Oleh :
Ni Ketut Heri Kusumaningsih
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini terdiri dari berbagai macam materi. Benda-benda angkasa luar, gunung,
danau, laut, tersusun atas materi. Materi sendiri adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Jenis materi sangat beragam. Para ilmuwan kemudian melakukan pengklasifikasian materi
dengan tujuan untuk memudahkan untuk mempelajarinya. Salah satu pengklasifikasian materi
adalah berdasarkan wujudnya, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas.
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati zat
padat, cair, atau gas) tertentu. Zat padat digolongkan ke dalam dua jenis yaitu kristal dan amorf.
Kristal memiliki susunan partikel yang rapi dan teratur, sedangkan amorf partikelnya tidak tersusun
teratur (https://www.gurupendidikan.co.id/zat-padat-gas-cair/).
Berikut disajikan ciri-ciri dari masing-masing zat (http://fismath.com/ciri-ciri-zat-padat-cair-
dan-gas/).
Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Masing-masing Zat
Jenis Zat
No Ciri-ciri zat
Padat Cair Gas
Berubah, mengikuti Berubah, mengikuti
1 Bentuk Tetap
wadahnya wadahnya atau tempatnya
2 Volume tetap tetap Berubah
Dari pemaparan tersebut, diketahui bahwa ada zat yang dapat mengalir dan ada pula yang
tidak. Zat padat adalah satu-satunya wujud zat yang tidak dapat dialirkan karena komponen antar
penyusunnya tersusun dengan sangat rapat, sedangkan zat cair dan gar mudah dialirkan. Kedua zat
tersebut kemudian disebut dengan fluida.
Asas, prinsip, maupun hukum-hukum yang berkaitan dengan fluida, baik fluida statis
maupun dinamis, dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan alat yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup
manusia. Salah satunya adalah Hukum Archimedes.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai balon udara, baik balon mainan anak-
anak maupun balon udara yang digunakan untuk melihat bumi dari udara. Balon-balon tersebut
dapat terbang dan bergerak naik ke udara karena memiliki gaya apung serta adanya peran tekanan
gas. Percobaan balon udara sederhan dirancang untuk menjelaskan prinsip kerja balon udara panas.
Laporan ini disusun untuk menjelaskan prinsip kerja tekanan zat gas pada pengoperasian balon
udara.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimanakah prinsip kerja balon udara panas?
C. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan percobaan ini yaitu :
1. Untuk menjelaskan prinsip kerja balon udara panas.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Fluida
Fluida adalah suatu benda atau zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya
secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atau bisa juga
dikatakan suatu zat yang mengalir (https://www.sridianti.com/pengertian-fluida.html).
Fluida dapat dibagi menjadi dua, yaitu fluida statis dan dinamis. Fluida statis merupakan
fluida dalam fase tidak bergerak (diam). Beberapa sifat atau perilaku yang berkaitan dengan fluida
statik, diantaranya tekanan hidrostatik, hukum Pascal, hukum Archimedes, dan Kapilaritas. Fluida
dinamis adalah fluida yang bergerak, dengan aliran yang bersifat tunak atau laminar (steady) dan
aliran turbulen (turbulent). Dalam fluida dinamik berlaku asas kontinuitas dan persamaan Bernoulli
(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/).
Bentuk fluida cenderung tidak tetap, yakni bergantung pada wadah atau penampungan
tempat zat itu berada. Karena sifatnya yang demikian, maka pemanfaatan fluida dalam kehidupan
sehari-hari cukup banyak.
