Evhan Alzhikri
X IPA 2
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena rahmat dan ridhoNya kami
dapat menyelesaikan makalah Fisika mengenai Hukum Archimedes ini sesua dengan waktu
yang twlah di tentukan . salawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Baginda
Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan yang pantas kita ikuti jejeknya dan kesehariannya.
Tak lupa pula kami ucapkan banyak terimah kasi kepada ibu Nurhidayati S.Pd yang
selalu memberi bimbingan kepada kami.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya karna dalam penyusunan makalah ini masaih
banyak kekurangan . Oleh karna itu saya mengharapkan saran atau masukan yang sifatnya
membangun.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhususnya bagi saya .
Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Evhan Alzhikri
i
Daftar Isi
Daftar Isi
Judul............................................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I (Pendahuluan).................................................................................................................1
Bab II (Isi).................................................................................................................................3
Daftar Pustaka........................................................................................................................8
ii
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas
karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi
tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh
zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat
cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidraustatis. Dalam fluida
statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep tekanan hidraustatis, salah
satunya adalah hukum Archimedes. Hukum Archimedes diambil dari nama penemunya yaitu
Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari Italia.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam
kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum Archimedes. Namun, belum banyak masyarakat
yang mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai
hukum Archimedes.
1
1.5 Landasan Teori
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat
udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi
di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari. Menurut Streeter (1996:1) “fluida
adalah zat yang berubah bentuk secara kontinu (terus – menerus) bila terkena tegangan geser,
betapapun kecilnya tegangan geser itu”.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis (fluida
bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang.
Fluida dinamis ditinjau ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak). Fluida statis erat
kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai gaya
normal per satuan luas permukaan.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia
dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum Archimedes. Bunyi Hukum Archimedes
adalah “sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida di angkat ke atas
oleh sebuah gaya yang samadengan berat fluida yang di pindahkan.”
Dengan demikian, suatu benda ditimbang di udara beratnya ( Wu ) , jika benda dimasukkan
ke dalam zat cair ( air ) beratnya ( Wf ) , maka Wf selalu lebih ringan dibandingkan Wu , hal ini
terjadi karena di dalam zat cair benda mengalami gaya tekan ke atas oleh zat cair. Gejala ini pertama
kali di pelajari oleh Archimedes.
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan
mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida fluida yang dipindahkan.
Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :
Fa = ρf vbf g dan Fa = Wu -Wf
Keterangan :
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum newton juga.
2
Bab II
ISI
2.1 Alat dan Bahan
1. 2 Gelas Ukur ( dengan ukuran yang berbeda) , yang dipakai sebagai wadah
2. Neraca Pegas, yang dipakai untuk mengukur berat benda (W) di udara maupun di air.
3. Neraca Ohaus, yang dipakai untuk mengukur massa benda
4. Benang, yang dipakai untuk mengikat beban
5. 5 buah beban yang berbeda ( 100 N, 70 N, 50 N, 20 N, 10 N)
6. Baskom/ Wadah
7. Plastik Tipis, untuk membalut beban
8. Cutter, Untuk memotong plastik tipis
9. Koran
10. Tisu
11. Minyak Makan
12. Air
3
Fluida Minyak
No Nama Beban W udara W fluida V benda F angkat
Pertanyaan
1. Buatlah Grafik hubungan antara Vbf dan Fa ?
F a ( Newton )
0.25
0.2
F a ( Newton )
0.15
F a ( Newton )
0.1
0.05
0
0.00008 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016 0.00018 0.0002 0.00022
V bf ( m3 )
F a ( Newton )
0.3
F a ( Newton )
0.2
F a ( Newton )
0.1
0
0.0001 0.00012 0.00014 0.00016 0.00018 0.0002 0.00022 0.00024 0.00026
V bf ( m3 )
4
2. Bagaimana cara mencari Fangkat dari tiap-tiap fluida?
Fluida Air
1 Beban 10 g Fa=Wu–Wf
= 0,1 N – 0 N
= 0,1 N
2 Beban 20 g Fa=Wu–Wf
= 0,2 N – 0, 1 N
= 0,1 N
3 Beban 50 g Fa=Wu–Wf
= 0,5 N – 0,3 N
= 0,2 N
4 Beban 70 g Fa=Wu–Wf
= 0,7 N – 0,5 N
= 0,2 N
5 Beban 100 g Fa=Wu–Wf
= 1 N – 0,8 N
= 0,2 N
Fluida Minyak
1 Beban 10 g Fa=Wu–Wf
= 0,2 N – 0,1 N
= 0,1 N
2 Beban 20 g Fa=Wu–Wf
= 0,3 N – 0, 2 N
= 0,1 N
3 Beban 50 g Fa=Wu–Wf
= 0,6 N – 0,4 N
= 0,2 N
4 Beban 70 g Fa=Wu–Wf
= 0,9 N – 0,7 N
= 0,2 N
5 Beban 100 g Fa=Wu–Wf
= 1,2 N – 1 N
= 0,2 N
2.4 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam
fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di
5
dalam fluida tersebut. Kita mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi
batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya
apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya melalui percobaan tersebut.
Gaya apung terjadi karena makin dalam zat cair, makin besar tekanan hidrostatiknya. Hal ini
menyebabkan tekanan pada bagian bawah benda lebih besar daripada tekanan ada bagian atasnya.
Menurut hasil percobaan tersebut, penulis sudah membuktikan bahwa berat benda sebelum di
masukkan ke dalam fluida lebih besar daripada berat bendayang sudah di masukkan ke dalam fluida
(W udara > W fluida ), dan besar gaya archimedes terhadap fluida air dan fluida minyak sudah di
terangkan dalam grafik di bab sebelumnya. Penulis juga melakukan pencarian menggunakan rumus
untuk mencari gaya angkat ( F a ) dan Volume benda setelah tercelup.
F a = W udara – W fluida
Dan
Fa = pf . Vbf . g
Keterangan :
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gaya berat (Fa) dapat dihitung dengan rumus dan tidak mempengaruhi hasil
sebagaimana pada table
2. Menurut grafik, penambahan gaya angkat air berbanding lurus dengan perubahan
volume yang tercelup.
3. Semakin besar perubahan volume yang tercelup dalam air maka semakin besar pula
penambahan gaya angkat air.
4. Gaya ke atas sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
5. Berat beban di udara lebih besar daripada berat beban bila diletakkan diatas fluida
(Wudara > Wfluida)
7
Daftar Pustaka
http://zulfafadila.blogspot.com/2013/06/percobaan-penerapan-hukum-archimedes.html, di
akses tanggal 1 April 2014
http://kacangdanijo.blogspot.com/2010/09/percobaan-tentang-hukum-archimedes.html, di
akses tanggal 1 April 2014
http://hosborntwelve.blogspot.com/2010/07/laporan-praktikum-archimedes.html, di akses
tanggal 1 April 2014