Oswold
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Viskositas Bola Jatuh


Viskositas atau kekentalan berasal dari perkataan ‘Viscous’ (Soedojo, 1986).
Yang berarti suatu bahan apabila dipanaskan dan sebelum menjadi cair, terlebih
dahulu menjadi ‘Viscous’ yaitu menjadi lunak atau dapat mengalir pelan-pelan.
Viskositas juga dapat dianggap sebagai gerakan dibagian (internal) pada suatu
fluida (Sears dan Zemansky, 2003). Newton mengatakan hubungan antara
gayagaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam viskositas
fluida adalah konstan sehubung. Viskositas pada fluida juga merupakan gaya
gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-
lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas
terutama disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul. Fluida yang berbeda
memiliki besar viskositas yang berbeda. Makin besar viskositas dalam suatu
fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair,
viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair.

Viskositas menetukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya


gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat
ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Jika terjadi gerakan antara fluida dan
benda lain maka selalu terjadi gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah
gerak benda tersebut. Besarnya gaya gesek bergantung pada kecepatan relatif
benda terhadap fluida serta bentuk benda. Untuk benda yang berbentuk bola,
besarnya gaya gesek adalah:

Gambar 2.1. Kecepatan Terminal Pada Fluida Cair

𝐹 = 𝐹𝑒 − 𝐹𝑏 − 𝐹𝑑
𝑑𝑣
𝑚= = 𝐹𝑒 − 𝐹𝑏 − 𝐹𝑑
𝑑𝑡

𝑚.𝑝.𝑔 𝐶𝑝−𝑉 2 .𝜌.𝐴𝑝


Fe = m.g 𝐹𝑏 = 𝐹𝑑 =
𝜌𝑝 2

Substitusikan dan didapat :

Maka koefisien gesek dari penelitian dapat didekati dengan cara :

Substitusikan :
2.2 Viskositas Oswold
Penentuan viskositas bola jatuh bekerja disuatu partikel bola yang jatuh
karena adanya gaya gravitasi bumi, sedangkan pada viskositas Oswold didasarkan
atas sifat-sifat alira fluida yang melalui pipa yaitu aliran lammer dan turbulen.
Viskometer Ostwald adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya
sejumlahtertentu cairan dicatat, dan η dihitung dengan hubungan :

𝐷. 𝑉. 𝑃
𝑁=
𝜇
BAB III
METODEOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
1. Stopwatch

2. Jangka sorong

3. Gelas kimia

4. Tiang penahan batang

5. Bola aluminium 3 buah

3.1.2 Bahan
1. Minyak tanah

2. Oil sae 20

3. Oil sae 50

3.2 Prosedur Kerja

No. Gambar Prosedur Kerja

Ukur diameter ketiga bola dengan


menggunakan jangka sorong
Timbang massa setiap bola aluminium

Masukkan bola kecil, bola besar, bola


sedang ke minyak tanah, oil sae 20, oil
sae 50 secara bergantian. Setiap ukuran
bola di setiap percobaan dilakukan
sebanyak tiga repetisi.

Atur stopwatch ketika bola dijatuhkan


dan hentikan saat bola sudah mencapai 50
mL.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Tabel 1. Hasil Pengamatan Bola Pada Cairan A

NO. Massa Jenis Massa Tinggi


Cairan Cairan Bola Diameter cairan Waktu Gravitasi
1. A 865 kg/𝑚2 0,48 0,81 50 mL 1,7 9,81
gr detik
2. A 865 kg/𝑚 2 0,16 0,25 50 mL 2,56 9,81
gr detik
3. A 865 kg/𝑚2 0,02 0,9 50 mL 5,49 9,81
gr detik
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bola Pada Cairan B

NO. Massa Jenis Massa Tinggi


Cairan Cairan Bola Diameter cairan Waktu Gravitasi
1. B 800 kg/𝑚2 0,48 0,81 50 mL 0,64 9,81
gr detik
2. B 800 kg/𝑚 2 0,16 0,25 50 mL 1,12 9,81
gr detik
3. B 800 kg/𝑚2 0,02 0,9 50 mL 1,72 9,81
gr detik
Tabel 3. Hasil Pengamatan Bola Pada Cairan C

NO. Massa Jenis Massa Tinggi


Cairan Cairan Bola Diameter cairan Waktu Gravitasi
1. C 912 kg/𝑚2 0,48 0,81 50 mL 2,52 9,81
gr detik
2. C 912 kg/𝑚2 0,16 0,25 50 mL 2,52 9,81
gr detik
3. C 912 kg/𝑚2 0,02 0,9 50 mL 2,52 9,81
gr detik

4.2 Perhitungan
4.3 Pembahasan
Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan oleh gaya kohesi antar
molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda. Makin
besar viskositas dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam fluida
tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul
zat cair. Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin
kental suatu zat cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat suatu jatuhnya
bola semakin besar, sehingga semakin kental suatu zat cair, semakin lambat
pergerakan benda yang jatuh didalamnya. Sebaliknya, semakin encer suatu zat
cair atau fluida, maka semakin cepat benda yang dijatuhkan kedalamnya.
Sementara pengaruh massa suatu benda yang dijatuhkan kedalam zat cair atau
fluida terhadap keceptan jatuhnya bola ialah semakin besar massa benda tersebut,
maka semakin besar pula jatuhnya benda tersebut. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa massa suatu benda yang dijatuhkan kedalam zat cair (fluida) bebanding
lurus terhadap kecepatan jatuhnya bola tersebut dalam fluida (zat cair).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian viskositas zat cair ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam fluida, maka

kecepatan benda semakin besar pula, begitupun dengan massanya.

2. Semakin kental suatu zat cair (fluida), maka semakin lambat kecepatan bola
yang jatuh didalamnya.

3. Semakin encer suatu zat cair maka kecepatan atau kelajuan dari bola tersebut
akan semakin cepat. Koefisien minyak lebih besar dari pada diameter dan massa
bola sehingga fluida dapat menghambat jatuhnya bola.

5.2 Saran
Disarankan disaat melakukan praktikum lebih teliti dalam menghitung
massa bola dengan jangka sorong, dan lebih berhati-hati saat menekan start-end
pada stopwatch yang mempengaruhi waktu saat melakukan kegiatan praktikum
dengan metode bola jatuh agar hitungan menjadi akurat.
DAFTAR PUSTAKA

6 Bibliography
Ardiansyah, D. (2017). Perancangan dan penerapan sensor kumparan untuk
percobaan viskositas dengan metode bola jatuh. Jurnal Inovasi Fisika
Indonesia (IFI), 5-6.

D Setiawati, Y. (2017). Analisis Hubungan Kecepatan Terminal dengan Viskositas


Zat Cair Menggunakan Software Tracker. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika, 4-5.

Hantoro, B. B. (2014). Menyelidiki Hubungan Kecepatan Terminal dan Viskositas


Zat Cair dengan Video Analisis Tracker. Prosiding Pertemuan Ilmiah
XXVIII Jateng&DIY, 35-37 .

Lubis, N. (2018). Pengaruh Kekentalan Cairan Terhadap Waktu Jatuh Benda


Menggunakan Falling Ball Method. Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi, 26-
32.

Yamin, A. (2023). Rancang Bangun Alat Uji Viskositas dengan Metode Bola Jatuh
Skala Laboratorium. (Doctoral Dissertation, 021008 Tridinanti).

Anda mungkin juga menyukai