Keterangan :
Fa = gaya angkat ke atas pada benda / gaya apung (N)
ρƒ = massa jenis udara (kg/m3)
Vbƒ = volume udara yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Prinsip kerja pada balon udara panas sama halnya dengan peritiwa terapung. Agar balon
udara panas dapat bergerak naik, massa benda harus lebih kecil dari massa jenis fluida (ρ benda < ρ
fluida) dan berat benda lebih kecil dari gaya angkat fluida (W < Fa). Aplikasi hukum archimedes ini
digunakan balon udara untuk naik dan turun. Berikut penjelasan untuk menaikkan dan menurunkan
balon udara:
a. Balon Naik jika
Dalam proses menaikkan balon udara, udara di dalam envelope dipanaskan dengan burner
dengan temperatur sekitar 100oC sehingga menyebabkan masa jenis balon udara lebih kecil daripada
massa jenis udara disekitar balon, sehingga menyebabkan balon tersebut
terseb terangkat. Secara
sistematis dapat ditulis:
ρudara . V > ρgas .V + mbeban
b. Balon Turun
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai
mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Hal ini dikarenakan balon lebih besar
dari pada masa udara disekitar balon tersebut (udara luar). Secara sistematis dapat ditulis:
ρudara . V < ρgas .V + mbeban
Alat : Bahan :
Gunting 1 buah Bambu tipis 2 buah @ ±150 cm
Korek api 1 buah Kertas minyak 4 lembar
Kawat 2 buah @ ±30 cm Tali secukupnya
1 buah 10 cm Lem Kertas secukupnya
Tang 1 buah Parafin secukupnya
Stopwatch (HP)
B. PELAKSANAAN
1. Langkah – langkah pembuatan balon udara panas:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
c. Membuat persilangan kawat pada salah satu lingkaran bambu tersebut kemudian sisihkan
f. Merekatkan masing-masing tepi kertas yang telah disambung dengan mengunakan lem.
g. Memasang lingkaran bambu tanpa kawat pada salah satu ujung kertas. Kemudian kertas
berbentuk lingkaran dipasang diatasnya, dengan menggunakan lem.
h. Lingkaran bambu yang sudah terpasang kawat direkatkan pada ujung satunya dengan
menggunakan lem.
i. Kaitkan parafin di tengah persilangan kawat dengan membuat gantungan pada parafin
menggunakan kawat.
j. Menguji kemampuan terbang balon udara (pastikan kondisi angin sedang stabil agar api
parafin tidak membakar bagian dinding balon udara). Bakar parafin menggunakan korek api
yang telah disediakan. Mulai hitung waktu penyalaan parafin menggunakan stopwatch (HP).
k. Mengamati berkembangnya udara pada kertas layangan, dan mencatat setiap selang waktu 1
menit.
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal berikut, antara lain:
1. Semakin tinggi suhu di dalam balon, maka volume udara akan semakin tinggi, sehingga
massa jenis udara di dalam balon akan semakin kecil.
2. Semakin tinggi suhu udara di dalam balon udara maka volume udara makin tinggi,
akibatnya tekanan udara turun, lebih rendah dari tekanan udara luar. Hal ini
mengakibatkan, udara luar bergerak masuk ke dalam balon dan mendorong dinding-
dinding balon untuk bergerak naik.
B. SARAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disarankan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1. Saat membentuk balon udara, pastikan balon yang terbentuk tidak ada lubang di bagian
atas balon, sehingga udara dapat terkurung.
2. Agar balon udara sederhana dapat bergerak naik saat dipanaskan, diameter bagian bawah
balon diusahakan lebih kecil dari diameter balon bagian atas.
3. Perhatikan kondisi hembusan angin di sekitar saat melaksanakan percobaan, karena angin
dapat mengakibatkan api bergerak sehingga membakar dinding balon yang terbuat dari
bahan yang mudah terbakar.
4. Gastikan sistem balon udara menggunakan bahan-bahan yang ringan, sehingga berat
balon kecil, dan mudah terangkat.
DAFTAR RUJUKAN
https://www.hendra.ws/iklan-wisata-balon-udara-bali/
https://rumus.co.id/tekanan-gas/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/teori-kinetik-gas-fisika-kelas-11/
https://www.gurupendidikan.co.id/zat-padat-gas-cair/
https://www.sridianti.com/pengertian-fluida.html
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/
http://fismath.com/ciri-ciri-zat-padat-cair-dan-gas/
https://id.wikipedia.org/wiki/Balon_terbang
https://sitimaryadarmawati.wordpress.com/2015/05/18/konsep-fisika-blaon-udara/